Risol1 wrote:
kalo udah punya showroom mobkas, abis itu ada yg mao tuker tambah dengan mobil2 yg kurang laku gimana tuh mas bro?
misalnya ada orang yg mao beli kijang dari showroom kita tapi tuker tambah dengan opel vectra?
kalo orang2 pada kaya begitu terus, gimana kalo akhirnya kita stuck dengan mobil2 yg gak pasaran????
Pada prinsipnya, kita tidak mau menerima dagangan "slow moving", tapi kalau kita2-nya sudah punya "jaringan" - akan lain lagi ceritanya, misalkan saja :
1. mungkin sebelumnya kita sudah pernah mendapatkan pesanan dari customer/relasi/showroom rekanan - untuk mencarikan Opel Vectra, gampang saja - kita langsung angkat telepon dan contact ybs (misal namanya si Polan) untuk segera datang ke showroom kita, kalau si Polan - setelah melihat mobil tsb bilang Ok, dan setuju dengan harganya, langsung saja kita terima permintaan "trade in" (tukar tambah) dari si pemilik Opel Vectra tsb.
Dalam hal ini, kita malah mendapatkan 2 keuntungan sekaligus :
a. profit dari penjualan kijang
b. profit dari penjualan Opel Vectra

(huehehehe... inilah dunia para lelaki wakakakak

)
2. Kalau ternyata keadaan-nya tidak seperti nomor 1 diatas (tidak ada pesanan sebelumnya), kita contact2 dulu relasi dan rekanan2 kita, tanyakan saja - ada yang mau "terima" apa ng'gak, kalau mau - beraninya di harga berapa, kalau deal - kelanjutannya sama seperti nomor 1 diatas
3. Kalau pada saat itu juga - belum ada yg mau terima Opel Vectra tsb, kita approach/persuade si pemilik Opel Vectra untuk "titip jual" di showroom kita, kalau ternyata tidak mau - minta aja nomor telponnya dan bilang akan bantu menjualkan mobil tsb ...... dst ....... and so on....... bla bla ..... (dan akhir ceritanya, orang tsb akan tetap harus beli mobil kijang di showroom kita

)
Prinsipnya : jangan sampai keuntungan di depan mata terlepas percuma, itu saja .... wakakakak
Di lapangan nanti, kalau2 rekan2 sudah "matang" - semua situasi dan kondisi itu selalu bisa di-"kembang"kan - tergantung banyak faktor2 (kondisional) saat itu, antara lain "mood" si calon penjual Opel Vectra tsb... dll ... dll ------ itu lhooh, kayak jurus2 ilmu silat, yg banyak "kembangan"-nya huehehehehe
wongcilik
di topic Tanya: menerjuni bisnis mobkas - page 1
31 Dec 2008, 10:24 wrote:.......................
7. Harus selalu mengikuti memantau harga baru dan bekas, serta monitoring berita2 aktual terkait. Untuk permulaan harus sering2 dolan ke showroom2 mobil bekas,
sedikit demi sedikit membuat network/jaringan informasi sendiri --- kalau sudah terbiasa/akrab dan dianggap "orang lama", informasi bisa didapat by phone saja.
8. Harus mulai "membuka diri", perbanyak hubungan sosial, bukannya pengen menyalahgunakan persahabatan, tapi biasanya kalau sudah "kenal", calon pembeli (atau bisa juga calon penjual) tidak akan begitu rewel . Kalau yang
nomor 7 itu = "jaringan informasi", yg
nomor 8 ini = "jaringan (calon) hot prospect/pembeli), atau bisa juga "jaringan calon penjual mobil bekas" (mas bro artoodetoo pasti butuh barang dagangan khaan, mas bro bisa beli dari mereka ----- baik itu pembeli taupun penjual itu semua relasi, dan statusnya bisa ber-ubah, hari ini dia beli dari mas bro artoodetoo, di lain hari dia jual ke mas bro artoodetoo

). Kalau yg nomor 8 ini sudah jalan, mungkin sambil ongkang2 di rumah pun rezeki akan datang sendiri --- tahu2 telpon berdering, dan ada transaksi yg menguntungkan.
.......................
11.
Kalau sudah mulai main stock, harus pandai2 memilah, mana mobil yg cepet laku (fast moving) --- jangan sampai jadi stock macet (uang berhenti).
12. Kalau sudah punya showroom mobil bekas sendiri, bisa bekerja sama dengan showroom bekas lain, istilah-nya bisa "nempil" (beli mobil bekas showroom lain dengan harga relatif "murah" --- harga persahabatan sesama pedagang).
Bisa juga membangun jaringan mediator/makelar, supaya makelar2 freelance tsb mau jual/beli di showroom-nya mas bro artoodetoo.
.......................