Berbagai wacana penghentian penjualan Premium di P. Jawa
Moderators: Ryan Steele, sh00t, r12qiSonH4ji, avantgardebronze, akbarfit
-
- SM Specialist
- Posts: 22072
- Joined: Mon Dec 12, 2005 5:14
Berbagai wacana penghentian penjualan Premium di P. Jawa
Berbagai Wacana penghentian penjualan Premium di P. Jawa
Pertamina Juga Bakal Tak Jual Premium
Kamis, 16 September 2010 - 18:38 wib
text TEXT SIZE :
Wilda Asmarini - Okezone
Foto: Koran SI
JAKARTA - PT Pertamina (Persero) mengatakan kemungkinan besar tidak lagi menjual bahan bakar bersubsidi premium di sejumlah SPBU di Pulau Jawa.
Menurut Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan hal ini dikarenakan konsumsi premium paling tinggi di Pulau Jawa.
"Nanti akan kami lihat, mungkin di lingkungan yang konsumsinya itu paling tinggi seperti di Pulau Jawa. Jadi kami konsentrasi di Pulau Jawa terlebih dahulu,"
ujar Karen saat ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (16/9/2010).
Menurutnya, pihaknya kini tengah merumuskan rencana tersebut dan diharapkan sebelum Oktober sudah ada keputusannya.
Dia mengatakan, rencana pemerintah untuk menerapkan pembatasan konsumsi BBM bersubsidi ini memang diperlukan guna memberikan kesadaran kepada masyarakat. "Itu untuk memberikan kesadaran kepada masyarakat untuk mengurangi menggunakan BBM bersubsidi," imbuhnya.
Dia pun menangkis adanya anggapan pembatasan BBM bersubsidi ini untuk mengalihkan konsumen kepada pertamax. Menurutnya, kenaikan jumlah kendaraan roda empat dan roda dua lah yang memicu peningkatan konsumsi premium.
Sehingga bila tiap tahun jumlah kendaraan semakin meningkat, maka akan meningkat pula konsumsi premium. Untuk itu, menurutnya diperlukan pembatasan BBM bersubsidi ini.
"Bukan (mengalihkan ke pertamax). Kalau kami pikirnya selalu begini, awal tahun itu kenaikan roda empat berapa, kenaikan roda dua berapa. Dari data yang ada sekarang, tahun ini saja, kendaraan roda empat dan roda dua itu naik sekira 10-15 persen. Itu saja sudah cukup memicu kenaikan penggunaan premium. Jadi bukan kami mau mengalihkan, bukan," tukasnya.
Seperti dikabarkan sebelumnya, pemerintah berencana mempertimbangkan tidak akan menjual BBM bersubsidi seperti premium atau solar di sejumlah SPBU tertentu di kota-kota besar.
"Salah satu modusnya (pembatasan BBM) yaitu mobil dengan tahun pembuatan di atas 2005. Itu hanya salah satu opsi. Beberapa opsi yang lain adalah mendefinisikan secara lebih jernih dispenser SPBU di jalan-jalan tertentu tidak menjual premium," beber Menteri ESDM Darwin Zahedy Saleh.(ade)
http://www.seputar-indonesia.com/edisic ... ew/350873/
Klasterisasi BBM Akan Diterapkan
Thursday, 16 September 2010
JAKARTA (SINDO) – Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) segera mengeluarkan surat instruksi umum kepada PT Pertamina (Persero) untuk menjalankan pembatasan bahan bakar minyak (BBM) melalui sistem klasterisasi.
Tahap awal pembatasan melalui sistem klasterisasi ini diterapkan di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung,dan Surabaya. “Pertamina perlu standar hukum. Kita akan keluarkan surat kepada Pertamina untuk melaksanakan ini,â€Âungkap Kepala BPH Migas Tubagus Haryono di Kantor Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM),Jakarta,kemarin. Tubagus mengatakan, sistem klasterisasi adalah mekanisme pembatasan BBM yang sangat mungkin diterapkan dalam waktu dekat. Cara kerja sistem tersebut adalah mengurangi dispenser BBM bersubsidi di sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU).
Volume bahan bakar nonsubsidi Pertamax akan ditambah guna mengimbangi kebutuhan BBM.“Mudah-mudahan awal Oktober ini (sudah bisa diterapkan),†ujarnya. Sementara itu, rencana pembatasan melalui kriteria tahun produksi kendaraan belum bisa dilaksanakan tahun ini.Alasannya,kata dia, pembatasan yang berpatokan pada tahun pembuatan 2005 ke atas memerlukan persiapan yang melibatkan banyak instansi. “Perlu persiapan.Tapi segera (dilaksanakan).Itu kandomain kebijakan yang ada di Kementerian ESDM.Domain BPH Migas kita segera melakukan pengaturan. Kita sudah koordinasi dengan Pertamina dan mereka siap,â€Âkatanya.
Melalui sistem klasterisasi ini, BPH Migas berharap konsumsi BBM bersubsidi tidak melampaui kuota yang telah ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) sebesar 36,5 juta kilo liter (kl). Prognosa BPH Migas untuk konsumsi BBM bersubsidi tahun ini mencapai 38,59 juta kl apabila tidak dilakukan pembatasan. Menurut Tubagus,pembatasan BBM bersubsidi dengan menggunakan sistem klasterisasi dan tahun produksi diperkirakan akan menghemat 800.000 -850.000 kl. “Nah, hari ini kenaikan ratarata sudah 7,24% dari kuota.Itu harus kita lakukan pengendalian.
Kalau toh melebihi kuota, jangan terlalu besar,â€Âujar Tubagus.Selanjutnya, kata dia, akan dibicarakan pula mengenai pembatasan konsumsi BBM bersubsidi oleh transportasi laut. Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan menambahkan, tahap awal pelaksanaan sistem klasterisasi akan difokuskan di Jawa sebab konsumsi BBM bersubsidi paling tinggi terjadi di Jawa. “Kita masih merumuskannya. Mungkin nanti sebelum Oktober sudah ada keputusan,â€Âtutur Karen kemarin. Karen mengatakan, kenaikan jumlah kendaraan roda empat cukup memicu kenaikan konsumsi premium.Dari data yang diperoleh Pertamina,jumlah kendaraan roda empat dan sepeda motor naik hingga 10-15% per tahun.
“Itu tercermin dalam penggunaan premium. Tiap tahunnya juga terus naik. Cuma tahun ini agak besar karena mungkin jumlah kendaraan itu tumbuh besar,†ungkapnya. Sementara itu, Dirjen Migas Kementerian ESDM Evita H Legowo mengatakan, rencana pembatasan BBM bersubsidi masih dalam pembahasan dan akan dibicarakan lebih dahulu dengan DPR.Apabila prosesnya lancar, kemungkinan pembatasan bisa dijalankan Oktober mendatang. “Kalau semuanya lancar (Oktober).Sekarang ini kanbelum. Kemungkinan mundur itu ada,†tutur Evita. Menteri ESDM Darwin Zahedy Saleh menambahkan, kerangka sistematik pembatasan BBM bersubsidi sudah selesai dirumuskan.
Kementerian ESDM tinggal menunggu masukan dan persetujuan dari menko perekonomian dan wakil presiden.Salah satu opsi yang tengah dibahas antara lain pembatasan BBM bersubsidi untuk mobil dengan tahun produksi di atas 2005. “Itu salah satu opsi. Beberapa opsi yang lain adalah mendefinisikan secara lebih jernih dispenser SPBU di jalan-jalan tertentu tidak menjual premium,†ungkap Darwin. Saat ini pemerintah lebih mengarah pada sosialisasi halus seperti pemasangan spanduk dan wacana di media massa. Sementara itu, Direktur Pelaksana PT GM Autoworld Indonesia Mukiat Sutikno mengatakan, rencana pembatasan BBM bersubsidi menjadi kekhawatiran terbesar bagi pelaku usaha automotif.
Kebijakan itu dikhawatirkan bakal menggerus pasar automotif nasional. “Akan berdampak sangat signifikan bagi industri automotif di Indonesia. Saya rasa pasar akan drop sekitar 25-35% atau bahkan lebih,â€Âucapnya. (maya sofia/sandra karina)
http://www.seputar-indonesia.com/edisic ... ew/350873/
IMHO:
Wujudkan dahulu Transportasi massal menyeluruh di daerah2 dimana Premium tidak akan dijual lagi.
Juga wujudkan dispenser2 ViGas secara menyeluruh beserta Converter kit dgn harga terjangkau, sehingga ada alternative Bahan Bakar dgn harga lebih terjangkau.
