All About HYBRIDS
Moderators: Ryan Steele, sh00t, r12qiSonH4ji, avantgardebronze, akbarfit
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1632
- Joined: Wed Sep 21, 2005 2:21
OK ! Jangan bilang USA. Sekarang di Indonesia juga kalau saya bilang mulai kelihatan sebenernya toyota gembar gembor hybrid tujuan utamanya sebenernya apa sih ?
Anyway, tanpa perang saya ama Jedi Conan, SM kadang jadi sepi. So let the battle begin !
Anda pasti ingat sudah 3 kali toyota iklan hybrid 1 halaman di Kompas. Jadi mereka total minimal habis 1 milliar ada di 3 iklan Kompas itu. Di situ heboh sekali. Hybrid mereka bisa ini, bisa itu, keren sekali !
Nah ! Tapi anda apakah lupa, Pak Johny Darmawan sendiri sudah 2 kali wanti wanti, Indonesia is NOT ready for hybrids yet ! Beliau bukan office boy TAM tapi President Director Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN). So I guess his words carry a lot of weight eh ?
Yang paling bikin saya tertawa, baca edisi Autobild terakhir. Halaman 36 bagian atas timur. Quote " Kami belum berencana mengkadirkan mobil hybrid untuk dipasarkan di Indonesia. Harganya PASTI akan MELAMBUNG tinggi, " ujar Hendrayadi Lastiyoso - Manager Marketing Planning & Customer elation PT Toyota Astra Motor.
What am I supposed to think ? Tidak rencana dalam waktu dekat mau jual, yet spend milliaran gembar gembor di Kompas. What do U think toyota is trying to do ?
Seperti jika anda tanya 1 wanita " Ini bayi anak ke berapa ? " Wanita jawab " Ini anak saya ke 3, wah ! Syukur dapat anak ini, kita sudah lama usaha dapat anak ini. "
Terus anda tanya ke suaminya. Terus suaminya jawab " Ah ! Ini bayi sebenernya adalah gara gara condomnya bocor mungkin ! Sebenernya kita cuman mau 2 anak cukup, Yang ini accidental baby ! "
Nah loh ! Atau seperti di film Tora Tora Tora tentang Pearl Harbour attack. The Joint chief of Staff General G.C. Marshall told his men in Pearl Harbor to maintain a state of alert for all units. But in his last message transmission, he said something like " DO NOT ANTICIPATE ENEMY ACTION ". Sampai anak buahnya geleng geleng kepala : " THATS DOUBLE TALK ! "
Kalau saya, jelas what toyota is trying to do with the Kompas ads. Apakah mereka uang terlalu banyak, jadi cuman kepinggin jadi guru, keluar milliaran rupiah cuman untuk ajarin rakyat Indo hybrid itu cara kerjanya gimana ? Thats all ? U think its so simple ?
For me, its obvious. Just like in America, toyota is trying to use this hybrid issue as a form of PR, public relations campaign !
And what is the desired effect ? I tell U, and I know it will work. Sebagai contoh, imagine saudara saya the 10 milliar woman saya sudah capek capek himbau beli mobil lain, jangan innova yang tanpa safety feature itu.
Nah, terus dia baca iklan Kompas itu. After reading, what do U think she will think ? Pasti something like " Wah ! Toyota hebat yah ! Bisa bikin mobil aneh kaya gitu. Irit banget ! Kalau gitu, itu innova pasti juga paling irit dan ramah lingkunggan dong banding mobil keluarga merek lain !
Ah ambil innova saja deh ! Memang toyota / kijang tiada duanya ! "
And so it shall, as U know most Indonesians don't even know what ABS stands for. But of course many SMers should now know that a Serena's safety and body strength ama innova beda jauh !
But thanks to toyota's masterful use of the hybrid halo effect, many Indonesians will think that their innova is the most GREEN and irit car in Indonesia. Kan pabriknya toyota yang di iklan Kompas !
This kind of double talk will work on most Indonesians. But NOT with me ! Like Jabba the Hut laughing at Luke Skywalker's attempt to use the force to get Han Solo " Hahaha ! Your cheap Jedi mind trick will not work on me ! "
But of course if SBY decides to follow USA and give heavy subsidies (even though Jedi Conan insist that its not a subsidy, never mind the Americans continue to use the word SUBSIDY), and remember that English is the American's language, so could they have chosen the wrong word ?
Perhaps the hybrids could also enter Indonesia. But I think SBY will not do that ! Indonesia is NOT ready for hybrids, as Pak Johny Darmawan said himself ! The BBM subsidy already indicates that that kind of thing cannot be sustained ! Apalagi yang beli hybrid itu middle and upper class, not the lower class people.
Kadang saya juga jengkel ama pabrik mobil lain seperti Nissan. Kenapa ? Kok lu orang simple minded banget ? Jujur banget ! Idealistic banget ?! Mana bisa gede ! Harus sadar orang Indonesia itu mayoritas tidak suka arak manis ! Mereka sukanya arak pahit ! So give it to them !
Thats why bisa saja nanti petinggi Nissan sudah jengkel, dan akhirnya OK lah ! Lu orang maunya gitu ya wuis ! Jadi AUV ada versi zero safety, harga cuman 170 juta ! Saat itu, Jedi Conan, don't laugh ! They are doing what your idol car company have been doing for decades !
At times like these, I really wish Nissan will do that too ! Ngapain jadi orang jujur, idealistic, mau kasih safety bagus, mobil bagus, tapi ngak ramai, dan di tertawakan orang terus ? Ikut dong ! Supaya volumenya juga bisa 100,000 per tahun !
Toyota, lu benar benar LIHAI ! Salute saya ! Tapi like I said, I won't fall for your PR tricks ! U can brag about yr hybrids for as long as U want, but I know that it will be a LONG LONG time before U even sell to Indonesia a car that is fit to use for all life loving people, let alone hybrids !
And meanwhile more people will be impressed by the hybrid ads, and more will buy yr Avanzas and innovas, 2 car models with the WORST safety features and NOT too environmentally friendly emissions ! Cause a lot of Indonesians still do not know the difference between a car apple and a car orange !
Cause I know deep inside U also love money more than trying to save the planet. Nyawa orang Indonesia saja lu ngak gitu hargai, apalagi planet !
Anyway, tanpa perang saya ama Jedi Conan, SM kadang jadi sepi. So let the battle begin !
Anda pasti ingat sudah 3 kali toyota iklan hybrid 1 halaman di Kompas. Jadi mereka total minimal habis 1 milliar ada di 3 iklan Kompas itu. Di situ heboh sekali. Hybrid mereka bisa ini, bisa itu, keren sekali !
Nah ! Tapi anda apakah lupa, Pak Johny Darmawan sendiri sudah 2 kali wanti wanti, Indonesia is NOT ready for hybrids yet ! Beliau bukan office boy TAM tapi President Director Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN). So I guess his words carry a lot of weight eh ?
Yang paling bikin saya tertawa, baca edisi Autobild terakhir. Halaman 36 bagian atas timur. Quote " Kami belum berencana mengkadirkan mobil hybrid untuk dipasarkan di Indonesia. Harganya PASTI akan MELAMBUNG tinggi, " ujar Hendrayadi Lastiyoso - Manager Marketing Planning & Customer elation PT Toyota Astra Motor.
What am I supposed to think ? Tidak rencana dalam waktu dekat mau jual, yet spend milliaran gembar gembor di Kompas. What do U think toyota is trying to do ?
