Review Mazda MX-5 2012
Moderators: Ryan Steele, sh00t, r12qiSonH4ji, avantgardebronze, akbarfit
-
- SM Specialist
- Posts: 9769
- Joined: Thu Jun 12, 2008 19:51
- Location: Pasar Minggu, Jakarta
- Daily Vehicle: Toyota Alphard
Review Mazda MX-5 2012
Halo, halo.. I'm back!... Saya mau review mobil lagi.. Kali ini yang akan di review Mazda MX-5 2012. Entah kenapa lagi-lagi ada MX-5 yang mampir ke garasi, ya apa boleh buat, ane jajal saja.. Hehehe
Seperti biasa, biar enak dibacanya, saya coba awali dengan sedikit sejarah MX-5..
Sejarah
Tahun 60-80 merupakan era keemasan bagi industri otomotif, terutama setelah terjadinya revolusi industri. Salah satu negara yang mengalami masa "quantum leap" di bagian teknologi dan produksi mobil adalah Inggris. Pada masa itu kalau tidak salah ada sekitar 160-an produsen mobil yang tersebar di seluruh Inggris, sebagian merupakan merk besar, seperti Lotus, tapi yang mendominasi adalah produsen kecil (yang biasanya hanya terdiri dari tim sebanyak 5 orang, dan produksi mobil dikerjakan di dalam lumbung/kandang bekas kandang kuda) contohnya Noble.
Puncak prestasi dari produsen-produsen Inggris adalah layout mobil yang mereka sebut sebagai Roadster : front engine, open top, rear-wheel drive. Desain ini kemudian menjadi desain legendaris yang seakan-akan menjadi layout kesempurnaan sebuah sport-car. Bahkan Italia yang terkenal akan tehnik pembuatan mobil yang memanjakan sense, juga mengekor ke layout roadster Inggris (contoh: Fiat Spider - banyak yang menganggap sebagai Fiat paling sempurna hingga saat ini).
Pada masa ini, Inggris melahirkan banyak roadster legendaris di bawah nama Triumph, MG, Lotus, TVR, Austin dan lain-lain. Tetapi semakin berjalannya waktu, atau tepatnya setelah lewat 1 dekade, satu persatu produsen berguguran hingga akhirnya dari 160 produsen hanya menyisakan beberapa merk yang masih bertahan meskipun terseok-seok. Keguguran produsen ini disebabkan oleh kualitas roadster yang mereka buat tidak reliabel, dan semakin lama semakin tidak praktis dan terlalu banyak produk subtitusi. Kematian roadster ditandai di awal tahun 1980an dimana gerakan ramah lingkungan mulai di suarakan dan Volkswagen menelurkan Golf Rabbit (mk I). Golf yang sangat praktis, sangat enak dikendarai, irit, dan yang paling penting, sangat reliabel, seketika menguasai pangsa pasar roadster. Era 80an kemudian menjadi era berkuasanya hatchback.
Pada tahun 1979, seorang wartawan Motor Trend bernama Bob Hall bertemu dengan managing director Mazda saat itu. Managing Director Mazda bertanya kepada Bob Hall mengenai pandangannya terhadap masa depan industri otomotif. Ditengah kehancuran roadster Inggris, Bob Hall diluar dugaan mengatakan bahwa Roadster adalah masa depan otomotif. Dengan argumen yang kuat, dan berhasil memikat petinggi Mazda, Bob Hall kemudian di rekrut oleh Mazda dan menjadi salah satu inti dari roda penggerak kesuksesan Mazda kemudian.
Di dalam Mazda, Bob Hall bekerja di dalam proyek rahasia yang disebut Offline 55 untuk membuat mobil dengan nama depan MX. MX adalah akronim untuk Mazda Xperiment, sebuah divisi elite yang bertugas untuk membuat produk visioner yang akan menjadi basis Mazda. Bob Hall memiliki visi yang sangat jelas dan realistis. Ditengah serangan sport car Ferrari dan Lambo, dan dibawah kesuksesan Mazda RX-7, visi Bob Hall ternyata sangat sederhana; "People need for a open top sports car with the essence on "it needs to feel faster than it actually is" ".
Akhirnya pada 1989, Mazda menetapkan prototype ke-5 dari project MX merupakan produk yang sempurna, dan prototype tersebut digadang untuk debut di Chicago Motor Show pada tahun yang sama dengan nama "Mazda MX-5".
Mazda MX-5 generasi pertama menawarkan 2 hal yang tidak dimiliki roadster Inggris; balance, dan reliability. Balance diterapkan dalam MX-5 dengan prinsip yang mereka sebut sebagai "Jinba ittai" yang artinya "Kuda dan pengendara dalam satu harmoni". Jinba ittai di interpretasikan sebagai manusia dan mobil seakan menjadi satu kesatuan yang berarti mengutamakan "feeling" pengendara, driving experience. Reliabilitas diterapkan dengan cara pengurangan komponen yang dianggap tidak penting, menggunakan engineering yang simpel, dan komponen konvensional.
Dan, berikutnya, seperti yang tertulis dalam sejarah, MX-5 sampai saat ini merupakan the best selling roadster ever, dan masih dianggap roadster yang terbaik hingga saat ini.
Review
Eksterior
Dari sisi eksterior bisa terlihat jiwa British Roadster sejati; clean lines, long bonnet, narrow body. Simpel, dan nggak neko-neko. Simplisitas desain basic membuat semua guratan yang ada di eksterior terlihat dengan jelas; contohnya: wheel arch membuat tongkrongan makin gagah, guratan di bonnet senada RX-8, dan smiling face ala Mazda yang cenderung creepy. Dari beberapa sisi masih terlihat bentuknya yang klasik/jadul, seperti lampu sein di dekat spakbor depan yang bulat, spion yang oval, lalu tarikan windshield yang masih cenderung tegak, dan nuansa retro paling jelas terbaca dari desain buritan yang mendapatkan ubahan paling sedikit ketika facelift. Perbedaan paling mencolok di sektor buritan hanya pada lampu yang menganut style barracuda (bening). Pada kondisi tertutup, mobil ini sekilas seperti sedan kecil biasa sekelas Vios/City, cenderung humble dan tidak stand out of the crowd. Dan karena batch nya masih berlambang Mazda, bagi banyak orang awam masih menggambarkan mobil "murah". Pada kondisi terbuka, lain cerita. Selain tarikan body jadi lebih smooth, mobil ini cukup menarik banyak perhatian waktu berhenti lampu merah.
Dibanding mobil cupu: Panjang : Interior
Dari kesan pertama masuk interior, kesan paling kuat adalah betapa murahannya MX-5. Kemana mata memandang hanya terlihat plastik murah yang kalo diketok bunyi keras dan pada beberapa bagian sudah ada bekas scratch. Hanya ada 2 hal yang mengangkat kasta interiornya, pertama jok dengan merk Recaro, kedua desain setir yang memiliki aksen silver dengan tombol-tombol diatasnya. Sisanya? Blah!... Head unit yang agak memancing perhatian saya, bentuknya seperti keluaran tahun 80an, bentuknya sangat retro, tetapi ternyata itu produksi baru BOSE. Beberapa peletakan tombol-tombol agak lucu, contohnya power window, diletakannya di bagian tengah console box, pembuka cap fuel ada di laci belakang-tengah jok. Fitur
Versi yang dimasukkan ke Indonesia adalah versi tertinggi dari MX-5 yang beredar di Jepang.
