Biasanya ada SPBU yang satu mesin meliputi Premium & Pertamax. Jadi ngga perlu keluar terus masuk lagi. Kecuali mesin Premium n Pertamax nya pisah.paling klep nya lama2 bengkok....
siapa yg rajin bangeet tiap kali isi bensin campurin premium dgn pertamax.....
kalo pas lagi empty trus gimana tuh....??? apa mesti masuk spbu isi premium dulu, trus kalo udah kelar masuk lagi isi pertamax......bwakakkakakakk...k..k.k......
mendingan 100% premium / pertamax....
Harga Pertamax disesuaikan Bulan Depan menjadi Rp 5000
Moderators: Ryan Steele, sh00t, r12qiSonH4ji, avantgardebronze, akbarfit
-
- New Member of Mechanic Master
- Posts: 9595
- Joined: Thu May 15, 2003 16:12
- Location: Indonesia
-
- New Member of Mechanic Master
- Posts: 9595
- Joined: Thu May 15, 2003 16:12
- Location: Indonesia
-
- Member of Senior Mechanic
- Posts: 296
- Joined: Mon Jul 04, 2005 13:55
- Location: Shinjuku
Dan tidak sampai tiga bulan pasti giliran premium yang akan naik.mpoezz wrote:oh iya bulan depan katanya pertamax jadi 5700 dan pertamax plus jadi 5900.saya denger dari radio suara surabaya tadi malam jam 8 an.
Menaikkan pertamax itu cuma tujuan antara, tujuan akhir atau yang sebenarnya adalah menaikkan harga premium.
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 2297
- Joined: Thu Jul 29, 2004 11:09
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 873
- Joined: Tue Jul 27, 2004 14:03
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 2961
- Joined: Tue Jul 13, 2004 17:34
Justru dampak terhadap ekonomi karena membengkaknya subsidi lebih jelek :
Subsidi BBM yang membengkak akibat mahalnya harga minyak dunia, menyebabkan defisit besar pada APBN kita, yang menyebabkan turunnya kepercayaan pada RI dan rupiah, makanya akhir2 ini rupiah melemah sehingga dollar hampir tembus Rp 10.000 per dollar. Selain itu untuk menutup kekurangan anggaran negara untuk mencukupi subsidi BBM, pemerintah menggenjot penerimaan pajak, contohnya pemberlakuan pajak transaksi pembelian/penjualan tanah dan rumah sebesar 5% bagi masing2 pihak, kenaikan PPN-BM mobil, kenaikan tarif dasar listrik pada beban puncak, dan penggalakkan pendaftaran NPWP, juga rencana kontroversial pemberlakuan pajak untuk reksadana dan transaksi2 saham.
Bukankah untuk dunia usaha, yang penting adalah kestabilan? Kestabilan kurs, kestabilan pajak, dll?
Mana yang lebih baik, bisa membeli bensin bersubsidi tapi kurs rupiah turun terus dengan dashyat, pajak2 baru terus bermunculan, kelangkaan BBM kerap terjadi.... atau bensin tidak lagi disubsidi, tapi kurs rupiah stabil, tidak ada pajak yang aneh2, dan pendidikan serta pelayanan kesehatan untuk rakyat miskin digratiskan... ?
Subsidi BBM yang membengkak akibat mahalnya harga minyak dunia, menyebabkan defisit besar pada APBN kita, yang menyebabkan turunnya kepercayaan pada RI dan rupiah, makanya akhir2 ini rupiah melemah sehingga dollar hampir tembus Rp 10.000 per dollar. Selain itu untuk menutup kekurangan anggaran negara untuk mencukupi subsidi BBM, pemerintah menggenjot penerimaan pajak, contohnya pemberlakuan pajak transaksi pembelian/penjualan tanah dan rumah sebesar 5% bagi masing2 pihak, kenaikan PPN-BM mobil, kenaikan tarif dasar listrik pada beban puncak, dan penggalakkan pendaftaran NPWP, juga rencana kontroversial pemberlakuan pajak untuk reksadana dan transaksi2 saham.
Bukankah untuk dunia usaha, yang penting adalah kestabilan? Kestabilan kurs, kestabilan pajak, dll?
Mana yang lebih baik, bisa membeli bensin bersubsidi tapi kurs rupiah turun terus dengan dashyat, pajak2 baru terus bermunculan, kelangkaan BBM kerap terjadi.... atau bensin tidak lagi disubsidi, tapi kurs rupiah stabil, tidak ada pajak yang aneh2, dan pendidikan serta pelayanan kesehatan untuk rakyat miskin digratiskan... ?

