Ad blocker detected: Our website is made possible by displaying online advertisements to our visitors. Please consider supporting us by disabling your ad blocker on our website.
exora apabila setelah th ke 3 nggak malu2in daya tahanya, tetap akan termakan sama pasar indonesia, saya tidak bilang pasar kita bodoh, tapi tepatnya bisa di setir sama prinsipal.
sebagai contoh adalah trajet, andai dia di beri emblem toyota maka saya yakin resale valuenya akan bagus.
sampai2 sebuah anekdot yg tidak keliru adalah, kalo mau jualan mobil n laku maka kasihlah merek toyota atau honda, maka akan berbondong2lah orang beli
kenyataan yg ada adalah kenapa avanza dan rust laku dengan harga tinggi, karena mereknya toyota, coba andaikan hanya xenia dan terios yg dijual dengan brand daihatsu, maka nasibnya akan sama seperti espass dan taruna.
padahal jelas2 yg menbuat avanza dan rush adalah daihatsu 100%
inuendo wrote:padahal jelas2 yg menbuat avanza dan rush adalah daihatsu 100%
duo kembar ini dirancang dr basis platform Toyota RAV mdl lama, jadi meski duo ini dirakit di pabrik daihatsu, menggunakan teknologi daihatsu dan ride & handlingnya seperti daihatsu, tetap saja Toyota punya kontribusi dlm pembuatannya....
"It took Japan 40 years to become a great automotive nation. It took South Korea 20 years. I think it will take China as little as
10 to 15 years." ~ Giorgetto Giugiaro
ayoooo ayoooo yg sdh punya exora
apa ada yg mo kasih comment lagi perkembangannya skrg gimana ?
ada yg punya info soal hrg ato diskon exora skrg ?
ato mgkn ada bocoran nanti di pameran mobil di tengah thn ini exora bakal gimana, kashi hadiah apa, bunga brp ???
ga sabar nih mo beli apalagi kl bunga rendah spt thn lalu cuma 3%
inuendo wrote:hahaha iya bro gw juga pas baca ikutan bingung ternyata harusnya bukan 70 tapi 55jt wah mesti komplain ke milis sebelah nih....
ternyata dia salah itung hehehe jadi kalo 55jt selisih awalnya berarti bukan 59jt tuh selisih + depresiasinya, tapi 46,75jt
berarti total jadi 146,75jt berarti depresiasi aslinya 180-146,75= 33jt untuk mobil B
buat mobil A ruginya 40jt.
berarti tinggal hitungan abstrak, apakah selisih 7 juta buat brand terkenal itu pantas..?
kembali ke pribadi masing2
Wah kalo pake cara itung2an begini, mobil yang harga barunya lbh murah selalu yang menang donk.
contoh:
1. mobil A:
hrg baru=181,5 jt
hrg stlh 3 thn=100 jt (turun 81,5jt)
2. mobil B:
hrg baru=131,5 jt
hrg stlh 3 thn=31,5jt (anggap hrg bekasnya ni mbl ancur bgt, turun 100jt dlm 3thn)
selisih hrg baru kedua mbl=181,5-131,5= 50jt. Depresiasi uang, maka selisih menjadi hanya=42,5jt.
jadi:
harga bekas mobil B= 31,5+42,5= 74jt
harga bekas mobil A=100jt (tetap)
jadi depresiasi:
mobil B=131,5-74=57,5jt
mobil A=181,5-100=81,5jt
jadi mobil B donk yang depresiasinya lebih kecil...pdhal depresiasi aslinya lebih besar lho, yaitu 100jt. Sedangkan mobil A depresiasi aslinya cm 81,5jt.
Jadi kesimpulannya harga mobil baru yg lebih murah yang selalu menang....hitung2an itu nga valid nih bos...