Just my 2 cents
Pertamina Juga Bakal Tak Jual Premium
Kamis, 16 September 2010 - 18:38 wib
text TEXT SIZE :
Wilda Asmarini - Okezone
Foto: Koran SI
JAKARTA - PT Pertamina (Persero) mengatakan kemungkinan besar tidak lagi menjual bahan bakar bersubsidi premium di sejumlah SPBU di Pulau Jawa.
Menurut Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan hal ini dikarenakan konsumsi premium paling tinggi di Pulau Jawa.
"Nanti akan kami lihat, mungkin di lingkungan yang konsumsinya itu paling tinggi seperti di Pulau Jawa. Jadi kami konsentrasi di Pulau Jawa terlebih dahulu,"
ujar Karen saat ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (16/9/2010).
Menurutnya, pihaknya kini tengah merumuskan rencana tersebut dan diharapkan sebelum Oktober sudah ada keputusannya.
Dia mengatakan, rencana pemerintah untuk menerapkan pembatasan konsumsi BBM bersubsidi ini memang diperlukan guna memberikan kesadaran kepada masyarakat. "Itu untuk memberikan kesadaran kepada masyarakat untuk mengurangi menggunakan BBM bersubsidi," imbuhnya.
Dia pun menangkis adanya anggapan pembatasan BBM bersubsidi ini untuk mengalihkan konsumen kepada pertamax. Menurutnya, kenaikan jumlah kendaraan roda empat dan roda dua lah yang memicu peningkatan konsumsi premium.
Sehingga bila tiap tahun jumlah kendaraan semakin meningkat, maka akan meningkat pula konsumsi premium. Untuk itu, menurutnya diperlukan pembatasan BBM bersubsidi ini.
"Bukan (mengalihkan ke pertamax). Kalau kami pikirnya selalu begini, awal tahun itu kenaikan roda empat berapa, kenaikan roda dua berapa. Dari data yang ada sekarang, tahun ini saja, kendaraan roda empat dan roda dua itu naik sekira 10-15 persen. Itu saja sudah cukup memicu kenaikan penggunaan premium. Jadi bukan kami mau mengalihkan, bukan," tukasnya.
Seperti dikabarkan sebelumnya, pemerintah berencana mempertimbangkan tidak akan menjual BBM bersubsidi seperti premium atau solar di sejumlah SPBU tertentu di kota-kota besar.
"Salah satu modusnya (pembatasan BBM) yaitu mobil dengan tahun pembuatan di atas 2005. Itu hanya salah satu opsi. Beberapa opsi yang lain adalah mendefinisikan secara lebih jernih dispenser SPBU di jalan-jalan tertentu tidak menjual premium," beber Menteri ESDM Darwin Zahedy Saleh.(ade)
http://www.seputar-indonesia.com/edisic ... ew/350873/
Klasterisasi BBM Akan Diterapkan
Thursday, 16 September 2010
JAKARTA (SINDO) – Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) segera mengeluarkan surat instruksi umum kepada PT Pertamina (Persero) untuk menjalankan pembatasan bahan bakar minyak (BBM) melalui sistem klasterisasi.
Tahap awal pembatasan melalui sistem klasterisasi ini diterapkan di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung,dan Surabaya. “Pertamina perlu standar hukum. Kita akan keluarkan surat kepada Pertamina untuk melaksanakan ini,â€Âungkap Kepala BPH Migas Tubagus Haryono di Kantor Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM),Jakarta,kemarin. Tubagus mengatakan, sistem klasterisasi adalah mekanisme pembatasan BBM yang sangat mungkin diterapkan dalam waktu dekat. Cara kerja sistem tersebut adalah mengurangi dispenser BBM bersubsidi di sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU).
Volume bahan bakar nonsubsidi Pertamax akan ditambah guna mengimbangi kebutuhan BBM.“Mudah-mudahan awal Oktober ini (sudah bisa diterapkan),†ujarnya. Sementara itu, rencana pembatasan melalui kriteria tahun produksi kendaraan belum bisa dilaksanakan tahun ini.Alasannya,kata dia, pembatasan yang berpatokan pada tahun pembuatan 2005 ke atas memerlukan persiapan yang melibatkan banyak instansi. “Perlu persiapan.Tapi segera (dilaksanakan).Itu kandomain kebijakan yang ada di Kementerian ESDM.Domain BPH Migas kita segera melakukan pengaturan. Kita sudah koordinasi dengan Pertamina dan mereka siap,â€Âkatanya.
Melalui sistem klasterisasi ini, BPH Migas berharap konsumsi BBM bersubsidi tidak melampaui kuota yang telah ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) sebesar 36,5 juta kilo liter (kl). Prognosa BPH Migas untuk konsumsi BBM bersubsidi tahun ini mencapai 38,59 juta kl apabila tidak dilakukan pembatasan. Menurut Tubagus,pembatasan BBM bersubsidi dengan menggunakan sistem klasterisasi dan tahun produksi diperkirakan akan menghemat 800.000 -850.000 kl. “Nah, hari ini kenaikan ratarata sudah 7,24% dari kuota.Itu harus kita lakukan pengendalian.
Kalau toh melebihi kuota, jangan terlalu besar,â€Âujar Tubagus.Selanjutnya, kata dia, akan dibicarakan pula mengenai pembatasan konsumsi BBM bersubsidi oleh transportasi laut. Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan menambahkan, tahap awal pelaksanaan sistem klasterisasi akan difokuskan di Jawa sebab konsumsi BBM bersubsidi paling tinggi terjadi di Jawa. “Kita masih merumuskannya. Mungkin nanti sebelum Oktober sudah ada keputusan,â€Âtutur Karen kemarin. Karen mengatakan, kenaikan jumlah kendaraan roda empat cukup memicu kenaikan konsumsi premium.Dari data yang diperoleh Pertamina,jumlah kendaraan roda empat dan sepeda motor naik hingga 10-15% per tahun.
“Itu tercermin dalam penggunaan premium. Tiap tahunnya juga terus naik. Cuma tahun ini agak besar karena mungkin jumlah kendaraan itu tumbuh besar,†ungkapnya. Sementara itu, Dirjen Migas Kementerian ESDM Evita H Legowo mengatakan, rencana pembatasan BBM bersubsidi masih dalam pembahasan dan akan dibicarakan lebih dahulu dengan DPR.Apabila prosesnya lancar, kemungkinan pembatasan bisa dijalankan Oktober mendatang. “Kalau semuanya lancar (Oktober).Sekarang ini kanbelum. Kemungkinan mundur itu ada,†tutur Evita. Menteri ESDM Darwin Zahedy Saleh menambahkan, kerangka sistematik pembatasan BBM bersubsidi sudah selesai dirumuskan.
Kementerian ESDM tinggal menunggu masukan dan persetujuan dari menko perekonomian dan wakil presiden.Salah satu opsi yang tengah dibahas antara lain pembatasan BBM bersubsidi untuk mobil dengan tahun produksi di atas 2005. “Itu salah satu opsi. Beberapa opsi yang lain adalah mendefinisikan secara lebih jernih dispenser SPBU di jalan-jalan tertentu tidak menjual premium,†ungkap Darwin. Saat ini pemerintah lebih mengarah pada sosialisasi halus seperti pemasangan spanduk dan wacana di media massa. Sementara itu, Direktur Pelaksana PT GM Autoworld Indonesia Mukiat Sutikno mengatakan, rencana pembatasan BBM bersubsidi menjadi kekhawatiran terbesar bagi pelaku usaha automotif.
Kebijakan itu dikhawatirkan bakal menggerus pasar automotif nasional. “Akan berdampak sangat signifikan bagi industri automotif di Indonesia. Saya rasa pasar akan drop sekitar 25-35% atau bahkan lebih,â€Âucapnya. (maya sofia/sandra karina)
http://www.seputar-indonesia.com/edisic ... ew/350873/
IMHO:
Wujudkan dahulu Transportasi massal menyeluruh di daerah2 dimana Premium tidak akan dijual lagi.
Juga wujudkan dispenser2 ViGas secara menyeluruh beserta Converter kit dgn harga terjangkau, sehingga ada alternative Bahan Bakar dgn harga lebih terjangkau.
Just my 2 cents
* Bukan ajakan Beli *
-
- Member of Mechanic Master
- Posts: 14444
- Joined: Thu Nov 06, 2008 9:28
- Location: in your heart
Re: Berbagai wacana penghentian penjualan Premium di P. Jawa
perasaan pembatasan BBM bersubsidi kabarnya dari kapan tahu... ora kelar2 urusan gini doang... 

