Ad blocker detected: Our website is made possible by displaying online advertisements to our visitors. Please consider supporting us by disabling your ad blocker on our website.
Duduk didepan posisi sangat baik, view ke depan luas, sayang blindspot lumayan karena spion cukup besar, tombol2 semua kayanya pas dalam jangkauan tangan, tombol di setir juga lengkap banget (volume, telephone, cruise control), posisi tombol start agak sedikit ngumpet dibelakang tuas wiper. Start mesin suaranya hening, kondisi idle di jalanan sepi hampir ga kedengaran mesinnya. Di gas sedikit mesin cukup responsif, dibanding CRV 2.0 kayanya tarikan mesin lebih responsif Mazda, setir juga responsif, radius putar saya rasa agak sedikit lebih besar daripada CRV. Saya lama pakai Audi, kualitas interior ga beda jauh, handling juga jempol banget. Kekurangannya mungkin cuma konsol tengah terlalu pendek untuk jadi hand-rest.
Duduk dibelakang kerasa agak sempit, jarak antara dengkul ke jok depan mungkin lebih sempit daripada CRV? (perlu konfirmasi lagi dari suhu2). Posisi jok agak tegak, meski kata yang jual sih udah ergonomis, duduknya biasa aja ga keras/lembut. Sayang sekali ga bisa reclining.
Harga kayanya sih udah firm yah, cuma emang saya minta price list belum ada (apa bener harga digodok lagi?) Delivery pertama 10 Juni buat yang udah DP sebelum Mei, dapet free kaca film 3M. Ngarep revise harga juga dehh.. kaya diatas nih, Touring 375 Sport 350
Belphegor wrote:388 jt itu setau saya harga CRV sebelum MMC, makanya laku kerassss. Kalo 410 sih belum tentu , tapi lebih laku keras lagi kalo price positioning di 288 jt
kalo 288jt ntar mesin skyactive-nya jadi skypassive dong
Bdarmawan wrote:Sekadar sharing test-drive dengan CX5 Touring,
Duduk didepan posisi sangat baik, view ke depan luas, sayang blindspot lumayan karena spion cukup besar, tombol2 semua kayanya pas dalam jangkauan tangan, tombol di setir juga lengkap banget (volume, telephone, cruise control), posisi tombol start agak sedikit ngumpet dibelakang tuas wiper. Start mesin suaranya hening, kondisi idle di jalanan sepi hampir ga kedengaran mesinnya. Di gas sedikit mesin cukup responsif, dibanding CRV 2.0 kayanya tarikan mesin lebih responsif Mazda, setir juga responsif, radius putar saya rasa agak sedikit lebih besar daripada CRV. Saya lama pakai Audi, kualitas interior ga beda jauh, handling juga jempol banget. Kekurangannya mungkin cuma konsol tengah terlalu pendek untuk jadi hand-rest.
Duduk dibelakang kerasa agak sempit, jarak antara dengkul ke jok depan mungkin lebih sempit daripada CRV? (perlu konfirmasi lagi dari suhu2). Posisi jok agak tegak, meski kata yang jual sih udah ergonomis, duduknya biasa aja ga keras/lembut. Sayang sekali ga bisa reclining.
Harga kayanya sih udah firm yah, cuma emang saya minta price list belum ada (apa bener harga digodok lagi?) Delivery pertama 10 Juni buat yang udah DP sebelum Mei, dapet free kaca film 3M. Ngarep revise harga juga dehh.. kaya diatas nih, Touring 375 Sport 350
betul tuh soal tombol, lengkap banget, kmrn pas test drive sampe bingung buat apa aja sking penuhnya.
pixy wrote:
Belphegor wrote:388 jt itu setau saya harga CRV sebelum MMC, makanya laku kerassss. Kalo 410 sih belum tentu , tapi lebih laku keras lagi kalo price positioning di 288 jt
kalo 288jt ntar mesin skyactive-nya jadi skypassive dong
Teman2 ada yang pengalaman sama mobil cbu jepang terutama mazda?
Coz mobil keluarga gw cuma pernah ada hondaz dan toyotaz yang bukan cbu jepang.