Menurut hematku sih nga demikian, bahwa harga mobil BARU yang LEBIH MURAH yang SELALU MENANG, itu semua harus dikembalikan pada besaran2 angka aktual, cuma di sini khan ada faktor ASUMSI yang bisa jadi kurang akurat, seperti harga jual kembali mobil 3 THN KEMUDIAN. Lalu apakah faktor FITUR & KELENGKAPAN & TEKNOLOGI & KENYAMANAN beserta KEANDALAN & DAYA TAHAN dimasukkan, tapi di sini faktor PERSEPSI & PSIKOLOGIS banyak pula bermain. Pendapat2 yg ada belum tentu didukung data riil, tapi hanya perkiraan2 saja (sekali lagi, faktor persepsi & psikologis), spt apa yg muncul duluan pasti akan selalu lebih baik ;-) itu mah ibarat ujaran: "Lahir duluan, makan duluan, jadinya makan lebih banyak shg lebih unggul"
Cerita ttg nilai uang, koq bisa jumlah uang 3 tahun kemudian mengecil krn faktor depresiasi???
Yang benar mestinya jumlah uang bertambah 3 tahun kemudian karena penambahan bunga berbunga secara majemuk (compounded interest) setiap bulannya :-)
jika mau diambil harga konstan, mending semua harga dikonversi ke harga logam mulia saja yang dianggap relatif konstan (nilai uang sih hampir nga ada yg konstan, ditelan inflasi!), butuh
berapa banyak LM utk membeli mobil sekarang & kelak jika dijual kembali dapat berapa byk LM :-D
Saya hanya mensimulasikan kembali postingan om inuendo kok (di postingannya ada depresiasi uang, jadi ya saya ikutin aja). Hal ini untuk membuktikan bahwa dengan hitung2an tsb, mobil dengan harga lebih murah pasti jadi yang menang dr sisi depresiasinya. Jadi dirasa kurang tepat untuk berhitung seperti itu.
Yah masyarakat sini kan kl beli mobil yg: resale valuenya kuat biar ga terlalu rugi, dari brand terkenal, model bagus ga malu2in, kuat n tahan banting, tetangga2 n temen2 pada pake. Ga perlu nyaman2 or canggih2 bgt udah cukup kok.
Karena memang mereka masih belum aware untuk safety, emisi, dsb. sbg contoh, kalo di luar sana kan pemerintahnya sampe ngatur di pajak suatu mobil berdasarkan emisinya, yg lebih "hijau" jd lbh murah jg hrg jual-nya. Jadi teknologi dihargai...kl sini harga mbl hybrid malah mahal...hehehe...
HasanFenny wrote:ayoooo ayoooo yg sdh punya exora
apa ada yg mo kasih comment lagi perkembangannya skrg gimana ?
ada yg punya info soal hrg ato diskon exora skrg ?
ato mgkn ada bocoran nanti di pameran mobil di tengah thn ini exora bakal gimana, kashi hadiah apa, bunga brp ???
ga sabar nih mo beli apalagi kl bunga rendah spt thn lalu cuma 3%
@HasanFenny, untuk stok mobil tahun 2009 (yakni manual & M-Line A/T), Exora masih ada diskon yg signifikan! Tapi untuk model lebih tinggi, Supreme A/T adanya cuma stok mobil tahun 2010, diskonnya kecil saja. Kata sales di HQ Slipi, "ada kenaikan biaya pajak(bea?) untuk mobil tahun 2010 shg diskonnya jadi sangat minim." Kesimpulannya untuk stok baru th.2010 pihak PMI mengurangi diskon (apapun alasan sesungguhnya!)
Bonusnya Exora saat ini adalah kaca film merek Sparta (boleh milih persentase kegelapan 40/60/80%) & karpet standar.
Tidak ada subsidi bunga utk pembelian kredit, salah satu kerjasamanya adalah dg bank Panin dg bunga & tenor sbb: flat 4,95% - 1th; 5,65% - 2th; 5,85% - 3th & 8,25% - 4th.
Dari info sekilas yang saya baca di internet, sepertinya harga OTR Exora di Indonesia juga masih sangat kompetitif bahkan sekalipun dibandingkan dg harga Exora di negeri asalnya maupun di Thailand!
DUGAAN saya sih harga mobil tidak akan turun bahkan dalam pameran besar otomotif yad di bulan Juli 2010 ini, yang ada malah kemungkinannya utk naik karena berbagai faktor (spt naiknya harga material besi, baja krn naiknya harga bijih besi dunia dll)
Catatan: mesin Exora yang kecil (1600 cc) memberikan satu keuntungan dalam hal besarnya pajak kendaraan, menurut info dari PMI, pajak kendaraan Exora (STNK) setahunnya kira-kira 2,3 jt saja.