Dark Brownies with Cappuccino
Red and Gold
Lime Green
Red and Gold
Lime Green
-
- New Member of Mechanic Master
- Posts: 10471
- Joined: Sun Aug 15, 2010 7:20
- Location: smi, bdg, jawa barat
- Daily Vehicle: Unimog
Re: Berbagai wacana penghentian penjualan Premium di P. Jawa
mnurut saya sih yg harus dibatasi sbb:
bensin kapasitas mesin >2000cc,
diesel kapasitas mesin >3000cc
tahun pembatasan 2005 ke bawah karna mobil uda 5 taun mulai aga boros
ini cuma pendapat pribadi melihat kenyataan yg ada spt apanja yg laku keras karna murah, irit, isi banyak. sori ini hanya pendapat pribadi.
ada yg mau menambahkan?
bensin kapasitas mesin >2000cc,
diesel kapasitas mesin >3000cc
tahun pembatasan 2005 ke bawah karna mobil uda 5 taun mulai aga boros
ini cuma pendapat pribadi melihat kenyataan yg ada spt apanja yg laku keras karna murah, irit, isi banyak. sori ini hanya pendapat pribadi.
ada yg mau menambahkan?
-
- Full Member of Senior Mechanic
- Posts: 303
- Joined: Mon Aug 10, 2009 9:02
Re: Berbagai wacana penghentian penjualan Premium di P. Jawa
imho :
ga selalu mobil tua boros.
mobil tua muda klo ga dirawat jgn arep bs irit.
aturan penghentian jual premium utk mobil pribadi di atas...
bakal bikin sdkt byk beralih dr mobil ke motor.
yg jualan motor ketawa yg jualan mobil nangis.