Pengalaman menggunakan jasa service maupun penggantian spareparts tidak rapih / pasti aja ada yang ketinggalan. Padahal kalo liat Surat kerjanya tertulis sudah dicheck semua, tapi bisa2nya suka ketinggalan, kalo saya bisa ambil kesimpulan, SDM-nya (oknum) yang asal cepat kelar kerjaan.
Bagaimana dengan mobil2 cbu jepang?
Apa teknisi2 nya sudah siap dan mengerti betul bila mobilnya bermasalah (terutama mmi), memang semua pasti berharap tidak ada masalah. Buat yang pake cx9 atau mobil cbu jepang mazda lainnya bisa minta pendapatnya.
Thank you.
pdm wrote:Teman2 ada yang pengalaman sama mobil cbu jepang terutama mazda?
Coz mobil keluarga gw cuma pernah ada hondaz dan toyotaz yang bukan cbu jepang.
Pengalaman menggunakan jasa service maupun penggantian spareparts tidak rapih / pasti aja ada yang ketinggalan. Padahal kalo liat Surat kerjanya tertulis sudah dicheck semua, tapi bisa2nya suka ketinggalan, kalo saya bisa ambil kesimpulan, SDM-nya (oknum) yang asal cepat kelar kerjaan.
Bagaimana dengan mobil2 cbu jepang?
Apa teknisi2 nya sudah siap dan mengerti betul bila mobilnya bermasalah (terutama mmi), memang semua pasti berharap tidak ada masalah. Buat yang pake cx9 atau mobil cbu jepang mazda lainnya bisa minta pendapatnya.
Thank you.
ya se-pandai-pandai loncat, sekali waktu pasti jungkir juga lha...
yang pasti terlihat usaha ke arah perbaikan di beberapa tahun terakhir dengan terobosan-terobosan mmi terutama new technology dan marketing communication
untuk urusan services dan maintenance spare parts - dilansir di beberapa media bahwa mmi siap memenuhi kebutuhan konsumen dengan jaringan workshops yang ada sekarang - moga-moga benar infonya neeh... sebab kalo CBU JPN artinya kan spare parts original juga dari JPN...
ya bener juga komentar sebelumnya - kalo montir asli jabar yang di-trained, bilangnya: "teknologi ski-aktip" punyanya "masda ce-ek paip" nuhun sadayana ka bengkel akang serpis-na
btw, banyak diantara produser mobil ternama memilih jalur pengembangan teknologi "hybrid" [atau hibrida, koq jadi seperti jenis kelapa ya ] atau konsep "green" car [atau mobil hijau, koq sama ya sama icon mazda 2 hatcback green ] - baru satu aja yang memilih pengembangan teknology "skyactiv" dan oleh karenanya dapat dipastikan bengkel-bengkel non resmi mazda perlu belajar dari nol untuk dapat menjadi alternatif dalam merawat mobil mazda keluaran setelah 2012
Guys, masalah2 yg g hadapin bukan cuma sekali, dan di kerabat dan saudara jg menceritakan hal yang sama. Jadi bukan "sekali2 bisa jatuh" tapi lebih tepatnya "hoki" kalo bisa beres dan rapih.
G jg ga membahas bengkel non resmi. Semua mobil yg gw pake toyota ke auto 2000 pangjay, honda ke immora pangjay.
Ini gw cuma pingin dengar pendapat yang pengalaman dengan service atau ganti spareparts di mmi dalam rangka meyakinkan diri sebelum memilih cx5 ini
Gw bimbang antara xtrail dan cx5, gak buru2. Blum pernah test drive. Kalo liat fitur cx5 menggiurkan, tapi model exterior gw lebih pilih xtrail. Penggunaan untuk dalam kota jakarta yang selalu menggeliat di pagi dan sore hari, ada orang yang bangga dengan pilihan mobilnya karena kencang, jadi ga terlalu concern dengan power, Setelah lebaran baru decide, boleh kan gw sekarang mulai cari2 info dari master2 hehe.
