Ad blocker detected: Our website is made possible by displaying online advertisements to our visitors. Please consider supporting us by disabling your ad blocker on our website.
Mari kita selamatkan bangsa ini....mari berantas korupsi.... n bersihkan aparat negara ke akar2nya (segala jenis panu, kadas, kurap, jamur yanga da di tubuh lembaga negara)....
You do not have the required permissions to view the files attached to this post.
sayangnya....... sang "pembersih" dan semua instansi terkait-nya, tidak luput dari kontaminasi penyakit "tamak".
apa karena hukumannya terlalu ringan yaach? (dan "proses"-nya pun bisa di-manipulasi? )
ber-andai2..........................., misalkan saja : hukumannya adalah hukuman mati, dan SEMUA harta sanak saudaranya ikut disita, harusnya "tikus2"-nya akan berkurang banyak (seperti yg telah dilakukan oleh negara tetangga)
kapan yaach.... negri tercinta ini bebas dari parasit2 loba? .... mungkinkaaah...?
Selama semua masih pada doyan duid sih.....rasanya susah mas bro......
Contoh sehari2 aja, apabila kita ditilang di luar kota.....baik itu emang salah kita atau kesalahan yg di cari2 polantas,, mana yg kita pilih ditang ditempat (damai) atau ke pengadilan negri setempat keesokan harinya?
Sedangkan posisi kita berada di luar kota n pada hari itu juga kita mesti pulang......
Memang kalau dilihat dari sisi negatif ya nggak bakal kita bisa membuat kemajuan. IMO semua itu harus dimulai dari diri sendiri. Sebagai contoh saya sudah mengambil komitment untuk tidak kasih sogokan pada polisi, apapun konsekuensinya, yaitu tanggal 5 agustus lalu saya distop polisi di sunter, saya pilih tilang walaupun ditawari bisa titip tilang 100 ribu. Akhirnya besok tanggal 21 Agustus hari Jumat saya harus ke datang ke pengadilan di Ancol. Terus terang ini adalah pertama kali saya menghadiri sidang karena kena tilang, bahkan seumur hidup saya belum pernah datang ke tempat yang namanya pengadilan. Akan tetapi yang namanya perubahan itu harus dimulai dari diri sendiri.
Korupsi sampai kiamat pun nggak bakal ada habisnya....he...he..he. Seperti membenturkan kepala ke tembok.
Tapi tentu kita tak boleh berkecil hati. Mungkin para pejabat sebelumnya harus masuk Institute Kata Hati....dan harus paham benar manajemen Ikhlas dan Cerdas secara sipritual, Jadi walau fasilitas udah lengkap,gaji udah gede,nama udah besar,pokokny udah the best gara gara bodoh secara spiritual dan nggak paham Manjemen Ihklas mau aja korupsi dan membunuh, yang ujung ujungnya malah di buih..
esh wrote:Memang kalau dilihat dari sisi negatif ya nggak bakal kita bisa membuat kemajuan. IMO semua itu harus dimulai dari diri sendiri. Sebagai contoh saya sudah mengambil komitment untuk tidak kasih sogokan pada polisi, apapun konsekuensinya, yaitu tanggal 5 agustus lalu saya distop polisi di sunter, saya pilih tilang walaupun ditawari bisa titip tilang 100 ribu. Akhirnya besok tanggal 21 Agustus hari Jumat saya harus ke datang ke pengadilan di Ancol. Terus terang ini adalah pertama kali saya menghadiri sidang karena kena tilang, bahkan seumur hidup saya belum pernah datang ke tempat yang namanya pengadilan. Akan tetapi yang namanya perubahan itu harus dimulai dari diri sendiri.
Kalo pake slip biru, kan ga usah pake sidang. Bayar denda di ATM, terus ambil SIM/STNK nya di polisi yg ngasih tilang.
esh wrote:Memang kalau dilihat dari sisi negatif ya nggak bakal kita bisa membuat kemajuan. IMO semua itu harus dimulai dari diri sendiri. Sebagai contoh saya sudah mengambil komitment untuk tidak kasih sogokan pada polisi, apapun konsekuensinya, yaitu tanggal 5 agustus lalu saya distop polisi di sunter, saya pilih tilang walaupun ditawari bisa titip tilang 100 ribu. Akhirnya besok tanggal 21 Agustus hari Jumat saya harus ke datang ke pengadilan di Ancol. Terus terang ini adalah pertama kali saya menghadiri sidang karena kena tilang, bahkan seumur hidup saya belum pernah datang ke tempat yang namanya pengadilan. Akan tetapi yang namanya perubahan itu harus dimulai dari diri sendiri.
Kalo pake slip biru, kan ga usah pake sidang. Bayar denda di ATM, terus ambil SIM/STNK nya di polisi yg ngasih tilang.
kalau korupsi yang pelakunya polisi itu gak seberapa....dan lagi juga duit kayak gitu nggak bikin jadi harta,paling di bagi and buat makan makan sama kapitenya...
yang kelewatan etoh korupsinya pejabat pejabat gebleg....