Ad blocker detected: Our website is made possible by displaying online advertisements to our visitors. Please consider supporting us by disabling your ad blocker on our website.
17 May 2006
Fortuner Diproduksi di Indonesia
--------------------------------------------------------------------------------
Tokyo – PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) hari ini secara resmi mengumumkan akan memulai produksi Toyota Fortuner sebanyak 15.000 unit per tahun pada bulan Oktober 2006. Toyota Fortuner merupakan model SUV (Sport Utility Vehicle) dari proyek global IMV (Innovative International Multipurpose Vehicle)* milik Toyota Motor Corporation (TMC). Fortuner hasil produksi TMMIN direncanakan akan diekspor ke negara-negara Timur Tengah mulai bulan November 2006.
Produksi Fortuner di TMMIN menghabiskan investasi sebesar 48 milyar rupiah dan proyek ini akan membantu kelancaran distribusi model IMV yang populer ini di pasar global.
Toyota Fortuner yang diluncurkan di Indonesia sejak bulan Juli 2005 dimana sebelumnya masih diimpor dari Thailand (Toyota Motor Thailand). Kendaraan Fortuner yang akan diproduksi oleh TMMIN akan berdampingan dengan model IMV lainnya yaitu Kijang Innova.
Dalam strategy global TMC, Indonesia merupakan pasar yang penting dan berpotensi, oleh karenanya TMC menunjuk Indonesia sebagai basis produksi global bagi model MPV (Multi-purpose Vehicle) dan SUV dari proyek IMV sebagai upaya untuk turut memberikan kontribusi bagi pembangunan ekonomi Indonesia. Selain produksi kedua kendaraan tersebut, TMMIN juga memproduksi mesin berbahan bakar bensin untuk pasar domestik dan pasar ekspor.
* Ditujukan untuk menciptakan jaringan produksi dan distribusi dalam skala global yang optimum; produk IMV terdiri dari 5 model yang terdiri dari tiga model pick-up, satu model MPV, dan satu model SUV.
klo CKD, masalah harga gimana tuh???
soalnya sejauh ini, BU thai, minat konsumen masih kurang, karena harga yg melambng tinggi & juga konsumsi bensin yg luar biasa.....
splitfire wrote:klo CKD, masalah harga gimana tuh???
soalnya sejauh ini, BU thai, minat konsumen masih kurang, karena harga yg melambng tinggi & juga konsumsi bensin yg luar biasa.....
Mhs, konsumsi BBM fortuner masih dalam batas wajar dengan cc segitu. Tergantung habit drivernya. Saya coba kendarai fortuner masuk tol Pondok Indah - Jagorawi PP lanjut ke tol serpong, dengan speeed 100km/h, bisa dapat 9.7km/l.
Masuk kota lagi raun-2, tercapai 8.8km/l...
Kalo mo komparasi, tentunya dengan kendaraan sejenis dan cc yg sama. Memang fortuner bisa dibilang boros BBM kalo dibandingkan Jazz atawa yaris...
handa wrote:EH serius u, Fortuner 1 liter bisa dapat 8.8 km !?!?
ABis Innova aja boros nya bisa 1:6-7 dalam kota.... gak mungkin Fortuner bisa lebih irit dari innova....
Yeee, masak aku boong, saya pake sendiri tu fortuner. Nggak percaya ..kita jalan bareng yuk...terus makan laksa di bogor
Saya maintain RPM nggak lewat dari 3000, dan saya nggak perlu lewat dari itu karena speed dah tercapai 100km/h sebelom rpm 3rb, itu dah cukup bagi saya.
Bung Handa, saya test itu nggak mulu dalam kota yah, mixed antara Tol n dlm kota.
Bisa jadi innova lebih boros drpd fortuner.... tapi saya belom test innova, tentunya diukur secara proporsionil berdasarkan besarnya cc.
Bikin I inggat bell curve. Yaitu, ada titik optimum. Inggat satu laporan Top Gear, mesin terlalu kecil banding bobotnya, jadi boros. Terlalu besar, boros juga. Tapi titik optimum power to weight ratio, jadi dapat BBM paling OK.
