Grand launching grandis tanggal 22 feb!
Moderators: r12qiSonH4ji, avantgardebronze, akbarfit, Ryan Steele, sh00t
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1136
- Joined: Thu Mar 04, 2004 6:47
Grand launching grandis tanggal 22 feb!
Dapat dari situs http://www.oto.co.id
MPV modern dengan fitur yang memberikan kenyamanan dan kemewahan berkendara, Selasa (22/2) pekan depan dipastikan diluncurkan PT. Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB).
Mobil keluarga dengan nama Grandis itu bukanlah mobil baru. Pada hajatan ``Jakarta Motor Cycle Show 2004`` yang berlangsung Agustus 2004 lalu, sosoknya sudah menghiasi stand mobil berlogo Tiga Berlian. ``Kami akan luncurkan kepada rekan-rekan pers pada 22 Februari, dilanjutkan dengan launching untuk kalangan customer pada 25 Februari nanti,`` kata sumber redaksi yang tidak mau disebut jati dirinya.
Kehadiran MPV dengan mesin 2400 cc ini makin meramaikan pasar MPV yang kini dihuni beragam merek, seperti Honda (Stream), Hyundai (Trajet), Kia Carens II, Sedona, Mazda MPV, Chevrolet Zafira, Toyota Wish dan sebagainya.
Sayang, redaksi tidak memperoleh harga pasti mobil yang kehadirannya di Indonesia masih dalam bentuk built up itu. ``Sabar, kita akan buka semuanya pada tanggal 22 Februari nanti,`` kata si sumber.
MPV modern dengan fitur yang memberikan kenyamanan dan kemewahan berkendara, Selasa (22/2) pekan depan dipastikan diluncurkan PT. Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB).
Mobil keluarga dengan nama Grandis itu bukanlah mobil baru. Pada hajatan ``Jakarta Motor Cycle Show 2004`` yang berlangsung Agustus 2004 lalu, sosoknya sudah menghiasi stand mobil berlogo Tiga Berlian. ``Kami akan luncurkan kepada rekan-rekan pers pada 22 Februari, dilanjutkan dengan launching untuk kalangan customer pada 25 Februari nanti,`` kata sumber redaksi yang tidak mau disebut jati dirinya.
Kehadiran MPV dengan mesin 2400 cc ini makin meramaikan pasar MPV yang kini dihuni beragam merek, seperti Honda (Stream), Hyundai (Trajet), Kia Carens II, Sedona, Mazda MPV, Chevrolet Zafira, Toyota Wish dan sebagainya.
Sayang, redaksi tidak memperoleh harga pasti mobil yang kehadirannya di Indonesia masih dalam bentuk built up itu. ``Sabar, kita akan buka semuanya pada tanggal 22 Februari nanti,`` kata si sumber.
-
- New Member of Mechanic Master
- Posts: 9595
- Joined: Thu May 15, 2003 16:12
- Location: Indonesia
Wah gw ngga sabar menunggu peluncuran Mitsu GRANDIS ! Apalagi setelah pihak KTB gencar mempromosikan MPV sportynya di mana2, bisa jadi konsumen akan melirik Grandis dibandingkan Odyssey yang jauh lebih mahal.
Kalo KTB serius bermain di segmen MPV, harusnya Grandis yang dibanderol 292 juta OTR ini bisa sukses. Terlebih lagi segala kelebihan fasilitas yang ditawarkannya.
Kalo KTB serius bermain di segmen MPV, harusnya Grandis yang dibanderol 292 juta OTR ini bisa sukses. Terlebih lagi segala kelebihan fasilitas yang ditawarkannya.
-
- New Member of Mechanic Master
- Posts: 9595
- Joined: Thu May 15, 2003 16:12
- Location: Indonesia
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1136
- Joined: Thu Mar 04, 2004 6:47
PT. Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB) sebagai agen tunggal pemegang merk Mitsubishi ikut meramaikan pasar MPV (multi purpose vehicle) di Indonesia dengan meluncurkan minivan terbaru, Mitsubishi Grandis, Rabu (23/2). Mobil yang pernah diperkenalkan pada pameran Gaikindo Auto Expo 2004 itu kini telah resmi dipasarkan dan diharapkan akan mendapat sambutan positif dari publik otomotif tanah air.
Marketing Director PT, KTB, Rizwan Alamsjah, dalam acara peluncuran di Jakarta menyatakan, keputusan pihaknya untuk meluncurkan Grandis tak lain adalah untuk melengkapi line up produk Mitsubishi, selain juga karena permintaan pasar terhadap kendaraan MPV yang terus meningkat.
"Tujuan kami untuk meluncurkan Grandis adalah ingin memenuhi demand yang semakin meningkat terhadap MPV. Kami juga melihat pasar MPV untuk segmen atas ini di Indonesia masih kosong. Grandis memang ditujukan untuk pribadi yang mengutamakan gengsi dan merupakan mobil jelmaan dari future car yang telah dirancang Mitsubshi," papar Rizwan.