pixy wrote:btw, banyak diantara produser mobil ternama memilih jalur pengembangan teknologi "hybrid" [atau hibrida, koq jadi seperti jenis kelapa ya ] atau konsep "green" car [atau mobil hijau, koq sama ya sama icon mazda 2 hatcback green ] - baru satu aja yang memilih pengembangan teknology "skyactiv" dan oleh karenanya dapat dipastikan bengkel-bengkel non resmi mazda perlu belajar dari nol untuk dapat menjadi alternatif dalam merawat mobil mazda keluaran setelah 2012
Ini karena Mazda perusahaan kecil dibandingkan raksasa2 Toyota Nissan Honda Mitsubishi, jadinya dia tidak mampu mengembangkan sendiri next generation technologynya. Skyactiv hanyalah nama marketing, intinya kurangi berat kendaraan dengan berbagai cara. Dilihat dari segi teknologi otomotif dunia, gak ada/sedikit terobosan baru di skyactiv.
pixy wrote:btw, banyak diantara produser mobil ternama memilih jalur pengembangan teknologi "hybrid" [atau hibrida, koq jadi seperti jenis kelapa ya ] atau konsep "green" car [atau mobil hijau, koq sama ya sama icon mazda 2 hatcback green ] - baru satu aja yang memilih pengembangan teknology "skyactiv" dan oleh karenanya dapat dipastikan bengkel-bengkel non resmi mazda perlu belajar dari nol untuk dapat menjadi alternatif dalam merawat mobil mazda keluaran setelah 2012
Ini karena Mazda perusahaan kecil dibandingkan raksasa2 Toyota Nissan Honda Mitsubishi, jadinya dia tidak mampu mengembangkan sendiri next generation technologynya. Skyactiv hanyalah nama marketing, intinya kurangi berat kendaraan dengan berbagai cara. Dilihat dari segi teknologi otomotif dunia, gak ada/sedikit terobosan baru di skyactiv.
Kalo menurut ane Mazda termasuk pabrikan mobil mapan dengan kemampuan riset dan development yang sama dengan pabrikan Jepang pada umumnya spt toyota , honda suzuki , mitsu., nissan dll.
Skyactive bukan saja mengurangi bobot kendaraan , dari mulai body , engine atau aksesoris lainnya. Tetapi juga pemakaian petrol engine dengan kompresi tinggi yaitu 1:13. Mazda mendesain mesin dan pembakaran agar tidak terjadi gejala knocking yang biasa terjadi pada mesin berkompresi tinggi.
Sebenarnya teknologi mobil itu sederhana. Pengembangannya adalah improvement dari teknologi jadul mesin oto.
Sebagai contoh penggunaan system variable valve baik punya bmw/ vanos/valvetronic , mivec( mitsu) , honda-vtec , toyota-vvti , mazda , nissan suzuki hyundai - vvt , pada intinya adalah sama. Hanya berbeda cara kerja , atau bentuk mekanisme aja agar nggak dianggap mencontek dari pabrikan lainnya.
Termasuk penggunaan teknologi canggih seperti teknologi suspensi aktif , atau sensor tabrakan , atau sensor auto parking ( tanpa campur tangan pengemudi ) pada mobil2 premium.
bahkan google sekarangpun sedang membuat uji coba pengendalian mobil toyota prius , tanpa campur tangan pengemudi sama sekali. menggunakan satelit. Padahal mereka bukan pabrikan mobil. tetapi para enginer mampu mengintegrasikan system mereka pada toyota prius.
Intinya menurut ane semua pabrikan mobil , para enginernya mampu membuat membuat teknologi canggih yang setara dengan mobil premium . tetapi kebijakan perusahaan , modal , serta positioning produk merekalah yang menjadi pemikiran yang utama.
setelah beberapa hari ini berkutat milih warna apa, akirnya gw beranikan diri inden warna taxi sepakat!
bilangnya sih dapet d akir juni-awal juli, we'll see dehh..
pdm wrote:Teman2 ada yang pengalaman sama mobil cbu jepang terutama mazda?
Coz mobil keluarga gw cuma pernah ada hondaz dan toyotaz yang bukan cbu jepang.