“It is easy to hate and it is difficult to love. This is how the whole scheme of things works. All good things are difficult to achieve; and bad things are very easy to get.†- Confucius (551-479 BCE)
harusnya sih kenaikan harga besi itu gak menaikan harga jual sebuah mobil, karena material di sebuah mobil itu nilainya gak sampe +- 10%, sedangkan sisanya yg 50% biasanya adalah biaya riset yg makin menurun seiring banyaknya produksi, yg 40% biasanya adalah cost produksi, termasuk perawatan peralatan seperti dies dan mould, apalagi apabila termasuk mobil populer harusnya di tahun ke 4 itu sudah tinggal 60% dengan asumsi keuntungan untuk pengembangan next project 10%
@inuendo
he he he.. abis di Republik Indonesia harga mobil selalu saja naik dari waktu ke waktu, dari tahun ke tahun... apa pernah ada harga mobil turun di negeri ini??? [kecuali selama satu periode sesudah kerusuhan bulan Mei 1998 yang mana krisis moneter juga lagi mencengkeram]
Ada aja alasan ATPM untuk menaikkan harga mobilnya, salah satu alasan klasik adalah jika kurs Rupiah turun; namun jika kurs Rp menguat seperti sekarang ini, tetap saja harga mobil naik!!!
ntar alasan lainnya dari ATPM adalah pemerintah menaikkan macam-macam pungutan; faktor inflasi; kenaikan upah minimum (UMR); kenaikan macam-macam komponen biaya lainnya: listrik, BBM, dan sebagainya.
Dengan alur berpikir seperti itu, jadi sah-sah saja untuk menduga bahwa setiap kenaikan harga dari salah satu komponen (spt besi) akan dimanfaatkan oleh ATPM sebagai helah untuk menaikkan harga jualnya
nga pernah koq dibahas bahwa komponen X ini porsinya kecil saja sehingga tidak signifikan untuk menyebabkan kenaikan harga mobil keseluruhan
Ada yang perhatikan bahwa price list mobil Toyota sudah bergerak sejak awal Maret ini?
kalau nga salah ingat bahkan per Jan 2010 sudah ada list baru lalu Maret 2010 berubah lagi.
@HasanFenny, pokoknya signifikan deh, besarnya hampir 2X diskon yg bisa diberikan oleh mobil Avanza dari listnya :-) jika kurang yakin, cek aja langsung ke PMI Slipi ;-)
“It is easy to hate and it is difficult to love. This is how the whole scheme of things works. All good things are difficult to achieve; and bad things are very easy to get.†- Confucius (551-479 BCE)
refleksi untuk berpikir ulang bahwa merek yang sudah mapan akan senantiasa lebih andal, lebih aman, bahwa postur yang meraksasa berarti lebih sempurna.... dan sebaliknya!
Pertanyaan lanjutan, mengapa harian terkemuka seperti KOMPAS "Tidak Berani" melaporkan detil dari berbagai kasus recall TOYOTA ini?
Apa ada kekuatiran dg hitungan bisnis & periklanan???
“It is easy to hate and it is difficult to love. This is how the whole scheme of things works. All good things are difficult to achieve; and bad things are very easy to get.†- Confucius (551-479 BCE)
harga mobil makin naik makin gak masuk akal karena siapa ya...
kita yg makin kaya sehingga mampu beli mobil berapapun harganya, atau karena memang kurang bisa berfikir rasional, saya rasa harga exora termasuk harga real dari sebuah kendaraan, karena nggak mungkin proton kasih subsidi, dengan cost yg kurang lebih sama harusnya kompetitor dari jepang pun harganya juga beda tipis.
lagi pula dengan keuntungan sama dan jumlah penjualan yg baik saya rasa untungnya sudah besar, jadi berasa mensubsidi perusahaan besar dengan selisih harga yg mesti kita tebus.