-2000cc MZR inline 4, hardtop convertible sewarna body,
-RWD with 6-speed activematic w/ paddle shift gearbox,
-velg aluminium 17",
-Recaro w/ black leather,
-Keyless entry
-Bose Head unit, and 7 speaker with audiopilot
-Cruise control
-Audio control on steering wheel,
Keamanan:
-ABS, EBD, BA
-DSC, TCS real time, ga bisa di turn off
-4 airbag
-3 point seatbelt with pretensioner.
Kelihatannya banyak, tetapi sebenernya dibanding varian Mazda yang deket-deket MX-5 harganya seperti Mazda6 atau CX7, MX-5 fiturnya termasuk butut..
MX-5 nggak punya: HID (masih halogen), AFS, DSC off, bahkan dari sisi kemewahan, nggak ada wooden panel, gak ada LED, trim leather nya sangat minim, sun visornya plastik tipis, keras (bukan tebal dilapis fabrik), nggak ada sensor jarak depan belakang, dan banyak lainnya.
Dari sisi engineering, saya sadar bahwa MX-5 mendewakan keringanan untuk distribusi bobot makin baik, tetapi dari sisi harga, 560 juta kalah dibanding Mazda6 seharga 486 juta agak gimana gitu....
Jadi dari sisi eksterior, interior, dan fitur, saya sama sekali tidak terpesona. Semua yang saya lihat adalah basic sebuah mobil biasa. Disini saya mulai agak skeptis dengan mobil ini..
Test Drive
Dengan segala kekecewaan pada pandangan pertama, ada perasaan tegang akan mengendarai sebuah mobil yang memiliki sejarah kuat. MX-5 adalah genesis dari segala sport car dibidang balance dan handling. Suatu predikat yang sangat besar untuk dijunjung oleh mobil yang sangat kecil ini. Hebatnya, MX-5 terbaru generasi ketiga ini masih memegang predikat itu. Hal ini menambah perasaan ragu-ragu dalam diri saya.. MX-5 selalu jadi salah satu mobil impian saya. Dengan segala review yang saya baca bahwa ini merupakan mobil dengan handling terbaik sepanjang masa, tentu saja saya bermimpi mengendarai mobil ini. Jadi saya pikir, kalau saya naik mobil ini, dan ternyata mengecewakan, maka hancurlah semuanya.. Finger crossed, ane coba jajal varian MX-5 facelift warna biru.
Pertama saya coba ketika atap tertutup. Saya dapat unit berwarna Stormy Blue. To be honest, warna ini bukan warna favorit dari 3 warna pilihan MX-5. Sebagian besar memilih putih, dan kalau ga dapat putih, pasti orang lebih memilih warna merah.
Pertama kali duduk, disapa oleh jok Recaro. Bagi yang merasa bahwa jok sport itu keras dan nggak nyaman, think again. Recaro MX-5 memberikan support di titik kenyamanan tubuh dengan sempurna. Support punggung, side support, bottom-support, dan leher terasa nyaman sekali. Pertama kali duduk langsung terbayang betapa nyamannya mengemudi mobil ini untuk jarak jauh.
Saya nyalakan mesinnya, raungan mesin biasa saja, cenderung halus. Lalu saya coba jalan... Well, sangat-sangat mengagetkan... Dengan profil ban yang tipis (45) ternyata MX-5 sangat-sangat nyaman. Mesin cenderung galak di putaran bawah, tetapi agak malas di putaran tengah. Agak susah meraih top speed di MX-5, somehow hal ini mengakibatkan kesan berat di MX-5.
Nggak buang waktu lama, saya ajak ngebut dan manuver-manuver ringan diantara traffic. Oh my god..... Disini mata saya terbuka.... Semua kekurangan MX-5 berupa plastik murah, dan kekurangan fitur seketika hilang. Handling MX-5 PERFECT!...
I feel poise, and balance... Hanya 5 menit mengendarai mobil ini saya sudah mendapatkan pengalaman yang luar biasa.. Pengalaman tentang seperti apa rasa mobil yang memiliki handling terbaik sepanjang masa.
Setir memiliki power steering, tetapi setirnya berat seakan tidak memiliki power steering. Setirnya all about precision, sedikit flick pada setir, mobil seketika berubah haluan.. Nggak ada jeda sama sekali.. Setir seakan-akan bisa bicara dengan kita, komunikasi yang diberikan sangat luar biasa.. Sebaik apa setirnya? Sebaik saya bisa mengetahui secara detail berapa senti kedalaman sebuah lubang ketika saya menghantam lubang itu.. (No kidding..)
Tapi komunikasi yang intense ini cukup hanya diberikan oleh setir saja, pada suspensi, MX-5 tetap nyaman, keras tetapi tidak bisa dibilang keras. Pantulannya tetap nyaman.. Bahkan untuk nenek-nenek sekalipun... Dan ditambah dengan Jok Recaro yang memberikan support sempurna... Damn... Saya orgasme mengendarai mobil ini... Dan itu masih dalam kondisi atap tertutup..
Saya pernah mengendarai Z3 dan Z4.. I can tell you, kedua mobil BMW tersebut nggak ada apa-apanya dibanding kepuasan mengendarai MX-5.. Terutama dulu ketika mengendarai soft-top Z3... Pada 60 km/jam ada hembusan angin yang masuk lewat celah soft top nya... Sedangkan pada MX-5 silent sekali... Seperti mengendarai coupe bukan roadster. Lalu permasalahan pada Z3 dan Z4 adalah pada transmisi automatic nya.... Pengoperan gigi terasa lambat membuat mobil terasa berat.. Terutama dari gigi 3 ke 4 sangat besar gap nya.. Pada MX-5, dengan 6 speed, kapanpun menekan pedal akan selalu ada tenaga yang mendorong maju saat itu juga.. Dan harganya hanya kepala 500 juta!
Saya pull-over di depan gedung sate untuk membuka atap hardtop MX-5 dan dalam 7 detik MX-5 sudah jadi Roadster... And then I kick the pedal... Rasa berkendaranya tetap sama dengan kondisi atap tertutup, hanya kali ini dengan hembusan angin dirambut dan telinga... Windshield bekerja dengan baik, wind deflector juga... Angin hanya membelai halus rambut dan sisi kepala.. Bukan wajah.... Mengendarai mobil dengan handling sempurna dan beratapkan langit... Such a beautiful day...
Kelebihan:
-Handling,
-Fitur cukup lengkap,
-Bagasi besar untuk sebuah roadster,
-Handling,
-Nyaman meskipun jok nya Recaro,
-BOSE audio,
-Handling,
-Keamanan tinggi,
-Pada kondisi atap tertutup, Silent, ac dingin,
-Oya satu lagi; handling.
