grand vitara harga jualnya kebanting bgt

[FortunerMan]

permisi.. numpang lewat...

Wah itu resalenya berapa kopat? coba dihitung pake rumus bodoh sithlord huahahahahahahahahaa...

[ZombiEE]

permisi.. numpang lewat...

Wah itu resalenya berapa kopat? coba dihitung pake rumus bodoh sithlord huahahahahahahahahaa...

Ane ikutan...‎​​メίίメίίメίί‎​​メίίメίίメίί

[Andrian]

@bang jom: ikutan ngapain bang...

[doq]

resale nya rada jatoh oom, dah estewe soale

[ZombiEE]

Ikutan nawar....‎​​メίίメίίメίί‎​​メίίメίίメίί

[AD74YA]

Mak inang...

baru ditinggal sehari... apa udah di banned?

[BADAK]

Sapa itu mak inang?

[VanzMatic]

Menurut pengalaman ana di Akunting, penghitungan depresiasi adlh membandingkan antara nilai baru perolehan asset terhadap tahun pemakaian yang ditetapkan (dlm metode garis lurus). Sehingga didapat nilai buku saat penjualan asset lama. Penurunan itu dibukukan dalam beban depresiasi, dan jumlahnya dibukukan dalam akumulasi depresiasi asset.

Metode perolehan barang baru saat ini dibanding nilai buku asset saat ini, adalah bila ingin mengetahui present value uang kita. Tapi hal ini juga engga bisa begitu saja membandingkannya, karena ada parameter marketing pricing strategy dan cost pricing dari sisi produsen yang mengeluarkan barang baru dengan harga baru. Parameter ini kan sederhananya adlh berapa biaya yang dibutuhkan untuk memproduksi satu unit kendaraan, harus ditutup dengan nilai penjualan dengan harga berapa. Harga penjualan dan volume penjualan ditetapkan perusahaan untuk tujuan menutupi biaya produksi langsung, biaya produksi tidak langsung, dan berapa perusahaan mau mendapat laba, sesuai ketetapan dalam RUPS perusahaan. Jadi, harga barang baru yang dikeluarkan bagian accounting akan berbeda dengan kebijakan marketing.

Untuk perusahaan yang sudah mapan, kepentingan penanaman image merk sudah bukan prioritas. Prioritas merk mapan adalah bagaimana kustomer puas dengan kemudahan yang diberikan, misalnya booking servis, diskon servis, kerjasama dengan corporate, pembayaran tunda (servis bulan ini, bayar bulan depan), kemudahan dan kecepatan penyediaan suku cadang.

Jadi, wajar untuk merek yang reborn seperti Nissan, Mazda, Ford yang dulu pernah mati suri n skrg hidup lagi, pricing strategynya adalah mendorong pelanggan MAU mencoba produk baru, dengan fitur melimpah, harga terjangkau... Ibarat pepatah jawa, bathi sithik, culke! Asal ada untung dikit aja, lepasin deh! Wajar doonk mereka begitu in their mind.. Saya dulu nyambi dagang buryam n pecel juga gitu. Pertama bukak warung ya jangan muluk2 kasih harga. yang penting pelanggan mau balik lagi n ngajak temen.

Back to topic, jadi membandingkan nilai buku terhadap nilai barang baru untuk menentukan besaran depresiasi atau kerugian menjual asset adalah salah besar! Kecenderungan pasti naik. Naiknya harga, juga pasti karena faktor laku atau engga lakunya mobil itu.

Berarti, secara garis besar pemikiran awam thd bisnis mobil, semakin besar kenaikan harga mobil dan kecilnya diskon, memberi gambaran larisnya mobil produksi baru. Imbasnya, nilai buku pada tahun ke lima, bisa jadi masih lebih besar dibanding merk lain untuk tahun poduksi sama dan tahun pembelian yang sama.

Once again, Akunting engga menghitung perolehan nilai buku dengan membandingkannya thd harga baru saat ini! Bandingannya adalah harga belinya kemarin itu brapa, stlh 3 atau lima taun, berapa nilai asset sekarang (nilai buku) bila dijual. Gitu. Cukup sampai di situ.

Tolong dibedakan, antara kepentingan membeli asset baru dengan kepentingan menghitung depresiasi. Sangat jauh bertolak belakang.

Jadi, saudara TM, jika Anda memang keberatan dengan harga baru Toyota, pilih aja merk lain yang lebih sesuai dengan kantong Anda dan (mungkin) jeritan hati Anda..

Class dismissed, student..!