I guess Fortuner pakai mesin 2700 cc lebih memadai cause dia beratnya besar. Setuju, pakai mesin Innova 2000 cc pasti lebih boros ! Tapi up to a limit juga, in a sense, mobil kalau berat, pakai mesin apapun tetap boros. Contoh mobil SUV besar / berat di Amrik. Dasarnya sudah boros banget. Di jadiin hybrid meskipun ada kemajuan, tetap masih boros, 20+ miles per gallon.
Saya kan sering gemuk sejak kecil, sekarang sudah mendinggan. Jadi saya tau apa artinya itu bobot berat.
Cause the law of physics ngak bisa di langgar. Namanya bobot berat pasti butuh energy (BBM) untuk gerakan. Mobil compact ringgan, jadi gampang sekali dapat angka irit BBM.
Hari ini di Kompas ada laporan tentang mobil compact / irit BBM. Quite interesting. Authornya juga pakai contoh tiap hari 50 km seperti saya.
Nah, Fortuner CKD turun harga sampai berapa ? Jika feature semua sama turun say 30 juta, Bung Obs, Aidan etc. takutnya bisa kebakaran jenggot kah ?
Tapi Thai vs Indo kayaknya ngak bakal bisa turun jauh deh. Cause Thai bea masuk saja sudah kecil.
tigor wrote:
Mhs, konsumsi BBM fortuner masih dalam batas wajar dengan cc segitu. Tergantung habit drivernya. Saya coba kendarai fortuner masuk tol Pondok Indah - Jagorawi PP lanjut ke tol serpong, dengan speeed 100km/h, bisa dapat 9.7km/l.
Masuk kota lagi raun-2, tercapai 8.8km/l...
Kalo mo komparasi, tentunya dengan kendaraan sejenis dan cc yg sama. Memang fortuner bisa dibilang boros BBM kalo dibandingkan Jazz atawa yaris...
Wah, irit juga ternyata pake Fortuner....
tempo hari wife nge-rengek2 minta Fortuner, terpaksa
ane gak kabulkan...
kebayang beli bensin 300rb cuma utk 2 hari....
curiga nanti bakal ada fortuner 2000cc bensin dan 2500cc diesel...
kalo yang 2700cc gw rasa bisa turun ampe 50 juta lebih mengingat menghilangkan bea masuk yang walaupun kecil tapi base pricenya gede dan biaya shipping mobil...
Apalagi kalo kualitas materialnya dikurangin lagi bisa lebih turun lagi...bisa2 fortuner 2700cc harganya cuman lebih mahal 10 juta dari X-Trail... hehehehe...
========== I'm flying with my Siti Powered by L15Z1 N/A
splitfire wrote:klo CKD, masalah harga gimana tuh???
soalnya sejauh ini, BU thai, minat konsumen masih kurang, karena harga yg melambng tinggi & juga konsumsi bensin yg luar biasa.....
Mhs, konsumsi BBM fortuner masih dalam batas wajar dengan cc segitu. Tergantung habit drivernya. Saya coba kendarai fortuner masuk tol Pondok Indah - Jagorawi PP lanjut ke tol serpong, dengan speeed 100km/h, bisa dapat 9.7km/l.
Masuk kota lagi raun-2, tercapai 8.8km/l...
Kalo mo komparasi, tentunya dengan kendaraan sejenis dan cc yg sama. Memang fortuner bisa dibilang boros BBM kalo dibandingkan Jazz atawa yaris...
ouw ic ic....
soalnya temen2 gw yg pake fortuner, nangis2 masalah konsumsi BBM bro,beneran......
apa mungkin boilnya bro dah di ganti2???
klo kota bisa sgitu sih, mungkin ada alat2 tambahan penghemat bensin??
soalnya bener jg, innova ajah yg 2000cc 1:6 - 1:7 an bro.....kota
but i can't say so far 'bout fortuner, let's get the info bro,hehehehe peace.....
