Ad blocker detected: Our website is made possible by displaying online advertisements to our visitors. Please consider supporting us by disabling your ad blocker on our website.
zweifellos wrote:kalo dari pengalaman, malah yang dibagasi yang kena.
yang bisa ngakalin petugas adalah membuat barang yang dibeli diluar terlihat bukan barang baru. jadi alibinya bisa bilang barang beli di indonesia dan dah lama dipake. jadi kalo beli atau bawa barang titipan, jangan pake bungkus. kaya ada yg nitip laptop atau barang elektronik, posisikan seperti barang yang dipake.
katanya (katanya loh bukan kata saya), naroh pakain dalam bekas pake di bagian atas isi dalam bagasi kita termasuk cara bagus buat ngelabui petugas beacukai.
kalau saya sih, mau di singapura atau indonesia nggak pernah di periksa bagasinya dengan catatan nggak ada kardus di dalam bagasi...
esh wrote:
@AD74YA: maksudnya tax refund tidak usah diambil? Apa petugas customs S'pore send data to petugas bea cukai Indo?
JAdi trik nya gini, kalau di singapura, tax refund bisa nggak usah diambil di airport, tetapi dari toko yang kita beli langsung saja bilang tidak usah pakai tax refund- harga dikurangi tax refund di toko yang kita beli, biasanya malah toko itu lebih senang karena dia ga perlu ngurus ke pemerintahnya lagi.
JAdi barang bisa dimasukkan ke bagasi setelah sampai di hotel..
biar ga kena pajak aneh2 sepertinya cukup menyediakan kuitansi pembelian aja dari obat2 poles yang dibeli di luar. ntar lebih jelas ngitung beacukainya dari obat2 poles itu karena kita punya bukti harga pembelian dari obat2 poles tersebut.
No one’s opinion is more correct than anyone else’s - All have a right to voice their opinions.
If you want to be respected, you need to show respect for others.
"It took Japan 40 years to become a great automotive nation. It took South Korea 20 years. I think it will take China as little as
10 to 15 years." ~ Giorgetto Giugiaro
Liquid kira2 total 3-4 L sendirian. Gimana tuh om?
Kalau yang paste sih ane bungkus kado, jadi kan dapet hadiah natal ceritanya. hahahhaa
saya rasa pilihannya mau tidak mau harus masuk bagasi, trus pake jurus seperti yang dibilang sama om asudarsono, yaitu siap tisu basah buat menghapus tanda kapur di luggage.
"It took Japan 40 years to become a great automotive nation. It took South Korea 20 years. I think it will take China as little as
10 to 15 years." ~ Giorgetto Giugiaro
gw biasanya sebelom balik dari US selalu kirim 1 paket zaino ke rumah gw di jakarta buat poles2 mobil yg terlantar selama gw gak ada di jakarta triknya biar gak kena pajak macam2 gw declare valuenya rendah banget kayak 10-15 dollar sampe di jakarta paling ditagih 200/300rb buat paket 2jtaan, kalo ngirim barang elektronik(mb, gpu, psu) bungkusnya gw buang terus gw tempel sticker "Engineering Sample, Not For Sale" di boardnya juga dengan declare value yg rendah
untuk barang/oleh2 yg kita bawa dr negara ASEAN dan China kenapa tetap dikenakan bea masuk ya ?? bukankah ada perjanjian ACFTA....??
apakah ACFTA ini hanya berlaku untuk sektor bisnis saja...atau untuk semua masyarakat..??
IMHO, apa jangan2 ini akal2an pemerintah untuk mendapat pemasukan dr barang2 yg masuk dr luar negeri krn income pajak dr sektor bisnis retail & industri sudah tidak sebesar dulu lagi sejak ada perjanjian ACFTA tsb...??
coba temen2 yg lbh mafhum kasi penjelasan....
"It took Japan 40 years to become a great automotive nation. It took South Korea 20 years. I think it will take China as little as
10 to 15 years." ~ Giorgetto Giugiaro
wah, bener jg tu kang Jalu.
Ngemeng2 jg, katanya kalo barang yg kita bawa dari indo pas ke luar negeri ga dilaporin maka pas pulang pun bisa dikenakan tax karena dianggap barang dibeli dari luar. Jadinya tidak ada celah utk bisa bilang bahwa barang itu bukan barang baru atau barang yg kita bawa dari indo sebelumnya dan kita bawa balik lagi kemudian. Misalnya, pas ke LN bawa laptop utk kerja tp ga dilaporin pas berangkatnya maka pas pulang bisa jadi laptop itu bakal kena tax oleh2 jg.
Bener ga ya?
trus, apakah pakaian, aksesoris pakaian perlu diklaim juga waktu mau berangkat ke luar negri?
jangan sampe nanti kalo kita pulang pake CD armani, kena bea masuk juga...
Dark Brownies with Cappuccino
Red and Gold
Lime Green
maskopat wrote:trus, apakah pakaian, aksesoris pakaian perlu diklaim juga waktu mau berangkat ke luar negri?
jangan sampe nanti kalo kita pulang pake CD armani, kena bea masuk juga...
Selama ini kalau baju yang kita pakai nggak dipermasalahkan sih om kopat
untuk barang/oleh2 yg kita bawa dr negara ASEAN dan China kenapa tetap dikenakan bea masuk ya ?? bukankah ada perjanjian ACFTA....??
apakah ACFTA ini hanya berlaku untuk sektor bisnis saja...atau untuk semua masyarakat..??
IMHO, apa jangan2 ini akal2an pemerintah untuk mendapat pemasukan dr barang2 yg masuk dr luar negeri krn income pajak dr sektor bisnis retail & industri sudah tidak sebesar dulu lagi sejak ada perjanjian ACFTA tsb...??
coba temen2 yg lbh mafhum kasi penjelasan....
newbie izin menjawab y senior2:
sepengetahuan ane, ACFTA itu perjanjian perdagangan antara negara2 ASEAN dan China.. tentang pembebasan Bea Masuk barang.. barang2nya ditentuin sesuai kesepakatan negara2 ACFTA (tidak semua produk) kebanyakan seh produk pertanian.. jadi selain barang2 (produk) yang ada di dalam perjanjian tersebut ya tetap dikenakan Bea Masuk. selain itu walaupun Bea Masuknya 0%, Pajak-pajak impornya (PPh, PPN, PPnBm) masih harus bayar.