[distorsi-]

Menurut pengalaman ana di Akunting, penghitungan depresiasi adlh membandingkan antara nilai baru perolehan asset terhadap tahun pemakaian yang ditetapkan (dlm metode garis lurus). Sehingga didapat nilai buku saat penjualan asset lama. Penurunan itu dibukukan dalam beban depresiasi, dan jumlahnya dibukukan dalam akumulasi depresiasi asset.

Metode perolehan barang baru saat ini dibanding nilai buku asset saat ini, adalah bila ingin mengetahui present value uang kita. Tapi hal ini juga engga bisa begitu saja membandingkannya, karena ada parameter marketing pricing strategy dan cost pricing dari sisi produsen yang mengeluarkan barang baru dengan harga baru. Parameter ini kan sederhananya adlh berapa biaya yang dibutuhkan untuk memproduksi satu unit kendaraan, harus ditutup dengan nilai penjualan dengan harga berapa. Harga penjualan dan volume penjualan ditetapkan perusahaan untuk tujuan menutupi biaya produksi langsung, biaya produksi tidak langsung, dan berapa perusahaan mau mendapat laba, sesuai ketetapan dalam RUPS perusahaan. Jadi, harga barang baru yang dikeluarkan bagian accounting akan berbeda dengan kebijakan marketing.

Untuk perusahaan yang sudah mapan, kepentingan penanaman image merk sudah bukan prioritas. Prioritas merk mapan adalah bagaimana kustomer puas dengan kemudahan yang diberikan, misalnya booking servis, diskon servis, kerjasama dengan corporate, pembayaran tunda (servis bulan ini, bayar bulan depan), kemudahan dan kecepatan penyediaan suku cadang.

Jadi, wajar untuk merek yang reborn seperti Nissan, Mazda, Ford yang dulu pernah mati suri n skrg hidup lagi, pricing strategynya adalah mendorong pelanggan MAU mencoba produk baru, dengan fitur melimpah, harga terjangkau... Ibarat pepatah jawa, bathi sithik, culke! Asal ada untung dikit aja, lepasin deh! Wajar doonk mereka begitu in their mind.. Saya dulu nyambi dagang buryam n pecel juga gitu. Pertama bukak warung ya jangan muluk2 kasih harga. yang penting pelanggan mau balik lagi n ngajak temen.

Back to topic, jadi membandingkan nilai buku terhadap nilai barang baru untuk menentukan besaran depresiasi atau kerugian menjual asset adalah salah besar! Kecenderungan pasti naik. Naiknya harga, juga pasti karena faktor laku atau engga lakunya mobil itu.

Berarti, secara garis besar pemikiran awam thd bisnis mobil, semakin besar kenaikan harga mobil dan kecilnya diskon, memberi gambaran larisnya mobil produksi baru. Imbasnya, nilai buku pada tahun ke lima, bisa jadi masih lebih besar dibanding merk lain untuk tahun poduksi sama dan tahun pembelian yang sama.

Once again, Akunting engga menghitung perolehan nilai buku dengan membandingkannya thd harga baru saat ini! Bandingannya adalah harga belinya kemarin itu brapa, stlh 3 atau lima taun, berapa nilai asset sekarang (nilai buku) bila dijual. Gitu. Cukup sampai di situ.

Tolong dibedakan, antara kepentingan membeli asset baru dengan kepentingan menghitung depresiasi. Sangat jauh bertolak belakang.

Jadi, saudara TM, jika Anda memang keberatan dengan harga baru Toyota, pilih aja merk lain yang lebih sesuai dengan kantong Anda dan (mungkin) jeritan hati Anda..

Class dismissed, student..!

jadi intinya depresiasi itu patokan nya nilai waktu beli dibandingkan dengan nilai jual saat ini... gitu kan oom?

[VanzMatic]

U're right, smart! Inga inga, nilai jual saat ini adalah nilai jual brg yg sama yg dulu dibeli.

[M-90]

To Bro Toyotaman,

Tuh udah banyak yg ngasih kuliah ttg depresiasi.
Mudah2an udah terbuka pikiran ente yg sempit.

Peace
M-90

[indraoebez]

kalo gw sih taw nya depresi itu fase antara stress n gila..

[poeticmind]

@all : tolong menjaga postingan rekan2 dengan bahasa yg sopan, jika masih berlanjut tret ini akan saya delete.

thanks.

[BADAK]

@maskopat: tolong jgn memasang foto seronok. drpd nanti saya bredel tret ini

Thx

[ak4ng]

foto mana dak???

[Abu2]

kebanting sakit ndak ya?