tapi efek baiknya laju kemacetan nggak terlalu signifikan naiknya... kebayang kalo apanja dikasih harga real yg mungkin di 90jtan, kalo di jejerin mungkin bisa mengelilingi dunia banyaknya
He he he banyak benarnya pula perkataan inuendo; jika apanja dihargai riil di level 90-an, bisa-bisa jalanan jabodetabek khususnya pulau jawa umumnya disesaki apanja [bisa2x ntar 5-in-1]...dan kasihanlah pemerintah kita, ntar subsidi BBM-nya bakal meledak, ...atau sekalian aja ya subsidi BBM dilarang digunakan mobil plat pribadi!!! :-D
lagian jk seharga begitu kita nga akan melihat advertizing-nya lagi di mana2 :-)
banyak perusahaan termasuk perusahaan nippon di sini yang gemar menggunakan apanja buat sales tenaga lokalnya karena selain sewanya lebih murah juga konsumsi BBM-nya lebih hemat drpd saudara tuanya...soal keamanan itu kan resiko pemakai
tapi cerita ttg benda2 overpriced atawa bergengsi, negeri ini adalah satu ladang yang paling subur untuk digarap karena rakyatnya termasuk paling berani mejeng... ingat aja fakta bahwa penjualan hape Vertu di sini termasuk yang paling laris di dunia; dan penjualan mobil BMW pernah mencapai posisi terbesar #2 atau #3 di Asia!!
dan sifat suka pamer kebendaan itu adalah saudara dekatnya sang korupsi, makanya jangan heran aja. itulah realitas yang ada...
“It is easy to hate and it is difficult to love. This is how the whole scheme of things works. All good things are difficult to achieve; and bad things are very easy to get.†- Confucius (551-479 BCE)
Ya biarin toh org mampu beli BMW, Vertu...duit masing2 - emangnya kalo beli Proton artinya gak suka pamer kebendaan? Liat dong populasi kita segubrak, kalo persentase sedikit saja yg kaya mampu beli BMW...udah senyum manis di Jerman.
Merek ternama lebih mahal itu lumrah - di produk apa pun...tas wanita, elektronik, mobil, pesawat, jam tangan. Kenyataan dunia, di belahan dunia manapun. Kayanya banyak bener yg sirik sama Avanza...yg lahir dr jaman bahlak...sebelum ada saingan berarti. Skrg sudah di percaya masyarakat, laris manis...Toyota ya tinggal menuai duit aja. Gak suka ya jangan beli...masih banyak pilihan MPV Toyota lainnya, Alphard juga dijual resmi kok di Indonesia
Back to Proton Exora, kok design interiornya gak "berani" kaya sodara2nya ya. Beda banget ama sedan2/hatchbacknya, yg interiornya unik.
Ane rasa kalau orang agak pamer/sombong gak apa apa asal jangan berlebihan apalagi kalau sampai merendahkan orang lain dan sepanjang diperoleh dgn cara halal.
Soalnya ... bagaimanapun dengan konsumsi barang lux ikut menggerakkan perekonomian
Misalnya mobil diperoleh dengan cara illegal - don't
Ijazah dengan cara dibeli - don't
setau saya exora masih di subsidi oleh pemerintah malaysia makanya hrgnya murah disini.
bukti nyatanya, mobil exora di malaysia dijual lbh mahal drpd di indo
Government policy has kept the Proton cheaper than other makes by the simple strategy of taxing the competition, while giving Proton exemptions or rebates from these same taxes. Duties on packages of parts for assembly into complete cars in Malaysia is said to average about 30%. Proton is exempted from most of these[19]
On 1 January 2008, the postponed-several-times full implementation of an ASEAN Free Trade Agreement [20] which Malaysia originally signed on to in January 1992, was to finally have come into effect. The agreement would effectively bar practices that discriminate against goods (including vehicles) that are considered “Made in ASEAN†by the use of Tariff and/or Non-Tariff Barriers. This would practically eliminate most of the price advantage, achieved by way of the 50% rebate Proton (and other “Malaysian-made†cars) enjoy on a hefty (75 to 105%) engine-capacity-related Excise Duty applied to new cars sold in Malaysia.
This rebate is largely responsible for non-Malaysia ASEAN-made cars costing between 30 and 60 % more than an equivalent Malaysian-made vehicle. With a “level playing fieldâ€Â, within the confines of CEPT[20] (which till end 2009 allows a maximum 5% import duty, reducing to zero in 2010) using existing FOB prices, an ASEAN (Thai-made) Honda or Toyota would sell for within 10% of a comparable Proton, and would probably result in the devastation of Proton's market share and the company. As it appears that this would be an unacceptable consequence to the Malaysian government, for the time being, local car manufacturers will be allowed to continue receiving the excise duty rebate, with the Malaysian Government picking up the tab for probable penalties it will have to pay to ASEAN members for contarvening established free-trade regulations.
