Nah, berhubung C-class ini lumayan asik buat diulik ceritanya, ane mau bahas dulu sedikit sejarahnya varian ini sejauh yang ane tau aja.
Sejarah
Meskipun Mercedes ini bukan ranah ane untuk cerita, karena di SM ini ada yang khatam dengan sejarah MB yaitu the one and only Mr. Nightster Gay, ane coba bahas beberapa hal yang menarik dari C-class.
Banyak (banyak banget malah) yang mengira kalau C-class itu diciptakan ketika Daimler AG mengakuisisi Mercedes. Banyak yang mengira C-class pertama diciptakan tahun 1993 yang berkode W202. Well, sebenernya nggak salah juga, penamaan C-class memang di pelopori oleh Daimler AG untuk mempersimpel kode produksi Mercedes.
Tapii.... Sebenernya ada versi W201 yang secara langsung merupakan genesis dari C-class. W201 di produksi di tahun 1982 sebelum kepemilikan Mercedes diambil alih oleh Daimler AG. W201 diciptakan sebagai ujung tombak Mercedes menyasar pasar mid-end, karena Mercedes yang sebelumnya main di pasar high-end dengan E-class, S class, dan SL-class mulai mendapatkan perlawanan berat dari pesaingnya (BMW, Audi) dan pasar high-end mulai jenuh. BMW yang paling dulu menciptakan pasar mid-level diantara 3 merk itu dengan Seri-3 nya lenggang kangkung menguasai pangsa bawah. Melihat hal ini, Mercedes ingin merebut potongan kue dari BMW secepatnya. Bruno Sacco, sang desainer tersohor, pun di beri amanah untuk mendesain basis C-class dari 0.
Bruno Sacco nggak menganggap enteng masalah ini, sebaliknya dia mengerahkan seluruh pengetahuan otomotifnya mendesain tiap detil dari W201. Berbeda dengan Seri 3 BMW yang mengedepankan simplisitas teknikal, Sacco mendesain W201 dengan berfokus kepada inovasi teknikal. Hasilnya? Hanya 1 kata yang bisa mewakili hasil desain Sacco; MASTERPIECE.
W201 yang dihasilkan memiliki chassis dengan suspensi belakang multi-link independen pertama di dunia, ditambah pembuatan chassis pertama menggunakan besi campuran sehingga lebih ringan, lebih tipis, tetapi lebih kuat dibanding pressed-steel biasa. Selain itu juga salah satu mobil pertama (selain Lancia) yang didesain dengan menggunakan wind-tunnel untuk mengetes aerodinamisnya.
Cukup?
Ternyata belum. Sacco juga mematok standar tinggi untuk sektor mesinnya. Mercedes menghasilkan 2 mesin yang menjadi basis hampir semua mesin masa depan. Yang pertama; mesin bensin 4 silinder dengan efisiensi tinggi sehingga bisa menghasilkan tenaga besar. Kedua mesin diesel dengan teknologi encapsulated yang dapat meredam getaran dan suara kasar dari mesin diesel, sehingga menjadi mesin diesel halus pertama di Dunia.
Hasilnya?
Hasil penjualannya hingga setengah dekade pertama kabarnya belum mampu menutupi biaya investasi R&D nya. Tapi bahkan seorang Martin Brundle (pembalap F1 yang fanatik BMW) mengakui W201 saat itu memiliki chassis lebih baik dari sebuah BMW. (Padahal Mercedes saat itu terkenal di kenyamanannya sedangkan BMW terkenal akan performanya)
Nah setelah Mercedes diambil oleh Daimler AG, perubahan dari segi teknis C-class bergeser dari inovasi teknis ke performa dan keamanan bergeser ke inovasi kenyamanan. C-class berikutnya mengedepankan space penumpang, kenyamanan suspensi, kehalusan mesin dan transmisi.