[Risol1]

Kalau lo yakin tiap tahun harga mobil akan naik gila gilaan seperti saat krisis global tahun 2008, ya silahkan pakai cara lo. Sebab kalau kenaikan harga para ATPM beda beda, akan ada distorsi.


Tapi kalau yakin krisis global, gejolak kurs tidak akan terjadi tiap tahun, bahkan paling cuman terjadi sekali tiap 10-15 tahun, tetap hasilnya akan sama, sebab biasanya kalau ngak ada gejolak kurs, para ATPM pasti naik harganya ngak beda jauh, dan naiknya stabil, pelan pelan, bahkan seperti sekarang, malah ada yang potong harga gede gede iya seperti alphardnya toyota astra sekali potong +- 100 juta !


Kalau mau cari merek yang mobkasnya stabil harganya, mending cari yang kalau naikin harga ngak gila gila, juga kalau turunkan harga ngak gila gila. Sebab kalau sekali naik 50-70 juta atau lebih, dan sekali turun +- 100 juta, nilai bekas mobilnya akan naik turun seperti yoyo. Tidak stabil.


Jadi kalau setuju bahwa gejolak kurs seperti 2008 tidak akan terjadi lagi dalam waktu dekat, silahkan pilih mana yang DI MASA DEPAN nanti nilai jual kembalinya lebih kuat :


A : Barunya 350 juta. Habis pakai 2 tahun sisa 290 juta. Mau beli baru perlu nombok perlu 20.7%

B : Barunya 429 juta. 2 tahun kemudian tinggal 320 juta. Perlu nombok 34%.


Kalau mau bicara beli mobil mulai SAAT ini, lupakan kasus dulu tahun 2008 di mana kenaikan harga gila dan beda antara ATPM. Mulai sekarang sudah stabil, jadi merek, mobil yang paling kuat adalah mana yang bekasnya PALING DEKAT DARI SEGI PERSENTASI ama BARUnya SEKARANG.


Kalau masih mau nostalgia ama harganya dulu 2007-2008, silahkan....Terutama orang yang mau beli baru SEKARANG.

Jadi kalo ada 2 mobil yg 3 thn yl harganya sama2 300jt...mobil A dan mobil B

Mobil A sekarang harga barunya naik jadi 350 jt, sedangkan mobil B harga barunya sekarang naik jadi 400jt,
yg menyebabkan harga jual mobil bekas A sekarang menjadi 300jt, sedangkan mobil B bekas karena harga barunya naik jauh dihargai sebesar 320jt.

kalo itung pake cara bro TM, resale mobil A lebih bagus karena beda sama harga barunya lebih dikit (350-300) = 50 jt, sedangkan mobil B nomboknya (400 - 320) = 80 jt.

TAPIII tetep aja orang yg beli mobil B lebih untung karena at the end of the day uang ditabungannya bertambah 320jt dibanding orang yg beli mobil A (cuma 300jt), padahal modalnya 3 thn yl sama2 300 jt.
Karena 1 Rp yg didapat dari jual mobil B = sama nilainya dengan 1 Rp yg didapat dari jual mobil A.

Kalo di konteks ini ane bilang lebih resale value bagusan merek B dibanding merek A.

Ini nominal2 diatas cuma contoh ya, ane cuma mao kasi liat perhitungan resale value dari segi konsepnya aja, bukan itung2annya angka2 realnya

di itungan diatas itu ane gak memperhitungkan kenaikkan harga atau memperhitungkan nostalgia2-an. Di contoh itungan ane itu (seperti juga ane udah sebutkan diatas) untuk memperlihatkan bahwa resale value itu bukan dihitung dari harga mobil tsb dimasa depan.
Di itungan itu ane cuma mao kasi liat konsep menghitung resale value (jangan liat angka2nya karena itu cuma contoh aja biar gampang dimengerti contoh ane)......hehehe....
Jadi engga ada yg namanya ane mao nostalgia dengan harga mobil di masa lalu atau itungan ane yg selalu memperhitungkan akan adanya kenaikkan harga drastis dimasa datang, BUKAN itu....

Kalaupun 2 thn yg lalu tidak ada gejolak kurs yg menyebabkan harga mobil naik gila2an, ngitung resale value pun tetep seperti itu.....karena konsep atau rumus itungannya gak berubah hehehe.....
Ane gak perduli siapa yg menang (paling bagus resale valuenya), mao toyota kek, honda kek, ataupun Nissan hehehe.....asal hitungannya pake rumus yg bener, JANGAN pake rumus yg udah dimodifikasi supaya salah satu merek tertentu resalenya bisa terlihat paling gede hehehe....