Pengalaman menggunakan jasa service maupun penggantian spareparts tidak rapih / pasti aja ada yang ketinggalan. Padahal kalo liat Surat kerjanya tertulis sudah dicheck semua, tapi bisa2nya suka ketinggalan, kalo saya bisa ambil kesimpulan, SDM-nya (oknum) yang asal cepat kelar kerjaan.
Bagaimana dengan mobil2 cbu jepang?
Apa teknisi2 nya sudah siap dan mengerti betul bila mobilnya bermasalah (terutama mmi), memang semua pasti berharap tidak ada masalah. Buat yang pake cx9 atau mobil cbu jepang mazda lainnya bisa minta pendapatnya.
Thank you.
bro pdm,, klo mo tau ttg cbu japan apalagi mazda, kontak aja momod AD74YA
di garasinya mazda semua, kecuali mazda2.. kata dia mazda2 kurang bgs,,
bentar lg dia mo impor mazda6 3.7L (blom ada yg pake lho disini), mazda6 2.5L yg dia pake skrg kurang tenaganya,, soalnya mo ngasepin new GS350
tunggu aja bentar lagi dia pasti nongol.. atau pm langsung ama om helm putih yg diatas,,
Dino_lowrider wrote:Kalo menurut ane Mazda termasuk pabrikan mobil mapan dengan kemampuan riset dan development yang sama dengan pabrikan Jepang pada umumnya
In the year 2011, improving fuel economy is not an afterthought for a car company. It must be at the front and center of product development. Large manufacturers including (but certainly not limited to) General Motors, Nissan, Toyota, or Volkswagen have resources they can dedicate to improving efficiency. Witness the gas/electric Chevrolet Volt and Toyota Prius, full-electric Nissan Leaf, and diesel-powered Volkswagen Jetta TDI.
With Ford having largely divested itself of its stake in Mazda, what is this small Japanese maker to do about improving the fuel economy of its vehicles? The only gas/electric hybrid Mazda ever offered was a version of its Tribute compact SUV, which itself was just a clone of the Ford Escape. Even then, the Tribute Hybrid was sold only in California.
Electrification is part of the company’s product plan, but it’s still a ways off. In 2010, Mazda signed an agreement to license gas/electric hybrid components from rival Toyota. Mazda is working to incorporate that technology into its products and plans to release a hybrid in Japan in 2013.
Maksud ane secara kemampuan engineer , mereka mampu aja. Tapi ada faktor lain seperti saya sebutkan sbb: terutama yang saya Bold.
" Intinya menurut ane semua pabrikan mobil , para enginernya mampu membuat membuat teknologi canggih yang setara dengan mobil premium . tetapi kebijakan perusahaan , modal , serta positioning produk merekalah yang menjadi pemikiran yang utama "
Hati Pengen tapi Modal Cekak... alias nggak punya modal. wkwkwwkwk
pdm wrote:Teman2 ada yang pengalaman sama mobil cbu jepang terutama mazda?
Coz mobil keluarga gw cuma pernah ada hondaz dan toyotaz yang bukan cbu jepang.
Pengalaman menggunakan jasa service maupun penggantian spareparts tidak rapih / pasti aja ada yang ketinggalan. Padahal kalo liat Surat kerjanya tertulis sudah dicheck semua, tapi bisa2nya suka ketinggalan, kalo saya bisa ambil kesimpulan, SDM-nya (oknum) yang asal cepat kelar kerjaan.
Bagaimana dengan mobil2 cbu jepang?
Apa teknisi2 nya sudah siap dan mengerti betul bila mobilnya bermasalah (terutama mmi), memang semua pasti berharap tidak ada masalah. Buat yang pake cx9 atau mobil cbu jepang mazda lainnya bisa minta pendapatnya.