As 2008 progressed, it became apparent that more and more global manufacturers reasoned that the level playing field stipulated by CEPT will continue to be ignored by the Malaysian government for as long as possible. This temporarily derailed these manufacturers' previous plans to use Thailand (principally) as their ASEAN manufacturing hub, and forced them to reintroduce Malaysian-assembly of some models from CKD. This move allowed these foreign marques to benefit from better tariff structures applied to such vehicles, in an effort to remain competitive (in the non-National car segment), and to narrow the price difference between their models and equivalent (Excise Duty rebated) Malaysian-made cars.
inuendo wrote:harga mobil makin naik makin gak masuk akal karena siapa ya...
kita yg makin kaya sehingga mampu beli mobil berapapun harganya, atau karena memang kurang bisa berfikir rasional, saya rasa harga exora termasuk harga real dari sebuah kendaraan, karena nggak mungkin proton kasih subsidi, dengan cost yg kurang lebih sama harusnya kompetitor dari jepang pun harganya juga beda tipis.
lagi pula dengan keuntungan sama dan jumlah penjualan yg baik saya rasa untungnya sudah besar, jadi berasa mensubsidi perusahaan besar dengan selisih harga yg mesti kita tebus.
tapi efek baiknya laju kemacetan nggak terlalu signifikan naiknya... kebayang kalo apanja dikasih harga real yg mungkin di 90jtan, kalo di jejerin mungkin bisa mengelilingi dunia banyaknya
Itu teori yg di bold gimana dapetnya bro?
Mungkinkah proton murahin harganya karena itu taktik dagang aja, alias kalo dihargain sama dengan market leader maka daya saingnya jadi menurun.
Ane bingung aja koq tiba2 bisa harga si proton yg jadi harga real dari sebuah kendaraan (baca mobil)
Kalo ane bilang sih engga ada yg namanya harga real dari keseluruhan mobil karena mobil2 tsb beda2.
Ada yg bilang innova overprice, tapi kalo memang mao beli innova ya harus bayar harga "overprice" innova. Kalo cuma mao bayar seharga proton exora, ya dapetnya exora. gitu dong?
Kecuali kalo proton bisa jual produk yg 100% identical (bukan mirip lagi tapi identical: secara fisik, drive exp, dll) dengan semua mobil2 yg beredar disini dengan harga yg lebih murah, barulah kita bisa bilang bahwa harga real kendaraan/mobil adalah harganya si proton (exora), yg lain2 (yg dijual sama astra, indomobil, hpm, dll) semua overpriced.
kacau dah nih thread, jd menyimpang amat dr topic
ayuuuu sapa lagi review exoranya......
yg sdh review jg boleh review lagi, mana tau ada kejelekan dr exora yg timbul setelah posting terdahulunya
saya baru sadar, review soal kejelekan exora masih minim nih.......
Risol1 wrote:Ane bingung aja koq tiba2 bisa harga si proton yg jadi harga real dari sebuah kendaraan (baca mobil)
Jadi ntar kalo harga Proton naik jadi gak real lagi. Ntar kalo ada mobil buatan China yg lebih murah dan fitur lebih banyak...Proton jadi gak real lagi?
Seandainya Proton kelak sudah merebak jaringan sales, service, dan spare partsnya...membangun reputasi puluhan tahun dr Sabang sampai Merauke - trus ada pendatang baru yg tidak punya nama dan cuman gelar beberapa toko investasi secuil trus bisa jual murah, apakah Proton jadi tidak real lagi?
Trus kalau nanti Proton kampanye marketing besar2an untuk menaikkan penjualannya (dan pasti menambah cost), apa kah salah juga (soalnya Toyota disalahin punya iklan banyak). Apa Proton harus puas dengan penjualan secuil, tidak boleh marketing? Marketing = cost lho...ntar gak real lagi
pindah ke sini ternyata threadnya. kasian deh thread proton. bisa2 ntar semua thread jadi merk x vs toyota.