Respon pasar terhadap Grandis sejauh ini menurut Rizwan menunjukkan isyarat positif. Hal itu dibuktikan dengan tingginya jumlah daftar tunggu konsumen (inden) yang saat ini sudah mencapai 650 unit. Tak heran jika Mitsubishi mencanangkan terget penjualan mobil yang diimpor dari Thailand ini hingga mencapai 1.800 unit untuk tahun ini.
"Dengan kapasitas produksi rata-rata 150 unit per bulannya, kami menargetkan penjualan Grandis mencapai 1.800 unit tahun ini. Namun jika melihat animo dari pasar yang begitu tinggi, saya kira jumlahnya akan lebih besar. Hingga saat ini saja, kami sudah terima order 650 unit dan itu melebihi kapasitas yang ada, sehingga kami sempat stop pesanan bulan lalu," terang Rizwan.
Kendaraan Prestis
Seperti kebanyakan MPV yang telah beredar di Indonesia, bentuk Grandis memang mirip dengan pesaingnya seperti Honda Oddysey atau bahkan Kijang Innova. Dengan dimensi 4765mm x 1795mm x 1655mm dan ground clearence 155mm, minivan ini dapat memuat hingga tujuh penumpang dengan kursi yang bisa disetel sesuai kebutuhan.
Manager PC dan LCV PT. KTB, Marganda, mengklaim Grandis akan memberi nilai prestis tersendiri bagi pemiliknya karena mobil ini dikembangkan dengan konsep berbasis sedan mewah.
"Kecenderungan bentuk MPV saat ini memang sama. Grandis dikembangkan dengan konsep berbasis sedan dan bukannya van yang memiliki ground clearence lebih tinggi dan pintu sliding door," ujarnya.
Grandis juga lebih bertenaga karena mengusung mesin teknologi terbaru MIVEC (Mitsubishi Innovative Valve Timing and Lift Electronic Control) dengan kapasitas 2.4 liter. Mesin ini membuat penggunaan bahan bakar lebih irit (1 : 11,4 km/l), namun tenaga yang dihasilkan tetap besar yakni mencapai 165 hp/6500 rpm dan torsi maksimum 22,1 kgm/4000 rpm.
Sistem transmisi Grandis sendiri menggunakan automatic 4-speed tiptronik, dan dilengkapi dengan berbagai fitur keamanan dan kenyamanan berkendara Harga Grandis terbilang cukup bersaing untuk mobil sekelasnya. Untuk daerah Jakarta, Grandis dipasarkan dengan harga Rp292 juta (on the road).
Marketing Director PT, KTB, Rizwan Alamsjah, dalam acara peluncuran di Jakarta menyatakan, keputusan pihaknya untuk meluncurkan Grandis tak lain adalah untuk melengkapi line up produk Mitsubishi, selain juga karena permintaan pasar terhadap kendaraan MPV yang terus meningkat.
"Tujuan kami untuk meluncurkan Grandis adalah ingin memenuhi demand yang semakin meningkat terhadap MPV. Kami juga melihat pasar MPV untuk segmen atas ini di Indonesia masih kosong. Grandis memang ditujukan untuk pribadi yang mengutamakan gengsi dan merupakan mobil jelmaan dari future car yang telah dirancang Mitsubshi," papar Rizwan.
Respon pasar terhadap Grandis sejauh ini menurut Rizwan menunjukkan isyarat positif. Hal itu dibuktikan dengan tingginya jumlah daftar tunggu konsumen (inden) yang saat ini sudah mencapai 650 unit. Tak heran jika Mitsubishi mencanangkan terget penjualan mobil yang diimpor dari Thailand ini hingga mencapai 1.800 unit untuk tahun ini.
"Dengan kapasitas produksi rata-rata 150 unit per bulannya, kami menargetkan penjualan Grandis mencapai 1.800 unit tahun ini. Namun jika melihat animo dari pasar yang begitu tinggi, saya kira jumlahnya akan lebih besar. Hingga saat ini saja, kami sudah terima order 650 unit dan itu melebihi kapasitas yang ada, sehingga kami sempat stop pesanan bulan lalu," terang Rizwan.
Kendaraan Prestis
Seperti kebanyakan MPV yang telah beredar di Indonesia, bentuk Grandis memang mirip dengan pesaingnya seperti Honda Oddysey atau bahkan Kijang Innova. Dengan dimensi 4765mm x 1795mm x 1655mm dan ground clearence 155mm, minivan ini dapat memuat hingga tujuh penumpang dengan kursi yang bisa disetel sesuai kebutuhan.
Manager PC dan LCV PT. KTB, Marganda, mengklaim Grandis akan memberi nilai prestis tersendiri bagi pemiliknya karena mobil ini dikembangkan dengan konsep berbasis sedan mewah.
"Kecenderungan bentuk MPV saat ini memang sama. Grandis dikembangkan dengan konsep berbasis sedan dan bukannya van yang memiliki ground clearence lebih tinggi dan pintu sliding door," ujarnya.
