Ad blocker detected: Our website is made possible by displaying online advertisements to our visitors. Please consider supporting us by disabling your ad blocker on our website.
SPBU hansen bukan Pasti Pas.....tapi Pasti OOT................
"It took Japan 40 years to become a great automotive nation. It took South Korea 20 years. I think it will take China as little as
10 to 15 years." ~ Giorgetto Giugiaro
"It took Japan 40 years to become a great automotive nation. It took South Korea 20 years. I think it will take China as little as
10 to 15 years." ~ Giorgetto Giugiaro
bbm nya tidak bermasalah...yg bermasalah itu ternyata pemilknya......................
"It took Japan 40 years to become a great automotive nation. It took South Korea 20 years. I think it will take China as little as
10 to 15 years." ~ Giorgetto Giugiaro
"It took Japan 40 years to become a great automotive nation. It took South Korea 20 years. I think it will take China as little as
10 to 15 years." ~ Giorgetto Giugiaro
Cloud wrote:Waduh, pembodohan apalagi ni,
Gagal cari tambahan dana APBN coz susah brantas korupsi, malah membohongi masyarakat dengan cabut subsidi ini itu. harusnya konsisten, kalo mo cabut subsidi ok2 aja, tapi KKN juga ikutan cabut, pasti rakyat juga seneng kok, coz apbn makin gedhe, gak perlu utang, fasilitas2 umum makin bagus, rakyat pun senang.
nah, kalo di daerah non pertamax cari pertamax ato pertamax+ gimana?
masa dilarang isi premium?
katanya juga mobil diatas thn 2000 minimal harus isi prtmx ? lah mobil2 yang rasio kompresinya dibawah 9,8:1 ya jelas rugi dong, coz diseting minum premium, n kandungan kalorinya lebih tinggi premium daripada prtmx ato prtmx+.
katanya pake pertamax bikin tenaga bagus n mesin bersih tu berlaku buat kompresi tinggi, kalo kompresi rendah sama aja boong, justru mesin berkurang tenaganya, n banyak kerak terbentuk di ruang bakar, pemborosan dobel, boros uang n boros bbm, boros tenaga pula.
menentukan sebuah mesin harus memakai bbm dengan kadar RON tertentu apakah selalu di liat dari CR nya aja? bukannya timing pengapian jg berperan dalam hal ini?
misalnya mesin ber CR 9:1, apakah sudah pasti klo memakai bbm RON 92 bakal terjadi kerugian2 spt di sebutkan oom cloud?setau saya hal ini bsa di adjust pada timing pengapian nya khan? mohon pencerahan dr oom 2 yg lbh mumpuni
wah, sebenarnya bukan pengapian yang menentukan bbm, tapi rasio kompresi.
ingat, pengapian itu tujuannya membuat ledakan maksimal terjadi kira2 beberapa derajat setelah TMA (kira2 3-8 derajat, tergtg karakter mesin). nah, kalo kompresi tinggi harus pakai bbm oktan tinggi, gak peduli pengapian dimaju mundurkan. toh meski dimundurkan tetap aja bbm gak tahan, meleduk duluan, sehingga terjadi preignition.
beda kalo rasio kompresi rendah pake bbm oktan tinggi. jadinya, bbm meleduk setelah timing yang ditentukan, dan timing harus dimajukan agar sesuai timing optimum. tapi tetep aja banyak kerugian, yaitu pemajuan timing membuat beban langkah kompresi lebih berat (yah, tenaga turun), dan di sini, bbm oktan lebih tinggi tu kalorinya lebih rendah, jadinya tenaga turun,
Cloud wrote:
beda kalo rasio kompresi rendah pake bbm oktan tinggi. jadinya, bbm meleduk setelah timing yang ditentukan, dan timing harus dimajukan agar sesuai timing optimum. tapi tetep aja banyak kerugian, yaitu pemajuan timing membuat beban langkah kompresi lebih berat (yah, tenaga turun), dan di sini, bbm oktan lebih tinggi tu kalorinya lebih rendah, jadinya tenaga turun,
yg sy bold msh kuran paham nih oom.......
Lets behave ourself
NO tolerance on SARA, Personal issue, Spam WE are watching
Mayday2 ane dapet berita dari sumber terpercaya (PERTAMINA) katanya september udah berlaku pembatasan bensin subsidi..Khusus untuk mobil2 tahun 2005 keatas..Oiya solar juga termasuk dibatasi..
aldy wrote:Mayday2 ane dapet berita dari sumber terpercaya (PERTAMINA) katanya september udah berlaku pembatasan bensin subsidi..Khusus untuk mobil2 tahun 2005 keatas..Oiya solar juga termasuk dibatasi..
solar dibatasi maksudnya? diganti sama apa ini? wkwkwkwk!
Cloud wrote:
beda kalo rasio kompresi rendah pake bbm oktan tinggi. jadinya, bbm meleduk setelah timing yang ditentukan, dan timing harus dimajukan agar sesuai timing optimum. tapi tetep aja banyak kerugian, yaitu pemajuan timing membuat beban langkah kompresi lebih berat (yah, tenaga turun), dan di sini, bbm oktan lebih tinggi tu kalorinya lebih rendah, jadinya tenaga turun,
yg sy bold msh kuran paham nih oom.......
saya lbh ndak paham lagi.....
"It took Japan 40 years to become a great automotive nation. It took South Korea 20 years. I think it will take China as little as
10 to 15 years." ~ Giorgetto Giugiaro