Kekurangan:
-Respon mesin untuk mencapai top speed agak lemot, hanya pada putaran bawah bagusnya
-Interior didominasi material murahan
-Hanya 2 tempat duduk
-Paddle-shift stupid ala Mazda dimana kiri kanan ada plus dan dikiri kanan juga ada minus... Mungkin lebih tepat disebut Paddle-Sh*t.
-Cruise control. Hanya orang [cencored] yang make fitur cruise control pada mobil ini... Bikin berat mobilnya saja..
Kesimpulan;
Bukan buat semua orang, mobil ini buat petrol head, driving enthusiast yang tau bagaimana nikmatnya mengemudi sebuah mobil. Kalau kenikmatan mengemudi yang menjadi tujuan utama, lupakan prestise Z4, atau kepraktisan VW Golf GTI... Kedua mobil itu hanya subtitusi.
Rival:
Sisi kelas dan Harga : Daihatsu Copen
Sisi model : Z4, Lexus is 200 convertible
Sisi harga : VW Golf GTI, Audi A4 S-line.
Seperti biasa, biar enak dibacanya, saya coba awali dengan sedikit sejarah MX-5..
Sejarah
Tahun 60-80 merupakan era keemasan bagi industri otomotif, terutama setelah terjadinya revolusi industri. Salah satu negara yang mengalami masa "quantum leap" di bagian teknologi dan produksi mobil adalah Inggris. Pada masa itu kalau tidak salah ada sekitar 160-an produsen mobil yang tersebar di seluruh Inggris, sebagian merupakan merk besar, seperti Lotus, tapi yang mendominasi adalah produsen kecil (yang biasanya hanya terdiri dari tim sebanyak 5 orang, dan produksi mobil dikerjakan di dalam lumbung/kandang bekas kandang kuda) contohnya Noble.
Puncak prestasi dari produsen-produsen Inggris adalah layout mobil yang mereka sebut sebagai Roadster : front engine, open top, rear-wheel drive. Desain ini kemudian menjadi desain legendaris yang seakan-akan menjadi layout kesempurnaan sebuah sport-car. Bahkan Italia yang terkenal akan tehnik pembuatan mobil yang memanjakan sense, juga mengekor ke layout roadster Inggris (contoh: Fiat Spider - banyak yang menganggap sebagai Fiat paling sempurna hingga saat ini).
Pada masa ini, Inggris melahirkan banyak roadster legendaris di bawah nama Triumph, MG, Lotus, TVR, Austin dan lain-lain. Tetapi semakin berjalannya waktu, atau tepatnya setelah lewat 1 dekade, satu persatu produsen berguguran hingga akhirnya dari 160 produsen hanya menyisakan beberapa merk yang masih bertahan meskipun terseok-seok. Keguguran produsen ini disebabkan oleh kualitas roadster yang mereka buat tidak reliabel, dan semakin lama semakin tidak praktis dan terlalu banyak produk subtitusi. Kematian roadster ditandai di awal tahun 1980an dimana gerakan ramah lingkungan mulai di suarakan dan Volkswagen menelurkan Golf Rabbit (mk I). Golf yang sangat praktis, sangat enak dikendarai, irit, dan yang paling penting, sangat reliabel, seketika menguasai pangsa pasar roadster. Era 80an kemudian menjadi era berkuasanya hatchback.
Pada tahun 1979, seorang wartawan Motor Trend bernama Bob Hall bertemu dengan managing director Mazda saat itu. Managing Director Mazda bertanya kepada Bob Hall mengenai pandangannya terhadap masa depan industri otomotif. Ditengah kehancuran roadster Inggris, Bob Hall diluar dugaan mengatakan bahwa Roadster adalah masa depan otomotif. Dengan argumen yang kuat, dan berhasil memikat petinggi Mazda, Bob Hall kemudian di rekrut oleh Mazda dan menjadi salah satu inti dari roda penggerak kesuksesan Mazda kemudian.
Di dalam Mazda, Bob Hall bekerja di dalam proyek rahasia yang disebut Offline 55 untuk membuat mobil dengan nama depan MX. MX adalah akronim untuk Mazda Xperiment, sebuah divisi elite yang bertugas untuk membuat produk visioner yang akan menjadi basis Mazda. Bob Hall memiliki visi yang sangat jelas dan realistis. Ditengah serangan sport car Ferrari dan Lambo, dan dibawah kesuksesan Mazda RX-7, visi Bob Hall ternyata sangat sederhana; "People need for a open top sports car with the essence on "it needs to feel faster than it actually is" ".
Akhirnya pada 1989, Mazda menetapkan prototype ke-5 dari project MX merupakan produk yang sempurna, dan prototype tersebut digadang untuk debut di Chicago Motor Show pada tahun yang sama dengan nama "Mazda MX-5".
Mazda MX-5 generasi pertama menawarkan 2 hal yang tidak dimiliki roadster Inggris; balance, dan reliability. Balance diterapkan dalam MX-5 dengan prinsip yang mereka sebut sebagai "Jinba ittai" yang artinya "Kuda dan pengendara dalam satu harmoni". Jinba ittai di interpretasikan sebagai manusia dan mobil seakan menjadi satu kesatuan yang berarti mengutamakan "feeling" pengendara, driving experience. Reliabilitas diterapkan dengan cara pengurangan komponen yang dianggap tidak penting, menggunakan engineering yang simpel, dan komponen konvensional.
Dan, berikutnya, seperti yang tertulis dalam sejarah, MX-5 sampai saat ini merupakan the best selling roadster ever, dan masih dianggap roadster yang terbaik hingga saat ini.
Review
Eksterior
Dari sisi eksterior bisa terlihat jiwa British Roadster sejati; clean lines, long bonnet, narrow body. Simpel, dan nggak neko-neko. Simplisitas desain basic membuat semua guratan yang ada di eksterior terlihat dengan jelas; contohnya: wheel arch membuat tongkrongan makin gagah, guratan di bonnet senada RX-8, dan smiling face ala Mazda yang cenderung creepy. Dari beberapa sisi masih terlihat bentuknya yang klasik/jadul, seperti lampu sein di dekat spakbor depan yang bulat, spion yang oval, lalu tarikan windshield yang masih cenderung tegak, dan nuansa retro paling jelas terbaca dari desain buritan yang mendapatkan ubahan paling sedikit ketika facelift. Perbedaan paling mencolok di sektor buritan hanya pada lampu yang menganut style barracuda (bening). Pada kondisi tertutup, mobil ini sekilas seperti sedan kecil biasa sekelas Vios/City, cenderung humble dan tidak stand out of the crowd. Dan karena batch nya masih berlambang Mazda, bagi banyak orang awam masih menggambarkan mobil "murah". Pada kondisi terbuka, lain cerita. Selain tarikan body jadi lebih smooth, mobil ini cukup menarik banyak perhatian waktu berhenti lampu merah.