No one’s opinion is more correct than anyone else’s - All have a right to voice their opinions.
If you want to be respected, you need to show respect for others.
inuendo wrote:harga mobil makin naik makin gak masuk akal karena siapa ya...
kita yg makin kaya sehingga mampu beli mobil berapapun harganya, atau karena memang kurang bisa berfikir rasional, saya rasa harga exora termasuk harga real dari sebuah kendaraan, karena nggak mungkin proton kasih subsidi, dengan cost yg kurang lebih sama harusnya kompetitor dari jepang pun harganya juga beda tipis.
lagi pula dengan keuntungan sama dan jumlah penjualan yg baik saya rasa untungnya sudah besar, jadi berasa mensubsidi perusahaan besar dengan selisih harga yg mesti kita tebus.
tapi efek baiknya laju kemacetan nggak terlalu signifikan naiknya... kebayang kalo apanja dikasih harga real yg mungkin di 90jtan, kalo di jejerin mungkin bisa mengelilingi dunia banyaknya
Itu teori yg di bold gimana dapetnya bro?
Mungkinkah proton murahin harganya karena itu taktik dagang aja, alias kalo dihargain sama dengan market leader maka daya saingnya jadi menurun.
Ane bingung aja koq tiba2 bisa harga si proton yg jadi harga real dari sebuah kendaraan (baca mobil)
Kalo ane bilang sih engga ada yg namanya harga real dari keseluruhan mobil karena mobil2 tsb beda2.
Ada yg bilang innova overprice, tapi kalo memang mao beli innova ya harus bayar harga "overprice" innova. Kalo cuma mao bayar seharga proton exora, ya dapetnya exora. gitu dong?
Kecuali kalo proton bisa jual produk yg 100% identical (bukan mirip lagi tapi identical: secara fisik, drive exp, dll) dengan semua mobil2 yg beredar disini dengan harga yg lebih murah, barulah kita bisa bilang bahwa harga real kendaraan/mobil adalah harganya si proton (exora), yg lain2 (yg dijual sama astra, indomobil, hpm, dll) semua overpriced.
Yah ga apa2 bro maksudnya real mgkin..Really2 expensive juga bisa..he2..Kalo ane bilang sih mahal..masih bnyk pilihan bagus selain exora direntang harganya..Ane mempertanyakan keberadaan after sales service proton,kualitas interior exora,ketersediaan spare part 24 jam (kebayang mobil proton rusak di bali harus nunggu inden spare part di jakarta gawaaat ) dan lain2..untuk mobil seharga itu..
So ane ga bilang proton jelek cuma butuh usaha keras membangun brand image,meningkatkan after sales service dll untuk sukses melawan merk2 yg sudah eksis..
aldy wrote:So ane ga bilang proton jelek cuma butuh usaha keras membangun brand image,meningkatkan after sales service dll untuk sukses melawan merk2 yg sudah eksis..
like this.....
tinggal kt tunggu keseriusan proton menggarap market disini.....
"It took Japan 40 years to become a great automotive nation. It took South Korea 20 years. I think it will take China as little as
10 to 15 years." ~ Giorgetto Giugiaro
harga real disini bisa diartikan harga sebenernya yg wajar, saya bergerak di bidang manufaktur berurusan dengan yg beginian.
contoh gampang harga sebuah nasi goreng pada dasarnya secara realitas adalah di seputaran 20rb dengan isi yg sudah komplit, nah kalo di jual diatas 50rb kan dah agak susah diterima akal sehat.
kebetulah saya manufaktur di muffler untuk OEM yamaha, harga jual dari saya ke yamaha ambil untung bersih 10% dan harga jual dipasaran oleh yamaha di jual naik 20& dari harga saya, itu masih termasuk harga real, dan nilai jual keseluruhan dari 1 unit motor yamaha untungnya sekitar 30%, nah buat saya pribadi harga motor di indonesia termasuk harga real, tidak seperti di mobil.
Beberapa hari yl harian Bisnis Indonesia memuat tulisan angka penjualan delapan merek mobil Jepang, yakni Toyota, Honda, Daihatsu,Isuzu, Mazda, Mitsubishi, Nissan, dan Suzuki, yang menguasai sekitar 92,7% pasar Indonesia.