Hingga kini ketika Mercedes berhasil memisahkan diri dengan Daimler AG di bidang R&D produknya (meskipun sebagian saham tetep owned by Daimler), C-class diarahkan untuk kembali lagi menjadi "driver's car" dan unggul dibagian inovasi performa dan keamanan. Dan C-class terakhir garapan Mercedes inilah yang saya Test Drive kali ini.
Eksterior
Segera dari eksterior saya bisa merasakan aura sporty yang tadinya hilang pada masa Daimler AG. Tarikan garisnya mirip muscle car Amerika to be honest. Bonnet yang tinggi dan naik di bagian depan dan samping, spakbor menonjol, bumper depan kotak, grill tajam, dan airscoop besar lalu tarikan garis ke arah belakang yang tegas hampir menghilangkan ciri khas C-class yang lama di tanamkan oleh Daimler AG. Well, speaking of the truth, secara bahasa desain mungkin nggak semua orang suka dengan desain baru Mercedes ini. Beberapa menganggap desainnya kacangan, beberapa menganggap desainnya fresh dan masih mahal. Bagi saya pribadi, saya kali ini ikut ke kelompok yang menganggap bahwa desain baru C-class ini somehow membuatnya jadi kelihatan lebih murah dibanding versi mata kacang sebelumnya. Entah kenapa kesan ekslusifnya menjadi berkurang.
Tipe yang saya TD adalah C200 CGI Avantgarde facelift 2012 yang memiliki Grill sport dengan lambang three-pointed star besar ditengah-tengahnya dan lambang biru MB di bonnet. Selain itu perbedaan dengan versi Classic nya adalah garnish chrome dan model velg.
Oya, versi facelift ini memiliki desain lampu depan baru. Dan hanya ada 2 varian; Classic dan Avantgarde. Classic yang termurah.
Detail yang saya suka:
• Wheel arch menggembung membuat mobil berasa berotot,
• Spion berdesain aerodinamis
• Lampu LED di lampu belakang menyegarkan tampilan plain di bagasi
• Velg nya bagus
Yang saya tidak suka:
• Dapet ban Goodyear.
Interior
Isu penurunan kualitas interior pada masa didesain oleh Daimler AG di anggap serius oleh MB. Material dashboard, semua tombol-tombolnya, dan sebagian bagian door trim di lapisi oleh nano coating khusus yang memiliki sifat anti gores dan anti finger print/minyak, dan splash resistant. Dan teknologi tersebut terasa ketika tombol-tombol di dalam C-class kita sentuh.
Setir bergaya AMG yang sangat-sangat keren, dengan kualitas panel silver yang jelek dan membuat murah kalau diperhatikan secara detail. Paling nggak pinggiran setir dibungkus oleh nappa leather yang enak digenggam. Dashboard tertata dengan rapi dan mewah, peningkatan jauh dibanding versi mata kacang. Wooden panel Black Ash top notch. Yang keren speedometer nya, sekarang MID ditengahnya berwarna dan kita bisa ngontrol semua fungsi mobil di setir mulai dari MID hingga audio dan telpon bisa diatur lewat setir dan tampil di MID. Headroom leluasa dan space kaki cukup mengakomodir. Space nya lebih kecil dibanding C-class mata kacang. Jok juga lebih tipis dan lebih keras dibanding versi sebelumnya. Kulitnya berwarna beige dan kualitasnya biasa saja mengingat kelasnya MB. LCD sekitar 5 inch terletak di tengah dash dan menampilkan berbagi fungsi dan informasi yang bisa di kontrol lewat command control di center console. Banyak pernak pernih seperti indikator jarak depan belakang yang ada di dashboard dan plafon belakang. Secara overall interior new C-class sangat keren dan modern.
Bagasi cukup besar untuk ukuran kompak mobil ini. Besarnya sebesar bagasi big saloon Japanese brands. Fitur:
Disinilah what this car is all about.