Seperti jika anda tanya 1 wanita " Ini bayi anak ke berapa ? " Wanita jawab " Ini anak saya ke 3, wah ! Syukur dapat anak ini, kita sudah lama usaha dapat anak ini. "
Terus anda tanya ke suaminya. Terus suaminya jawab " Ah ! Ini bayi sebenernya adalah gara gara condomnya bocor mungkin ! Sebenernya kita cuman mau 2 anak cukup, Yang ini accidental baby ! "
Nah loh ! Atau seperti di film Tora Tora Tora tentang Pearl Harbour attack. The Joint chief of Staff General G.C. Marshall told his men in Pearl Harbor to maintain a state of alert for all units. But in his last message transmission, he said something like " DO NOT ANTICIPATE ENEMY ACTION ". Sampai anak buahnya geleng geleng kepala : " THATS DOUBLE TALK ! "
Kalau saya, jelas what toyota is trying to do with the Kompas ads. Apakah mereka uang terlalu banyak, jadi cuman kepinggin jadi guru, keluar milliaran rupiah cuman untuk ajarin rakyat Indo hybrid itu cara kerjanya gimana ? Thats all ? U think its so simple ?
For me, its obvious. Just like in America, toyota is trying to use this hybrid issue as a form of PR, public relations campaign !
And what is the desired effect ? I tell U, and I know it will work. Sebagai contoh, imagine saudara saya the 10 milliar woman saya sudah capek capek himbau beli mobil lain, jangan innova yang tanpa safety feature itu.
Nah, terus dia baca iklan Kompas itu. After reading, what do U think she will think ? Pasti something like " Wah ! Toyota hebat yah ! Bisa bikin mobil aneh kaya gitu. Irit banget ! Kalau gitu, itu innova pasti juga paling irit dan ramah lingkunggan dong banding mobil keluarga merek lain !
Ah ambil innova saja deh ! Memang toyota / kijang tiada duanya ! "
And so it shall, as U know most Indonesians don't even know what ABS stands for. But of course many SMers should now know that a Serena's safety and body strength ama innova beda jauh !
But thanks to toyota's masterful use of the hybrid halo effect, many Indonesians will think that their innova is the most GREEN and irit car in Indonesia. Kan pabriknya toyota yang di iklan Kompas !
This kind of double talk will work on most Indonesians. But NOT with me ! Like Jabba the Hut laughing at Luke Skywalker's attempt to use the force to get Han Solo " Hahaha ! Your cheap Jedi mind trick will not work on me ! "
But of course if SBY decides to follow USA and give heavy subsidies (even though Jedi Conan insist that its not a subsidy, never mind the Americans continue to use the word SUBSIDY), and remember that English is the American's language, so could they have chosen the wrong word ?
Perhaps the hybrids could also enter Indonesia. But I think SBY will not do that ! Indonesia is NOT ready for hybrids, as Pak Johny Darmawan said himself ! The BBM subsidy already indicates that that kind of thing cannot be sustained ! Apalagi yang beli hybrid itu middle and upper class, not the lower class people.
Kadang saya juga jengkel ama pabrik mobil lain seperti Nissan. Kenapa ? Kok lu orang simple minded banget ? Jujur banget ! Idealistic banget ?! Mana bisa gede ! Harus sadar orang Indonesia itu mayoritas tidak suka arak manis ! Mereka sukanya arak pahit ! So give it to them !
Thats why bisa saja nanti petinggi Nissan sudah jengkel, dan akhirnya OK lah ! Lu orang maunya gitu ya wuis ! Jadi AUV ada versi zero safety, harga cuman 170 juta ! Saat itu, Jedi Conan, don't laugh ! They are doing what your idol car company have been doing for decades !
At times like these, I really wish Nissan will do that too ! Ngapain jadi orang jujur, idealistic, mau kasih safety bagus, mobil bagus, tapi ngak ramai, dan di tertawakan orang terus ? Ikut dong ! Supaya volumenya juga bisa 100,000 per tahun !
Toyota, lu benar benar LIHAI ! Salute saya ! Tapi like I said, I won't fall for your PR tricks ! U can brag about yr hybrids for as long as U want, but I know that it will be a LONG LONG time before U even sell to Indonesia a car that is fit to use for all life loving people, let alone hybrids !
And meanwhile more people will be impressed by the hybrid ads, and more will buy yr Avanzas and innovas, 2 car models with the WORST safety features and NOT too environmentally friendly emissions ! Cause a lot of Indonesians still do not know the difference between a car apple and a car orange !
Cause I know deep inside U also love money more than trying to save the planet. Nyawa orang Indonesia saja lu ngak gitu hargai, apalagi planet !
-
- Full Member of Junior Mechanic
- Posts: 87
- Joined: Tue Apr 13, 2004 0:13
iya tuh gue jg bingung apa maksudnya iklan hibrid toyota di kompas..
isinya cuma prinsip kerja mobil hibrid.
mungkin itu bagian dari suatu rencana jangka panjang.
jadi sptnya tujuannya bukan spesifik ke jualan mobil hibrid di sini.
yg jelas dengan iklan itu aja toyota sudah menancapkan brand image kepada masyarakat indonesia.
dgn begitu kan orang awam semakin "cinta" toyota.
isinya cuma prinsip kerja mobil hibrid.
mungkin itu bagian dari suatu rencana jangka panjang.
jadi sptnya tujuannya bukan spesifik ke jualan mobil hibrid di sini.
yg jelas dengan iklan itu aja toyota sudah menancapkan brand image kepada masyarakat indonesia.
dgn begitu kan orang awam semakin "cinta" toyota.
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 2961
- Joined: Tue Jul 13, 2004 17:34
Mr. Jetcar, tujuannya kan jangka panjang, bukan jangka pendek menjual mobil hybrid sekarang. Iklan itu atas kebijakan TOYOTA Motor Corp (Toyota Jepang, yang sangat aku kagumi), bukan Toyota Astra Motor (yang sangat aku dislike). TAM hanya penuh pejabat2 berperut buncit yang melucuti airbag demi harga murah. Bedakan antara Toyota secara global dengan Toyota Indo 'kijang forever' !
Bedakan antara TMC pembuat Alphard dan Harrier, dengan TAM pembuat Avanza/Innova! Jangan seperti Dark Lord yg menyamakan mereka. Johny Darmawan? Huh, siapa itu? Seorang dewa lagi, selain Carlos Ghosn? Siapapun CEOnya, kalau jual Kijang pasti laku!
Apa bedanya dengan iklan Honda tentang ASIMO dan the Power of Dreams? Apa bedanya dengan iklan Mitsubishi tentang RALLY? Seperti mereka, Toyota juga menekankan keunggulan mereka.
Jangan cuma berpikir jangka pendek. Strategi jangka panjang mungkin tidak terasa menguntungkan dengan cepat, tapi efeknya bisa jauh lebih menguntungkan secara jangka panjang!
Lagipula, kalau kita memang mau mobil hybrid, mengapa pula harus menunggu TAM yang lebih memilih menjual Kijang sebanyak2nya?
Coba aku tanya : ada 10.000 unit Alphard sudah terjual di Indo. Apakah mereka dijual oleh ATPM? Tidak. Justru purna jual IU kadang2 lebih baik drpd ATPM, karena customer diperlakukan dengan baik, tidak seperti ATPM yang seringkali angkuh pada customer.
Bedakan antara TMC pembuat Alphard dan Harrier, dengan TAM pembuat Avanza/Innova! Jangan seperti Dark Lord yg menyamakan mereka. Johny Darmawan? Huh, siapa itu? Seorang dewa lagi, selain Carlos Ghosn? Siapapun CEOnya, kalau jual Kijang pasti laku!
Apa bedanya dengan iklan Honda tentang ASIMO dan the Power of Dreams? Apa bedanya dengan iklan Mitsubishi tentang RALLY? Seperti mereka, Toyota juga menekankan keunggulan mereka.