@splitfire.....mungkin ada yang perlu di setting ulang....supaya bisa lebih irit, btw cara mengemudi jugan sangat berpengaruh.
kalo inova 1:6-7, setidaknya fortuner bisa 1:5.5an -...
handling wrote:@splitfire.....mungkin ada yang perlu di setting ulang....supaya bisa lebih irit, btw cara mengemudi jugan sangat berpengaruh.
kalo inova 1:6-7, setidaknya fortuner bisa 1:5.5an -...
1:5.5 an itu adalah konsumsi Land Cruiser Cygnus 4.7L, percaya deh sama gue
Harusnya sih lebih murah kalo Fortuner di CKD. Walopun hanya turun dikit gw yakin tuh Fortuner tetep laku, abis sekarang aja terbilang cukup laku untuk pendatang baru dan dengan harga 300 keatas ...
splitfire wrote:klo CKD, masalah harga gimana tuh???
soalnya sejauh ini, BU thai, minat konsumen masih kurang, karena harga yg melambng tinggi & juga konsumsi bensin yg luar biasa.....
Mhs, konsumsi BBM fortuner masih dalam batas wajar dengan cc segitu. Tergantung habit drivernya. Saya coba kendarai fortuner masuk tol Pondok Indah - Jagorawi PP lanjut ke tol serpong, dengan speeed 100km/h, bisa dapat 9.7km/l.
Masuk kota lagi raun-2, tercapai 8.8km/l...
Kalo mo komparasi, tentunya dengan kendaraan sejenis dan cc yg sama. Memang fortuner bisa dibilang boros BBM kalo dibandingkan Jazz atawa yaris...
ouw ic ic....
soalnya temen2 gw yg pake fortuner, nangis2 masalah konsumsi BBM bro,beneran......
apa mungkin boilnya bro dah di ganti2???
klo kota bisa sgitu sih, mungkin ada alat2 tambahan penghemat bensin??
soalnya bener jg, innova ajah yg 2000cc 1:6 - 1:7 an bro.....kota
but i can't say so far 'bout fortuner, let's get the info bro,hehehehe peace.....
bro splitfire,
Sekali lagi, pernyataan saya tsb hasil uji sendiri dengan habit saya sendiri dlm berkendara yg tidak suka membejek gas secara spontan bila tidak perlu...
Fortuner saya 4x2.
Mesin standard abis, nggak ditambah/dikurangi suatu apapun.
Tadi pagi, saya bahkan bisa mencapai 10km/l, tapi hanya jalan di tol doang, PI-Jagorawi, pp dengan speed saya maintain tetap di 90-100km/h dan rpm 2500. Keluar pintu tol n pulang menuju PI, info menunjukkan 9.9km/l
Perubahan dari 9.9 ke 10km/l agak sulit didapat. Saya kurangi speed ke 80km/h dan rpm turun ke 2000, waktu maintain agak lama... baru dpt 10km/l
Sekali lagi....HABIT DRIVER sangat berperan, dan saya percaya itu. Cara ini saya terapkan ke Yaris saya.... jadi rindu krn lama nggak ke SPBU.
Mhs, dan rekan lain juga setuju bahwa innova maupun mobil2 jenis lainnya pun sama pula, tergantung habit sopir. Hanya memang tiap orang punya persepsi/pengakuan yg berbeda thd istilah 'boros' tsb IMHO.
Salam
Dengar dengar Fortuner D4 D (Diesel) juga akan di assembling di Kerawang, tetapi untuk di export.
Konon pihak TAM sedang membicarakan dengan TMC mengenai rencana memasarkan Fortuner D4 D di Indonesia.
Kalau jadi ini merupakan kabar baik, sebab utk kendaraan tinggi & besar dimana Coefficient of Drag relative tinggi, ban besar, kerb weight 2 ton lebih sudah selayaknya menggunakan mesin Diesel bila menginginkan performa sekaligus konsumsi BBM yang "ramah kantong".
Bila Fortuner 2.5 D4 D dijual di Indonesia maka harganya bisa jauh lebih murah drpd si 2.7 VVT-i nya (spt rasio Innova 2.7V dan 2.5V).