Dibanding mobil cupu: Panjang : Interior
Dari kesan pertama masuk interior, kesan paling kuat adalah betapa murahannya MX-5. Kemana mata memandang hanya terlihat plastik murah yang kalo diketok bunyi keras dan pada beberapa bagian sudah ada bekas scratch. Hanya ada 2 hal yang mengangkat kasta interiornya, pertama jok dengan merk Recaro, kedua desain setir yang memiliki aksen silver dengan tombol-tombol diatasnya. Sisanya? Blah!... Head unit yang agak memancing perhatian saya, bentuknya seperti keluaran tahun 80an, bentuknya sangat retro, tetapi ternyata itu produksi baru BOSE. Beberapa peletakan tombol-tombol agak lucu, contohnya power window, diletakannya di bagian tengah console box, pembuka cap fuel ada di laci belakang-tengah jok. Fitur
Versi yang dimasukkan ke Indonesia adalah versi tertinggi dari MX-5 yang beredar di Jepang.
-2000cc MZR inline 4, hardtop convertible sewarna body,
-RWD with 6-speed activematic w/ paddle shift gearbox,
-velg aluminium 17",
-Recaro w/ black leather,
-Keyless entry
-Bose Head unit, and 7 speaker with audiopilot
-Cruise control
-Audio control on steering wheel,
Keamanan:
-ABS, EBD, BA
-DSC, TCS real time, ga bisa di turn off
-4 airbag
-3 point seatbelt with pretensioner.
Kelihatannya banyak, tetapi sebenernya dibanding varian Mazda yang deket-deket MX-5 harganya seperti Mazda6 atau CX7, MX-5 fiturnya termasuk butut..
MX-5 nggak punya: HID (masih halogen), AFS, DSC off, bahkan dari sisi kemewahan, nggak ada wooden panel, gak ada LED, trim leather nya sangat minim, sun visornya plastik tipis, keras (bukan tebal dilapis fabrik), nggak ada sensor jarak depan belakang, dan banyak lainnya.
Dari sisi engineering, saya sadar bahwa MX-5 mendewakan keringanan untuk distribusi bobot makin baik, tetapi dari sisi harga, 560 juta kalah dibanding Mazda6 seharga 486 juta agak gimana gitu....
Jadi dari sisi eksterior, interior, dan fitur, saya sama sekali tidak terpesona. Semua yang saya lihat adalah basic sebuah mobil biasa. Disini saya mulai agak skeptis dengan mobil ini..
Test Drive
Dengan segala kekecewaan pada pandangan pertama, ada perasaan tegang akan mengendarai sebuah mobil yang memiliki sejarah kuat. MX-5 adalah genesis dari segala sport car dibidang balance dan handling. Suatu predikat yang sangat besar untuk dijunjung oleh mobil yang sangat kecil ini. Hebatnya, MX-5 terbaru generasi ketiga ini masih memegang predikat itu. Hal ini menambah perasaan ragu-ragu dalam diri saya.. MX-5 selalu jadi salah satu mobil impian saya. Dengan segala review yang saya baca bahwa ini merupakan mobil dengan handling terbaik sepanjang masa, tentu saja saya bermimpi mengendarai mobil ini. Jadi saya pikir, kalau saya naik mobil ini, dan ternyata mengecewakan, maka hancurlah semuanya.. Finger crossed, ane coba jajal varian MX-5 facelift warna biru.
Pertama saya coba ketika atap tertutup. Saya dapat unit berwarna Stormy Blue. To be honest, warna ini bukan warna favorit dari 3 warna pilihan MX-5. Sebagian besar memilih putih, dan kalau ga dapat putih, pasti orang lebih memilih warna merah.
Pertama kali duduk, disapa oleh jok Recaro. Bagi yang merasa bahwa jok sport itu keras dan nggak nyaman, think again. Recaro MX-5 memberikan support di titik kenyamanan tubuh dengan sempurna. Support punggung, side support, bottom-support, dan leher terasa nyaman sekali. Pertama kali duduk langsung terbayang betapa nyamannya mengemudi mobil ini untuk jarak jauh.
Saya nyalakan mesinnya, raungan mesin biasa saja, cenderung halus. Lalu saya coba jalan... Well, sangat-sangat mengagetkan... Dengan profil ban yang tipis (45) ternyata MX-5 sangat-sangat nyaman. Mesin cenderung galak di putaran bawah, tetapi agak malas di putaran tengah. Agak susah meraih top speed di MX-5, somehow hal ini mengakibatkan kesan berat di MX-5.
Nggak buang waktu lama, saya ajak ngebut dan manuver-manuver ringan diantara traffic. Oh my god..... Disini mata saya terbuka.... Semua kekurangan MX-5 berupa plastik murah, dan kekurangan fitur seketika hilang. Handling MX-5 PERFECT!...
I feel poise, and balance... Hanya 5 menit mengendarai mobil ini saya sudah mendapatkan pengalaman yang luar biasa.. Pengalaman tentang seperti apa rasa mobil yang memiliki handling terbaik sepanjang masa.
Setir memiliki power steering, tetapi setirnya berat seakan tidak memiliki power steering. Setirnya all about precision, sedikit flick pada setir, mobil seketika berubah haluan.. Nggak ada jeda sama sekali.. Setir seakan-akan bisa bicara dengan kita, komunikasi yang diberikan sangat luar biasa.. Sebaik apa setirnya? Sebaik saya bisa mengetahui secara detail berapa senti kedalaman sebuah lubang ketika saya menghantam lubang itu.. (No kidding..)
Tapi komunikasi yang intense ini cukup hanya diberikan oleh setir saja, pada suspensi, MX-5 tetap nyaman, keras tetapi tidak bisa dibilang keras. Pantulannya tetap nyaman.. Bahkan untuk nenek-nenek sekalipun... Dan ditambah dengan Jok Recaro yang memberikan support sempurna... Damn... Saya orgasme mengendarai mobil ini... Dan itu masih dalam kondisi atap tertutup..
Saya pernah mengendarai Z3 dan Z4.. I can tell you, kedua mobil BMW tersebut nggak ada apa-apanya dibanding kepuasan mengendarai MX-5.. Terutama dulu ketika mengendarai soft-top Z3... Pada 60 km/jam ada hembusan angin yang masuk lewat celah soft top nya... Sedangkan pada MX-5 silent sekali... Seperti mengendarai coupe bukan roadster. Lalu permasalahan pada Z3 dan Z4 adalah pada transmisi automatic nya.... Pengoperan gigi terasa lambat membuat mobil terasa berat.. Terutama dari gigi 3 ke 4 sangat besar gap nya.. Pada MX-5, dengan 6 speed, kapanpun menekan pedal akan selalu ada tenaga yang mendorong maju saat itu juga.. Dan harganya hanya kepala 500 juta!