Jangan cuma berpikir jangka pendek. Strategi jangka panjang mungkin tidak terasa menguntungkan dengan cepat, tapi efeknya bisa jauh lebih menguntungkan secara jangka panjang!
Lagipula, kalau kita memang mau mobil hybrid, mengapa pula harus menunggu TAM yang lebih memilih menjual Kijang sebanyak2nya?
Coba aku tanya : ada 10.000 unit Alphard sudah terjual di Indo. Apakah mereka dijual oleh ATPM? Tidak. Justru purna jual IU kadang2 lebih baik drpd ATPM, karena customer diperlakukan dengan baik, tidak seperti ATPM yang seringkali angkuh pada customer.
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 2396
- Joined: Thu Jun 17, 2004 3:00
- Location: Jakarta and Bandung
Duh Pak...jangan nyalahin toyota aja... saya juga pernah baca jurnal keluaran nissan...lupa bulan apa...disitu juga ditulis bahwa NMI bilang ama masyarakat pakai premium buat Serena itu OK!! Emangya serena cuman butuh RON88?? Kalau gitu sama aja kan NMI sama TAM??Sithlord wrote: Malah berani bilang Top Gear articlenya pelacuran jounalistic. Paling penting apa yang mereka bilang betul atau tidak ! Mobil jelas RON 91 secara resmi paksa bilang pakai premium OK !
Kalau dulu saya yang himbau premium kan saya cuman orang biasa. Tapi toyota itu kan big company ! Masa mobil RON 91 bilang ama masyarakat pakai premium itu OK ! Kayak Top Gear bilang, kalau bukan bikin negara lebih miskin itu apa ?
coba kalau dari dulu toyota ngak cuman demi uber volume besar. Secara resmi ngaku, innova perlu RON 91, so pls use Pertamax. Consequensinya banyak pemilik innova pakai pertamax, dan kerugian negara akan lebih kecil. Tapi apakah toyota mau volume innova menciut ?
Trus kalau misalnya nanti Anda mau bilang, "tapi pengguna serena jumlahnya sedikit"...no big problem..yang jadi masalah adalah ATPM2 di Indo itu sama semua sifatnya!!!
Lagian as U know what, mobil toyota yang masih digaransi kalo pake premium saat ini cuman Innova dan Avanza...Gak satupun sedan toyota disarankan pake premium sekarang...that's just becoz sedan2nya datang dr thailand semua..
==========
I'm flying with my Siti
Powered by L15Z1 N/A
I'm flying with my Siti
Powered by L15Z1 N/A
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 739
- Joined: Sun Nov 14, 2004 4:16
- Location: Near......
iya sitlord, u sendiri juga make sempet make premiumken buat serena yang harusnya make pertamax. gimane seh...
bae-an mana coba NMI ama TAM yang satu ngegaransi, yang atu lagi kagak...
Oh iya, satu lagi yah pak,.. dari jaman dahulu kala fanatisme itu tidak digaji oom. kalo digaji yah mendingan gue jadi tifosi bola aje deh... tar U I beliin Elgrand deh....
,Pak Conan juga I beliin Prius. Gmn !?
bae-an mana coba NMI ama TAM yang satu ngegaransi, yang atu lagi kagak...

Oh iya, satu lagi yah pak,.. dari jaman dahulu kala fanatisme itu tidak digaji oom. kalo digaji yah mendingan gue jadi tifosi bola aje deh... tar U I beliin Elgrand deh....

TOYOTAMAN: The One You Ought To Avoid, Man!
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1355
- Joined: Wed Nov 16, 2005 14:21
- Location: jkt
WP wrote:Bukan, sebelumnya Insight ada Prius generasi pertama di 1997, sebelum itu Toyota udah ada prototipe-nya
(dari post "nissan hybrid")sithlord wrote:automaker is generally credited as Honda - with the Insight two-seater hybrid, followed by Toyota with the first mass-produced hybrid, the Prius.
yang bener yang mana? bung sithlord, anda dapat sumber dari mana?
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 2961
- Joined: Tue Jul 13, 2004 17:34
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1355
- Joined: Wed Nov 16, 2005 14:21
- Location: jkt
sebenarnya saya masih ragu dengan cara kerja hybrid........terutama waktu pengisian batt....setahu saya, kegagalan mobil listrik diproduksi massal adalah karena belum ditemukannya battery yang ideal, dimana dengan kapasitas penyimpanan yang besar, cukup di charge beberapa menit saja seperti kita mengisi bbm......kalau masalah ini sudah bisa diatasi, mobil full listrik pasti sudah sukses.....karena kelebihannya yang banyak c/o: emisi nol, tidak butuh gearbox(cukup memperbesar ampere untuk menambah kecepatan), jauh lebih ringkas dan praktis dibanding motor bakar maupun hybrid sekalipun.....
yang saya tidak mengerti, apa battery hybrid bisa di charge dalam waktu sedemikian singkat?yaitu hanya selama deselerasi, sedangkan tenaga batt itu dipakai pada waktu jalan macet yang notabene di dalam kota macet melulu?
yang saya tidak mengerti, apa battery hybrid bisa di charge dalam waktu sedemikian singkat?yaitu hanya selama deselerasi, sedangkan tenaga batt itu dipakai pada waktu jalan macet yang notabene di dalam kota macet melulu?
-
- Full Member of Junior Mechanic
- Posts: 87
- Joined: Tue Apr 13, 2004 0:13
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1355
- Joined: Wed Nov 16, 2005 14:21
- Location: jkt
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 2961
- Joined: Tue Jul 13, 2004 17:34
Mr. Ween, Anda akan lebih paham bila Anda baca thread ini dari halaman pertama.
Singkatnya : sistem akan men-charge battery setiap ada kesempatan (pada deselerasi/meluncur, engine braking dan pada braking). Sistem akan mengaktifkan mesin bensin setiap saat diperlukan, dan akan menon-aktifkan mesin bensin setiap ada kesempatan (kecepatan rendah dan keadaan merayap). Pada keadaan full stop, mesin akan mati (seperti pada new Yaris yang bukan hybrid). AC akan tetap aktif karena memiliki sumber energi sendiri. Pada Yaris, begitu pedal gas diinjak, mesin bensin akan aktif dalam sekejap dan tidak terasa sama sekali bahwa mesin sebelumnya 'mati'. Sedangkan pada Prius, mesin bensin tidak akan aktif jika battery masih cukup.
Jika misalnya battery habis dalam keadaan macet, mesin bensin akan aktif dengan sendirinya. Dan setiap kali pedal rem diinjak, energi yang pada mobil biasa terbuang percuma, digunakan untuk men-charge battery.
Dalam mode hanya motor listrik yang aktif, mobil akan bergerak tanpa getaran mesin dan hampir tanpa suara, juga dengan emisi sama sekali nol.
Sistem IMA pada Honda juga kini bekerja dengan cara yang sama (sebelumnya tidak bisa, mesin bensin selalu aktif dan motor listrik hanya membantu menambah horsepower).
Dan ini semua bukan teori, tapi sudah merupakan teknologi yg sudah digunakan.
Singkatnya : sistem akan men-charge battery setiap ada kesempatan (pada deselerasi/meluncur, engine braking dan pada braking). Sistem akan mengaktifkan mesin bensin setiap saat diperlukan, dan akan menon-aktifkan mesin bensin setiap ada kesempatan (kecepatan rendah dan keadaan merayap). Pada keadaan full stop, mesin akan mati (seperti pada new Yaris yang bukan hybrid). AC akan tetap aktif karena memiliki sumber energi sendiri. Pada Yaris, begitu pedal gas diinjak, mesin bensin akan aktif dalam sekejap dan tidak terasa sama sekali bahwa mesin sebelumnya 'mati'. Sedangkan pada Prius, mesin bensin tidak akan aktif jika battery masih cukup.