Grandis juga lebih bertenaga karena mengusung mesin teknologi terbaru MIVEC (Mitsubishi Innovative Valve Timing and Lift Electronic Control) dengan kapasitas 2.4 liter. Mesin ini membuat penggunaan bahan bakar lebih irit (1 : 11,4 km/l), namun tenaga yang dihasilkan tetap besar yakni mencapai 165 hp/6500 rpm dan torsi maksimum 22,1 kgm/4000 rpm.
Sistem transmisi Grandis sendiri menggunakan automatic 4-speed tiptronik, dan dilengkapi dengan berbagai fitur keamanan dan kenyamanan berkendara Harga Grandis terbilang cukup bersaing untuk mobil sekelasnya. Untuk daerah Jakarta, Grandis dipasarkan dengan harga Rp292 juta (on the road).
-
- New Member of Mechanic Master
- Posts: 9595
- Joined: Thu May 15, 2003 16:12
- Location: Indonesia
Berarti Grandis ini bisa dibilang laris manis. Iklannya jarang sekali sudah banyak yang inden, apalagi kalo diiklanin spt Innova. Hehehe ...Respon pasar terhadap Grandis sejauh ini menurut Rizwan menunjukkan isyarat positif. Hal itu dibuktikan dengan tingginya jumlah daftar tunggu konsumen (inden) yang saat ini sudah mencapai 650 unit. Tak heran jika Mitsubishi mencanangkan terget penjualan mobil yang diimpor dari Thailand ini hingga mencapai 1.800 unit untuk tahun ini.
Pihak KTB ngga seperti TAM, kalo indennya udah melebihi kapasitas yang ada langsung di stop dulu. Kalo TAM, buka terus ..."Dengan kapasitas produksi rata-rata 150 unit per bulannya, kami menargetkan penjualan Grandis mencapai 1.800 unit tahun ini. Namun jika melihat animo dari pasar yang begitu tinggi, saya kira jumlahnya akan lebih besar. Hingga saat ini saja, kami sudah terima order 650 unit dan itu melebihi kapasitas yang ada, sehingga kami sempat stop pesanan bulan lalu," terang Rizwan.
Berhubung laku, gw harap pihak KTB tidak menaikkan harga Grandis. Jangan sampe meniru brand2 laen yang suka pasang harga terlalu tinggi. It's not gud !
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1136
- Joined: Thu Mar 04, 2004 6:47
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 917
- Joined: Mon Jun 07, 2004 2:38
Tadi siang baru lihat Grandis di dealer Mitsu.
Wow ! Habis lihat Kuda, lihat Grandis sangat beda ! Modern, futuristik dan sleek design.
Interior bagus dan juga trimnya. Cuman yaitu, baris 3nya mirip Odyssey, sedikit lebih sempit malah. Cuman bisa 2 dewasa, dan baris 2 harus " ngalah " supaya orang di 3rd row bisa dapat legroom. Dan saat saya dukuk di baris 3, rambut saya sudah pas menyentuh plafon.
Tapi toh Odyssey baris 3 cuman sedikit mendingan. Dengan harga 292 vs Odyssey 430, its a very reasonable price. Of course CBU Thailand baru bisa segitu. Kalau CBU Japan, ngak mungkin deh. Now we know why KTB bisa keluar harga segitu. Thanks to AFTA !
So, in a nut shell, Grandis itu mirip ama Odyssey, sedikit lebih kecil, tapi dengan harga segitu, ngak surprise yang pesan 650 orang banding cuman 100 for the Odyssey for their respective first batch orders.
Once again design / price sering lebih pengaruh sales banding cuma merek tok. Honda is a popular brand. But at 430 juta, so what ? Odyssey mana bisa lawan Grandis dalam hal sales ? That 650 initial order artinya Grandis bakal di terima konsumen deh di sini. Its a lot more than I expected.
Honda meskipun mereknya lebih OK banding Mitsu di mata banyak konsumen di sini, tapi kalau harganya jauh berbeda, Mitsu pasti menang kasus ini. Same for Innova 2.7. TAM saja cuman targetkan 100 per bulan. My, thats far below Serena's monthly average of 300-450 ! The Kijang name juga tidak mempan jika harganya terlalu tinggi banding rivalnya yang lebih OK.
Yang mau test drive, katanya minggu ini ada berapa dealer Mitsu ada acara test drive Grandis.
Wow ! Habis lihat Kuda, lihat Grandis sangat beda ! Modern, futuristik dan sleek design.
Interior bagus dan juga trimnya. Cuman yaitu, baris 3nya mirip Odyssey, sedikit lebih sempit malah. Cuman bisa 2 dewasa, dan baris 2 harus " ngalah " supaya orang di 3rd row bisa dapat legroom. Dan saat saya dukuk di baris 3, rambut saya sudah pas menyentuh plafon.
Tapi toh Odyssey baris 3 cuman sedikit mendingan. Dengan harga 292 vs Odyssey 430, its a very reasonable price. Of course CBU Thailand baru bisa segitu. Kalau CBU Japan, ngak mungkin deh. Now we know why KTB bisa keluar harga segitu. Thanks to AFTA !