Saya pull-over di depan gedung sate untuk membuka atap hardtop MX-5 dan dalam 7 detik MX-5 sudah jadi Roadster... And then I kick the pedal... Rasa berkendaranya tetap sama dengan kondisi atap tertutup, hanya kali ini dengan hembusan angin dirambut dan telinga... Windshield bekerja dengan baik, wind deflector juga... Angin hanya membelai halus rambut dan sisi kepala.. Bukan wajah.... Mengendarai mobil dengan handling sempurna dan beratapkan langit... Such a beautiful day...
Kelebihan:
-Handling,
-Fitur cukup lengkap,
-Bagasi besar untuk sebuah roadster,
-Handling,
-Nyaman meskipun jok nya Recaro,
-BOSE audio,
-Handling,
-Keamanan tinggi,
-Pada kondisi atap tertutup, Silent, ac dingin,
-Oya satu lagi; handling.
Kekurangan:
-Respon mesin untuk mencapai top speed agak lemot, hanya pada putaran bawah bagusnya
-Interior didominasi material murahan
-Hanya 2 tempat duduk
-Paddle-shift stupid ala Mazda dimana kiri kanan ada plus dan dikiri kanan juga ada minus... Mungkin lebih tepat disebut Paddle-Sh*t.
-Cruise control. Hanya orang [cencored] yang make fitur cruise control pada mobil ini... Bikin berat mobilnya saja..
Kesimpulan;
Bukan buat semua orang, mobil ini buat petrol head, driving enthusiast yang tau bagaimana nikmatnya mengemudi sebuah mobil. Kalau kenikmatan mengemudi yang menjadi tujuan utama, lupakan prestise Z4, atau kepraktisan VW Golf GTI... Kedua mobil itu hanya subtitusi.
Rival:
Sisi kelas dan Harga : Daihatsu Copen
Sisi model : Z4, Lexus is 200 convertible
Sisi harga : VW Golf GTI, Audi A4 S-line.
You do not have the required permissions to view the files attached to this post.
Anda sudah TEST DRIVE belum?...
-
- Full Member of Mechanic Engineer
- Posts: 3287
- Joined: Thu Dec 29, 2011 7:36
Re: Review Mazda MX-5 2012
Mantap reviewnya, kayak lagi baca majalah otomotif nih, hehehe
STREET RACING IN A 4xx whp/1xxx nm atw in a 3050cc DIESEL MPV IS NOT A CRIME
well it is, but who cares
well it is, but who cares
-
- Member of Mechanic Master
- Posts: 14444
- Joined: Thu Nov 06, 2008 9:28
- Location: in your heart
Re: Review Mazda MX-5 2012
someday, you will be mine MX-5.... 

Dark Brownies with Cappuccino
Red and Gold
Lime Green
Red and Gold
Lime Green
-
- Member of Mechanic Master
- Posts: 14444
- Joined: Thu Nov 06, 2008 9:28
- Location: in your heart
Re: Review Mazda MX-5 2012
om Helem, nanti kalo ada kesempatan TD peug RCZ, tolong komparasi ya...
Dark Brownies with Cappuccino
Red and Gold
Lime Green
Red and Gold
Lime Green
-
- SM Specialist
- Posts: 9769
- Joined: Thu Jun 12, 2008 19:51
- Location: Pasar Minggu, Jakarta
- Daily Vehicle: Toyota Alphard
Re: Review Mazda MX-5 2012
Amiin... Pasti saya share oom kopat...maskopat wrote:om Helem, nanti kalo ada kesempatan TD peug RCZ, tolong komparasi ya...
Anda sudah TEST DRIVE belum?...
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1239
- Joined: Mon Nov 16, 2009 6:20
- Location: Surabaya
Re: Review Mazda MX-5 2012
Keren n berkelas om helm penjelasannya, ane selama ni jg termasuk yg krg respek ma neh mbl, lbh respek sejarah rx7 or rx 8 n tentunya si mazda 6 sejak jaman 626 capella
-
- Full Member of Mechanic Master
- Posts: 27647
- Joined: Sat Jan 31, 2009 17:48
- Location: in engine bay with carbonfibre as roof
Re: Review Mazda MX-5 2012
another tret by mod djay kelamin yg ane bookmark... nice review mods...
numpang lewat aja....


-
- Member of Senior Mechanic
- Posts: 218
- Joined: Tue Feb 14, 2012 0:40
- Location: Karawang
Re: Review Mazda MX-5 2012
Mazda lagi ....hebat reviewnya ,ini mazda ke3 digarasi ya browAD74YA wrote:Halo, halo.. I'm back!... Saya mau review mobil lagi.. Kali ini yang akan di review Mazda MX-5 2012. Entah kenapa lagi-lagi ada MX-5 yang mampir ke garasi, ya apa boleh buat, ane jajal saja.. Hehehe
Seperti biasa, biar enak dibacanya, saya coba awali dengan sedikit sejarah MX-5..
Sejarah
Tahun 60-80 merupakan era keemasan bagi industri otomotif, terutama setelah terjadinya revolusi industri. Salah satu negara yang mengalami masa "quantum leap" di bagian teknologi dan produksi mobil adalah Inggris. Pada masa itu kalau tidak salah ada sekitar 160-an produsen mobil yang tersebar di seluruh Inggris, sebagian merupakan merk besar, seperti Lotus, tapi yang mendominasi adalah produsen kecil (yang biasanya hanya terdiri dari tim sebanyak 5 orang, dan produksi mobil dikerjakan di dalam lumbung/kandang bekas kandang kuda) contohnya Noble.
Puncak prestasi dari produsen-produsen Inggris adalah layout mobil yang mereka sebut sebagai Roadster : front engine, open top, rear-wheel drive. Desain ini kemudian menjadi desain legendaris yang seakan-akan menjadi layout kesempurnaan sebuah sport-car. Bahkan Italia yang terkenal akan tehnik pembuatan mobil yang memanjakan sense, juga mengekor ke layout roadster Inggris (contoh: Fiat Spider - banyak yang menganggap sebagai Fiat paling sempurna hingga saat ini).
Pada masa ini, Inggris melahirkan banyak roadster legendaris di bawah nama Triumph, MG, Lotus, TVR, Austin dan lain-lain. Tetapi semakin berjalannya waktu, atau tepatnya setelah lewat 1 dekade, satu persatu produsen berguguran hingga akhirnya dari 160 produsen hanya menyisakan beberapa merk yang masih bertahan meskipun terseok-seok. Keguguran produsen ini disebabkan oleh kualitas roadster yang mereka buat tidak reliabel, dan semakin lama semakin tidak praktis dan terlalu banyak produk subtitusi. Kematian roadster ditandai di awal tahun 1980an dimana gerakan ramah lingkungan mulai di suarakan dan Volkswagen menelurkan Golf Rabbit (mk I). Golf yang sangat praktis, sangat enak dikendarai, irit, dan yang paling penting, sangat reliabel, seketika menguasai pangsa pasar roadster. Era 80an kemudian menjadi era berkuasanya hatchback.