Jika misalnya battery habis dalam keadaan macet, mesin bensin akan aktif dengan sendirinya. Dan setiap kali pedal rem diinjak, energi yang pada mobil biasa terbuang percuma, digunakan untuk men-charge battery.
Dalam mode hanya motor listrik yang aktif, mobil akan bergerak tanpa getaran mesin dan hampir tanpa suara, juga dengan emisi sama sekali nol.
Sistem IMA pada Honda juga kini bekerja dengan cara yang sama (sebelumnya tidak bisa, mesin bensin selalu aktif dan motor listrik hanya membantu menambah horsepower).
Dan ini semua bukan teori, tapi sudah merupakan teknologi yg sudah digunakan.
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1355
- Joined: Wed Nov 16, 2005 14:21
- Location: jkt
thx bung conan.......hmmm ada yg menarik dari yaris yang anda ceritakan........bole tau, selama yaris fullstop, ac memperoleh daya dari mana?conan wrote:Mr. Ween, Anda akan lebih paham bila Anda baca thread ini dari halaman pertama.
Singkatnya : sistem akan men-charge battery setiap ada kesempatan (pada deselerasi/meluncur, engine braking dan pada braking). Sistem akan mengaktifkan mesin bensin setiap saat diperlukan, dan akan menon-aktifkan mesin bensin setiap ada kesempatan (kecepatan rendah dan keadaan merayap). Pada keadaan full stop, mesin akan mati (seperti pada new Yaris yang bukan hybrid). AC akan tetap aktif karena memiliki sumber energi sendiri. Pada Yaris, begitu pedal gas diinjak, mesin bensin akan aktif dalam sekejap dan tidak terasa sama sekali bahwa mesin sebelumnya 'mati'. Sedangkan pada Prius, mesin bensin tidak akan aktif jika battery masih cukup.
Jika misalnya battery habis dalam keadaan macet, mesin bensin akan aktif dengan sendirinya. Dan setiap kali pedal rem diinjak, energi yang pada mobil biasa terbuang percuma, digunakan untuk men-charge battery.
Dalam mode hanya motor listrik yang aktif, mobil akan bergerak tanpa getaran mesin dan hampir tanpa suara, juga dengan emisi sama sekali nol.
Sistem IMA pada Honda juga kini bekerja dengan cara yang sama (sebelumnya tidak bisa, mesin bensin selalu aktif dan motor listrik hanya membantu menambah horsepower).
Dan ini semua bukan teori, tapi sudah merupakan teknologi yg sudah digunakan.
iya, saya bukan baru sekarang mempelajari hybrid.....saya sudah mengikutinya dari popular mechanics sejak '97.......ok, apa anda pernah menghitung, selama anda berkendara di dalam kota, berapa lama total waktu yang anda gunakan pada saat ada kesempatan(deselerasi/meluncur, engine braking dan pada braking) dibanding dengan lama pemakaian energi dari batt pada saat tertentu(full stop, merayap & akselerasi)? kesimpulan saya, dalam pemakaian dalam kota sehari2, hybrid bukan solusi total......karena, secara teoritis,di dalam kota, penghematan bbm yang terjadi tidak terlalu banyak (dibawah 50%).......kemudian bandingkan dengan investasi yang harus dilakukan untuk membangun hybrid?dari harganya saja sudah bisa diperkirakan seberapa besar biaya membuat sebuah hybrid......(kendaraan sekelas vios/yaris dijual seharga camry)
btw, saya penasaran, kalo ada SMers yang beli hybrids, ijinkanlah saya untuk bongkar2&mempelajarinya........

-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 2961
- Joined: Tue Jul 13, 2004 17:34
Begini penjelasannya, Mr. Ween. Ketika Anda mengatakan 'tenaga batt itu dipakai pada waktu jalam macet yg notabene macet melulu', Anda masih berpikir dalam paradigma mobil biasa, yang pada keadaan macet lebih boros energi karena terus membakar BBM. Jadi Anda berpikir, energi battery pada mobil hybrid akan terkuras dalam kondisi macet ini.ween wrote:yang saya tidak mengerti, apa battery hybrid bisa di charge dalam waktu sedemikian singkat?yaitu hanya selama deselerasi, sedangkan tenaga batt itu dipakai pada waktu jalan macet yang notabene di dalam kota macet melulu?
Betul?
Nah, pada mobil hybrid, pada keadaan macet justru dia akan berada pada kondisi paling hemat energi, karena jika mobil berada dalam keadaan full-stop, mesin bensin mati (tidak membakar bensin) dan motor listrik juga tidak aktif (tidak menggunakan energy pada battery).
Misalnya selama setengah jam, mobil berhenti total. Jika pada mobil biasa, terus2an membakar bensin percuma selama setengah jam, pada mobil hybrid justru tidak ada energy yang terbuang. Dalam keadaan merayap (stop and go), setiap mobil maju sedikit, mobil hybrid hanya akan menggunakan sedikit energy dr battery untuk bergerak maju, dan begitu direm, battery akan ter-charged sedikit juga. Hanya membutuhkan beberapa menit deselerasi dan lebih sedikit lagi jika braking untuk men-charged battery Prius sampai full.
Jadi battery tidak menunggu sampai habis baru men-charge dirinya lagi, tapi mengisi sendiri setiap saat, setiap terjadi deselerasi/braking.
Apalagi motor listrik memiliki keunggulan, torsi yang luar biasa besar pada putaran mesin sangat rendah, bahkan lebih besar drpd diesel (contoh pada Prius, motor listrik menghasilkan 400 Nm of torque pada 0-1200 rpm. Lebih besar daripada Fortuner 3.0L diesel yang 343 Nm. Makanya hanya dengan motor listrik saja, bobot sebesar mobil bisa bergerak maju tanpa bantuan mesin bensin).
Kondisi ini sebaliknya di jalan tol : untuk mencapai kecepatan tinggi, dibutuhkan horsepower yang besar, jadi mesin bensin akan aktif. Motor listrik akan membantu menambah horsepower juga, tapi berarti energi battery akan digunakan sampai habis. Untuk mengisinya bisa dengan deselerasi (meluncur), tapi jika pengemudi tidak pernah melepaskan pedal gas, battery tidak akan mengisi dirinya sendiri sampai terjadi deselerasi/braking lagi. Jadi dalam keadaan battery habis dan motor listrik tidak aktif, konsumsi bensin akan sama dengan mobil bensin biasa yang memiliki besar mesin yang sama.
Hal ini yang menyebabkan mobil diesel bisa mengungguli hybrid jika ditest di jalan bebas hambatan. Sedangkan dalam keadaan macet/stop and go, mesin diesel terus menerus membakar BBM seperti halnya mobil bensin.
Jadi yang paling maksimal justru adalah diesel hybrid (kini sedang dikembangkan oleh Mercedes. S-class Bluetech diesel+hybrid bisa mencapai 12 Km per liter (rata2), bandingkan dengan Camry 2400cc yang 7-8 Km per liter. S-class jauh lebih berat dan mesinnya jauh lebih besar dan bertenaga).
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1355
- Joined: Wed Nov 16, 2005 14:21
- Location: jkt
yup, saya tahu, pada saat full stop, semua motor (baik motor bakar maupun listrik) tidak bekerja, pertanyaan saya yang paling bingung, energi untuk AC dan headlamp diperoleh dari mana selama kendaraan full stop? kompressor AC dan dinamo ampere menyedot daya yang tidak dapat di remehkan, anda dapat rasakan ketika tidak memakai ac, kendaraan anda pasti akan jauh lebih enteng tarikannya.....conan wrote:
Begini penjelasannya, Mr. Ween. Ketika Anda mengatakan 'tenaga batt itu dipakai pada waktu jalam macet yg notabene macet melulu', Anda masih berpikir dalam paradigma mobil biasa, yang pada keadaan macet lebih boros energi karena terus membakar BBM. Jadi Anda berpikir, energi battery pada mobil hybrid akan terkuras dalam kondisi macet ini.