Kalo anda suka "modifikasi" atau mempermainkan rumus resale value spt ini berarti anda sama aja spt "gayus2 lain" yg sering anda caci maki dan sindir2........
Yg ane gak habis pikir itu bagaimana kita menghitung depresiasi uang kita dari harga/uang yg TIDAK pernah kita bayarkan.

beli 100 juta setahun yg lalu, lho koq tahun ini depresiasinya dihitung dari harga barang tsb di tahun ini (120jt misalnya)? what the f#$%?
Kalo gitu tahun depan depresiasinya dihitung dari harga tahun depan lagi dong (tarolah 140 jt)?
Kalo itungannya gitu ya engga habis2 itu itungan depresiasi hehehe.....kaya beli properti aja hehehe....

[Risol1]

Mana ada orang yang jual Navara 08 second harga 240 juta ? Coba tunjukan iklannya ? Dari tadi orang pada jual 295-315 jutaan !
Nah sekarang kita bandingkan Teana lama ama camry dan accord tua. Lihat siapa yang jago nilainya paling tinggi, ingat, 3 model ini dulu harga barunya ngak beda jauh, direct competitor gitu :
Teana 230 JM 2005. 220 juta
http://mobil.kapanlagi.com/nissan_teana ... 37_nj.html
Teana 230 JM 2005. 215 juta
http://mobil.kapanlagi.com/nissan_teana ... 04_fg.html
Sekarang lihat nilai pasar camry 2005 yah :
camry 2.4 G AT 2005. 195 juta
http://mobil.kapanlagi.com/toyota_camry ... 44_xj.html
camry 2.4 G AT 2005. 185 jt
http://mobil.kapanlagi.com/toyota_camry ... 05_kk.html
camry 2.4 G AT 2005. 188 jt
http://mobil.kapanlagi.com/toyota_camry ... 65684.html
accord gimana ?
accord 2.4 AT 2005. 180 jt
http://mobil.kapanlagi.com/honda_accord ... 78232.html
accord 2.4 VTiL AT 2005. 183 jt
http://mobil.kapanlagi.com/honda_accord ... 96_hi.html
accord 2.4 VTiL AT 2005. 182 jt
http://mobil.kapanlagi.com/honda_accord ... 76562.html
Padahal dulu Teana JM paling murah antara camry dan accord meskipun ngak beda jauh amat. Tapi yaitu dia, nilai jual kembali Nissan Teana tetap paling kuat !

Ini sih "pinter2" nya anda aja pake tahun "05" sebagai patokan.
Spt kita semua tau bahwa resale value banyak sekali variable penentunya, salah satunya model dan usia mobil.

Di tahun 05, Teana baru 2 tahun beredar (mulai beredar thn 04) dan camry udah ditahun terakhirnya (thn 06 keluar new camry), jadi harga bekasnya mungkin kalah sama Teana.

Sekarang kalo kita balik deh: Pake thn "07" sebagai patokan
Di tahun 07 scenarionya terbalik nih: Camry yg baru keluar 2 thn (beredar pertama kali thn 06) dibanding Teana thn 07 (udah tahun2 terakhir Teana model lama), coba diliat siapa yg lebih gede resale nya? PASTI camry! hehehe....Accord pun juga sama.

Intinya ketiga mobil tsb mah hampir2 sama resale valuenya. Majalah2 luar negeri juga kalo ngitung resale ketiga sedan ini mirip2 resale valuenya.

[maskopat]

ane mau tanya nih, emang resale value dan depresiasi harga sama ya?

[poeticmind]

errr... beda... hehe, meski related.

[ZombiEE]

Oom TM is de best dah

[maskopat]

yang jago ngejelasin resale dan depresiasi siapa yah???

[the-mantal]

Om Toyotaman,
Dengan hitungan om Toyotaman, kalo pake simulasi :
1. dulu th 2008 asumsi beli Navara 300 jt, skrg 2011 jual 290 jt beli Navara 2011 (asumsi 350 jt) harus nombok 60 jt
2. dulu th 2008 asumsi beli Fortie 300 jt, skrg 2011 jual 320 jt beli Fortie 2011 (asumsi 430 jt) harus nombok 110 jt

tapi jangan lupa masih ada simulasi lain lagi loh :
3. dulu th 2008 asumsi beli Navara 300 jt, skrg 2011 jual 290 jt beli Fortie 2011 (asumsi 430 jt) harus nombok 140 jt
4. dulu th 2008 asumsi beli Fortie 300 jt, skrg 2011 jual 320 jt beli Navara 2011 (asumsi 350 jt) harus nombok 30 jt

Kalo diliat kasus diatas, gimana pun juga the best value car th 2008 adalah Fortie, karena dengan membeli Fortie saat itu (item 2 dan 4), skrg hanya perlu nombok lebih kecil kalo mo ganti either ke new Fortie atau new Navara. Orang yang beli Navara th 2008 harus nombok lebih banyak (item 1 dan 3). Kan ga selalu orang ganti mobil ke merk yang sama, ya ngga?