Pada tahun 1979, seorang wartawan Motor Trend bernama Bob Hall bertemu dengan managing director Mazda saat itu. Managing Director Mazda bertanya kepada Bob Hall mengenai pandangannya terhadap masa depan industri otomotif. Ditengah kehancuran roadster Inggris, Bob Hall diluar dugaan mengatakan bahwa Roadster adalah masa depan otomotif. Dengan argumen yang kuat, dan berhasil memikat petinggi Mazda, Bob Hall kemudian di rekrut oleh Mazda dan menjadi salah satu inti dari roda penggerak kesuksesan Mazda kemudian.
Di dalam Mazda, Bob Hall bekerja di dalam proyek rahasia yang disebut Offline 55 untuk membuat mobil dengan nama depan MX. MX adalah akronim untuk Mazda Xperiment, sebuah divisi elite yang bertugas untuk membuat produk visioner yang akan menjadi basis Mazda. Bob Hall memiliki visi yang sangat jelas dan realistis. Ditengah serangan sport car Ferrari dan Lambo, dan dibawah kesuksesan Mazda RX-7, visi Bob Hall ternyata sangat sederhana; "People need for a open top sports car with the essence on "it needs to feel faster than it actually is" ".
Akhirnya pada 1989, Mazda menetapkan prototype ke-5 dari project MX merupakan produk yang sempurna, dan prototype tersebut digadang untuk debut di Chicago Motor Show pada tahun yang sama dengan nama "Mazda MX-5".
Mazda MX-5 generasi pertama menawarkan 2 hal yang tidak dimiliki roadster Inggris; balance, dan reliability. Balance diterapkan dalam MX-5 dengan prinsip yang mereka sebut sebagai "Jinba ittai" yang artinya "Kuda dan pengendara dalam satu harmoni". Jinba ittai di interpretasikan sebagai manusia dan mobil seakan menjadi satu kesatuan yang berarti mengutamakan "feeling" pengendara, driving experience. Reliabilitas diterapkan dengan cara pengurangan komponen yang dianggap tidak penting, menggunakan engineering yang simpel, dan komponen konvensional.
Dan, berikutnya, seperti yang tertulis dalam sejarah, MX-5 sampai saat ini merupakan the best selling roadster ever, dan masih dianggap roadster yang terbaik hingga saat ini.
Review
Eksterior
Dari sisi eksterior bisa terlihat jiwa British Roadster sejati; clean lines, long bonnet, narrow body. Simpel, dan nggak neko-neko. Simplisitas desain basic membuat semua guratan yang ada di eksterior terlihat dengan jelas; contohnya: wheel arch membuat tongkrongan makin gagah, guratan di bonnet senada RX-8, dan smiling face ala Mazda yang cenderung creepy. Dari beberapa sisi masih terlihat bentuknya yang klasik/jadul, seperti lampu sein di dekat spakbor depan yang bulat, spion yang oval, lalu tarikan windshield yang masih cenderung tegak, dan nuansa retro paling jelas terbaca dari desain buritan yang mendapatkan ubahan paling sedikit ketika facelift. Perbedaan paling mencolok di sektor buritan hanya pada lampu yang menganut style barracuda (bening). Pada kondisi tertutup, mobil ini sekilas seperti sedan kecil biasa sekelas Vios/City, cenderung humble dan tidak stand out of the crowd. Dan karena batch nya masih berlambang Mazda, bagi banyak orang awam masih menggambarkan mobil "murah". Pada kondisi terbuka, lain cerita. Selain tarikan body jadi lebih smooth, mobil ini cukup menarik banyak perhatian waktu berhenti lampu merah.
Dibanding mobil cupu: Panjang : Interior
Dari kesan pertama masuk interior, kesan paling kuat adalah betapa murahannya MX-5. Kemana mata memandang hanya terlihat plastik murah yang kalo diketok bunyi keras dan pada beberapa bagian sudah ada bekas scratch. Hanya ada 2 hal yang mengangkat kasta interiornya, pertama jok dengan merk Recaro, kedua desain setir yang memiliki aksen silver dengan tombol-tombol diatasnya. Sisanya? Blah!... Head unit yang agak memancing perhatian saya, bentuknya seperti keluaran tahun 80an, bentuknya sangat retro, tetapi ternyata itu produksi baru BOSE. Beberapa peletakan tombol-tombol agak lucu, contohnya power window, diletakannya di bagian tengah console box, pembuka cap fuel ada di laci belakang-tengah jok. Fitur
Versi yang dimasukkan ke Indonesia adalah versi tertinggi dari MX-5 yang beredar di Jepang.
-2000cc MZR inline 4, hardtop convertible sewarna body,
-RWD with 6-speed activematic w/ paddle shift gearbox,
-velg aluminium 17",
-Recaro w/ black leather,
-Keyless entry
-Bose Head unit, and 7 speaker with audiopilot
-Cruise control
-Audio control on steering wheel,
Keamanan:
-ABS, EBD, BA
-DSC, TCS real time, ga bisa di turn off
-4 airbag
-3 point seatbelt with pretensioner.
Kelihatannya banyak, tetapi sebenernya dibanding varian Mazda yang deket-deket MX-5 harganya seperti Mazda6 atau CX7, MX-5 fiturnya termasuk butut..
MX-5 nggak punya: HID (masih halogen), AFS, DSC off, bahkan dari sisi kemewahan, nggak ada wooden panel, gak ada LED, trim leather nya sangat minim, sun visornya plastik tipis, keras (bukan tebal dilapis fabrik), nggak ada sensor jarak depan belakang, dan banyak lainnya.
Dari sisi engineering, saya sadar bahwa MX-5 mendewakan keringanan untuk distribusi bobot makin baik, tetapi dari sisi harga, 560 juta kalah dibanding Mazda6 seharga 486 juta agak gimana gitu....
Jadi dari sisi eksterior, interior, dan fitur, saya sama sekali tidak terpesona. Semua yang saya lihat adalah basic sebuah mobil biasa. Disini saya mulai agak skeptis dengan mobil ini..
Test Drive
Dengan segala kekecewaan pada pandangan pertama, ada perasaan tegang akan mengendarai sebuah mobil yang memiliki sejarah kuat. MX-5 adalah genesis dari segala sport car dibidang balance dan handling. Suatu predikat yang sangat besar untuk dijunjung oleh mobil yang sangat kecil ini. Hebatnya, MX-5 terbaru generasi ketiga ini masih memegang predikat itu. Hal ini menambah perasaan ragu-ragu dalam diri saya.. MX-5 selalu jadi salah satu mobil impian saya. Dengan segala review yang saya baca bahwa ini merupakan mobil dengan handling terbaik sepanjang masa, tentu saja saya bermimpi mengendarai mobil ini. Jadi saya pikir, kalau saya naik mobil ini, dan ternyata mengecewakan, maka hancurlah semuanya.. Finger crossed, ane coba jajal varian MX-5 facelift warna biru.
Pertama saya coba ketika atap tertutup. Saya dapat unit berwarna Stormy Blue. To be honest, warna ini bukan warna favorit dari 3 warna pilihan MX-5. Sebagian besar memilih putih, dan kalau ga dapat putih, pasti orang lebih memilih warna merah.