-
- Member of Senior Mechanic
- Posts: 259
- Joined: Sun Jul 17, 2005 11:00
- Location: Jakarta
Subsidi BBM saya rasa subsidi yang salah target. Yang harusnya disubsidi adalah rakyat kecil, pendidikan, kesehatan, manula, etc. Bukan orang-orang yang punya mobil. Karna terus terang yang menikmati subsidi ya kita-kita ini, dengan terus menggunakan Premium.
Saya pernah baca kalau dengan dengan harga minya sekarang ini (US$ 65+) dana yang perlu dikeluarkan pemerintah untuk subsidi BBM pertahunnya adalah 160 trilyun!
Bayangkan kalau APBN pendidikan kita sebesar itu, atau APBN kesehatan, sekolah bisa gratis dan kesehatan masyarakat, bisa terjamin, polio, busung lapar bisa berkurang. Dengan kondisi tentunya yang namanya korupsi juga harus dibabat..
Saya pribadi punya Inova yang saya isi Pertamax. Kalo terdesak baru saya isi Premium (kalo lagi keluar kota dan nggak ada pertamax), setelah saya itung-itung perbulannya beda 800 ribuan.. Yah masih dalam taraf toleransi lah, nggak ada engine knocking lagi..
Cuman yang penting, saya nggak ambil subsidi yang seharusnya lebih dibutuhkan oleh orang yang kurang beruntung dari saya..
Salam..
Saya pernah baca kalau dengan dengan harga minya sekarang ini (US$ 65+) dana yang perlu dikeluarkan pemerintah untuk subsidi BBM pertahunnya adalah 160 trilyun!
Bayangkan kalau APBN pendidikan kita sebesar itu, atau APBN kesehatan, sekolah bisa gratis dan kesehatan masyarakat, bisa terjamin, polio, busung lapar bisa berkurang. Dengan kondisi tentunya yang namanya korupsi juga harus dibabat..
Saya pribadi punya Inova yang saya isi Pertamax. Kalo terdesak baru saya isi Premium (kalo lagi keluar kota dan nggak ada pertamax), setelah saya itung-itung perbulannya beda 800 ribuan.. Yah masih dalam taraf toleransi lah, nggak ada engine knocking lagi..

Cuman yang penting, saya nggak ambil subsidi yang seharusnya lebih dibutuhkan oleh orang yang kurang beruntung dari saya..
Salam..
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 873
- Joined: Tue Jul 27, 2004 14:03
Ya ya betul, memang dari dulu saya setuju tidak ada subsidi Premium, Pertamax, Pertamax Plus.
Kalau menurut Mr. Conan dampak dari kenaikan ini justru positif, karena secara makro lebih menguntungkan Indonesia, walaupun secara mikro ya kita harus 'menderita' - yaitu belajar ikat pinggang, menyesuaikan dan berhemat bbm.
Prediksi saya di jalanan jumlah mobil berkurang, dan jumlah motor bertambah.
Kalau menurut Mr. Conan dampak dari kenaikan ini justru positif, karena secara makro lebih menguntungkan Indonesia, walaupun secara mikro ya kita harus 'menderita' - yaitu belajar ikat pinggang, menyesuaikan dan berhemat bbm.
Prediksi saya di jalanan jumlah mobil berkurang, dan jumlah motor bertambah.
-
- Member of Senior Mechanic
- Posts: 259
- Joined: Sun Jul 17, 2005 11:00
- Location: Jakarta
Dampak Pertamax (dan yang plus) naik saya rasa nggak bakalan signifikan. Toh pengguna Pertamax juga sedikit, penghilangan subsidi juga nggak bakal banyak.
Kalao Premium dinaikkan baru mungkin kerasa dampaknya. Biasanya kondisi pasar akan "chaos" dulu, harga naik, inflasi, etc, etc. Tapi kemudian bakalan capai equilibrium baru yang saya pikir akan lebih baik untuk jangka panjang.
Kalo jumlah mobil saya rasa nggak bakalan berkurang secara signifikan. Malah untuk beberapa tipe tertentu akan tetap naik, yaitu tipe-tipe ekonomis.
Saya pernah baca, kalo orang Indonesia lebih pilih beli mobil dibandingkan dengan beli rumah. Jadi kayaknya memang mau BBM naik berapa juga, orang masih akan beli. Daya beli mungkin kurang, tapi tetap akan beli.
Kalao Premium dinaikkan baru mungkin kerasa dampaknya. Biasanya kondisi pasar akan "chaos" dulu, harga naik, inflasi, etc, etc. Tapi kemudian bakalan capai equilibrium baru yang saya pikir akan lebih baik untuk jangka panjang.
Kalo jumlah mobil saya rasa nggak bakalan berkurang secara signifikan. Malah untuk beberapa tipe tertentu akan tetap naik, yaitu tipe-tipe ekonomis.