ga selalu mobil tua boros.
mobil tua muda klo ga dirawat jgn arep bs irit.
aturan penghentian jual premium utk mobil pribadi di atas...
bakal bikin sdkt byk beralih dr mobil ke motor.
yg jualan motor ketawa yg jualan mobil nangis.

-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1096
- Joined: Thu Sep 16, 2010 6:04
Re: Berbagai wacana penghentian penjualan Premium di P. Jawa
tapi kalau pun boleh menggunakan premium tetapi dengan kualitas yang buruk buat apa juga, iya kan ?
pada saat premium menunjukkan kualitas terburuk nya belakangan kapsul ane (walopun fuel pumpnya masih jenis manual) sempat kalu tiap pagi baur nyalain (waktu choke otomatisnya masih jalan) brebet truzzz ... tapi begitu ganti pertamax kelar masalahnya.
tapi belakangan coba campur antara premium dan pertamax muncul lagi sesekali tuch masalah ..
kayaknya emang kualitas BBM (premium) kita dah ga bener ya ?
kalu pun kendaraan di bawah tahun 2005 boleh pke premium buat apa juga kalu kualitas nya kayak begitu.
pada saat premium menunjukkan kualitas terburuk nya belakangan kapsul ane (walopun fuel pumpnya masih jenis manual) sempat kalu tiap pagi baur nyalain (waktu choke otomatisnya masih jalan) brebet truzzz ... tapi begitu ganti pertamax kelar masalahnya.
tapi belakangan coba campur antara premium dan pertamax muncul lagi sesekali tuch masalah ..
kayaknya emang kualitas BBM (premium) kita dah ga bener ya ?
kalu pun kendaraan di bawah tahun 2005 boleh pke premium buat apa juga kalu kualitas nya kayak begitu.

-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1633
- Joined: Thu Apr 08, 2010 9:37
- Location: Citeureup- Lebak Bulus - Citeureup
Re: Berbagai wacana penghentian penjualan Premium di P. Jawa
@ kapsul 97 : mengenai premium sudah dibahas kok disini http://www.serayamotor.com/diskusi/view ... 34&t=13298
tinggal tunggu aja perkembangan selanjutnya.
kalo gak salah kebijakan tersebut (mobil thn 2005 keatas gak boleh pake premium) akan diberlakukan awal bulan depan. dan kalo gak salah baca, akan ada modifikasi di nozel produk premium (memperbesar mulut corong nozel) dg harapan mobil yg mulut tangkinya kecil gak bisa isi premium (suer. blum ngerti maksudnya
. ada yg bisa tolong jelasin?)
masalahnya, pertamax+ dkk sdh tersebar merata belum diseluruh indonesia? jangan sampe gara2 pembatasan tsb, mobil2 thn tersebut tdk bisa dioperasikan gara2 gak da pertamax+ dkk.
tinggal tunggu aja perkembangan selanjutnya.

kalo gak salah kebijakan tersebut (mobil thn 2005 keatas gak boleh pake premium) akan diberlakukan awal bulan depan. dan kalo gak salah baca, akan ada modifikasi di nozel produk premium (memperbesar mulut corong nozel) dg harapan mobil yg mulut tangkinya kecil gak bisa isi premium (suer. blum ngerti maksudnya

masalahnya, pertamax+ dkk sdh tersebar merata belum diseluruh indonesia? jangan sampe gara2 pembatasan tsb, mobil2 thn tersebut tdk bisa dioperasikan gara2 gak da pertamax+ dkk.


-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1096
- Joined: Thu Sep 16, 2010 6:04
Re: Berbagai wacana penghentian penjualan Premium di P. Jawa
@ Om Andrian : yup Om, dah pernah ngikutin juga, thanks ...
bener tuch, masalahnya distribusi nya dah merata belom, secara ane ke Bengkulu aja pertamax kaga ada, gmana kalu kita mau mudik or pergi ke daerah2x, secara juga akan ada modifikasi nozel, bener ga tuch om?

bener tuch, masalahnya distribusi nya dah merata belom, secara ane ke Bengkulu aja pertamax kaga ada, gmana kalu kita mau mudik or pergi ke daerah2x, secara juga akan ada modifikasi nozel, bener ga tuch om?