So, in a nut shell, Grandis itu mirip ama Odyssey, sedikit lebih kecil, tapi dengan harga segitu, ngak surprise yang pesan 650 orang banding cuman 100 for the Odyssey for their respective first batch orders.
Once again design / price sering lebih pengaruh sales banding cuma merek tok. Honda is a popular brand. But at 430 juta, so what ? Odyssey mana bisa lawan Grandis dalam hal sales ? That 650 initial order artinya Grandis bakal di terima konsumen deh di sini. Its a lot more than I expected.
Honda meskipun mereknya lebih OK banding Mitsu di mata banyak konsumen di sini, tapi kalau harganya jauh berbeda, Mitsu pasti menang kasus ini. Same for Innova 2.7. TAM saja cuman targetkan 100 per bulan. My, thats far below Serena's monthly average of 300-450 ! The Kijang name juga tidak mempan jika harganya terlalu tinggi banding rivalnya yang lebih OK.
Yang mau test drive, katanya minggu ini ada berapa dealer Mitsu ada acara test drive Grandis.
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 873
- Joined: Tue Jul 27, 2004 14:03
-
- New Member of Mechanic Master
- Posts: 9595
- Joined: Thu May 15, 2003 16:12
- Location: Indonesia
Akhirnya brand Mitsubishi di Indonesia bisa bangkit lagi melalui Grandis ini. Dan tadi siang gw liat Grandis warna silver melintas di depan toko gw, karena tidak pakai kaca film mungkin itu adalah unit test drive atau untuk showroom tertentu.
Emang bener kata bung szli, faktor utama yang paling berpengaruh pada penjualan adalah design dan price. Percuma brand terkenal tapi produknya dijual sangat mahal, akhirnya tidak laku (spt Innova 2.7 tipe V dan Odyssey).
Emang bener kata bung szli, faktor utama yang paling berpengaruh pada penjualan adalah design dan price. Percuma brand terkenal tapi produknya dijual sangat mahal, akhirnya tidak laku (spt Innova 2.7 tipe V dan Odyssey).
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 917
- Joined: Mon Jun 07, 2004 2:38
Thanks for yr agreement bung DigitALL. Soalnya untuk mayoritas konsumen di sini termasuk saya, its all about " How much I pay out banding fasilitas yang di sajikan mobil yang di incar ". Ada factor lain, tapi saya rasa ini yang dominan. Except guys like the rich lawyers who buy 1 M cars like toys.
Saya rasa Mitsu kalau work hard seharusnya bisa bangkit. Toh di dunia racing brand equity mereka lumayan tinggi. Mitsu cars actually are regarded as still more reliable than the Koreans.
Seperti Nissan. Dulu di Indo cuma ada Terrano yang agak laku. Dari dulu tidak ada SUV, MPV bagus. Pantesan dari dulu Nissan di sini tidak di pandang tinggi. Sekarang cuman gara gara X-Trail saja sudah lain urusannya.
Mitsu juga sama. Sejak lahir macam Kijang / Innova, Kuda kesannya kuno dan tidak laku. Mitsu juga belum ada SUV sekelas X-Trail / CRV. Eh, keluar Grandis yang Price to Fasilitasny rationya bagus, urusan jadi lain lagi ! Malah menang nama besar macam Odyssey, Kijang Innova 2.7 ! Luar Biasa !
So much for the fallasy that the Kijang name alone guarantees success ! Not true ! Anyone wants an Innova 2.7 270 juta vs Grandis 290 juta ? Pasti ada, but how many ?
Nice work Mitsu ! Kalau saya bilang, jangan masukin Galant dulu. Pasar sedan 300 jutaan terlalu susah dan sepi. Sudah ada Camry / Accord. Lagi ada Teana yang masih bekerja keras untuk kejar Camry / Accord.
If I am Mitsu, saya akan coba keluarkan SUV bagus harga 180-250 juta, atau MPV tongkronggan tinggi harga segitu juga. Pasti ada chance. Or even the cute Colt yang kalau ngak salah iconnya bung DigitALL. And try to prove that not all Mitsu cars sparepartnya mahal !
Selama ini Kuda kalah ama Kijang bukan cuman gara 2 nama saja. Kuda memang space cabinnya kalah lega ama Kapsul.
I guess Grandis is a wake up call for Toyota and Honda. " Don't take yr earlier victories for granted ". Jangan belagu dulu. The only constant today is change. Nothings guaranteed. Not even a strong name if not maintained properly.
Seperti dulu orang Amrik remehkan mobil Jepang saat masuk Amrik. Akhirnya sekarang mobil Amrik yang lagi pusing hadapin mobil Asia.
He who offers the best value, fasilitas dan harga paling menarik, + good quality / after sales will win the day. Just an old famous brand name tidak cukup.
Actually Innova 2.7 saya tidak bilang mobil jelek. Mesin kencang dan fasilitas cukup banyak. Cuman ternyata banyak orang mulai setuju bahwa satu, kalah keren ama mobil macam Grandis. Dan mungkin lebih banyak orang mending ambil Serena HS yang lebih lega dan banyak entertainmentnya banding mesin besar.