Thank you.
bro pdm,, klo mo tau ttg cbu japan apalagi mazda, kontak aja momod AD74YA
di garasinya mazda semua, kecuali mazda2.. kata dia mazda2 kurang bgs,,
bentar lg dia mo impor mazda6 3.7L (blom ada yg pake lho disini), mazda6 2.5L yg dia pake skrg kurang tenaganya,, soalnya mo ngasepin new GS350
tunggu aja bentar lagi dia pasti nongol.. atau pm langsung ama om helm putih yg diatas,,
ya menurut ane sih 'keteledoran disengaja' adalah masalah mentalitas dan kontrol mutu
bener ngga ya kalo rasio mekanik yang wajar adalah 1:12 per harinya alias max 40 menit untuk 1 mobil - kalo bener - coba aza imagine berapa banyak mobil masuk auto 2000 sehari vs jumlah mekaniknya
untuk mmi, mudah2an deh diperhatikan juga soal ini
lee_iw wrote:setelah beberapa hari ini berkutat milih warna apa, akirnya gw beranikan diri inden warna taxi sepakat!
bilangnya sih dapet d akir juni-awal juli, we'll see dehh..
lee_iw wrote:setelah beberapa hari ini berkutat milih warna apa, akirnya gw beranikan diri inden warna taxi sepakat!
bilangnya sih dapet d akir juni-awal juli, we'll see dehh..
wakakakakakaka.. yah abis, gimana bro,, suka sih sama birunya.. hahaha susah dehh kl selera.. ud liat yg metropolitan grey, ko kurang suka ya... soalnya kaya butek" gt.. kalo hitamnya bukan metalic jaminan susah ngerawatnya kalo baret ketara lah.., so does putih.,, keseringan d jemur lama" warnanya kaya jigong, kalo merah gw sih krg suka memang.. jadi yah sudahlah si taxi sepakat aja
alvin_kiak wrote:Bos2 yg udah TD, minta info sbb :
1. Lumbar support pada driver seat yg dimaksud itu spt apa? Apakah static atau electric?
2. Power steering, dibanding pny X-Trail yg ringan n lembut, or dibanding pny CR-V yg super keras.
3. Bantingan, dibanding X-Trail yg empuk dan dibanding CR-V 3rd Gen yg lumayan empuk.
coba jawab ya... kalo suspensi d banding sm crv 3rd gen rasanya sih enak ini ya kata gw.. soale cobain crv 3rd gen dulu cm bentaran dan kata gw sih walopun cukup empuk tp tetep keras kata gw walopun ga sekeras gen 2. kl sm xtrail ga bs ngomong, ga perna cobain sih..
power steering sih rasanya mantep dan responsif.
mgkn nanti coba sesepuh" lain dehh yg TD, soalnya itu cm opini pribadi gw.
FortunerMan wrote:Ini karena Mazda perusahaan kecil dibandingkan raksasa2 Toyota Nissan Honda Mitsubishi, jadinya dia tidak mampu mengembangkan sendiri next generation technologynya. Skyactiv hanyalah nama marketing, intinya kurangi berat kendaraan dengan berbagai cara. Dilihat dari segi teknologi otomotif dunia, gak ada/sedikit terobosan baru di skyactiv.
bener kata um fm, mazda itu kecil bl dibanding raksasa jepang lain. setuju jg skyaktiv terobosan teknologinya ga banyak. tp semoga taktik mazda bener, karena hasil terbaik ga harus selalu serba canggih
cth : pernah denger kan kisah menulis di luar angkasa ga bs pake bolpen, usa bikin riset biaya sgt besar utk mengatasinya, belakangan rusia yg menemukan cara sgt murah, simpel dan betul, pake pensil saja....
Family friendly Honda CR-V vs fun-to-drive Mazda CX-5
The redesigned Honda CR-V and new Mazda CX-5 appear to have a lot in common. These small SUVs seat five passengers, are of similar size, and cost about the same. So far so good. But when we dig deeper, two distinct personalities emerge.
The CR-V is more of a family-oriented model than the Mazda. Our $26,455 EX trim has a large, easy-to-access back seat, plenty of cargo room, and a standard backup camera. Hondas have a well-deserved reputation for smooth, fuel-efficient powertrains, and the new CR-V delivers. We measured 23 mpg overall, making it competitive among small SUVs. Plus, with 185 horsepower, it's no slouch off the line. And if a comfortable ride is high on your priority list, the CR-V is among the best small SUV choices.