Kita lihat dari sisi engineering performa;
Mesin direct injection CGI yang memiliki desain injeksi mandiri, combustion chamber yang optimal, displacement yang lebih kecil, desain variabel valve timing terbaru mengakibatkan mesin yang dihasilkan jauh lebih ringan dan lebih kecil tetapi memiliki tenaga yang besar dan getaran yang halus. Sistem injeksi baru pada mesin ini memberikan sensasi supercharge kepada pengemudi, pun displacement yang hanya 1800cc memberikan efisiensi mesin yang sangat irit.
Belum cukup disitu, MB memberikan turbocharge terintegrasi dengan sistem mesin sehingga meskipun 1800cc, mobil ini bisa menghasilkan 181 Hp dan torsi maksimal 270 Nm. Ini lebih besar dibanding mesin i-VTEC K24 2400cc legendaris Honda yang dipasang di Accord. Gila!
Belum cukup disitu.. C-class ini juga ada BlueEFFICENCY (males nulis panjang2 ane singkat BF aja ya hehehe). Apa BF itu? Setiap MB yang ada lambang BF artinya memiliki windscreen dari laminasi kaca, noise insulating baru di firewall, velg alloy baru, transmisi baru yang lebih ringan, dan drag resistance yang turun 0,25. Hasilnya? Produk yang di tempel badge BF ini lebih ringan dan lebih silent dibanding sebelumnya.
Dari segi kenyamanan selain yang sudah dibahas dibagian interior, juga ada peningkatan di bagian keamanan; 6 airbags, 8 sensor jarak, intellegent light system, servo steering, dan lainnya sebagai standar.
Ada satu fitur menarik yang harus ane highlight; C-class baru ini merupakan salah satu mobil pertama yang ATPM buat memiliki fitur Start-Stop Engine. Apa itu? Yaitu mesin yang shut off mesin pada kondisi mobil diam di gigi D dan tidak bergerak, akan tetapi alternator tetap menyala untuk tetap menyalakan AC dan elektronik mobil lainnya... Dengan sedikit injak gas, maka mesin akan nyala, dan hanya dengan jeda 1 detik mobil berakselerasi lagi dengan halus... Well, well, well... Fitur ini akan sangat menghemat bahan bakar di jalanan Indonesia yang penuh dengan macet. Hanya penggunanya harus aware dan peka agar tau apakah kondisi mesin saat itu hidup atau tidak, karena kalau saat kondisi mesin mati dan gas diinjak agak dalam, mobil bisa melompat. Audionya? 12 speaker Harman/Kardon dengan Logic 7 untuk surround sound. Suaranya? Dengan Logic 7 off terasa natural, bass cukup dalam, vokal bagus, hanya simbal yang sedikit agak kurang, tapi overall oke banget. Dengan Logic 7 on, suaranya lebih dinamik, dan suaranya bisa menyesuaikan dengan road noise sehingga ada fitur noise cancelling. Perfect!
AC nya dual climate, penumpang belakang juga ada lubang AC. Yang keren adalah, ada sensor temperatur dan sinar teintegrasi didepan dan belakang mobil jadi besarnya angin yang dikeluarkan dari lubang AC bisa disesuaikan berdasar arah yang panas secara otomatis. Test Drive
Capek juga ane bikin laporan semua yang ada di mobil ini. Cut the crap, kita langsung ke sensasi berkendara saja.
Ane test drive berempat. 1 orang diantaranya teman saya yang owner C230 tahun 2007, dan satunya lagi cukup pengalaman terhadap mobil-mobil. Mereka berdua dibelakang, saya sebagai driver didepan.
Posisi duduk sempurna, viewing angle pas. Gas di towel dikit, mobil dah melaju. Kesan pertama yang ane dapet dari nyetir mobil ini adalah kesan ringan sekali mobil ini... Mesinnya agresif dan gesit, berat setirnya juga pas. Body nya terasa kecil dan mudah manuver dimana saja. Akurasi setir juga bagus sekali, berbeda dengan Mercy mata kacang.