Betul?
Nah, pada mobil hybrid, pada keadaan macet justru dia akan berada pada kondisi paling hemat energi, karena jika mobil berada dalam keadaan full-stop, mesin bensin mati (tidak membakar bensin) dan motor listrik juga tidak aktif (tidak menggunakan energy pada battery).
Misalnya selama setengah jam, mobil berhenti total. Jika pada mobil biasa, terus2an membakar bensin percuma selama setengah jam, pada mobil hybrid justru tidak ada energy yang terbuang. Dalam keadaan merayap (stop and go), setiap mobil maju sedikit, mobil hybrid hanya akan menggunakan sedikit energy dr battery untuk bergerak maju, dan begitu direm, battery akan ter-charged sedikit juga. Hanya membutuhkan beberapa menit deselerasi dan lebih sedikit lagi jika braking untuk men-charged battery Prius sampai full.
Apalagi motor listrik memiliki keunggulan, torsi yang luar biasa besar pada putaran mesin sangat rendah, bahkan lebih besar drpd diesel (contoh pada Prius, motor listrik menghasilkan 400 Nm of torque pada 0-1200 rpm. Lebih besar daripada Fortuner 3.0L diesel yang 343 Nm. Makanya hanya dengan motor listrik saja, bobot sebesar mobil bisa bergerak maju tanpa bantuan mesin bensin).
saya setuju sekali dengan keunggulan motor listrik yang torsinya besar, tidak hanya besar, tetapi merata di setiap putaran......karena itu, pada mobil listrik sudah tidak dibutuhkan gearbox lagi....jadi electric motor sangat sederhana k?
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 2961
- Joined: Tue Jul 13, 2004 17:34
Dari power supply yg terpisah. Hal ini sebenarnya sudah digunakan pada mobil2 Eropa seperti new VW Passat. Karena disana ada winter, mobil bisa ditinggal parkir dengan heater (AC) tetap menyala. Pada summer, cooler (AC) juga bisa ditinggal menyala.thx bung conan.......hmmm ada yg menarik dari yaris yang anda ceritakan........bole tau, selama yaris fullstop, ac memperoleh daya dari mana?
Sedangkan pada new Yaris, ada optional 'Smart Idle' system dimana mesin akan mati dengan sendirinya jika mencapai keadaan full-stop. Begitu pedal gas diinjak, mesin akan hidup dalam sekejap mata dan mobil langsung bergerak maju, kita tidak akan merasakan bahwa mesin pernah mati. Tapi tetap terasa getaran ciri khas mesin combustion dan tetap membakar BBM setiap kali sistem menghidupkan mesin.
Sedangkan pada hybrid, keunggulannya, tidak ada getaran ketika bergerak maju dan tidak ada BBM yg dibakar karena sistem tidak menghidupkan mesin bensin, tapi hanya motor listrik dan motor listrik tidak mendapatkan tenaganya dari pembakaran mesin, tapi 'kan dari battery.
Untuk optimasi pengemudian mobil hybrid, tergantung pada cara mengemudi, dan makanya ada layar yang membuat kita bisa memonitor status battery dan kapan terjadi pemakaian energy battery atau kapan terjadinya charging (look picture below)
Rute yang sering dilalui juga menentukan. Bila banyak tanjakan dan turunan, akan sering terjadi deselerasi/engine braking maka battery akan sering ter-charged dan ketika mendaki, torsi yang sangat besar dari motor listrik akan sangat berguna.
Oh ya, pada model2 hybrid konvensional seperti Harrier dan Accord hybrid, motor listrik yang digunakan tidak sekuat milik Prius, jadi Prius bisa lebih irit. Kalau ada orang yg bilang model hybrid lebih mahal, sebenarnya itu salah. Mengapa? Contoh, Lexus RX400h (Harrier hybrid) hnaya menggunakan mesin V6 3300 cc. Disebut RX400h karena dengan tambahan motor listrik, menghasilkan tenaga setara mesin V8 4000 cc seperti mesin BMW X5 V8 yang harganya setara. Apa keuntungannya? Konsumsi BBM RX400h setara dan bahkan lebih irit daripada RX330 bermesin V6 biasa, dan jauh lebih irit daripada mesin V8.
Jadi yg mengatakan RX400h lebih mahal dibandingkan RX330, sebenarnya sama saja seperti mengatakan BMW X5 4.4i lebih mahal daripada yang 3.0i. Ini salah kaprah yang sering terjadi.
You do not have the required permissions to view the files attached to this post.
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1632
- Joined: Wed Sep 21, 2005 2:21
To bung Villa, like I said, saya kan cuman orang biasa, masyarakat biasa. Jadi kalau saya himbau premium kan effectnya kecil. Berapa orang sih yang dengar saya ?
Tapi kalau TAM officially approve of RON 91 innovas drinking RON 88, it tells U what is going on in their minds ! They also love money like me !
So jangan cap mereka seolah toyota adalah Green peace atau Amnesty International or Wild life conservation society. They are nothing but corporations after sales and profits !
Istilah sama saja !
Tapi kalau TAM officially approve of RON 91 innovas drinking RON 88, it tells U what is going on in their minds ! They also love money like me !
So jangan cap mereka seolah toyota adalah Green peace atau Amnesty International or Wild life conservation society. They are nothing but corporations after sales and profits !
Istilah sama saja !
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 2396
- Joined: Thu Jun 17, 2004 3:00
- Location: Jakarta and Bandung
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1355
- Joined: Wed Nov 16, 2005 14:21
- Location: jkt
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 2961
- Joined: Tue Jul 13, 2004 17:34
Mr. Ween, jangan terjebak dengan paradigma harga Prius vs Camry di Indonesia. Pertama, Camry itu sudah CKD Thailand (bea masuk hanya 5%), yang membuat Camry bahkan lebih murah daripada Hyundai Sonata (CBU Korea) di sini. Padahal misalnya di USA, Sonata lebih murah daripada Camry, kalau tidak, Sonata pasti tidak akan laku. Betul?ween wrote:ok, kalo gitu daya gabungan dari motor bensin dan listrik dari prius kira2 bisa menghasilkan daya dan torsi yang setara dgn mesin 2.4 camry(camry 2.4G a/t sekitar 400jt)?jadi kelasnya prius tdk bisa di bandingkan dgn vios, tapi dgn camry?
Kedua, harga Prius di Indo akan di-marked up oleh IU untuk mendapatkan profit yang lebih besar dari biasanya (model2 lain). Mengapa? Karena mereka harus mempersiapkan layanan after salesnya juga. Tidak seperti dulu dimana IU suka jual lepas, hari gini mereka sudah lebih profesional. Selain itu, Prius ini waiting listnya sangat panjang, baik di USA maupun Jepang. Makanya IU baru sekarang bisa mendapatkan jatah, itu pun baru beberapa unit yang akan masuk. Kondisinya berbeda dengan Alphard atau Odyssey yang membanjir di semua showroom. IU tentu ingin mendapat untung yg lumayan, tidak seperti Odyssey yang didiscount dimana2.
Nah, kalau Anda mau membandingkan dengan Camry, seharusnya membandingkan Camry 2.4L Hybrid vs Camry 3.0L biasa. Orange to orange, not orange to apple.