-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1633
- Joined: Thu Apr 08, 2010 9:37
- Location: Citeureup- Lebak Bulus - Citeureup
Re: Berbagai wacana penghentian penjualan Premium di P. Jawa
kalo saya gak salah baca ya. maklum bacany di kantor sebelum mulai aktivitas. istilah kerennya pas kopi morning.hehehe....kapsul 97 wrote:@ Om Andrian : yup Om, dah pernah ngikutin juga, thanks ...
bener tuch, masalahnya distribusi nya dah merata belom, secara ane ke Bengkulu aja pertamax kaga ada, gmana kalu kita mau mudik or pergi ke daerah2x, secara juga akan ada modifikasi nozel, bener ga tuch om?

tapi tar saya coba buka2 lagi koran edisi beberapa hari kemarin.(lupa antara kompas atau media indonesia.hehehe..)

-
- Member of Senior Mechanic
- Posts: 289
- Joined: Fri Dec 07, 2007 4:49
Re: Berbagai wacana penghentian penjualan Premium di P. Jawa
apa ini salah satu 'cara' pemerintah mendorong konsumen utk ninggalin premium ?kapsul 97 wrote: kayaknya emang kualitas BBM (premium) kita dah ga bener ya ?

-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1096
- Joined: Thu Sep 16, 2010 6:04
Re: Berbagai wacana penghentian penjualan Premium di P. Jawa
Jerome wrote:apa ini salah satu 'cara' pemerintah mendorong konsumen utk ninggalin premium ?kapsul 97 wrote: kayaknya emang kualitas BBM (premium) kita dah ga bener ya ?
isu ini yang dari dari dulu dicurigai ...

-
- Full Member of Mechanic Engineer
- Posts: 3112
- Joined: Thu May 21, 2009 12:38
Re: Berbagai wacana penghentian penjualan Premium di P. Jawa
solar juga gk ya??? kok kyknya lebih fokus ke perimum aja ya???
-
- Member of Mechanic Master
- Posts: 14444
- Joined: Thu Nov 06, 2008 9:28
- Location: in your heart
Re: Berbagai wacana penghentian penjualan Premium di P. Jawa
kayaknya ini baru mencakup jabodetabek. soalnya kalo di daerah, susah lah cari pertamax... paling gampang cari kelimax... tinggal mepet2 dikit di tempat remang2... kelimax deh... 

Dark Brownies with Cappuccino
Red and Gold
Lime Green
Red and Gold
Lime Green
-
- Full Member of Senior Mechanic
- Posts: 387
- Joined: Fri Feb 12, 2010 1:07
Re: Berbagai wacana penghentian penjualan Premium di P. Jawa
setau ane sih, mobil2 baru ato CBU itu lobang buat bensinnya lebih kecil. pengalaman di focus ane ngisi bensin di antah berantah, "gak bisa masuk pak, lobangnya kekecilan nih...", alhasil pake corong deh. CMIIWAndrian wrote: kalo gak salah kebijakan tersebut (mobil thn 2005 keatas gak boleh pake premium) akan diberlakukan awal bulan depan. dan kalo gak salah baca, akan ada modifikasi di nozel produk premium (memperbesar mulut corong nozel) dg harapan mobil yg mulut tangkinya kecil gak bisa isi premium (suer. blum ngerti maksudnya. ada yg bisa tolong jelasin?)
-
- Full Member of Mechanic Master
- Posts: 27648
- Joined: Sat Jan 31, 2009 17:48
- Location: in engine bay with carbonfibre as roof
Re: Berbagai wacana penghentian penjualan Premium di P. Jawa
beberapa mobil honda yg agak mahal dulunya jg gt tuh... macam oddysey gen 1 dan 2... kecil bener tuh corong...brekeledan wrote:setau ane sih, mobil2 baru ato CBU itu lobang buat bensinnya lebih kecil. pengalaman di focus ane ngisi bensin di antah berantah, "gak bisa masuk pak, lobangnya kekecilan nih...", alhasil pake corong deh. CMIIWAndrian wrote: kalo gak salah kebijakan tersebut (mobil thn 2005 keatas gak boleh pake premium) akan diberlakukan awal bulan depan. dan kalo gak salah baca, akan ada modifikasi di nozel produk premium (memperbesar mulut corong nozel) dg harapan mobil yg mulut tangkinya kecil gak bisa isi premium (suer. blum ngerti maksudnya. ada yg bisa tolong jelasin?)
numpang lewat aja....