Pertama kali duduk, disapa oleh jok Recaro. Bagi yang merasa bahwa jok sport itu keras dan nggak nyaman, think again. Recaro MX-5 memberikan support di titik kenyamanan tubuh dengan sempurna. Support punggung, side support, bottom-support, dan leher terasa nyaman sekali. Pertama kali duduk langsung terbayang betapa nyamannya mengemudi mobil ini untuk jarak jauh.
Saya nyalakan mesinnya, raungan mesin biasa saja, cenderung halus. Lalu saya coba jalan... Well, sangat-sangat mengagetkan... Dengan profil ban yang tipis (45) ternyata MX-5 sangat-sangat nyaman. Mesin cenderung galak di putaran bawah, tetapi agak malas di putaran tengah. Agak susah meraih top speed di MX-5, somehow hal ini mengakibatkan kesan berat di MX-5.
Nggak buang waktu lama, saya ajak ngebut dan manuver-manuver ringan diantara traffic. Oh my god..... Disini mata saya terbuka.... Semua kekurangan MX-5 berupa plastik murah, dan kekurangan fitur seketika hilang. Handling MX-5 PERFECT!...
I feel poise, and balance... Hanya 5 menit mengendarai mobil ini saya sudah mendapatkan pengalaman yang luar biasa.. Pengalaman tentang seperti apa rasa mobil yang memiliki handling terbaik sepanjang masa.
Setir memiliki power steering, tetapi setirnya berat seakan tidak memiliki power steering. Setirnya all about precision, sedikit flick pada setir, mobil seketika berubah haluan.. Nggak ada jeda sama sekali.. Setir seakan-akan bisa bicara dengan kita, komunikasi yang diberikan sangat luar biasa.. Sebaik apa setirnya? Sebaik saya bisa mengetahui secara detail berapa senti kedalaman sebuah lubang ketika saya menghantam lubang itu.. (No kidding..)
Tapi komunikasi yang intense ini cukup hanya diberikan oleh setir saja, pada suspensi, MX-5 tetap nyaman, keras tetapi tidak bisa dibilang keras. Pantulannya tetap nyaman.. Bahkan untuk nenek-nenek sekalipun... Dan ditambah dengan Jok Recaro yang memberikan support sempurna... Damn... Saya orgasme mengendarai mobil ini... Dan itu masih dalam kondisi atap tertutup..
Saya pernah mengendarai Z3 dan Z4.. I can tell you, kedua mobil BMW tersebut nggak ada apa-apanya dibanding kepuasan mengendarai MX-5.. Terutama dulu ketika mengendarai soft-top Z3... Pada 60 km/jam ada hembusan angin yang masuk lewat celah soft top nya... Sedangkan pada MX-5 silent sekali... Seperti mengendarai coupe bukan roadster. Lalu permasalahan pada Z3 dan Z4 adalah pada transmisi automatic nya.... Pengoperan gigi terasa lambat membuat mobil terasa berat.. Terutama dari gigi 3 ke 4 sangat besar gap nya.. Pada MX-5, dengan 6 speed, kapanpun menekan pedal akan selalu ada tenaga yang mendorong maju saat itu juga.. Dan harganya hanya kepala 500 juta!
Saya pull-over di depan gedung sate untuk membuka atap hardtop MX-5 dan dalam 7 detik MX-5 sudah jadi Roadster... And then I kick the pedal... Rasa berkendaranya tetap sama dengan kondisi atap tertutup, hanya kali ini dengan hembusan angin dirambut dan telinga... Windshield bekerja dengan baik, wind deflector juga... Angin hanya membelai halus rambut dan sisi kepala.. Bukan wajah.... Mengendarai mobil dengan handling sempurna dan beratapkan langit... Such a beautiful day...
Kelebihan:
-Handling,
-Fitur cukup lengkap,
-Bagasi besar untuk sebuah roadster,
-Handling,
-Nyaman meskipun jok nya Recaro,
-BOSE audio,
-Handling,
-Keamanan tinggi,
-Pada kondisi atap tertutup, Silent, ac dingin,
-Oya satu lagi; handling.
Kekurangan:
-Respon mesin untuk mencapai top speed agak lemot, hanya pada putaran bawah bagusnya
-Interior didominasi material murahan
-Hanya 2 tempat duduk
-Paddle-shift stupid ala Mazda dimana kiri kanan ada plus dan dikiri kanan juga ada minus... Mungkin lebih tepat disebut Paddle-Sh*t.
-Cruise control. Hanya orang [cencored] yang make fitur cruise control pada mobil ini... Bikin berat mobilnya saja..
Kesimpulan;
Bukan buat semua orang, mobil ini buat petrol head, driving enthusiast yang tau bagaimana nikmatnya mengemudi sebuah mobil. Kalau kenikmatan mengemudi yang menjadi tujuan utama, lupakan prestise Z4, atau kepraktisan VW Golf GTI... Kedua mobil itu hanya subtitusi.
Rival:
Sisi kelas dan Harga : Daihatsu Copen
Sisi model : Z4, Lexus is 200 convertible
Sisi harga : VW Golf GTI, Audi A4 S-line.
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1493
- Joined: Wed Dec 23, 2009 4:16
Re: Review Mazda MX-5 2012
Jangan2 org mazda yg nganter itu MX-5 ke rmh, si Adjay ini kan Mazdamania..
Ane mo request, review f12 berlinetta..

Ane mo request, review f12 berlinetta..


Etme Bulma Dünyası
-
- SM Specialist
- Posts: 9769
- Joined: Thu Jun 12, 2008 19:51
- Location: Pasar Minggu, Jakarta
- Daily Vehicle: Toyota Alphard
Re: Review Mazda MX-5 2012
Gimana cara bookmark kelamin???DOHC wrote:another tret by mod djay kelamin yg ane bookmark... nice review mods...
Punya orang ni..... Hahaha... Bukan punya saya... Dalam waktu dekat ini akan review merk lain kok.. tenang...Tjiewei wrote: Mazda lagi ....hebat reviewnya ,ini mazda ke3 digarasi ya brow
Hehehe ... Ane mendewakan 458 sebenernya hehehehe...grandscenic wrote:Jangan2 org mazda yg nganter itu MX-5 ke rmh, si Adjay ini kan Mazdamania..
Ane mo request, review f12 berlinetta..![]()
Amiiinnnnn
Anda sudah TEST DRIVE belum?...
-
- Member of Mechanic Master
- Posts: 16497
- Joined: Tue Apr 03, 2007 14:24
-
- SM Specialist
- Posts: 9769
- Joined: Thu Jun 12, 2008 19:51
- Location: Pasar Minggu, Jakarta
- Daily Vehicle: Toyota Alphard
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 2782
- Joined: Thu Oct 17, 2002 10:44
- Location: surabaya rek
Re: Review Mazda MX-5 2012
Segitu uenaknya ya handlingnya
. CM mmg pas liat di pameran wkt itu , liat jeroannya bener2 ilfil banget dengan harga segitu interiornya amit2.