Dua, Innova 2.7 dari jauh persis mirip ama saudaranya versi G yang cuman 160 juta. Ya orang bayar 270 juta gengsinya terbatas, ke banting saudaranya sendiri yang murah meriah. Percuma dong.
Tiga, Grandis / Serena bisa 7 orang. Bahkan kalau di paksa, bisa 8 orang. Innova 2.7 is now only 6 seater, just 1 more guy banding a sedan ! Di paksa juga tetap 6 seater. Saya rasa that cramped 3rd row cannot fit 3 people ! Meskipun not all car buyers pentingkan capasitas penumpang, tapi kan enak jika optionnya lebih banyak. Istilah lebih versatile.
Saya rasa Mitsu kalau work hard seharusnya bisa bangkit. Toh di dunia racing brand equity mereka lumayan tinggi. Mitsu cars actually are regarded as still more reliable than the Koreans.
Seperti Nissan. Dulu di Indo cuma ada Terrano yang agak laku. Dari dulu tidak ada SUV, MPV bagus. Pantesan dari dulu Nissan di sini tidak di pandang tinggi. Sekarang cuman gara gara X-Trail saja sudah lain urusannya.
Mitsu juga sama. Sejak lahir macam Kijang / Innova, Kuda kesannya kuno dan tidak laku. Mitsu juga belum ada SUV sekelas X-Trail / CRV. Eh, keluar Grandis yang Price to Fasilitasny rationya bagus, urusan jadi lain lagi ! Malah menang nama besar macam Odyssey, Kijang Innova 2.7 ! Luar Biasa !
So much for the fallasy that the Kijang name alone guarantees success ! Not true ! Anyone wants an Innova 2.7 270 juta vs Grandis 290 juta ? Pasti ada, but how many ?
Nice work Mitsu ! Kalau saya bilang, jangan masukin Galant dulu. Pasar sedan 300 jutaan terlalu susah dan sepi. Sudah ada Camry / Accord. Lagi ada Teana yang masih bekerja keras untuk kejar Camry / Accord.
If I am Mitsu, saya akan coba keluarkan SUV bagus harga 180-250 juta, atau MPV tongkronggan tinggi harga segitu juga. Pasti ada chance. Or even the cute Colt yang kalau ngak salah iconnya bung DigitALL. And try to prove that not all Mitsu cars sparepartnya mahal !
Selama ini Kuda kalah ama Kijang bukan cuman gara 2 nama saja. Kuda memang space cabinnya kalah lega ama Kapsul.
I guess Grandis is a wake up call for Toyota and Honda. " Don't take yr earlier victories for granted ". Jangan belagu dulu. The only constant today is change. Nothings guaranteed. Not even a strong name if not maintained properly.
Seperti dulu orang Amrik remehkan mobil Jepang saat masuk Amrik. Akhirnya sekarang mobil Amrik yang lagi pusing hadapin mobil Asia.
He who offers the best value, fasilitas dan harga paling menarik, + good quality / after sales will win the day. Just an old famous brand name tidak cukup.
Actually Innova 2.7 saya tidak bilang mobil jelek. Mesin kencang dan fasilitas cukup banyak. Cuman ternyata banyak orang mulai setuju bahwa satu, kalah keren ama mobil macam Grandis. Dan mungkin lebih banyak orang mending ambil Serena HS yang lebih lega dan banyak entertainmentnya banding mesin besar.
Dua, Innova 2.7 dari jauh persis mirip ama saudaranya versi G yang cuman 160 juta. Ya orang bayar 270 juta gengsinya terbatas, ke banting saudaranya sendiri yang murah meriah. Percuma dong.
Tiga, Grandis / Serena bisa 7 orang. Bahkan kalau di paksa, bisa 8 orang. Innova 2.7 is now only 6 seater, just 1 more guy banding a sedan ! Di paksa juga tetap 6 seater. Saya rasa that cramped 3rd row cannot fit 3 people ! Meskipun not all car buyers pentingkan capasitas penumpang, tapi kan enak jika optionnya lebih banyak. Istilah lebih versatile.
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 2961
- Joined: Tue Jul 13, 2004 17:34
Aku setuju bahwa Grandis memberikan initial value of money di atas Odyssey Rp 428 juta dan Innova 2.7L Rp 270 juta, especially if we talk about the initial value of money only. But on the same perspective, we should also say that the 8-seater AT Kia Sedona offers an even better value of money.
Dengan catatan, sangat wajar kalau harga Odyssey di atas Grandis. Suspensi Grandis depan-belakang tidak ada yang menggunakan double wishbone, sementara pada Odyssey bahkan ke-empat2nya. Transmisi AT Grandis masih 4-speed, sementara Odyssey sudah 5-speed.
Dan Mr. Szli mengatakan bahwa Grandis sedikit lebih kecil daripada Odyssey, padahal dimensi mereka sangat similar. Ini karena Odyssey's sedan-like low-floor.