-
- Full Member of Mechanic Engineer
- Posts: 6020
- Joined: Fri Dec 21, 2007 4:45
Re: Berbagai wacana penghentian penjualan Premium di P. Jawa
saya lbh prefer dgn pendapat bro ak4ang, pembatasan subsidi BBM lbh fair berdasarkan kapasitas mesin. kalo dr taon, misal org yg membeli mbl 2006 tp hny 1500cc kyk nya mlh lbh irit drpd mbl th 1996 yg 2500cc.ak4ng wrote:mnurut saya sih yg harus dibatasi sbb:
bensin kapasitas mesin >2000cc,
diesel kapasitas mesin >3000cc
tahun pembatasan 2005 ke bawah karna mobil uda 5 taun mulai aga boros
ini cuma pendapat pribadi melihat kenyataan yg ada spt apanja yg laku keras karna murah, irit, isi banyak. sori ini hanya pendapat pribadi.
ada yg mau menambahkan?
untuk diesel kyk nya lbh di dominasi angkutan umum drpd mbl pribadi, jd krg optimal jg.
sedangkan untuk mbl jadul mestinya tdk prl ada pembatasan subsidi bbm, walopun mgkn bisa jd boros bbm. mgkn lbh tepat kl bea pajak tahunannya yg dibuat lbh mahal.
Dream as if you'll live forever
Live as if you'll die today
Live as if you'll die today
-
- Full Member of Mechanic Engineer
- Posts: 4354
- Joined: Sat Jan 03, 2009 2:19
Re: Berbagai wacana penghentian penjualan Premium di P. Jawa
Apa sih tujuan pembatasan premium?
Mengurangi pemakaian mobil dan beralih ke angkutan umum?
Mengurangi subsidi?
Kalau cuma mengurangi subsidi kenapa nggak biarin premium tidak dibatasi tapi harga premium diambangkan saja sesuai harga pasar?
Yang paling seneng kalau ada pembatasan premium adalah bensin swasta (baca : asing). Dari kapan tahun mereka udah ancang2 menunggu kesempatan ini.
Mengurangi pemakaian mobil dan beralih ke angkutan umum?
Mengurangi subsidi?
Kalau cuma mengurangi subsidi kenapa nggak biarin premium tidak dibatasi tapi harga premium diambangkan saja sesuai harga pasar?
Yang paling seneng kalau ada pembatasan premium adalah bensin swasta (baca : asing). Dari kapan tahun mereka udah ancang2 menunggu kesempatan ini.
Ready to Race
-
- New Member of Mechanic Master
- Posts: 10471
- Joined: Sun Aug 15, 2010 7:20
- Location: smi, bdg, jawa barat
- Daily Vehicle: Unimog
Re: Berbagai wacana penghentian penjualan Premium di P. Jawa
tujuan katanya (mungkin) biar ga tekor subsidi maklum kan mau ngebangun gedung baru DPR 1,7 t, ntar kalo uangnya abis buat subsidi premium ngga jadi ada spa, kolam renang, fitness centre,dll di kantornyaApa sih tujuan pembatasan premium?
Mengurangi pemakaian mobil dan beralih ke angkutan umum?
Mengurangi subsidi?
Kalau cuma mengurangi subsidi kenapa nggak biarin premium tidak dibatasi tapi harga premium diambangkan saja sesuai harga pasar?
Yang paling seneng kalau ada pembatasan premium adalah bensin swasta (baca : asing). Dari kapan tahun mereka udah ancang2 menunggu kesempatan ini.
hehehehe




