Setelah beberapa saat ngumpulin info dari brosur2 dan info di dunia maya, akhirnya kuputuskan pilih Nissan Frontier karena :
1) Tenaganya 150 hp (sementara L-200 Strada cuma 100 hp, dan D-Max 130 hp), Torsi 314. body lebar, ramping.
2) Menurut bengkel di Banjarmasin (yang sering menangani seabreg double cab berbagai merk), mesin Nissan buandel dan selama ini tidak ada masalah kecuali sistem pasokan bbm yang rentan solar oplosan.
3) Harga di Banjarmasin (April 2005) Rp.268 jt, lebih murah dari Ford Ranger versi lengkap atau Isuzu D-Max Rodeo.
4) Frontier dipilih oleh ICRC (palang merah internasional) untuk kendaraan operasional di Aceh (ratusan jumlahnya), tentunya berdasarkan pengalaman selama belasan taun di daerah bencana/perang.
Sekarang odometer mencapai 8000 km, tarikan oke banget..... top speed yang pernah kucapai sekitar 160 km/jam, itupun rasanya gas belum mentok lantai.... cuma bener rentan solar oplosan, sampai pernah harus kuras tanki, kemudian pasang extra fuel filter/water sedimenter merk Racor, dan pasang 2 biji Super Fuel Max di slang saluran bbm sebelum masuk ke injector..... setelah itu tidak pernah masalah lagi dengan solar, asal sering2 Racor dibersihkan (mudah, tinggal copot elemen, kocok2 dalam solar bersih, keringkan, pasang kembali, jangan lupa memompa water sedimenter aslinya, sebelum ngencengin pengunci elemen filter Racor.....