Cm mazda ini overall desainnya mmg kalem ya om kecuali cx7 . cx5pun desainnya juga simple. cx9 harga segitu desain juga kalem banget gak terlalu stand out.

Cm mazda ini overall desainnya mmg kalem ya om kecuali cx7 . cx5pun desainnya juga simple. cx9 harga segitu desain juga kalem banget gak terlalu stand out.
-
- Member of Mechanic Master
- Posts: 14333
- Joined: Fri Apr 11, 2008 3:18
- Location: jakarta
Re: Review Mazda MX-5 2012
jadi gimana mas momod helem? masih nimbang2 buat ambil mx-5 ndak? 

Permisii
............................. 


-
- SM Specialist
- Posts: 9769
- Joined: Thu Jun 12, 2008 19:51
- Location: Pasar Minggu, Jakarta
- Daily Vehicle: Toyota Alphard
Re: Review Mazda MX-5 2012
mana mampu hamba sahaya seperti saya meminang Mazda MX-5...nescafe wrote:jadi gimana mas momod helem? masih nimbang2 buat ambil mx-5 ndak?

Anda sudah TEST DRIVE belum?...
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 949
- Joined: Sat May 24, 2008 11:07
Re: Review Mazda MX-5 2012
Wauw mantap reviewnya....emang soal handling ni MX5 top dah, cuman gak nyangka klo Mod Jay sampai orgasme....apa disebelahnya ada mahluk manis yg BJ...
.... 


-
- Full Member of Mechanic Engineer
- Posts: 3072
- Joined: Mon Apr 02, 2007 1:45
- Location: Indonesia
Re: Review Mazda MX-5 2012
transmisi manual kok gak dimasukin , pasti respon gas lebih baik lagi
Performa mesin berlipat ganda setiap 30 tahun
-
- New Member of Mechanic Master
- Posts: 8009
- Joined: Tue Jun 16, 2009 8:17
Re: Review Mazda MX-5 2012
someday....saya ngarepin mx-5 seken limpahan maskopat aja dah....maskopat wrote:someday, you will be mine MX-5....

"It took Japan 40 years to become a great automotive nation. It took South Korea 20 years. I think it will take China as little as
10 to 15 years." ~ Giorgetto Giugiaro
"HP sells cars, Torque wins races." ~ Carroll Shelby
10 to 15 years." ~ Giorgetto Giugiaro
"HP sells cars, Torque wins races." ~ Carroll Shelby
-
- New Member of Mechanic Master
- Posts: 10471
- Joined: Sun Aug 15, 2010 7:20
- Location: smi, bdg, jawa barat
- Daily Vehicle: Unimog
Re: Review Mazda MX-5 2012
duhhh... mobil baru lagii..
-
- New Member of Mechanic Master
- Posts: 9595
- Joined: Thu May 15, 2003 16:12
- Location: Indonesia
Re: Review Mazda MX-5 2012
Mantep bro reviewnya
Sama Toyota GT 86 handlingnya kira2 bagus mana ya? Secara keduanya bener2 mendewakan handling, punya distribusi bobot 50:50, mesin 2.0L, dan range harga yg mirip jg. Cuma bedanya GT 86 itu coupe (2+2seat).

Sama Toyota GT 86 handlingnya kira2 bagus mana ya? Secara keduanya bener2 mendewakan handling, punya distribusi bobot 50:50, mesin 2.0L, dan range harga yg mirip jg. Cuma bedanya GT 86 itu coupe (2+2seat).
-
- Member of Mechanic Master
- Posts: 14444
- Joined: Thu Nov 06, 2008 9:28
- Location: in your heart
Re: Review Mazda MX-5 2012
komparasi yang menarik...DigitALL wrote:Mantep bro reviewnya![]()
Sama Toyota GT 86 handlingnya kira2 bagus mana ya? Secara keduanya bener2 mendewakan handling, punya distribusi bobot 50:50, mesin 2.0L, dan range harga yg mirip jg. Cuma bedanya GT 86 itu coupe (2+2seat).
tapi kalo dugaan ane, masih lebih enak mx5 kali kalo masalah handling...
kita tunggu aja reviewnya...

Dark Brownies with Cappuccino
Red and Gold
Lime Green
Red and Gold
Lime Green
-
- Full Member of Mechanic Engineer
- Posts: 3072
- Joined: Mon Apr 02, 2007 1:45
- Location: Indonesia
Re: Review Mazda MX-5 2012
perasaan gue juga gitu secara Timor DOHC yg merupakan kembaran Mazda Familia B5 series handlingnya udah enak apalagi MX5 yg khusus buat fun to drivemaskopat wrote:komparasi yang menarik...DigitALL wrote:Mantep bro reviewnya![]()
Sama Toyota GT 86 handlingnya kira2 bagus mana ya? Secara keduanya bener2 mendewakan handling, punya distribusi bobot 50:50, mesin 2.0L, dan range harga yg mirip jg. Cuma bedanya GT 86 itu coupe (2+2seat).
tapi kalo dugaan ane, masih lebih enak mx5 kali kalo masalah handling...
kita tunggu aja reviewnya...
Performa mesin berlipat ganda setiap 30 tahun
-
- SM Specialist
- Posts: 9769
- Joined: Thu Jun 12, 2008 19:51
- Location: Pasar Minggu, Jakarta
- Daily Vehicle: Toyota Alphard
Re: Review Mazda MX-5 2012
Nggak lah oom!!...abrof wrote:Wauw mantap reviewnya....emang soal handling ni MX5 top dah, cuman gak nyangka klo Mod Jay sampai orgasme....apa disebelahnya ada mahluk manis yg BJ.......
(nggak cuman BJ.....)
Anda sudah TEST DRIVE belum?...
-
- SM Specialist
- Posts: 9769
- Joined: Thu Jun 12, 2008 19:51
- Location: Pasar Minggu, Jakarta
- Daily Vehicle: Toyota Alphard
Re: Review Mazda MX-5 2012
MX-5, RCZ, GT86... Turing ke ciater...maskopat wrote:komparasi yang menarik...DigitALL wrote:Mantep bro reviewnya![]()
Sama Toyota GT 86 handlingnya kira2 bagus mana ya? Secara keduanya bener2 mendewakan handling, punya distribusi bobot 50:50, mesin 2.0L, dan range harga yg mirip jg. Cuma bedanya GT 86 itu coupe (2+2seat).
tapi kalo dugaan ane, masih lebih enak mx5 kali kalo masalah handling...
kita tunggu aja reviewnya...
Anyone?
Anda sudah TEST DRIVE belum?...
-
- New Member of Mechanic Master
- Posts: 10471
- Joined: Sun Aug 15, 2010 7:20
- Location: smi, bdg, jawa barat
- Daily Vehicle: Unimog
Re: Review Mazda MX-5 2012
brago... kl rx8 ga sekalian tu?? masi 600-700jetian..