conan wrote:
Tidak seperti Anda, bung Szli, aku tidak 'mendewakan' figur seperti Ghosn atau CEO TAM. Bahkan untuk kasus CEO TAM, aku tidak yakin dia orang yg sangat pintar. Siapapun juga jika disuruh jualan Toyota dari dulu, pasti bisa mencapai hasil yang sama. Kalau dia memang sangat pintar, pasar tidak akan terebut sedikitpun oleh Honda (Stream, CRV) dan Nissan (X-Trail, Serena) karena dari dulu tentu dia sudah terlebih dahulu memasukkan Wish, RAV4, Noah/Voxy, Harrier dan Alphard. HPM dan NMI tidak akan berkutik!
Pak Conan, stay calm dong
Jangan karena debat dengan Bung Szli, lalu kepancing bawa2 nama orang di luar forum
Terus terang saja, saya sama dengan mereka, pesimis dengan nasib hybrids di Indonesia selama keadaannya begini.
Maksudnya selama harga satu liter bensin mendekati harga satu liter aqua, mobil ini akan gak sukses di Indo, siapa yang salah coba???
Saya bilang pemerintahnya yang salah, bagaimana policy ngawur begini bisa bertahan sedemikian lama.
Kalau keadaannya begini, mobil hybrids ini nasibnya akan sama dengan mobil hobby seperti mobil sport misalnya, di mana penjualannya cuma segitu-gitu doang unitnya.
Tapi begitu misal harga bensin naik jadi Rp. 10.000/liter, baru semua orang akan rebutan beli mobil ini
Bahkan IU pun yang mobile banget dan pinter melihat niche market pun, gak ada yang berani masukin mobil ini, padahal Prius kan sudah lama.
Alasannya sama karena harga bensin satu liter sama dengan harga aqua, paling entar yang beli cuma segelintir orang yang kesadaran akan lingkungannya tinggi dan artis sinetron (buat publisitas)
Andaikata misal Pak Frans dari William Mobil misalnya pengen masukin ini mobil, pasti Pak William-nya, bilang "Frans, emang elu bisa jual itu mobil?. Gue gak yakin lho, tapi kalo elu pikir bisa, masukkin jangan banyak-banyak deh"
Masalah Wish, Voxy, segala kan memang Toyota ada rencana sendiri, bisa juga juga kan karena Astra perusahaan public, yang tanpa back-up shareholder, CEO tidak akan bisa berbuat banyak (emang entar siapa yang back-up investment-nya ?) Masalah diversifikasi Astra ke sektor lain selain otomotif juga jadi kendala buat dana
Baru sejak manufacturing-nya dipegang TMC sendiri backup menjadi lebih kuat, dan ini keliatan dari proyek avanza-xenia, innova dan yang terakhir Fortuner
Kembali ke topik, saya sendiri juga gak mengerti kenapa mereka gak masuk ke pasar Jazz dulu, padahal kalau dilihat pasar tersebut jauh lebih gemuk dari pasar X-Trail / CRV. Kemungkinan mereka juga tahu bahwa capacity production-nya akan kurang, padahal kan baru saja disuntik dana, masak mau nodong lagi
