Hal ini diungkapkan oleh Ketua Asosiasi Distributor Modenas (Emos) Nik Danial Nik Mahmood. "Berikutan itu, pasaran Indonesia menjadi keutamaan dalam sasaran kami. Kami percaya dengan kestabilan ekonomi dan politik, kuasa (daya) beli di republik itu akan meningkat,†katanya sebagaimana dikutip dari emedia, Rabu (9/10/2002).
Nik Danial pun lantas mengutip data yang ada. Setahunya, pasar motor 4 tak di Indonesia mencapai 1,5 juta unit setahun (Data AISI terakhir, proyeksi penjualan sepeda motor tahun 2002, 2,5 juta). Angka ini 405 dari total pasar motor untuk ASEAN.
Nik Danial juga mengungkapkan bahwa sebenarnya pihaknya telah mulai mengekspor modenas ke Indonesia secara kecil-kecilan sejak beberapa bulan lalu. Hasilnya, sejauh ini telah terjual 2.000 unit modenas. Soal jumlah ini, ia mengakui sulitnya memamsuki pasar Indonesia.
Menurut Nik Danial, perlu waktu lebih untuk meyakinkan pasar Indonesia yang lama dibanjiri merek Jepang. Apalagi, umumnya pasar Indonesia percaya, merek Jepang lebih baik ketimbang buatan negara lain. "Kekeliruan itu harus diperbetulkan dan bagi tujuan berkenaan, kami baru-baru ini mengadakan ‘road-tour’ untuk memperkenalkan motosikal (motor) Modenas di sana," katanya.
Harga sebuah skuter modenas saat ini sekitar 5.000 ringgit atau sekitar Rp 11.800 ribu. Bila AFTA dibuka nanti, Nik Danial menargetkan menguasai 5% saja dari pasar sebanyak 4 juta.
Sementara itu, untuk pasar mobil, Proton hingga kini belum meluncurkan produknya di Indonesia. Padahal, kerjasama Malaysia dengan PT Ningz Multiusaha untuk membentuk PT Proton Edar Indonesia telah diteken sejak Januari 2001 lalu.
Source: Suplemen Otomotif
Kita lihat apakah kualitasnya lebih baik daripada motcin dan korea ?