Sedang bagi yang prefer performa maka mesin 1KD-FTV 3000 cc dengan VNT Turbocharger bisa menjadi pilihan yg OK.
Apalagi saat ini Pertamina telah meluncurkan Biosolar yang konon spec. nya masuk persyaratan utk mesin CRD yaitu CN 51 dan Sulphur 500 ppm, dijual dengan harga hanya Rp. 4300 / l. !
@tigor.....
memang saya setuju, pengendara sendiri, jg andil bagian dalam konsumsi BBM....
tp selama ini,selama fortuner masuk di Indonesia.....teman2 saya banyak bgt yg menyayangkan konsumsi BBM yg extrem.....
memang saya jg tidak tahu pastinya cara dari pengendaranya....tp saya cmn heran gt....kok yg pake fortuner , bilangnya hanya "sangat boros" gt.....
makannya saya ingin share ajah ke sini bro.....
memang pengendara pengaruh bgt, setuju saya......
lain pastinya org yg narik gas kalem2....ama anak muda yg betot gas dalem2.....
jadi saya ingin share gt.....
klo anda bisa dapet 1:9 atau bahkan 1:10 dgn mesin yg katanya standart dan tanpa tambahan alat2 lain.....itu merupakan GOOD NEWS lah buat para fortuner's......
mungkin ini bisa compare ama pemakai foruner yg merasa boros BBM......
jadi saya cmn share ajah bro.....mewakili sodara ,temen2 gw yg merasa boros BBM di fortuner......
Mengenai perbedaan konsumsi BBM antara kenyataan di lapangan dan yg diklaim produsen, karena yg diklaim oleh produsen itulah yg tidak kita ketahui standard mana yg digunakan.
Kita harapkan di masa datang semua pihak, baik pabrikan & institusi menggunakan satu standard yaitu UN ECE R 101 spt posting saya di Forum umum.
UN ECE R 101 :
Metode yang diakui secra global ; United Nations Economic Commission for Europe Regulation 101 disingkat UN ECE R 101 ;
Test dilakukan di Laboratory yang dibuat sedemikian rupa sehingga bisa
mendekati mobil pemakaian sehari-hari;
detailnya:
Methode ini sudah di pakai di Singapore & semua type mobil baru sudah
menjalani serangkaian test UN ECE R 101 ; Sayang di Singapore hampir
tidak dijual mobil diesel ;jadi hasil test dibawah lebih mewakili
mobil gasoline & hybrid
Selengkapnya (4 pages):
Tapi selain dr test method ini kualitas BBM yg dipakai juga sgt berpengaruh, juga kondisi kualitas udara dimana mobil digunakan, bila mobil sering melewati daerah yg berdebu maka saringan udara akan cepat mampat dan akhirnya konsumsi BBM menjadi boros.
JIKA saya pemilik mobil dengan MID seperti Fortuner, selain pakai angka MIDnya, saya juga tetap akan verifikasi dengan method classic, yaitu manual, isi tangki full dan baca odometer.
Why ? Cause how accurate is the computer programming di MIDnya kitan ngak tau. Tapi meter pompa Shell pasti accurate, dan odometer juga pasti ngak bisa bohong. Baru compare ama angka di MID.
Dan kalau saya saran, mau uji performa mobil BBMnya, gaya stir bukan cuman harus normal, tapi jangan lihat tachometer supaya Rpmnya di batasi ngak lewat 2500 misalnya. Why ? Percaya saya, dulu I pernah coba, tapi akhirnya ngak praktis. Cause satu, bisa bahaya, misalnya sering lihat tachometer, nanti mobil depan rem mendadak gimana. 2, kebanyakan orang pakai mobil juga ngak cuman gas enteng terus. Kadang dia pasti mau overtake, jadi gas sedikit lebih dalam.
So just drive "normally", ngak aggressive, dan ngak terlalu awasi rpmnya. Baru bisa dapat angka BBM yang realistic. Cause kalau rpm di batasi ngak lewat 2000 or 2500 rpm, meskipun lebih irit pasti, tapi I yakin driving habit seperti ini ngak bisa di sustain lama. Mata juga capek baca tachometer terus....