PEACE ah
-
- Member of Senior Mechanic
- Posts: 179
- Joined: Sun Nov 29, 2009 6:33
Re: Berbagai wacana penghentian penjualan Premium di P. Jawa
Hmmm topic yang sensitip ini menurut saya..hehe
Kalau menurut saya justru premium itu harusnya jangan dijual lg,ataupun jangan-lah kita beli..
Kenapa seperi itu??
Jawabannya sangat simple dan kita semua ketahui,bahwa premium itu sangatlah tidak layak konsumsi,untuk penjelasan teknisnya saja misalnya oktan yg seharusnya 88 bisa dikorupsi hingga hanya 86-87 sekian dan campuran kimianya tidaklah sempurna sehingga masih menyisakan bbrp senyawa yang berbahaya bagi ruang bakar (saya lupa nama senyawanya,saya baca di detik.com)
Belum lagi kalau secara politisnya,dimana minyak mentah bahan premium itu berasal dari indonesia yg harganya murah sekali dan saya pernah baca juga katanya seharusnya cost produksi dari premium itu hanya sekitar 2000 rupiah saja,sehingga ditotal2 harga premium harusnya tidak lebih dr 3000 rupiah (ingat ini bensin kotor dengan oktan 88 bahkan kurang)
Kalau diumpamakan manusia,mobil yang diberi premium sama dengan orang yang makan singkong berdebu,dimana selain bisa sakit perut+tidak ada gizi,apakah setelah dimakan singkongnya org itu bisa beraktifitas dengan efisien??
Pengalaman pribadi saya dengan shell,saya dulu biasa pakai shell super untuk freed saya,dan saya tipe pengemudi agresif,MID biasanya berkata saya menggunakan 7,6-8,1 km/L bensin dan bila saya mengemudi dengan efisien MID hanya memberikan saya angka 9,00 KM/L (itu rekor saya)...tetapi lihat bedanya saat sekarang saya pakai shell super extra,dengan pembawaan biasa saja saya bisa dapat 10,1-10,6 KM/L bahkan pernah tembus 11 KM/L..itu baru dari sisi efisiensi,belum tarikan dan fun to drive yg bertambah dan keawetan ruang bakar tentunya..hehe
Yg semua itu saya dapatkan hanya dengan menambah 400rupiah perliter..
Jadi bagaimana kalau saya pakai premium???
Langsung saya jawab "maaf,tidak akan pernah",karena saya tidak mau memberikan mobil yg selalu setia membawa saya kemana2 dengan bensin kualitas seperti itu..
Jadi untuk perbandingan premium akan saya berikan dari sedikit permainan logika..
Pertama coba kita pikir,dengan penambahan 2 oktan saja (shell super 92-shell super extra 94) saya bisa lebih efisien hingga 2km/L,bagaimana kalau oktannya dikurangi hingga 4 bahkan lebih dari shell super 92???(Konsumsi saya dengan shell super 7,6-8,1 km/l)
Saya yakin dengan cara mengemudi saya maka saya seperti memelihara ferrari (5-6 KM/L,bahkan lebih boros)
Jadi saya pikir cobalah kita ubah perilaku konsumsi bensin kita,saya yakin dengan memakai bensin oktan 92-94 (saya juga krg merekomendasikan produk pertamina karena hasil riset yg banyak beredar) maka pastinya kita akan lebih untung dan menikmati mengemudi..hehe
Sekedar info freed saya memang sudah tidak standar,
Audionya sudah diupgrade dan sudah full peredam aspal yg berat dan ada tambahan bodykit dan jok kulit asli yg berat juga..jadi saya maklum kalau cukup boros..
Kalau menurut saya justru premium itu harusnya jangan dijual lg,ataupun jangan-lah kita beli..
Kenapa seperi itu??
Jawabannya sangat simple dan kita semua ketahui,bahwa premium itu sangatlah tidak layak konsumsi,untuk penjelasan teknisnya saja misalnya oktan yg seharusnya 88 bisa dikorupsi hingga hanya 86-87 sekian dan campuran kimianya tidaklah sempurna sehingga masih menyisakan bbrp senyawa yang berbahaya bagi ruang bakar (saya lupa nama senyawanya,saya baca di detik.com)
Belum lagi kalau secara politisnya,dimana minyak mentah bahan premium itu berasal dari indonesia yg harganya murah sekali dan saya pernah baca juga katanya seharusnya cost produksi dari premium itu hanya sekitar 2000 rupiah saja,sehingga ditotal2 harga premium harusnya tidak lebih dr 3000 rupiah (ingat ini bensin kotor dengan oktan 88 bahkan kurang)
Kalau diumpamakan manusia,mobil yang diberi premium sama dengan orang yang makan singkong berdebu,dimana selain bisa sakit perut+tidak ada gizi,apakah setelah dimakan singkongnya org itu bisa beraktifitas dengan efisien??
Pengalaman pribadi saya dengan shell,saya dulu biasa pakai shell super untuk freed saya,dan saya tipe pengemudi agresif,MID biasanya berkata saya menggunakan 7,6-8,1 km/L bensin dan bila saya mengemudi dengan efisien MID hanya memberikan saya angka 9,00 KM/L (itu rekor saya)...tetapi lihat bedanya saat sekarang saya pakai shell super extra,dengan pembawaan biasa saja saya bisa dapat 10,1-10,6 KM/L bahkan pernah tembus 11 KM/L..itu baru dari sisi efisiensi,belum tarikan dan fun to drive yg bertambah dan keawetan ruang bakar tentunya..hehe
Yg semua itu saya dapatkan hanya dengan menambah 400rupiah perliter..
Jadi bagaimana kalau saya pakai premium???
Langsung saya jawab "maaf,tidak akan pernah",karena saya tidak mau memberikan mobil yg selalu setia membawa saya kemana2 dengan bensin kualitas seperti itu..
Jadi untuk perbandingan premium akan saya berikan dari sedikit permainan logika..
Pertama coba kita pikir,dengan penambahan 2 oktan saja (shell super 92-shell super extra 94) saya bisa lebih efisien hingga 2km/L,bagaimana kalau oktannya dikurangi hingga 4 bahkan lebih dari shell super 92???(Konsumsi saya dengan shell super 7,6-8,1 km/l)
Saya yakin dengan cara mengemudi saya maka saya seperti memelihara ferrari (5-6 KM/L,bahkan lebih boros)
Jadi saya pikir cobalah kita ubah perilaku konsumsi bensin kita,saya yakin dengan memakai bensin oktan 92-94 (saya juga krg merekomendasikan produk pertamina karena hasil riset yg banyak beredar) maka pastinya kita akan lebih untung dan menikmati mengemudi..hehe
Sekedar info freed saya memang sudah tidak standar,
Audionya sudah diupgrade dan sudah full peredam aspal yg berat dan ada tambahan bodykit dan jok kulit asli yg berat juga..jadi saya maklum kalau cukup boros..
-
- Full Member of Mechanic Engineer
- Posts: 3287
- Joined: Sat Jun 07, 2008 16:55
- Location: Where the sunshine on me...
Re: Berbagai wacana penghentian penjualan Premium di P. Jawa
kalo menurut ane pribadi,,,
sebaiknya belilah bensin sesuai spesifikasi kendaraan, jangan "melenceng".
saya beli mobil yang kompresinya rendah, kenapa? karena kebutuhan saya hanya untuk kuliah yang kasarannya diisi bahan bakar semurah apapun bisa asal jalan, sedangkan kalo tujuan saya ingin merasakan kenyamanan seperti mobil bagus (civic, camry, dll) tentunya harus diberi bensin, oli, sparepart yang baik pula.
secara tidak langsung, orang seperti saya merasa "dirugikan", karena beli mobil yang peruntukannya hanya begitu saja tapi kok musti pakai bensin mahal, tau gitu mending dulu sekalian aja beli sedan bagus (walaupun 2nd).
pengalaman ane taun 2008 dulu : saya pernah coba coba bensin mahal (pertamaxplus & primax95), saya selalu bandingkan performanya, ternyata whuih pake bensin mahal mantep juga ya, di jalan suara mesin halus banget, getaran juga minim, awalnya ane puas banget deh (lha wong harganya juga mahal).
tapi pas ane coba geber di tol, kok malah loyo ya? naek ke 120 udah repot banget,,,
beberapa hari kemudian ane isi fulltank premium, suara mesin kembali agak kasar, getaran juga tentu lebih terasa,,, iseng akh test lagi ke tol,,, ternyata speedometer bisa mentok...
ada yang bisa jelaskan kenapa bisa kaya gini (selain karena saya pake bensin sesuai spesifikasi) ?
sebaiknya belilah bensin sesuai spesifikasi kendaraan, jangan "melenceng".
saya beli mobil yang kompresinya rendah, kenapa? karena kebutuhan saya hanya untuk kuliah yang kasarannya diisi bahan bakar semurah apapun bisa asal jalan, sedangkan kalo tujuan saya ingin merasakan kenyamanan seperti mobil bagus (civic, camry, dll) tentunya harus diberi bensin, oli, sparepart yang baik pula.
secara tidak langsung, orang seperti saya merasa "dirugikan", karena beli mobil yang peruntukannya hanya begitu saja tapi kok musti pakai bensin mahal, tau gitu mending dulu sekalian aja beli sedan bagus (walaupun 2nd).
pengalaman ane taun 2008 dulu : saya pernah coba coba bensin mahal (pertamaxplus & primax95), saya selalu bandingkan performanya, ternyata whuih pake bensin mahal mantep juga ya, di jalan suara mesin halus banget, getaran juga minim, awalnya ane puas banget deh (lha wong harganya juga mahal).
tapi pas ane coba geber di tol, kok malah loyo ya? naek ke 120 udah repot banget,,,
beberapa hari kemudian ane isi fulltank premium, suara mesin kembali agak kasar, getaran juga tentu lebih terasa,,, iseng akh test lagi ke tol,,, ternyata speedometer bisa mentok...
ada yang bisa jelaskan kenapa bisa kaya gini (selain karena saya pake bensin sesuai spesifikasi) ?
-
- Full Member of Mechanic Master
- Posts: 27648
- Joined: Sat Jan 31, 2009 17:48
- Location: in engine bay with carbonfibre as roof
Re: Berbagai wacana penghentian penjualan Premium di P. Jawa
katanya sehh premium mengandung sulfur, olefin, kandungan air yg agak tinggi...
btw, premium uda sukses merusak mobil ane... tadi pagi mampir ke beres dan ngobrol2 bentar ama SA nya, dan ane dikasi tau kalo kmaren pas dibongkar fuel pump lipina ane, ternyata kotor skali... bahkan ada sdikit endapan di bensin... bahkan dicurigai premium lah yg merusak busi lipina ane...