Ini kita bicara mobil th 2008 ya, kalo 2011, ya harus diliat nanti harga jual new Fortie and new Navara sekennya.

Kalau lo yakin tiap tahun harga mobil akan naik gila gilaan seperti saat krisis global tahun 2008, ya silahkan pakai cara lo. Sebab kalau kenaikan harga para ATPM beda beda, akan ada distorsi.


Tapi kalau yakin krisis global, gejolak kurs tidak akan terjadi tiap tahun, bahkan paling cuman terjadi sekali tiap 10-15 tahun, tetap hasilnya akan sama, sebab biasanya kalau ngak ada gejolak kurs, para ATPM pasti naik harganya ngak beda jauh, dan naiknya stabil, pelan pelan, bahkan seperti sekarang, malah ada yang potong harga gede gede iya seperti alphardnya toyota astra sekali potong +- 100 juta !


Kalau mau cari merek yang mobkasnya stabil harganya, mending cari yang kalau naikin harga ngak gila gila, juga kalau turunkan harga ngak gila gila. Sebab kalau sekali naik 50-70 juta atau lebih, dan sekali turun +- 100 juta, nilai bekas mobilnya akan naik turun seperti yoyo. Tidak stabil.


Jadi kalau setuju bahwa gejolak kurs seperti 2008 tidak akan terjadi lagi dalam waktu dekat, silahkan pilih mana yang DI MASA DEPAN nanti nilai jual kembalinya lebih kuat :


A : Barunya 350 juta. Habis pakai 2 tahun sisa 290 juta. Mau beli baru perlu nombok perlu 20.7%

B : Barunya 429 juta. 2 tahun kemudian tinggal 320 juta. Perlu nombok 34%.


Kalau mau bicara beli mobil mulai SAAT ini, lupakan kasus dulu tahun 2008 di mana kenaikan harga gila dan beda antara ATPM. Mulai sekarang sudah stabil, jadi merek, mobil yang paling kuat adalah mana yang bekasnya PALING DEKAT DARI SEGI PERSENTASI ama BARUnya SEKARANG.


Kalau masih mau nostalgia ama harganya dulu 2007-2008, silahkan....Terutama orang yang mau beli baru SEKARANG.

Jadi kalo ada 2 mobil yg 3 thn yl harganya sama2 300jt...mobil A dan mobil B

Mobil A sekarang harga barunya naik jadi 350 jt, sedangkan mobil B harga barunya sekarang naik jadi 400jt,
yg menyebabkan harga jual mobil bekas A sekarang menjadi 300jt, sedangkan mobil B bekas karena harga barunya naik jauh dihargai sebesar 320jt.

kalo itung pake cara bro TM, resale mobil A lebih bagus karena beda sama harga barunya lebih dikit (350-300) = 50 jt, sedangkan mobil B nomboknya (400 - 320) = 80 jt.

TAPIII tetep aja orang yg beli mobil B lebih untung karena at the end of the day uang ditabungannya bertambah 320jt dibanding orang yg beli mobil A (cuma 300jt), padahal modalnya 3 thn yl sama2 300 jt.
Karena 1 Rp yg didapat dari jual mobil B = sama nilainya dengan 1 Rp yg didapat dari jual mobil A.

Kalo di konteks ini ane bilang lebih resale value bagusan merek B dibanding merek A.

Ini nominal2 diatas cuma contoh ya, ane cuma mao kasi liat perhitungan resale value dari segi konsepnya aja, bukan itung2annya angka2 realnya

di itungan diatas itu ane gak memperhitungkan kenaikkan harga atau memperhitungkan nostalgia2-an. Di contoh itungan ane itu (seperti juga ane udah sebutkan diatas) untuk memperlihatkan bahwa resale value itu bukan dihitung dari harga mobil tsb dimasa depan.
Di itungan itu ane cuma mao kasi liat konsep menghitung resale value (jangan liat angka2nya karena itu cuma contoh aja biar gampang dimengerti contoh ane)......hehehe....
Jadi engga ada yg namanya ane mao nostalgia dengan harga mobil di masa lalu atau itungan ane yg selalu memperhitungkan akan adanya kenaikkan harga drastis dimasa datang, BUKAN itu....

