
First Impressions exterior:
Begitu saya datang ke showroon melihat unit berwarna putih, saya langsung jatuh cinta. Kesannya seperti mobil sport yg disuntik steroid. Desain depan yg sangat agresif seperti monster yg siap memangsa, lampu depan sipit yg terlihat sangar, velg besar 20" yg menambah kesan kekar dan dual exhaust dibelakang memberi peringatan jika ini adalah bukan crossover biasa. Hawanya sangat berbeda apabila dibandingkan dengan rival2nya yg lebih kental elegan dan luxury; Infiniti FX37 lebih memberi kesan sporty and agresif dibanding rival2nya.
First Impressions interior:
Karena Infiniti diciptakan oleh Nissan untuk bermain di kelas premium, maka interior nya pun diberi upgrade dibanding model2 Nissan yg lainnya. Seat pengemudi semi jok balap membalut badan dengan sempurna, menambah kesan sporty yg sangat kental di eksterior nya. Bahan leather nya mak nyoss, lebih mantap dibanding si Elma Teana. Walau terasa sporty, seat nya juga tetap nyaman untuk diduduki, namun dibanding Lexus RX, feeling kenyamanannya berbeda: RX lebih berkesan luxurious comfort, sedangkan Infiniti FX lebih ke arah sporty yet comfortable. Namun seperti Lexus RX, kualitas interior FX37 secara menyeluruh, sesuai harganya.
Namun beberapa interior parts di Infiniti mengingatkan saya ke produk2 Nissan, seperti material tombol2 dan turn stalk. Desain center console nya pun agak mirip2 si Teana, plus tombol2 lebih banyak dan kayu kelas atas. Visibilitas juga sepertinya akan menjadi problem; yg pasti saya tidak akan berani membawa FX ke jalan2 agak sempit yg sangat ramai dengan motor dan angkot (dan di Jakarta, jalan mana sih yg ga ramai) seperti Glodok, Mangga Dua, de el el. Bonnet depan yg panjang memberi kontribusi ke pengurangan visibilitas tersebut, walaupun FX37 telah dilengkapi 8-way sensor, namun tetap saja agak seram juga...
Walau interior space untuk pengemudi dan penumpang depan cukup baik, space dibelakang kurang lega untuk mobil ukuran sebesar ini. Dengan tinggi badan saya 181cm, lutut masih menyentuh kursi depan (dengan posisi kursi pengemudi yg harus agak kebelakang, karena kaki saya panjang).
Mengapa Infiniti FX37?
Jika saya baca review2 diluar, FX37 adalah termasuk mobil dengan suspensi keras. Lexus sebagai produsen mobil mewah sudah terkenal dengan suspensi lembut nya. Namun, saya tahu FX37 bukanlah mobil yg akan dikemudikan tiap hari. Ini adalah kendaraan yg akan keluar garasi apabila akan bertemu bos2 besar dan ngopi bersama, atau ke perkawinan anak bos, atau di hari Minggu pagi dimana jalan tol masih sepi dan enak untuk dikebuti. Untuk harian, ada mobil yg jauh lebih cocok untuk itu, mengingat kondisi lalu lintas dan jalan ibukota yg parah.
Saya juga jatuh cinta dengan desain eksterior FX37 yg agresif & sporty, apalagi warna hitam. Ya, tidak semua orang akan menyukai desain yg sedikit unusual ini. You either love it or hate it. Saya pribadi suka sekali dengan aura yg diberikan oleh si Infiniti, terutama depan nya yg bagaikan binatang buas yg sudah tidak sabar melahap aspal untuk breakfast. Untuk saya pribadi, direct rival2nya tidak terlalu memberi kesan "WAH!!!" pada eksterior mereka apabila dibandingkan dengan si FX37. Untuk understated elegance, sudah ada si Elma.
Lalu sudah ada kontrak servis free maintenance service dengan pihak ATPM selama 3 thn tanpa batas KM

Walau saya tidak sempat mencoba performa nya, tapi diatas kertas FX37 seharusnya sudah sangat sangat teramat lebih dari cukup karena sudah dilengkapi dengan VQ engine berkapasitas 3700cc dengan tenaga sebesar 320hp, ditambah pula dengan sistem AWD. Apalagi di image saya, Nissan/Infiniti adalah merk Jepang yg lebih sport oriented, terutama Infiniti, apabila dibanding most of its rivals, jadi saya percaya saja sama brosur dan review2 diluar apabila performa FX37 sudah pasti akan memberi senyum lebar di wajah