Saya pernah baca, kalo orang Indonesia lebih pilih beli mobil dibandingkan dengan beli rumah. Jadi kayaknya memang mau BBM naik berapa juga, orang masih akan beli. Daya beli mungkin kurang, tapi tetap akan beli.
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 2980
- Joined: Thu Jul 22, 2004 14:10
- Location: Kingdom of Heaven
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 873
- Joined: Tue Jul 27, 2004 14:03
-
- Member of Senior Mechanic
- Posts: 259
- Joined: Sun Jul 17, 2005 11:00
- Location: Jakarta
Ya itu kan Mr. Observer. Cuman kenyataannya beda.observer wrote:Mending beli mobil daripada rumah??! Semua juga tahu bahwa beli rumah nilainya naik, sedangkan beli mobil nilainya turun. Kalau saya sih mendingan beli rumah n motor, daripada beli mobil n ngak kebeli rumah, ya gak?
Saya lupa baca dimana tapi mereka coba ambil sample tentunya orang-orang yang mampu beli atau minimal kredit. Temuannya cukup menarik, lebih banyak yang pilih kredit mobil dibanding kredit rumah.
Rumah bisa ngontrak, mobil mana bisa. Mana transportasi umum juga tidak menunjang, jadi kebuituhan mobil atrau kendaraan dirasa lebih penting dibandingkan kebutuhan rumah.
Aneh kan, ya itulah Indonesia.
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 2980
- Joined: Thu Jul 22, 2004 14:10
- Location: Kingdom of Heaven
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 873
- Joined: Tue Jul 27, 2004 14:03
Rumah boleh ngontrak tapi mobil harus ada?? Mungkin maksudnya mobil disini bukan hanyalah buat gengsi, tapi juga dipakai buat bisnis kali.
Sorry, saya sungguh tidak percaya orang bisa gara2 buat gengsi meningan punya mobil daripada rumah.
Kalau alasannya angkutan umum jelek, kan bisa pakai motor ya gak?
Emangnya harga diri orang Indonesia sudah sangking rendahnya, sampai identitas dirinya dicerminkan dari mobilnya???
Sorry, saya sungguh tidak percaya orang bisa gara2 buat gengsi meningan punya mobil daripada rumah.

Kalau alasannya angkutan umum jelek, kan bisa pakai motor ya gak?
Emangnya harga diri orang Indonesia sudah sangking rendahnya, sampai identitas dirinya dicerminkan dari mobilnya???
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 2980
- Joined: Thu Jul 22, 2004 14:10
- Location: Kingdom of Heaven
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 2980
- Joined: Thu Jul 22, 2004 14:10
- Location: Kingdom of Heaven
-
- Member of Senior Mechanic
- Posts: 259
- Joined: Sun Jul 17, 2005 11:00
- Location: Jakarta
Wah ini bukan masalah gengsi bung Obs, di Indonesia kita-kita secara sadar maupun tidak lebih di encourage untuk beli mobil/kendaraan dibanding untuk beli rumah.observer wrote:Rumah boleh ngontrak tapi mobil harus ada?? Mungkin maksudnya mobil disini bukan hanyalah buat gengsi, tapi juga dipakai buat bisnis kali.
Sorry, saya sungguh tidak percaya orang bisa gara2 buat gengsi meningan punya mobil daripada rumah.![]()
Kalau alasannya angkutan umum jelek, kan bisa pakai motor ya gak?
Emangnya harga diri orang Indonesia sudah sangking rendahnya, sampai identitas dirinya dicerminkan dari mobilnya???
Alasan kenapa banyak orang pilih mobil (atau secara umum kendaraan roda empat atau dua) lebih dahulu dibanding rumah atau tempat tinggal:
1. Murahnya harga BBM
Harga BBM yang sangat terjangkau di negri ini saya rasa merupakan salah satu unsur kenapa banyaknya orang beli kendaraan. Coba liat negara lain seperti Singapore atau US, dengan harga minyak yang ampir 3 dollar segalon, mereka harus bayar hampir 9000 an perliter, Indonesia premium cuman 2400. Dengan harga BBM semurah itu, kita-kita nggak melihat pengeluaran BBM sebagai suatu beban. Jadinya banyak orang di Indonesia yang punya mobil lebih dari satu.
2. Parahnya sistam trasnportasi publik
Pernah rasain naik metro mini? Mau nggak ngajakin anak-istri naik metro mini hari minggu ke KGM.. hehehe.. Ini juga salah satu alasan kenapa kita-kita kembali di encourage untuk beli mobil. Kepala keluarga di Singapore atau Malaysia misalnya, mungkin mereka nggak perlu banget punya mobil. Transportasi publik sudah ok mending invest di HDB flat. Ya nggak..?