Kalaupun 2 thn yg lalu tidak ada gejolak kurs yg menyebabkan harga mobil naik gila2an, ngitung resale value pun tetep seperti itu.....karena konsep atau rumus itungannya gak berubah hehehe.....
Ane gak perduli siapa yg menang (paling bagus resale valuenya), mao toyota kek, honda kek, ataupun Nissan hehehe.....asal hitungannya pake rumus yg bener, JANGAN pake rumus yg udah dimodifikasi supaya salah satu merek tertentu resalenya bisa terlihat paling gede hehehe....

Kalo anda suka "modifikasi" atau mempermainkan rumus resale value spt ini berarti anda sama aja spt "gayus2 lain" yg sering anda caci maki dan sindir2........
Yg ane gak habis pikir itu bagaimana kita menghitung depresiasi uang kita dari harga/uang yg TIDAK pernah kita bayarkan.

beli 100 juta setahun yg lalu, lho koq tahun ini depresiasinya dihitung dari harga barang tsb di tahun ini (120jt misalnya)? what the f#$%?
Kalo gitu tahun depan depresiasinya dihitung dari harga tahun depan lagi dong (tarolah 140 jt)?
Kalo itungannya gitu ya engga habis2 itu itungan depresiasi hehehe.....kaya beli properti aja hehehe....

[toyotaman]

Lo, tapi kan sekarang Teana baru juga udah keluar, jadi semua Teana, camry, accord sudah ada versi barunya sekarang. Apa hubungannya ama dulu siapa lahir dulu ? ! Kecuali dulu ingat fortunerman bilang Teana tua lebih tinggi karena Teana baru belum keluar.


Lah buktinya Teana BARU sudah keluar, Teana lama TETAP paling kuat ? Mau ngomong apa lagi ?


Kan paling penting saat komparasi, kita pilih yang TAHUN yang SAMA dan sama sama versi jadul !


Kalau pilih Teana baru vs camry jadul baru ngak benar ! Atau camry baru vs Teana / accord tua juga ngak benar.


Sekali lagi, pasar mobkas TIDAK tentukan nilai bekas MENDASARKAN siapa lahir dulu di pasar. Mereka cuman taunya, pokoknya untuk mobkas tipe / TAHUN tertentu, mereka beraninya bayar berapa maximum, selisih berapa banding barunya sekarang.


Jadi kalau Teana tua lebih tinggi dari camry dan accord tua, simple, itu artinya, pasar lebih BERANI BAYAR LEBIH TINGGI banding camry dan accord tua dengan USIA yang sama. Dan tentu saja pasti ada alasan kenapa pasar lebih berani bayar lebih untuk Teana banding camry dan accord.


Ingat, mobil kalau usianya 5 tahun, itu artinya SAMA SAMA tuanya, ngak peduli siapa lahir dulu. Wong kita bukan lagi banding camry 04 ama Teana 06 misalnya !


Sekarang saya mau balik tanya, kalau mau bandingkan freed PSD tahun 2009 ama innova G AT tahun 2009 siapa yang lebih kuat nilai bekasnya boleh ngak ? Atau ngak boleh, karena innova lahirnya tahun 2004 dan freed lahirnya lebih muda ?


Atau mau banding jazz ama yaris boleh ngak ? Atau tidak boleh, ngak fair karena yaris ama jazz ulang tahunnya ngak sama persis ?


Mau bela toyota boleh, tapi please deh, carilah alasan yang lebih masuk akal ! Ngerti risoles ?


Atau maksud lo banding camry baru ama Teana lama camry baru pasti lebih tinggi ? Gitu ? Lah kalau gitu boleh dong saya banding X-Trail baru ama crv lama ? Udah pasti X-Trail baru lebih tinggi !


Boleh ngak ? Meskipun tahunnya sama ? Tapi beda generasi ?