Seperti halnya Civic hybrid yang bermesin hanya 1.3L, menjadi alternatif Civic biasa yang 1.8L. Konsumsi bensin new Civic biasa bisa mencapai max 17 Km/liter, sementara Civic hybrid bisa max 31 Km/liter. You see the point?
Karena Toyota tentu saja bukan bertujuan mengambil pasar Camry dengan Prius, betul? Prius dan Camry sama sekali tidak bisa dibandingkan, Mr. Ween.
Prius adalah hatchback 1.5L sedangkan Camry yang sedan besar bermesin besar. Selain itu, tidak seperti Camry hybrid atau Accord hybrid yang termasuk 'mild hybrid cars', Prius ini produk khusus hybrid (tidak ada Prius bensin biasa). Pesaing satu2nya adalah Honda Insight, dan Prius sangat jauh mengungguli Insight.
Tahun 2005, penjualan Insight (yang modelnya belum diganti juga sejak 1999) di USA hanya beberapa belas unit, sedangkan Prius ratusan ribu unit. Honda mengakui hal ini dan karenanya mereka tidak berencana meluncurkan Insight baru, mereka memilih fokus pada model2 hybrid konvensional seperti Civic dan Accord hybrid. Toh, tugas Insight sendiri sebenarnya sudah dilakukan oleh Prius : memperkenalkan teknologi hybrid pada dunia. Honda tidak perlu keluar uang lagi, Toyota sudah melakukannya dengan baik untuk mereka berdua.
Summary :
Di segmen sedan kecil, Honda memimpin dengan Civic hybrid, karena belum ada Corolla hybrid.
Di segmen sedan menengah, Honda memimpin dengan Accord hybrid tapi Toyota dan Nissan tidak tinggal diam dan akan menyusul dengan Camry dan Altima hybrid untuk tahun 2006.
Di segmen SUV, Toyota mendominasi dengan Lexus RX400h. Akan disusul oleh Audi (Q7 hybrid), Porsche (Cayenne hybrid) dan BMW (X3 hybrid).
Di segmen sedan full-size, Toyota akan meluncurkan Lexus LS600h yang memberikan performa bagaikan mesin V12 6000 cc dengan hybrid mesin V8 4500 cc + motor listrik (dan tentunya, konsumsi bensin mesin V8).
Di segmen model khusus hybrid (halo vehicle), Prius menjadi pemain satu2nya dengan segera dihentikannya produksi Honda Insight.
Kalau Anda mau membandingkan dengan sedan, jangan lihat Prius. Tunggulah Civic hybrid. Perhitungan kasarku, harganya akan kompetitif dengan Accord atau Camry 2.4L. Konsumsi bensin? Camry 2.4L, seperti Anda bilang, 7-8 Km/liter. Selama ini, angka segini kita anggap wajar, bukan?
Enter the era of hybrids.
Civic hybrid secara teori bisa 30 Km-an per liter.
And it's not always all about the fuel money saved, but the fuel saved.
-
- Member of Senior Mechanic
- Posts: 296
- Joined: Mon Jul 04, 2005 13:55
- Location: Shinjuku
Bung Conan, Prius itu termasuk sedan atau hatchback sebenarnya ?
Kalau lihat modelnya kelihatannya termasuk hatchback, tetapi yang namanya Prius itu telanjur populer sebagai sedan di masyarakat umum.
Mengenai masalah hatchback atau sedan ini bisa pengaruh di bea masuk yang biasanya waktu barang masuk ke Indo akan diributkan antara bea cukai dan importirnya
Kalau lihat modelnya kelihatannya termasuk hatchback, tetapi yang namanya Prius itu telanjur populer sebagai sedan di masyarakat umum.
Mengenai masalah hatchback atau sedan ini bisa pengaruh di bea masuk yang biasanya waktu barang masuk ke Indo akan diributkan antara bea cukai dan importirnya
-
- Member of Senior Mechanic
- Posts: 296
- Joined: Mon Jul 04, 2005 13:55
- Location: Shinjuku
Importirnya pasti suka kalau Prius masuk ke 4x2 (hatchback) tapi bea cukai bisa saja anggap Prius itu sedan, dan akhirnya barang gak bisa keluar sebelum tercapai
kata sepakat.
Bung Ween, masalah teknis detail jangan ditanya ke Bung Conan dong, karena teknologi ini secara detail dewasa ini kan masih limited banget, kalau gak limited ngapain engineer Porsche dan Nissan beli ke Toyota
kata sepakat.
Bung Ween, masalah teknis detail jangan ditanya ke Bung Conan dong, karena teknologi ini secara detail dewasa ini kan masih limited banget, kalau gak limited ngapain engineer Porsche dan Nissan beli ke Toyota
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1632
- Joined: Wed Sep 21, 2005 2:21
Bung Datsu,
First of all saya mau inggatkan semua, saat ini, pemegang saham TAM itu seperti apa, tau kah ? I tell U. Toyota Jepang pegang 95%, Astra International sisanya yang 5%
Now, jika U ama saya berbisnis, tapi anda pegang 95%, terus saya inggin gini, gitu, apakah anda akan dengarkan saya ? Dan siapa yang paling powerful dalam hal final decision ?
Kalau NMI ama Toyota ada bedanya. NMI memang ada iklan about the Premium, tapi bedanya mereka cuman mau beritahu konsumen, jika serena pakai premium, memang tidak akan rusak mobilnya, tapi tiap kali mereka menghimbau pemakai Nissan, LEBIH BAIK pakai Pertamax !
Thats why di article Top Gear, justru di tunjukan, serena pakai Pertamax LEBIH irit dan bertenaga ! Kalau NMI mau ikut toyota, ngapain tunjuk kita serena pakai premium lebih boros dan kurang tenaga ?
Apakah toyota pernah pinjamin innova ke Top Gear, nih, tolong test dan cerita, innova pakai Pertamax gimana ?
Terus terang memang saya pernah himbau NMI, ikut saja toyota, toh 22nya RON 91, kalau toyota sengaja bilang suruh konsumen innova pakai premium, NMI kalau ngak ikut, rugi sendiri !
Know what they say ? They can't do that officially, because Nissan Japan is very strict about such things !
Thats why if U telephone any Nissan dealer, they will tell U, BEST to use Pertamax for serena / X-Trail. Meskipun premium ngak akan rusak mobilnya.
Nah, Try calling any toyota dealer and ask, what is the official recommended fuel for innova, and they will tell U PREMIUM !
NOW. THATS the DIFFERENCE !
Ngak percaya ? Telpon sendiri !
I tried to turn NMI to the dark side, but I FAILED !
First of all saya mau inggatkan semua, saat ini, pemegang saham TAM itu seperti apa, tau kah ? I tell U. Toyota Jepang pegang 95%, Astra International sisanya yang 5%
Now, jika U ama saya berbisnis, tapi anda pegang 95%, terus saya inggin gini, gitu, apakah anda akan dengarkan saya ? Dan siapa yang paling powerful dalam hal final decision ?
Kalau NMI ama Toyota ada bedanya. NMI memang ada iklan about the Premium, tapi bedanya mereka cuman mau beritahu konsumen, jika serena pakai premium, memang tidak akan rusak mobilnya, tapi tiap kali mereka menghimbau pemakai Nissan, LEBIH BAIK pakai Pertamax !
Thats why di article Top Gear, justru di tunjukan, serena pakai Pertamax LEBIH irit dan bertenaga ! Kalau NMI mau ikut toyota, ngapain tunjuk kita serena pakai premium lebih boros dan kurang tenaga ?
Apakah toyota pernah pinjamin innova ke Top Gear, nih, tolong test dan cerita, innova pakai Pertamax gimana ?
