Sudah 6 bulan ini ada seorang oknum polisi yang melakukan razia ilegal terhadap tamu asing ditaksi Silver Bird dan Blue Bird. Ujung-ujungnya oknum tersebut meminta sejumlah uang pada tamu tersebut jika tidak dapat langsung menunjukkan paspor/surat-surat yang diminta. Besaran uang yang pernah diberikan Rp 300.000 - Rp 800.000, dan ini menjadi keluhan yang paling disampaikan oleh pihak tamu asing. Modus operandinya adalah biasanya oknum tersebut mengincar tamu-tamu asing dari Hotel Shangrilla yang naik Blue BIrd / Silver bird. Dengan menggunakan motor RX-King, Plat NoPol B 8601 BR (ini NoPol Mobil), dan Rompi Polisi yang menutupi identitas pada seragam, oknum tersebut mencegat di daerah landmark, Semanggi, Thamrin, dan ratuplaza. Kemampuan bahasa Ingrisnya cukup baik dalam berkomunikasi ke tamu asing dan jika diajak ke Hotel untuk lihat paspor yang kebetulan tamu lupa bawa, oknum tersebut tidak pernah mau. Pernah ada salah seorang pengemudi SIlver Bird yang mencoba melawan dan melindungi tamu dengan menghalang-halangi oknum tersebut dan menanyakan surat penugasan, tetapi ybs malah dimaki-maki dengan kata-kata an%#$..., Breng#$@. Pengemudi tersebut dirampas simnya, lalu difoto dan diancam suatu saat akan dikerjain....Hal ini dilakukan kepada pengemudi-pengemudi yang mencoba melindungi tamu. Tidak menunggu lama, manajemen memutuskan pelaporan ke Polda dan melakukan pengintaian selama 2 bulan (Feb-Maret). Alhasil, pada Sabtu (28/03/09) pagi pukul 01.00 wib, tim sweeping berhasil menangkap oknum polisi tersebut yang sedang "merampok" tamu taksi Blue Bird BP 808 di kolong flyover Semanggi. Awalnya oknum tersebut berkelit sedang razia, tapi setelah ditanyakan surat tugas, dan dipastikan cuma menggunakan kaos polisi yang ditutupi rompi, akhirnya oknum tersebut digelandang ke Pominal & Provost Polda Metro Jaya. Sayang, belum terjadi penyerahan uang oleh tamu ke oknum tersebut sehingga tidak didapatkan barang bukti.

Segera kantor pusat Broadcast seluruh armada kalong Silver Bird untuk meluncur ke Polda dan pengemudi-pengemudi yang pernah dicegat oleh oknum tersebut agar menjadi saksi. Kebetulan ada salah seorang pejabat polisi naik Silver BIrd dan mendengar Broadcast pusat, setelah mendapat keterangan pengemudi, pejabat tersebut minta putar arah minta diantar ke Polda. Puluhan armada kalong SIlver Bird tumpah ruah di Polda pagi dini hari dan pengemudi-pengemudi yang pernah dicegat segera bersaksi bahwa memang oknum polisi tersebut yang melakukan. Setelah perdebatan panjang dengan tim Polda, dibuatkanlah BAP dan laporan-laporan kesaksian pengemudi. Oknum pengemudi tersebut diidentifikasi berpangkat BRIPDA dan sebelumnya berdinas di POLDA kemudian ybs dipindahkan ke sabhara Polres Jakarta Pusat. Sejak kepindahannya di Polres Jakart Pusat, oknum tersebut mulai melancarkan aksinya.
Syukurlah, semoga oknum tersebut kapok dan harapannya diberikan hukuman setimpal oleh Bapak-Bapak Kepolisian Republik Indonesia....