Mana ada orang yang jual Navara 08 second harga 240 juta ? Coba tunjukan iklannya ? Dari tadi orang pada jual 295-315 jutaan !
Nah sekarang kita bandingkan Teana lama ama camry dan accord tua. Lihat siapa yang jago nilainya paling tinggi, ingat, 3 model ini dulu harga barunya ngak beda jauh, direct competitor gitu :
Teana 230 JM 2005. 220 juta
http://mobil.kapanlagi.com/nissan_teana ... 37_nj.html
Teana 230 JM 2005. 215 juta
http://mobil.kapanlagi.com/nissan_teana ... 04_fg.html
Sekarang lihat nilai pasar camry 2005 yah :
camry 2.4 G AT 2005. 195 juta
http://mobil.kapanlagi.com/toyota_camry ... 44_xj.html
camry 2.4 G AT 2005. 185 jt
http://mobil.kapanlagi.com/toyota_camry ... 05_kk.html
camry 2.4 G AT 2005. 188 jt
http://mobil.kapanlagi.com/toyota_camry ... 65684.html
accord gimana ?
accord 2.4 AT 2005. 180 jt
http://mobil.kapanlagi.com/honda_accord ... 78232.html
accord 2.4 VTiL AT 2005. 183 jt
http://mobil.kapanlagi.com/honda_accord ... 96_hi.html
accord 2.4 VTiL AT 2005. 182 jt
http://mobil.kapanlagi.com/honda_accord ... 76562.html
Padahal dulu Teana JM paling murah antara camry dan accord meskipun ngak beda jauh amat. Tapi yaitu dia, nilai jual kembali Nissan Teana tetap paling kuat !

Ini sih "pinter2" nya anda aja pake tahun "05" sebagai patokan.
Spt kita semua tau bahwa resale value banyak sekali variable penentunya, salah satunya model dan usia mobil.

Di tahun 05, Teana baru 2 tahun beredar (mulai beredar thn 04) dan camry udah ditahun terakhirnya (thn 06 keluar new camry), jadi harga bekasnya mungkin kalah sama Teana.

Sekarang kalo kita balik deh: Pake thn "07" sebagai patokan
Di tahun 07 scenarionya terbalik nih: Camry yg baru keluar 2 thn (beredar pertama kali thn 06) dibanding Teana thn 07 (udah tahun2 terakhir Teana model lama), coba diliat siapa yg lebih gede resale nya? PASTI camry! hehehe....Accord pun juga sama.

Intinya ketiga mobil tsb mah hampir2 sama resale valuenya. Majalah2 luar negeri juga kalo ngitung resale ketiga sedan ini mirip2 resale valuenya.

[toyotaman]

Wah ! Kamu ngaco sekali ! Harga fortuner ama Navara kan BEDA JAUH man ! Beda 80 jutaan !!!

Coba, sekarang kata lu saya ganti dengan tipe mobil lain yah ? Lihat sendiri logikanya masuk ngak, kali ini saya pilih yaris vs X-Trail, yang beda harganya 100+ juta, supaya lo tau tidak boleh cara hitung lo :


" tapi jangan lupa masih ada simulasi lain lagi loh :
3. dulu th 2008 asumsi beli yaris 200 jt, skrg 2011 jual 140 jt beli X-Trail 2011 (asumsi 340 jt) harus nombok 200 jt

4. dulu th 2008 asumsi beli X-Trail 310 jt, skrg 2011 jual 280 jt beli yaris 2011 (asumsi 210 jt) malah DAPAT UANG 70 juta !


Kalo diliat kasus diatas, gimana pun juga the best value car th 2008 adalah X-Trail, karena dengan membeli X-Trail saat itu (item 2 dan 4), skrg malah DAPAT DUIT 70 juta ! Orang yang beli yaris th 2008 harus nombok lebih banyak (200 juta !). Kan ga selalu orang ganti mobil ke merk yang sama, ya ngga?

Ini kita bicara mobil th 2008 ya, kalo 2011, ya harus diliat nanti harga jual new Fortie and new Navara sekennya.


NGACO NGAK ??? Kecuali harga Navara ama fortuner nyaris SAMA ! Kalau beda gitu jauh, mana boleh hitung cara lo gitu ?

Kalau lo yakin tiap tahun harga mobil akan naik gila gilaan seperti saat krisis global tahun 2008, ya silahkan pakai cara lo. Sebab kalau kenaikan harga para ATPM beda beda, akan ada distorsi.


Tapi kalau yakin krisis global, gejolak kurs tidak akan terjadi tiap tahun, bahkan paling cuman terjadi sekali tiap 10-15 tahun, tetap hasilnya akan sama, sebab biasanya kalau ngak ada gejolak kurs, para ATPM pasti naik harganya ngak beda jauh, dan naiknya stabil, pelan pelan, bahkan seperti sekarang, malah ada yang potong harga gede gede iya seperti alphardnya toyota astra sekali potong +- 100 juta !