Terus terang memang saya pernah himbau NMI, ikut saja toyota, toh 22nya RON 91, kalau toyota sengaja bilang suruh konsumen innova pakai premium, NMI kalau ngak ikut, rugi sendiri !
Know what they say ? They can't do that officially, because Nissan Japan is very strict about such things !
Thats why if U telephone any Nissan dealer, they will tell U, BEST to use Pertamax for serena / X-Trail. Meskipun premium ngak akan rusak mobilnya.
Nah, Try calling any toyota dealer and ask, what is the official recommended fuel for innova, and they will tell U PREMIUM !
NOW. THATS the DIFFERENCE !
Ngak percaya ? Telpon sendiri !
I tried to turn NMI to the dark side, but I FAILED !
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1632
- Joined: Wed Sep 21, 2005 2:21
Nah ! Ini saya cantumkan surat dari customer service NMI kepada semua pemilik Nissan cars :
Pelanggan Nissan Yth.
Bersama ini kami lampirkan ulasan mengenai penggunaan bahan bakar premium dan pertamax dari majalah Top Gear Indonesia edisi Maret 2005 No. 26. Kami sebagai pihak ATPM menganjurkan untuk selalu menggunakan ron 91, tetapi dalam artikel tersebut dipaparkan referensi penggunaan selain ron 91. Mengenai penggunaan bahan bakar premium dan pertamax, kami serahkan keputusannya kepada pelanggan.
Semoga artikel ini dapat memberikan informasi yang berguna untuk pelanggan.
Salam Hangat,
__________________________________________
Customer Relation
PT NISSAN MOTOR INDONESIA
Jl. MT Haryono Kav. 10
Jakarta 13330, Indonesia
Whats the point of this letter ? Artinya mereka sadar saat selisih harga premium ama pertamax sangat jauh, mungkin ada pemilik yang mau pindah. Secara fair memang mobil tidak akan rusak, tapi dengan konsekuensi lebih boros dan loyo. Jadi NMI TEGASKAN tetap MENGANJURKAN pakai RON91.
Beda dengan toyota. Coba, pernah kah sekali, mereka anjurkan ama innova owners, pakai Pertamax soalnya its RON 91. In my monitoring of all TAM communications to the press, tidak pernah sekalipun mereka sebut innova RON91, and thus better use pertamax. Dari sejak launching, their message to consumers is, innova seperti kapsul, silahkan pakai premium. NO recommendation about Pertamax AT ALL !
Kecuali saya salah. Coba, pemilik innova, pernah kah dapat message dari toyota, yang himbau pakai pertamax ?
Cuman NMI perlu kirim pesan pakai premium OK. Why ? Tau sendiri di Indonesia, kalau saingganya tidak 100% " lurus ", dan U mau idealistic, mampus sendiri ! Mau ngak mau NMI harus secara lebih halus dan indirect ikutin jejak toyota lah if U want to put it that way !
But still, they still stick to their principle that its BETTER to use Pertamax ! Innova owners are never told to do that !
By the way, still no innova owners test Pertamax vs premium and report it here. Apakah tidak ada yang penasaran beda performanya ? From my interviews with innova owners, pakai premium kalau naik gunung agak loyo. Pakai pertamax langsung perkasa mesinnya.
Pelanggan Nissan Yth.
Bersama ini kami lampirkan ulasan mengenai penggunaan bahan bakar premium dan pertamax dari majalah Top Gear Indonesia edisi Maret 2005 No. 26. Kami sebagai pihak ATPM menganjurkan untuk selalu menggunakan ron 91, tetapi dalam artikel tersebut dipaparkan referensi penggunaan selain ron 91. Mengenai penggunaan bahan bakar premium dan pertamax, kami serahkan keputusannya kepada pelanggan.
Semoga artikel ini dapat memberikan informasi yang berguna untuk pelanggan.
Salam Hangat,
__________________________________________
Customer Relation
PT NISSAN MOTOR INDONESIA
Jl. MT Haryono Kav. 10
Jakarta 13330, Indonesia
Whats the point of this letter ? Artinya mereka sadar saat selisih harga premium ama pertamax sangat jauh, mungkin ada pemilik yang mau pindah. Secara fair memang mobil tidak akan rusak, tapi dengan konsekuensi lebih boros dan loyo. Jadi NMI TEGASKAN tetap MENGANJURKAN pakai RON91.
Beda dengan toyota. Coba, pernah kah sekali, mereka anjurkan ama innova owners, pakai Pertamax soalnya its RON 91. In my monitoring of all TAM communications to the press, tidak pernah sekalipun mereka sebut innova RON91, and thus better use pertamax. Dari sejak launching, their message to consumers is, innova seperti kapsul, silahkan pakai premium. NO recommendation about Pertamax AT ALL !
Kecuali saya salah. Coba, pemilik innova, pernah kah dapat message dari toyota, yang himbau pakai pertamax ?
Cuman NMI perlu kirim pesan pakai premium OK. Why ? Tau sendiri di Indonesia, kalau saingganya tidak 100% " lurus ", dan U mau idealistic, mampus sendiri ! Mau ngak mau NMI harus secara lebih halus dan indirect ikutin jejak toyota lah if U want to put it that way !
But still, they still stick to their principle that its BETTER to use Pertamax ! Innova owners are never told to do that !
By the way, still no innova owners test Pertamax vs premium and report it here. Apakah tidak ada yang penasaran beda performanya ? From my interviews with innova owners, pakai premium kalau naik gunung agak loyo. Pakai pertamax langsung perkasa mesinnya.
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 739
- Joined: Sun Nov 14, 2004 4:16
- Location: Near......
aduh... Oom Szli.... dimana2 orang juga taoo, kalo TAM itu 51% yang pegang Astra. 49% baru TMC ! kalo yang 95 % TMC itu TMMIN ! Bukan TAM Oom !
coba diakuratkan sedikit infonya. Lagipula yang awalnya menilai bahwa Toyota "The Green Maker" kan anda sendiri... setau saya Bung Conan cuma post2 ttg mobil Hybrid aja deh.... Lalu anda yang berfikir seperti itu dengan sendirinya bukan ?!
coba diakuratkan sedikit infonya. Lagipula yang awalnya menilai bahwa Toyota "The Green Maker" kan anda sendiri... setau saya Bung Conan cuma post2 ttg mobil Hybrid aja deh.... Lalu anda yang berfikir seperti itu dengan sendirinya bukan ?!
TOYOTAMAN: The One You Ought To Avoid, Man!
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1632
- Joined: Wed Sep 21, 2005 2:21
My friend. Thats old news. Memang dulu segitu, tapi Astra jual banyak sahamnya ke uncle Fujio Cho untuk bayar hutang ! Pls read this :
http://www.tempointeractive.com/hg/nasi ... 15,id.html
Astra Jual 46 Persen Saham di TAM Untuk Bayar Utang
22 Mei 2003
TEMPO Interaktif, Jakarta:Dari hasil penjualan Rp 1,9 trilyun, sekitar Rp 1,02 trilyun dipakai untuk membayar hutang.
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Astra Internasional Tbk memutuskan untuk melepas 46 persen saham mereka di PT Toyota-Astra Motor (TAM) kepada Toyota Motor Corporation dengan harga US$ 226 juta atau senilai Rp1,9 triliun (kurs Rp 8.500).
Presiden Direktur PT Astra Internasional Tbk. Budi Setiadharma mengatakan dana yang diperoleh, setelah pemotongan biaya pajak, akan digunakan untuk membayar utang. " Sekitar US$120 juta (Rp1,02 triliun) akan digunakan untuk membayar utang," kata Budi Setiadharma kepada wartawan usai rapat di Hotel Intercontinental, Jakarta Kamis (22/5).
