jalu wrote:VanzMatic wrote:Mau pake yang mobil sedan atau SUV mahal pun, kalo ane, jalan tol nya bilang 80, yaa tetep aja 80. Di Jagorawi atau tol Cikampek bilang max 100, yaa cuman ane mentokin 100.
sangat setuju....
VanzMatic wrote:Dan combo berikutnya, om Toyotaman, adalah bukan angkot atau truk2 bodol,
tapi justru mobil2 mahal yang merasa sudah bersafety tinggi, berasuransi, hajar aja menerabas bahu tol, dan lampu merah.
Dan itu tidak hanya 1 atau 5 kendaraan dalam semenit yah!

lantas bagaimana dengan mobil yg notabene bukan mbl mahal, dengan fitur safety yg tidak begitu tinggi...atau tanpa asuransi sekalipun jika berprilaku sama dengan yg dibold..apakah itu jadi combo juga....??
IMO, bahkan
mungkin menjadi combo yg cukup dominan karena populasi mblnya jauh lebih banyak dibanding mbl kelas mahal...dengan populasinya yg sangat banyak, potensi kejadian yg berprilaku seperti itu justru bisa lebih dr 5 kendaraan dalam semenit...

Kakak pembina, statement sy itu untuk menjawab tudingan sepihak dari om Toyotaman, bahwa pengancam nyawa kita di jalan, adalah dari golongan angkot, truk2 dan bus2 bodol... Hanya sekali menyebut kendaraan pribadi:
toyotaman wrote:-cut-
* Banyak bis, truk, angkot gituan, bahkan kadang mobil pribadi pun juga, yang sering MUAT terlalu banyak. Melebihi max payload yang di anjurkan.
* Rem mereka kondisinya sering jelek, jarang di rawat dengan baik. Udah berapa kali dengar kasus tabrakan karena rem mereka blong.
-cut-
* Belakangan koran baru lapor, buset, ternyata di Indonesia banyak supir angkot, truk gituan yang pakai SIM palsu atau ngak punya SIM sama sekali. Ada juga yang usianya baru ABG.
* Dan jika beban mereka sering melebihi max payload, kalau tabrak kita, kan tenaganya makin berbahaya ?
So kita hadapi TRIPLE COMBO DANGER ini !! Orang asing kalau tau pasti geleng geleng kepala.
-cut
Mengenai yang saya bold, saya memang cukup kesulitan untuk mengabadikan dgn kamera hp saya saat di jalan tol, betapa banyaknya (selain habanja xenia dan Futura), mobil pribadi dari macam Mazda, Mercy, BMW, Corolla, dan masih banyak lagi yang sangat suka sekali memakai bahu jalan, dan dengan entengnya, tau2 nyerobot jalur kita yang udah mengantri dengan tertib!! Saya tidak mau kejadian konyol, hanya karena ingin memotret betapa jahanamnya para para penyerobot2 bahu jalan dan jalur2 orang lain, tapi tindakan saya sendiri itu sudah merupakan pelanggaran lalulintas, apalagi kalo sampai nyundul mobil depan saya gara2 aktivitas merekam dengan kamera tu..
Saya yang baru 1 tahun punya mobil di Jakarta aja udh cukup muak dengan aksi orang kaya sombong itu!! Engga sekali dua kali saya berusaha tetap antri, eeh dia maksa masuk antrian di depan saya dengan sebelumnya memotong dua jalur di sebelah kiri saya dgn sangat angkuhnya. Ya jelas saya kalah aja!! Mobil no insurance at all, saya juga tidak diasuransikan (takut kalo pas dia bawa tukang pukul juga di mobilnya), mobil murah, sedangkan dia, mobil vuull asuransi trus bisa seenaknya aja main serodok gitu..!! (Paling hanya ngedoain aja dia tewas disambar KA!

)
Ini juga salah satu alasan terkuat saya untuk tidak akan sampai kapanpun mengasuransikan mobil saya! Biar yang makek jadi hati2 engga main injak2 dan menzholimi pengendara lain! Perkara jadi ada apa2, asalkan kita bukan yang melanggar, ya mau bilang apa. Tapi at least, dengan kondisi bener2 kosongan gitu, saya memaksa pada diri saya untuk berlaku sopan dan menghargai pada pengendara lain!!