Yang duduk di belakang, however, harus mengakui lack of space dan kursi dan suspensi yang terlalu keras dibelakang untuk ukuran MB. apalagi karena mobil ini RWD jadi ada cekungan transfercase transmisi di bagian tengah legroom belakang. Tetapi support jok kata mereka cukup oke.
Saya coba bejek gas.. Wusss,,, Dari RPM 0-3000 mesin haluss sekali dan kencang... diatas 3000, however, terjadi semacam lag. Ane agak bingung, kok mesin cepet banget kendornya, ane bejek gas lebih dalam, dan ketika jarum RPM sampai di 4000 tiba-tiba "Bummmm!...." Ane kelempar masuk ke jok.
Turbo C-class kick-in di 4000RPM!
Ane tau mobil ini punya turbo, tapi ane gak mengira efeknya akan nge-kick sebesar itu.. Ane kira turbonya akan nge-kick halus since ini Mercedes Benz, ternyata mirip-mirip GTi nya Golf juga...
Memang Mercedes ini punya servo yang bikin setir terasa berat di kecepatan tinggi, tapi bagi saya meskipun sudah melaju di kecepatan tinggi, saya merasa setirnya masih terlalu ringan bahkan sampai turbonya kick-in.
Overall saya bisa bilang sensasional ini mesin dan transmisi C200 CGI... 1800cc bisa menghasilkan performa seperti ini.. Well, meskipun Volkswagen lebih dulu invent teknologinya dan duluan mengaplikasiinnya, tetapi engineering Mercedes mulai dari distribusi bobot, sistem gerak roda, dan mesinnya bener-bener well balanced dan menghasilkan rasa yang lebih baik di jalan berliku dan macet.
Selain itu juga ada settingan eco dan sport di transmisinya, dan yang bikin nilai lebih, ada convenience lebih di bagian braking = kalau kita menginjak rem 2 step maka akan ada elektronik hand brake yang aktif meskipun rem kita lepas dan gigi ada di D. Dan untuk lepas dari hand brake elektronik tersebut tinggal memencet pedal gas.
Sound insulation superb, wind noise sangat minim. Tetapi ternyata body roll nya cukup besar ketika menikung. Kekurangan lain, ketika lewat jalan rusak, ampun, suspensinya keras di depan, dan keras banget di belakang. Hal ini benar-benar mengurangi kenyamanan berkeliling Bandung yang di dominasi jalan rusak. Ane berani jamin, All New Accord dan All new Camry lebih nyaman duduk dibelakangnya dibanding duduk di belakangnya C-class baru ini. Apalagi bagi temen ane yang owner C230 lama, dia kecewa banget dengan space dan kualitas suspensi sport yang keras di C-class baru ini.
Kesimpulan:
Segmentasinya berubah lagi. C-class menyasar anak muda sampai eksekutif muda. Mobil ini kurang cocok dipakai orang tua apalagi yang sukanya disetirin. mending hemat uang anda dan go Japanese kalau memang suka disetirin.
Bagi driver juga, mobil ini complicated, tapi dalam saat yang sama intriguing untuk diajak ngebut, jadi yang bisa split konsentrasi antara teknologi canggih dan analog sudah pasti hanya generasi muda, orang tua pasti kagok.
Perfect car untuk yang cari prestise, harga terjangkau, tapi driving pleasure dan keamanan nggak mau di kompromi.
Plus:
• High tech,
• Keamanan tinggi,
• Performa tinggi+ irit,
• Kemewahan top notch,
• Purna jual + service
Minus:
• Suspensi keras,
• Ban Goodyear,
• Space legroom terbatas,
• Complicated,
• Bodyroll terasa
Harga: 710 juta
Rival : BMW seri 3, Audi A4 S-line
CMIIW. IMHO.