3. Kultur kekeluargaan Asia.
Di Indonesia itu ada konsep Rumah Mertua Indah. Belum punya rumah bisa tinggal di rumah mertua, atau di rumah orang tua. Emang pernah denger konsep Mobil Mertua Indah.. Mana bisa, tinggal boleh nebeng tapi mobil punya sendiri...
4. Lebih mudah dapetin Kredit Mobil dibanding KPR.
Dan kredit mobil juga lebih secara umum tersedia. Apalagi kredit motor. Punya Rp 100 ribu aja udah bisa bawa motor pulang. Satu alasan lagi kenapa orang Indonesia lebih terdorong untuk kredit kendaraan dulu.
5. Depresiasi harga mobil yang rendah.
Lihat contoh kasus kijang atau innova, dengan hanya depresiasi 15-20% setahun mobil undah jadi alat "investasi". Dan dengan harga terjangkau ya udah beli mobil dulu baru beli rumah..
6. Gengsi..
Nah ini salah satu unsur juga, orang Indonesia kan gengsinya tinggi2.. hehehe..
Kenyataan lah, siapa saja juga tau kalo invest di rumah itu lebih baik dan lebih menguntugkan, cuman ya itu, keadaan di Indonesia lebih condong untuk mendorong orang untuk memiliki kendaraan terlebih dahulu dibanding memiliki rumah.
Atau lebih condong untuk kredit mobil dulu, dibandingkan kredit rumah..
Hayoo ngaku.. siapa yang "beli" mobil dulu dibanding "beli" rumah. Rumahnya bukan warisan loh.. beli sendiri.. Bung Obs sepertinya beli rumah dulu ya..
Saya jujur saja, saya beli mobil dulu.
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 873
- Joined: Tue Jul 27, 2004 14:03
Memang, keponakan saya yang masih pujangan beli mobil dulu (sebelumnya pakai motor).
Ipar saya beli mobil dulu, kemudian karena mau nikah, mobilnya dijual dan beli rumah dan motor.
Saya setuju logika dua2nya - yaitu, prioritas sebelum nikah dan setelah nikah memang agak berbeda.
Setelah nikah kan belum punya bayi, jadi pakai motor bonceng berdua kan masih oke.
Daripada beli mobil melulu (sekalipun dengan depresiasi 10-15%), kapan dapat beli rumahnya, ya gak???
Ipar saya beli mobil dulu, kemudian karena mau nikah, mobilnya dijual dan beli rumah dan motor.
Saya setuju logika dua2nya - yaitu, prioritas sebelum nikah dan setelah nikah memang agak berbeda.
Setelah nikah kan belum punya bayi, jadi pakai motor bonceng berdua kan masih oke.
Daripada beli mobil melulu (sekalipun dengan depresiasi 10-15%), kapan dapat beli rumahnya, ya gak???
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 2980
- Joined: Thu Jul 22, 2004 14:10
- Location: Kingdom of Heaven
-
- Full Member of Senior Mechanic
- Posts: 475
- Joined: Sun Jul 10, 2005 16:36
- Location: Cideng
-
- Full Member of Senior Mechanic
- Posts: 364
- Joined: Fri Apr 22, 2005 6:50
Katanya perusahaan di Thailand mau membuka SPBU di Indonesia lhoo..
Apakah mereka melihat keuntungan walaupun keadaan Pertamina memburuk disini??
Mudah mudah SPBU swasta ini memberikan harga yang lebih terjangkau.. Amienn
Apakah mereka melihat keuntungan walaupun keadaan Pertamina memburuk disini??
Mudah mudah SPBU swasta ini memberikan harga yang lebih terjangkau.. Amienn
Death is not the end..
Death is the start of a new experience, through the dessert until the judgment day..
Death is the start of a new experience, through the dessert until the judgment day..
-
- New Member of Mechanic Master
- Posts: 9595
- Joined: Thu May 15, 2003 16:12
- Location: Indonesia
Siapa tau dia orang smart yang jabatannya tinggi, kemudian si bos langsung kasih dia C240 ? Bisa aja kan ? Dari pada si bos kasih rumah kan lebih muahal. Cukup untuk ningkatin status si orang smart tsb.waduh ngak tau tuh pak,saya sih pernah liat rumah nya didalam gang aja tapi mobil nya c240 2002 gress.
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 2980
- Joined: Thu Jul 22, 2004 14:10
- Location: Kingdom of Heaven
kakakaka bener juga pak digi bisa jadi tuhDigitALL wrote:Siapa tau dia orang smart yang jabatannya tinggi, kemudian si bos langsung kasih dia C240 ? Bisa aja kan ? Dari pada si bos kasih rumah kan lebih muahal. Cukup untuk ningkatin status si orang smart tsb.waduh ngak tau tuh pak,saya sih pernah liat rumah nya didalam gang aja tapi mobil nya c240 2002 gress.