campoeran wrote:whitewolf wrote:Wah2.... kok gitu ya... :-( :-(
Ya emang gitu mas wolf,mau gimana lagi,tunggu aja
Wah ada berita baru lagi di detik tapi kabar lebih baik nih!:
Pasca AFTA, Harga Mobil Masih Punya Peluang Lebih Murah
Sumber: Borneo Bulletin
Otomotif - Jakarta, PM Malaysia, Mahathir Muhammad pernah menyatakan harga mobil tak bakal lebih murah gara-gara AFTA. Namun agaknya, tak semuanya berpendapat demikian. Kalangan distributor di ASEAN banyak yang percaya harga mobil murah bisa terjadi pasca AFTA.
Teori Mahathir bahwa pemerintahan setiap negara di ASEAN akan memberlakukan pungutan-pungutan lainnya sebagai kompensasi pengganti pajak impor sehingga harga mobil cenderung stabil, diyakini tak 100% bisa mempertahankan harga.
Fakta bahwa pabrikan mobil dari luar ASEAN telah menyiasatinya dengan getol membuka pabrik perakitan di negara-negara ASEAN guna memanfaatkan ketentuan AFTA dinilai masih bisa ditembus agar harga mobil makin murah. Apalagi sejauh ini, hanya 3 negara yakni Thailand, Indonesia dan Malaysia yang telah memiliki manufaktur assembly.
Teorinya begini, harga murah akan tercapai bilamana pabrikan top mulai melirik negara di luar 3 di atas sebagai tempat investasi. Nah, negara yang dipilih tentu akan memberi kemudahan baik dari sisi pajak ataupun instrumen lain. Tindakan ini tentunya bisa makin mereduksi harga sehingga harga mobil lebih murah.
Dengar-dengar, Filipina dan Brunei menjadi lahan investasi incaran. “Sangat besar peluangnya, dengan AFTA nanti, pabrikan asing akan memilih Brunei sebagai investasi mereka,†kata seorang distributor seperti dikutip Borneo Bulettin, Kamis (21/11/2002).
Dalam AFTA 2002, nanti tarif impor hanya berkisar 0-5%. Tarif ini berlaku bagi produk- produk yang telah memiliki kandungan lokal ASEAN (6 negara) hingga 40%. Sejauh ini, hanya Malaysia yang meminta agar AFTA sektor otomotif ditunda pelaksanaannya hingga 2005 dari sedianya tahun 2003.
----------------------------------------------------------------------------------
Ya kita lihat sajalah tahun depan
