gw plg suka dg opsi diatas, pakai sistem rationing.yoyoyo wrote:@semua diatas
banyak yg sepemikiran dng ane shg timbul pertanyaan2 yg sama.
ok,
intinya yg diperlukan adalah kontrol subsidi BBM, kontrol terhadap pemakaiannya.
sementara subsidi yg dihemat itu lain lagi ceritanya.
seperti yg sudah dicetus oleh blogger satu ini, solusi-jalan-tengah-dari-masalah-bbm-bersubsidi
adalah serupa R A T I O N I N G.
pelaksanaannya pakai semacam kupon, yg dicetak perum peruri (untuk menekan pemalsuan).
mau diperjual belikan? silahkan, tentu yg menjual tidak akan dapat subsidi itu.
yg masih jadi masalah di blog itu, bagaimana distribusinya.
ane baru terpikir, bagaimana kalau saat perpanjang STNK saja.
Jadi sudah pasti 1 kendaraan dapat 1 sheet/set kupon subsidi, misalnya:
berisi 100 kupon @sekian liter.
jangka waktu 1 (setahun?) - pemerataan subsidi
semua kendaraan dapat
jangka waktu 2 - klasifikasi subsidi
kendaraan berusia 20 tahun atau lebih tua (kalau 2012, berarti kendaraan 1990 dan lebih tua) : dapat
kendaraan 1991 sampai 2005 : dapat 50% set
kendaraan 2006 sampai terbaru : dapat 30% set
jangka waktu 3 - klasifikasi subsidi lanjutan 1
kendaraan berusia tua - 1990: dapat 50% set
kendaraan 1991 sampai 2005 : dapat 30% set
kendaraan 2006 sampai terbaru : dapat 15% set
jangka waktu 4 - klasifikasi subsidi lanjutan 2
kendaraan berusia tua - 1990: dapat 30% set
kendaraan 1991 sampai 2005 : dapat 20% set
kendaraan 2006 sampai terbaru : dapat 10% set
jangka waktu 4 - klasifikasi subsidi lanjutan 3
kendaraan berusia tua - 1990: dapat 10% set
kendaraan 1991 sampai 2005 : dapat 10% set
kendaraan 2006 sampai terbaru : dapat 10% set
---------> pada saat ini semua sama, artinya 10% ini tidak harus 10 lembar, bisa dipecah jadi 20 lembar
lepas dari jangka ini semua tanpa subsidi,
harga Premium akan floating.
kutipan dari artikel itu:
Sebagai perbandingan, negara lain yang pernah melakukan hal serupa adalah Iran. Tanggal 27 Juni 2007, Presiden Ahmadinejad melakukan penjatahan BBM bersubsidi yang kurang lebih sama seperti ide yang saya paparkan di atas. Pendistribusian merata ini berlangsung selama tiga tahun sampai Juli 2010. Setelah itu, Iran dengan total menghapuskan sistem subsidi BBM dan menggantikannya dengan sistem subsidi bertarget.
trus premium di non-subsidi kan mengikuti harga minyak dunia.
kadang kesel jg liat org pake mobil 2000CC ke atas isi premium..