btw, premium uda sukses merusak mobil ane... tadi pagi mampir ke beres dan ngobrol2 bentar ama SA nya, dan ane dikasi tau kalo kmaren pas dibongkar fuel pump lipina ane, ternyata kotor skali... bahkan ada sdikit endapan di bensin... bahkan dicurigai premium lah yg merusak busi lipina ane...


numpang lewat aja....


-
- Full Member of Mechanic Engineer
- Posts: 3112
- Joined: Thu May 21, 2009 12:38
Re: Berbagai wacana penghentian penjualan Premium di P. Jawa
kalo menurut ane, itu hanya masalah di bensin broo, karene kompresi broo rendah mangkanya rada loyo pas pake oktan tinggi..KIOS3R wrote:kalo menurut ane pribadi,,,
sebaiknya belilah bensin sesuai spesifikasi kendaraan, jangan "melenceng".
saya beli mobil yang kompresinya rendah, kenapa? karena kebutuhan saya hanya untuk kuliah yang kasarannya diisi bahan bakar semurah apapun bisa asal jalan, sedangkan kalo tujuan saya ingin merasakan kenyamanan seperti mobil bagus (civic, camry, dll) tentunya harus diberi bensin, oli, sparepart yang baik pula.
secara tidak langsung, orang seperti saya merasa "dirugikan", karena beli mobil yang peruntukannya hanya begitu saja tapi kok musti pakai bensin mahal, tau gitu mending dulu sekalian aja beli sedan bagus (walaupun 2nd).
pengalaman ane taun 2008 dulu : saya pernah coba coba bensin mahal (pertamaxplus & primax95), saya selalu bandingkan performanya, ternyata whuih pake bensin mahal mantep juga ya, di jalan suara mesin halus banget, getaran juga minim, awalnya ane puas banget deh (lha wong harganya juga mahal).
tapi pas ane coba geber di tol, kok malah loyo ya? naek ke 120 udah repot banget,,,
beberapa hari kemudian ane isi fulltank premium, suara mesin kembali agak kasar, getaran juga tentu lebih terasa,,, iseng akh test lagi ke tol,,, ternyata speedometer bisa mentok...
ada yang bisa jelaskan kenapa bisa kaya gini (selain karena saya pake bensin sesuai spesifikasi) ?
selain itu menurut ane gk ada..
-
- New Member of Mechanic Master
- Posts: 10471
- Joined: Sun Aug 15, 2010 7:20
- Location: smi, bdg, jawa barat
- Daily Vehicle: Unimog
Re: Berbagai wacana penghentian penjualan Premium di P. Jawa
lha bukannya premium itu identik sama kemewahan,kekuatan,privasi,dll
tapi kalo merusak itu namanya preeetmiun, hahaha

tapi kalo merusak itu namanya preeetmiun, hahaha






-
- Full Member of Mechanic Engineer
- Posts: 3287
- Joined: Sat Jun 07, 2008 16:55
- Location: Where the sunshine on me...
Re: Berbagai wacana penghentian penjualan Premium di P. Jawa
nah, ane setuju sama bro mario,,,
kompresi 1:9 menurut ane pas pake oktan 88an, tp pas dihajar oktan 92 apalagi 95, malah boyo...
ane perna iseng, majuin timing delco ampe mentok, tetep gak enak pake oktan 92 apalagi 95, pake premium udah gelitik,,, so ane pake premium + OB
kompresi 1:9 menurut ane pas pake oktan 88an, tp pas dihajar oktan 92 apalagi 95, malah boyo...
ane perna iseng, majuin timing delco ampe mentok, tetep gak enak pake oktan 92 apalagi 95, pake premium udah gelitik,,, so ane pake premium + OB

-
- Full Member of Mechanic Engineer
- Posts: 3287
- Joined: Sat Jun 07, 2008 16:55
- Location: Where the sunshine on me...
Re: Berbagai wacana penghentian penjualan Premium di P. Jawa
mustinya gitu bro, setau ane, diluar negri bensin PREMIUM tuh bensin paling mahal n oktannya paling tinggiak4ng wrote:lha bukannya premium itu identik sama kemewahan,kekuatan,privasi,dll
tapi kalo merusak itu namanya preeetmiun, hahaha
![]()
![]()
![]()
![]()
![]()
-
- Full Member of Mechanic Engineer
- Posts: 3112
- Joined: Thu May 21, 2009 12:38
Re: Berbagai wacana penghentian penjualan Premium di P. Jawa
nahlo, kok ente tanya kenapa ente yang benerin sendiri broo??? heheheheheheheKIOS3R wrote:nah, ane setuju sama bro mario,,,
kompresi 1:9 menurut ane pas pake oktan 88an, tp pas dihajar oktan 92 apalagi 95, malah boyo...
ane perna iseng, majuin timing delco ampe mentok, tetep gak enak pake oktan 92 apalagi 95, pake premium udah gelitik,,, so ane pake premium + OB