Mitsubishi memiliki small SUV sekelas X-Trail/CRV bernama Outlander (cmiiw), dan di negara lain ia bertempur melawan X-Trail/CRV.
Tapi tampaknya mereka tidak mau mengganggu pasar 'Kuda', yang mereka sebut sebagai 'SUV'. Alasan yang sama Toyota tidak menjual RAV4 karena Kijang dulu. Jadi kecil sekali kemungkinannya mereka akan menjual SUV, apalagi replacement model for the Outlander kemungkinannya akan dilabeli Peugeot.
Tapi memang, unlike the fresh and space-abundant Grandis, Galant tampaknya tidak akan begitu laku. Apalagi kalau melihat harga bekasnya yang hancur2an..

My point is, any vehicle with two captain seats on the second row and a bench on the third row still 'qualifies' as a 7-seater (kalau dipaksa, pasti bisa lar). Model yang murni 6-seater memiliki konfigurasi 2 captain seats juga pada baris ketiganya (soon can be seen on the Mercedes R-class and Audi Q7 SUV).
Dengan catatan, sangat wajar kalau harga Odyssey di atas Grandis. Suspensi Grandis depan-belakang tidak ada yang menggunakan double wishbone, sementara pada Odyssey bahkan ke-empat2nya. Transmisi AT Grandis masih 4-speed, sementara Odyssey sudah 5-speed.
Dan Mr. Szli mengatakan bahwa Grandis sedikit lebih kecil daripada Odyssey, padahal dimensi mereka sangat similar. Ini karena Odyssey's sedan-like low-floor.
Bukan tidak ada, bung Szli, tapi tampaknya mereka tidak mau.Szli wrote:Mitsu juga belum ada SUV sekelas X-Trail / CRV. If I am Mitsu, saya akan coba keluarkan SUV bagus harga 180-250 juta
Mitsubishi memiliki small SUV sekelas X-Trail/CRV bernama Outlander (cmiiw), dan di negara lain ia bertempur melawan X-Trail/CRV.
Tapi tampaknya mereka tidak mau mengganggu pasar 'Kuda', yang mereka sebut sebagai 'SUV'. Alasan yang sama Toyota tidak menjual RAV4 karena Kijang dulu. Jadi kecil sekali kemungkinannya mereka akan menjual SUV, apalagi replacement model for the Outlander kemungkinannya akan dilabeli Peugeot.
Mengapa tidak, bung Szli, karena harga Galant bermesin sama dengan Grandis seharusnya di bawah atau sama dengan Grandis, jadi harusnya bisa dijual dengan harga di bawah Rp 290 juta, hanya sedikit sekali berbeda dengan Altis AT yang Rp 280 jutaan, dan melawan Camry/Accord/Teana yang jauh lebih mahal..Szli wrote:Kalau saya bilang, jangan masukin Galant dulu. Pasar sedan 300 jutaan terlalu susah dan sepi. Sudah ada Camry / Accord. Lagi ada Teana yang masih bekerja keras untuk kejar Camry / Accord.
Tapi memang, unlike the fresh and space-abundant Grandis, Galant tampaknya tidak akan begitu laku. Apalagi kalau melihat harga bekasnya yang hancur2an..
Memaksa Serena memuat 8 orang berarti 4 orang harus duduk di jok belakang, dong. Walaupun bisa disebut 'masih muat-muat saja', tapi kalau begitu rasanya 3 orang di jok belakang Innova juga 'masih muat-muat saja'. And let's not even talk about the seatbelts..Szli wrote:Tiga, Grandis / Serena bisa 7 orang. Bahkan kalau di paksa, bisa 8 orang. Innova 2.7 is now only 6 seater, just 1 more guy banding a sedan ! Di paksa juga tetap 6 seater.

My point is, any vehicle with two captain seats on the second row and a bench on the third row still 'qualifies' as a 7-seater (kalau dipaksa, pasti bisa lar). Model yang murni 6-seater memiliki konfigurasi 2 captain seats juga pada baris ketiganya (soon can be seen on the Mercedes R-class and Audi Q7 SUV).
You do not have the required permissions to view the files attached to this post.
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 917
- Joined: Mon Jun 07, 2004 2:38
Fine bung Conan, but no matter how one sees it, Innova 2.7's passenger capacity will still be outnumbered by 1 person by Grandis / Serena.
Kia Sedona kalau saya bilang cannot be said as value for money, UNLESS they proof that they have solved their reliability issues. If yes, memang Kia Sedona sangat value for money. But siapa yang mau bolak balik ke bengkel Kia terus, atau mogok di jalan ?
Sebenernya sudah jelas awalnya Carnival itu success banget. Tapi banyak problem langsung menjatuhkannya.
Dan bung Conan, lihat 2 website ini :
http://www.batfa.com/newcar-mitsubishigrandis.htm
http://www.batfa.com/new_car_honda_odyssey.htm
You will see that in Japan, harga Grandis 2 WD ama Odyssey 2 WD version cuma beda $ 2,300 atau cuman 21 juta !!! Di Indo beda 138 juta !!!