Kalau mau cari merek yang mobkasnya stabil harganya, mending cari yang kalau naikin harga ngak gila gila, juga kalau turunkan harga ngak gila gila. Sebab kalau sekali naik 50-70 juta atau lebih, dan sekali turun +- 100 juta, nilai bekas mobilnya akan naik turun seperti yoyo. Tidak stabil.


Jadi kalau setuju bahwa gejolak kurs seperti 2008 tidak akan terjadi lagi dalam waktu dekat, silahkan pilih mana yang DI MASA DEPAN nanti nilai jual kembalinya lebih kuat :


A : Barunya 350 juta. Habis pakai 2 tahun sisa 290 juta. Mau beli baru perlu nombok perlu 20.7%

B : Barunya 429 juta. 2 tahun kemudian tinggal 320 juta. Perlu nombok 34%.


Kalau mau bicara beli mobil mulai SAAT ini, lupakan kasus dulu tahun 2008 di mana kenaikan harga gila dan beda antara ATPM. Mulai sekarang sudah stabil, jadi merek, mobil yang paling kuat adalah mana yang bekasnya PALING DEKAT DARI SEGI PERSENTASI ama BARUnya SEKARANG.


Kalau masih mau nostalgia ama harganya dulu 2007-2008, silahkan....Terutama orang yang mau beli baru SEKARANG.

Jadi kalo ada 2 mobil yg 3 thn yl harganya sama2 300jt...mobil A dan mobil B

Mobil A sekarang harga barunya naik jadi 350 jt, sedangkan mobil B harga barunya sekarang naik jadi 400jt,
yg menyebabkan harga jual mobil bekas A sekarang menjadi 300jt, sedangkan mobil B bekas karena harga barunya naik jauh dihargai sebesar 320jt.

kalo itung pake cara bro TM, resale mobil A lebih bagus karena beda sama harga barunya lebih dikit (350-300) = 50 jt, sedangkan mobil B nomboknya (400 - 320) = 80 jt.

TAPIII tetep aja orang yg beli mobil B lebih untung karena at the end of the day uang ditabungannya bertambah 320jt dibanding orang yg beli mobil A (cuma 300jt), padahal modalnya 3 thn yl sama2 300 jt.
Karena 1 Rp yg didapat dari jual mobil B = sama nilainya dengan 1 Rp yg didapat dari jual mobil A.

Kalo di konteks ini ane bilang lebih resale value bagusan merek B dibanding merek A.

Ini nominal2 diatas cuma contoh ya, ane cuma mao kasi liat perhitungan resale value dari segi konsepnya aja, bukan itung2annya angka2 realnya

di itungan diatas itu ane gak memperhitungkan kenaikkan harga atau memperhitungkan nostalgia2-an. Di contoh itungan ane itu (seperti juga ane udah sebutkan diatas) untuk memperlihatkan bahwa resale value itu bukan dihitung dari harga mobil tsb dimasa depan.
Di itungan itu ane cuma mao kasi liat konsep menghitung resale value (jangan liat angka2nya karena itu cuma contoh aja biar gampang dimengerti contoh ane)......hehehe....
Jadi engga ada yg namanya ane mao nostalgia dengan harga mobil di masa lalu atau itungan ane yg selalu memperhitungkan akan adanya kenaikkan harga drastis dimasa datang, BUKAN itu....

Kalaupun 2 thn yg lalu tidak ada gejolak kurs yg menyebabkan harga mobil naik gila2an, ngitung resale value pun tetep seperti itu.....karena konsep atau rumus itungannya gak berubah hehehe.....
Ane gak perduli siapa yg menang (paling bagus resale valuenya), mao toyota kek, honda kek, ataupun Nissan hehehe.....asal hitungannya pake rumus yg bener, JANGAN pake rumus yg udah dimodifikasi supaya salah satu merek tertentu resalenya bisa terlihat paling gede hehehe....

Kalo anda suka "modifikasi" atau mempermainkan rumus resale value spt ini berarti anda sama aja spt "gayus2 lain" yg sering anda caci maki dan sindir2........
Yg ane gak habis pikir itu bagaimana kita menghitung depresiasi uang kita dari harga/uang yg TIDAK pernah kita bayarkan.

beli 100 juta setahun yg lalu, lho koq tahun ini depresiasinya dihitung dari harga barang tsb di tahun ini (120jt misalnya)? what the f#$%?
Kalo gitu tahun depan depresiasinya dihitung dari harga tahun depan lagi dong (tarolah 140 jt)?
Kalo itungannya gitu ya engga habis2 itu itungan depresiasi hehehe.....kaya beli properti aja hehehe....

[/quote]