On the other hand, if you're looking for a fun-to-drive small SUV, the CX-5 has it all over the CR-V. We found the Mazda athletic and engaging, with responsive steering and well-contained body lean that remains unfazed in bumpy corners. And even with a high fun factor, the CX-5 also delivers the best fuel economy in its class - 25 mpg overall -thanks to Mazda's new Skyactiv technology. And despite the sporty demeanor, the rear seat is surprisingly roomy. One surprise: our midlevel Touring trim line also included a blind-spot monitoring system, a feature not usually found in a $27,000 vehicle.
But as good as the CR-V and CX-5 are, the Toyota RAV4 and Subaru Forester still outscore them. How, you may ask? The Mazda is hurt by a noisy cabin, a taut ride on the highway, and an underpowered feeling engine during routine driving. The CR-V's downsides include excessive road noise, large rear corner blind zones caused by the styling, and less than tidy at-the-limit handling.
terjemahan bebas om google:
Honda CR-V yang didesain ulang dan Mazda CX-5 baru tampaknya memiliki banyak kesamaan. SUV kecil ini memuat lima penumpang, ukuran yang serupa, dan harga hampir serupa. Sejauh ini cukup baik. Tetapi ketika kita menggali lebih dalam, dua kepribadian yang berbeda muncul.
CR-V lebih dari model yang berorientasi pada keluarga dibandingkan Mazda. Besutan seharga $ 26.455 memiliki kabun besar, mudah mengakses kursi, banyak ruang kargo, dan kamera cadangan standar. Honda memiliki reputasi yang memang layak untuk kehalusan, hemat bahan bakar powertrains, yang diberikan oleh CR-V baru. Kami mengukur 23 mpg secara keseluruhan, sehingga kompetitif di antara SUV kecil. Plus, dengan 185 tenaga kuda, itu tidak kalah dengan yang lainnya. Dan jika perjalanan yang nyaman adalah teratas pada daftar prioritas Anda, CR-V adalah salah satu pilihan terbaik SUV kecil.
Di sisi lain, jika Anda sedang mencari kenyamanan berkendara dengan SUV kecil, CX-5 memiliki segalanya ketimbang CR-V. Kami menemukan Mazda lebih atletis dan lebih menarik, dengan kemudi responsif dan bodi langsing tapi berisi yang tetap terlihat gagah di sudut-sudut bergelombang. Dan bahkan dengan faktor kenyamanan tinggi, CX-5 juga memberikan ekonomi bahan bakar terbaik di kelasnya - 25 mpg secara keseluruhan-berkat Mazda teknologi SKYACTIV yang baru. Dan meskipun sporty, kursi belakang tetap terasa lapang. Satu hal yang mengejutkan: tipe menengah Touring kami memiliki sistem blind-spot monitoring, sebuah fitur yang tidak biasanya ditemukan dalam sebuah kendaraan seharga $ 27.000.
Tapi sebagus apa pun CR-V dan CX-5, RAV4 Toyota dan Subaru Forester masih mengalahkan mereka. Bagaimana, Anda mungkin bertanya? kelemahan Mazda adalah kabin berisik, saat narik kencang di jalan raya, dan mesin perasaan kurang bertenaga selama rutinitas mengemudi. Kelemahan CR-V termasuk kebisingan di jalan yang berlebihan, zona besar sudut blind-spot disebabkan oleh styling, dan kurang rapi buatannya.
pixy wrote:But as good as the CR-V and CX-5 are, the Toyota RAV4 and Subaru Forester still outscore them. How, you may ask? The Mazda is hurt by a noisy cabin, a taut ride on the highway, and an underpowered feeling engine during routine driving. The CR-V's downsides include excessive road noise, large rear corner blind zones caused by the styling, and less than tidy at-the-limit handling.
Padahal ini RAV4 udah tua bangka lho...bentar lagi ganti model...
, tapi lebih laku keras lagi kalo price positioning di 288 jt 
loncat, sekali waktu pasti jungkir juga lha... 
] atau konsep "green" car [atau mobil hijau, koq sama ya sama icon mazda 2 hatcback green 