Sebagai konsumen saya sih mengharapkan adanya pilihan yang lebih banyak dalam sebuah pasar mobil yang lebih sempurna persaingannya, dan tidak didominasi sedemikian telak oleh otomotif dari sebuah negara saja, sebagaimana yang dinikmati oleh Jepun di Indonesia saat ini!! Dan apakah Jepun juga mendominasi sedemikian rupa di pasar otomotif negara-negara lain ???
Semoga saja dalam tahun-tahun ke depan ada pilihan yang lebih beragam akan mobil berkualitas dengan harga yang sangat kompetitif buat konsumen otomotif Indonesia.
Saya percaya jika persaingan pasar mobil di Indonesia berlangsung jauh lebih sempurna (menyangkut segala aspek dari ragam pilihan mobil, kualitas, keandalan, ketahanan, keselamatan, ketersediaan & harga spare part hingga pelayanan purnajual lainnya) dg pemain yang lebih beragam, harga jual mobil akan jauh lebih masuk akal pada umumnya...akan lebih baik buat konsumen!!
Jika banyak konsumen yang bersedia membayar premium buat sebuah merek, tentu banyak pula yang hanya bersedia membayar secara wajar saja buat fungsionalitas!
Lain kepala lain bulunya, lagian dalamnya kantong orang kan beda-beda :-)... tetapi pertama-tama tentu harus ada alternatif yang layak agar konsumen bisa memilih!
Untuk ukuran kewajaran harga jual sebuah mobil, tentunya kita bisa 'mengintip' ke pasar negara-negara lain yang tingkat persaingannya lebih sempurna, tentunya setelah disesuaikan dg besaran beragam pungutan oleh pemerintah!
Ttg iklan, pada pandanganku sendiri, apapun produk itu, jika diiklankan secara berlebihan, konsumennya akan terbebani lebih utk biaya pemasaran tsb!
Tidaklah baik buat konsumen jika sebuah produk bisa membebankan seluruh biaya pemasarannya yang eksesif kepada konsumen (lain cerita jika pabrikan utk sementara waktu bersedia mengurangi marginnya dalam rangka ekspansi aktivitas pemasaran tsb...namun ini biasanya hanya sesaat saja)...dalam sebuah pasar persaingan (lebih) sempurna, hal ini tidak akan terjadi! Produk lain akan mengambil alih pangsa pasar tsb!
Saya sih berharap Exora bisa sukses di pasar Indonesia sehingga memberikan pilihan yang lebih beragam kepada konsumen mobil MPV/SUV di sini! Juga merek-merek Korea, dan barangkali China dalam masa dekat. Pilihan yg lebih beragam akan lebih menguntungkan konsumen pada akhirnya. Pabrikan akan lebih terpacu membuat mobil dg kualitas lebih baik dengan biaya lebih kompetitif dan meneruskan efisiensi biaya tsb untuk faedah konsumen. Dan tentunya bagian terbesar dari konsumen Indonesia dari waktu ke waktu diharapkan semakin kritis untuk memilih yang terbaik dari price/performance ratio. Namun tentu akan selalu eksis sebagian konsumen dimana harga tidak masalah :-D bayangkan saja jika dulu ada banyak konsumen kaya Indonesia yang bersedia membayar HP Vertu, model termurah 80 jt pada satu waktu, hingga ratusan juta untuk sebuah HP bertahtakan berlian berlapiskan emas, apa yang bisa dilakukan konsumen semacam ini untuk sebuah mobil.... :-D
Saya berharap konsumen mobil Indonesia tidak "menutup pintu" terhadap kehadiran merek-merek yang "relatif baru" di sini (tapi mungkin tidak baru lagi di negara-negara lain), sebaliknya bersedia "membuka mata & telinga", bersikap lebih kritis untuk mencegah terjadinya pasar yang distortif!
Saya baru saja baca bahwa mobil-mobil Hyundai sukses menguasai pasar mobil Taxi di Singapura, ini menunjukkan kualitas & harganya berdaya saing sehingga perusahaan angkutan mau memilihnya.
“It is easy to hate and it is difficult to love. This is how the whole scheme of things works. All good things are difficult to achieve; and bad things are very easy to get.†- Confucius (551-479 BCE)