Budi mengatakan dana pembayaran utang hasil divestasi saham ini diluar dana rutin pembayaran utang. Dengan penambahan alokasi dana pembayaran utang ini, kata dia, diperkirakan akhir tahun 2003 ini perusahaan bisa mencapai release date (masa keterikatan) dengan krediturnya. Dengan begitu, perusahaan akan bisa menggunakan dana perusahaannya dengan lebih leluasa tanpa adanya ikatan dengan kreditur, misalnya untuk membayar deviden.
Budi yakin, dengan kinerja perusahaan hingga kuartal pertama ini, pada akhir tahun 2003 perusahaan akan mampu memberikan deviden, yang belum mampu dibayarkan sejak enam tahun terakhir. " Kami sangat yakin, untuk 2003 bisa memberikan deviden," kata dia. Hingga 31 Maret, lanjut dia, perusahaaan mencatat keuntungan sebesar 800 miliar. Dalam kesempatan ini ia didampingi oleh jajaran direksi perusahaan seperti Michael Dharmawan R., D. Walla, Kour N. T., John S. A. Slack, Prijono Sugiarto, dan Gunawan G. H. Selain itu juga terlihat Presiden Komisaris TP. Rachmat.
Dengan pelepasan saham ini, komposisi saham Astra di TAM bagian manufaktur tinggal 5 persen. Oleh karena itu, perusahaan, lanjut Budi, akan berkonsentrasi pada bidang pemasaran dan distribusi kendaraan bermotor merek Toyota, bekerjasama dengan TMC. Penjualan saham Astra ini tidak merubah komposisi kepemilikan sahamnya di TAM distribusi, yang mencapai mayoritas 51 pesen. Sedangkan 49 persen dimiliki oleh JMC. Ia mengaku yakin, pembelian saham Astra oleh JMC menunjukkan minat perusahaan asing itu untuk mengembangkan industrinya di Indonesia.
"Pasti Toyota punya rencana untuk memakai Indonesia sebagai salah satu base production dari model tertentu Toyota," kata dia optimis. "Produk dari Indonesia akan bisa ekspor ke negara-negara lain," kata dia. Berdasarkan pembicaraan terakhir dengan Toyota, lanjut dia, ada rencana penambahan Capex secara bertahap antara US$ 200-300 juta. Tambahan investasi ini, lanjut dia, juga akan diikuti oleh beberapa vendor-vendor Toyota untuk model-model baru kendaraan. " Misalnya untuk cetakannya, mereka harus lakukan investasi," kata dia.
Bisnis distribusi kendaraan merek Toyota yang akan digeluti Astra ke depan, kata Budi, tergantung pada produk-produk baru kendaraan keluaran produsen mobil terkemuka Jepang itu. Hingga saat ini, Budi mengakui bahwa model kijang buatan Toyota terbilang jenis lama. Sementara dari jenis sedan, yang terbilang baru adalah sedan mini Vios, yang dilempar ke pasar dua pekan lalu. Ditanya berapa model baru yang akan dipasarkan dalam dua tahun ke depan, Budi mengelak. " Tunggu aja nanti," katanya.
Sedangkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diadakan beberapa saat sebelum RUPSLB, dua orang komisaris mengundurkan diri, yaitu Sri Mulyani Indrawati dan Vimala Menon. Sedangkan salah satu komisaris baru adalah Marie Elka Pangestu, yang juga dikenal sebagai ekonom.
http://www.tempointeractive.com/hg/nasi ... 15,id.html
Astra Jual 46 Persen Saham di TAM Untuk Bayar Utang
22 Mei 2003
TEMPO Interaktif, Jakarta:Dari hasil penjualan Rp 1,9 trilyun, sekitar Rp 1,02 trilyun dipakai untuk membayar hutang.
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Astra Internasional Tbk memutuskan untuk melepas 46 persen saham mereka di PT Toyota-Astra Motor (TAM) kepada Toyota Motor Corporation dengan harga US$ 226 juta atau senilai Rp1,9 triliun (kurs Rp 8.500).
Presiden Direktur PT Astra Internasional Tbk. Budi Setiadharma mengatakan dana yang diperoleh, setelah pemotongan biaya pajak, akan digunakan untuk membayar utang. " Sekitar US$120 juta (Rp1,02 triliun) akan digunakan untuk membayar utang," kata Budi Setiadharma kepada wartawan usai rapat di Hotel Intercontinental, Jakarta Kamis (22/5).
Budi mengatakan dana pembayaran utang hasil divestasi saham ini diluar dana rutin pembayaran utang. Dengan penambahan alokasi dana pembayaran utang ini, kata dia, diperkirakan akhir tahun 2003 ini perusahaan bisa mencapai release date (masa keterikatan) dengan krediturnya. Dengan begitu, perusahaan akan bisa menggunakan dana perusahaannya dengan lebih leluasa tanpa adanya ikatan dengan kreditur, misalnya untuk membayar deviden.
Budi yakin, dengan kinerja perusahaan hingga kuartal pertama ini, pada akhir tahun 2003 perusahaan akan mampu memberikan deviden, yang belum mampu dibayarkan sejak enam tahun terakhir. " Kami sangat yakin, untuk 2003 bisa memberikan deviden," kata dia. Hingga 31 Maret, lanjut dia, perusahaaan mencatat keuntungan sebesar 800 miliar. Dalam kesempatan ini ia didampingi oleh jajaran direksi perusahaan seperti Michael Dharmawan R., D. Walla, Kour N. T., John S. A. Slack, Prijono Sugiarto, dan Gunawan G. H. Selain itu juga terlihat Presiden Komisaris TP. Rachmat.
Dengan pelepasan saham ini, komposisi saham Astra di TAM bagian manufaktur tinggal 5 persen. Oleh karena itu, perusahaan, lanjut Budi, akan berkonsentrasi pada bidang pemasaran dan distribusi kendaraan bermotor merek Toyota, bekerjasama dengan TMC. Penjualan saham Astra ini tidak merubah komposisi kepemilikan sahamnya di TAM distribusi, yang mencapai mayoritas 51 pesen. Sedangkan 49 persen dimiliki oleh JMC. Ia mengaku yakin, pembelian saham Astra oleh JMC menunjukkan minat perusahaan asing itu untuk mengembangkan industrinya di Indonesia.
"Pasti Toyota punya rencana untuk memakai Indonesia sebagai salah satu base production dari model tertentu Toyota," kata dia optimis. "Produk dari Indonesia akan bisa ekspor ke negara-negara lain," kata dia. Berdasarkan pembicaraan terakhir dengan Toyota, lanjut dia, ada rencana penambahan Capex secara bertahap antara US$ 200-300 juta. Tambahan investasi ini, lanjut dia, juga akan diikuti oleh beberapa vendor-vendor Toyota untuk model-model baru kendaraan. " Misalnya untuk cetakannya, mereka harus lakukan investasi," kata dia.
Bisnis distribusi kendaraan merek Toyota yang akan digeluti Astra ke depan, kata Budi, tergantung pada produk-produk baru kendaraan keluaran produsen mobil terkemuka Jepang itu. Hingga saat ini, Budi mengakui bahwa model kijang buatan Toyota terbilang jenis lama. Sementara dari jenis sedan, yang terbilang baru adalah sedan mini Vios, yang dilempar ke pasar dua pekan lalu. Ditanya berapa model baru yang akan dipasarkan dalam dua tahun ke depan, Budi mengelak. " Tunggu aja nanti," katanya.
Sedangkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diadakan beberapa saat sebelum RUPSLB, dua orang komisaris mengundurkan diri, yaitu Sri Mulyani Indrawati dan Vimala Menon. Sedangkan salah satu komisaris baru adalah Marie Elka Pangestu, yang juga dikenal sebagai ekonom.