Even if U take into account beda suspension or which version or whatever, tetap lihat harga di Jepang, kita boleh bilang ini 2 adalah same class. Cuman HPM tidak rakit di sini, tidak rakit di Thailand.
So HPM is forcing us to pay super big taxes for getting an Odyssey, whereas Mitsu uses AFTA and saved us a lot of money !! Wake up Honda !!
Kia Sedona kalau saya bilang cannot be said as value for money, UNLESS they proof that they have solved their reliability issues. If yes, memang Kia Sedona sangat value for money. But siapa yang mau bolak balik ke bengkel Kia terus, atau mogok di jalan ?
Sebenernya sudah jelas awalnya Carnival itu success banget. Tapi banyak problem langsung menjatuhkannya.
Dan bung Conan, lihat 2 website ini :
http://www.batfa.com/newcar-mitsubishigrandis.htm
http://www.batfa.com/new_car_honda_odyssey.htm
You will see that in Japan, harga Grandis 2 WD ama Odyssey 2 WD version cuma beda $ 2,300 atau cuman 21 juta !!! Di Indo beda 138 juta !!!
Even if U take into account beda suspension or which version or whatever, tetap lihat harga di Jepang, kita boleh bilang ini 2 adalah same class. Cuman HPM tidak rakit di sini, tidak rakit di Thailand.
So HPM is forcing us to pay super big taxes for getting an Odyssey, whereas Mitsu uses AFTA and saved us a lot of money !! Wake up Honda !!
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1136
- Joined: Thu Mar 04, 2004 6:47
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1136
- Joined: Thu Mar 04, 2004 6:47
Wow coba cek ke situs http://www.mygrandis.com
ternyata mitsu ud siapin website khusus buat grandis!!!
Hpm perasaan ga pernah membuat website khusus buat mobil2 barunya, apalagi website buat dia sendiri, http://www.hpm.co.id masih aja susah diakses. Tapi masih mendingan dengan adanya situs http://www.honda-indonesia.com!!!
ternyata mitsu ud siapin website khusus buat grandis!!!
Hpm perasaan ga pernah membuat website khusus buat mobil2 barunya, apalagi website buat dia sendiri, http://www.hpm.co.id masih aja susah diakses. Tapi masih mendingan dengan adanya situs http://www.honda-indonesia.com!!!
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 2961
- Joined: Tue Jul 13, 2004 17:34
Why do you think they changed the name?Szli wrote:Kia Sedona kalau saya bilang cannot be said as value for money, UNLESS they proof that they have solved their reliability issues.
Sebenernya sudah jelas awalnya Carnival itu success banget. Tapi banyak problem langsung menjatuhkannya.
Betul, bung Szli, makanya dulu aku berhitung, harga Grandis seharusnya Rp 340-350 jutaan.Szli wrote:You will see that in Japan, harga Grandis 2 WD ama Odyssey 2 WD version cuma beda $ 2,300 atau cuman 21 juta !!! Di Indo beda 138 juta !!!
Dan Anda boleh bilang Mitsu pakai skema AFTA etc etc, tapi bagaimana Anda menjelaskan misalnya Mitsu Galant sendiri yang sudah dirakit lokal, harganya jauh di atas Grandis? Atau Toyota Camry dan Honda Accord, misalnya.
Bagaimana pun juga, mobil yang dirakit lokal (CKD) pasti bisa lebih murah daripada CBU skema AFTA atau CBU Japan. Benar, kan?
You don't really think the Rp 138 million difference between Grandis and Odyssey solely caused by the different CBU tariff, do you?
Lalu, mengapa Grandis bisa semurah itu? Di thread Mitsu Indo pernah di-post data bahwa penjualan Mitsubishi di Japan pada tahn 2004 jatuh 40% lebih. Salah satu model yang tidak laku di Jepang (as pointed by Mr. Observer, as I recall) adalah Grandis (bukan karena produknya tidak bagus, tapi karena masyarakat Jepang well aware of kondisi keuangan
Mitsubishi). Nah, stok parts Grandis yang menumpuk, menunggu dirakit ini kemudian dilempar ke pasar Asean dan Australia, tentunya dengan discount besar. Maka, Grandis bisa dijual dengan harga semurah ini. And it's a very good bargain indeed!

-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 840
- Joined: Tue May 11, 2004 4:00
- Location: Asia
Ya apapun latar belakang dan alasannya, grandis dgn harga 292 jt adalah excellent bargain! Tidak ada penawaran mobil import sebagus penawaran grandis. So bagi yg pengen mpv keren dan bergengsi buruan indent deh. Lupakan aja innova 2.7 L, serena highway star apalagi odyssey. Kecuali kalo u fans berat dari merk2/type diatas.
Live as if you were to die tomorrow.
Learn as if you were to live forever.
Learn as if you were to live forever.
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 917
- Joined: Mon Jun 07, 2004 2:38
Ah, U forgot something detective, yaitu, all things being equal, tarif pajak Indo untuk SEDAN itu lebih tinggi banding pajak SUV/MPV etc.
Thats why sedan yang di atas 2000 cc itu harganya naik tajam. CKD or CBU. The worst of course is SEDAN + CBU + non-AFTA area. Thats why sedans like Nissan 350 Z yang di Amrik cuman berapa di sini 800 juta lebih !
Memang sedikit dilema. Grandis bagus dan murah, tapi Mitsubishi masih sakit. Buy or not buy ? Untung Serena bukan bikinan Mitsu, kalau ngak pusing saya.
Thats why sedan yang di atas 2000 cc itu harganya naik tajam. CKD or CBU. The worst of course is SEDAN + CBU + non-AFTA area. Thats why sedans like Nissan 350 Z yang di Amrik cuman berapa di sini 800 juta lebih !
Memang sedikit dilema. Grandis bagus dan murah, tapi Mitsubishi masih sakit. Buy or not buy ? Untung Serena bukan bikinan Mitsu, kalau ngak pusing saya.
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 2961
- Joined: Tue Jul 13, 2004 17:34
By heart, Grandis.Herry wrote:Ya apapun latar belakang dan alasannya, grandis dgn harga 292 jt adalah excellent bargain! Tidak ada penawaran mobil import sebagus penawaran grandis. So bagi yg pengen mpv keren dan bergengsi buruan indent deh. Lupakan aja innova 2.7 L, serena highway star apalagi odyssey. Kecuali kalo u fans berat dari merk2/type diatas.
By head, Serena HS.
If money is no object, Odyssey.

-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 917
- Joined: Mon Jun 07, 2004 2:38
Bung Herry, saya mau tambah sedikit.
Yang mau MPV sporty, handsome dan stabil di high speed, go for Grandis. Even though 3rd rownya agak sempit.
Tapi yang mau Alphard tapi tidak mampu, atau tidak rela bayar 500 juta lebih, Serena is the ONLY choice now. She's after all a kind of baby Alphard. And Nissan's financial condition is most reassuring !
Yang mau MPV sporty, handsome dan stabil di high speed, go for Grandis. Even though 3rd rownya agak sempit.
Tapi yang mau Alphard tapi tidak mampu, atau tidak rela bayar 500 juta lebih, Serena is the ONLY choice now. She's after all a kind of baby Alphard. And Nissan's financial condition is most reassuring !
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 2961
- Joined: Tue Jul 13, 2004 17:34
Betul juga, ya, bung Szli. Berlaku untuk CKD juga, ya?szli wrote:Ah, U forgot something detective, yaitu, all things being equal, tarif pajak Indo untuk SEDAN itu lebih tinggi banding pajak SUV/MPV etc.
Tidak ada hubungannya, bung Szli. Karena semua mobil US harganya memang lebih murah, tapi ingat, mereka setir kiri.Szli wrote:Thats why sedans like Nissan 350 Z yang di Amrik cuman berapa di sini 800 juta lebih !
350Z di sini berasal dari Jepang atau kalau model Eropa berarti versi Eropa yang stir kanannya, bukan versi USA, dan kita semua tahu bahwa Euro dan Yen have more value than dollar.
C'est la vie, Mr. SzliSzli wrote:Memang sedikit dilema. Grandis bagus dan murah, tapi Mitsubishi masih sakit. Buy or not buy ? Untung Serena bukan bikinan Mitsu, kalau ngak pusing saya.

-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 840
- Joined: Tue May 11, 2004 4:00
- Location: Asia
Bung Szli dan Bung Conan, itu uniknya human. Setiap org punya rasa, kesukaan dan pemikiran yg beraneka ragam. Kalo semuanya punya 1 rasa dan pemikiran, maybe semua barang didunia hanya tercipta 1 model/type
sangat membosankan bukan kalo semuanya seragam. Perbedaan adalah indah.

Live as if you were to die tomorrow.
Learn as if you were to live forever.
Learn as if you were to live forever.
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 917
- Joined: Mon Jun 07, 2004 2:38
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 2961
- Joined: Tue Jul 13, 2004 17:34
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 840
- Joined: Tue May 11, 2004 4:00
- Location: Asia
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 917
- Joined: Mon Jun 07, 2004 2:38
Caranya simple kok. Anda tinggal lihat satu per satu. Wanita yang lihat anda dengan mata yang expressinya sudah bosan (kan tiap hari ketemu)itulah istri anda ! Hahaha !
Malah siapa tahu istri anda teriak " Ngapain lu melototin gue ! "
Kalau belum nikah kan lain. Di stare dia matanya avoid, dan mungkin malu malu, merah pipinya. Dan mungkin senyum.
Kalau yang lain bukan istri anda pasti look at U with curious eyes, soalnya baru pertama kali ketemu. Gitu caranya !

Kalau belum nikah kan lain. Di stare dia matanya avoid, dan mungkin malu malu, merah pipinya. Dan mungkin senyum.
Kalau yang lain bukan istri anda pasti look at U with curious eyes, soalnya baru pertama kali ketemu. Gitu caranya !