wongcilik wrote:satriamuda wrote:weleh2..., kalo dah bisa masuk ban 150 aku rasa dah cukup masbro, dah cukup luebarr....,sebab kalo aku sih juga memikirkan tenaga dari motornya (pandangan pribadi lho ya) ..., jangan sampe tampang sangar (ban) tapi di salib supra X ....

salam
Hihihihihihi ...

aku-nya itu bawaan-nya pengen kuenceng teyhuus

, thus kalau jadi radha2 lambat gitu - aku kira malah lebih baik xixixi...
Saat ini, FU150-nya aku kandang-in terus, jarang pakai, kalau sudah naik motor ini, rasa2-nya pengen tancap gas poll, and stang stir ini kok pengen-nya mengarah ke Tawangmangu terus hihihihi (Gunung Lawu --- penuh tikungan dan tanjak-an).
Hihihihihihh nyampe di topic ini, jadi pengen cerita niich :

tempo hari waktu janjian ama mas bro andihd (Sragen) untuk naik ke Tawangmangu, tempat ketemuan-nya di Karangpandan, waktu itu aku-nya (Solo) bawa FU150.
Sampai di Karangpandan, ternyata mas bro andihd udah datang duluan and baru membantai abis 2 porsi sate kambing

. Waktu tahu aku-nya naik motor bebek (bukan bawa Kaisar Ruby V250), dia-nya marah2 and tidak mau nerusin naik ke Tawangmangu

huehehehe..... , katanya tidak adil.
Supaya tetep mau naik ke Tawangmangu, mas bro andihd aku kompor-in/tantang, gimana kalau naik Tawangmangu --- aku naik FU dia-nya naik HD (dia selalu menyebut Kaisar-nya sebagai HD

), "pek2-an brompit" --- taruhan-nya sepeda motor masing2.
Huehehehe .... dia-nya malah marah2, katanya tidak imbang
Lhaah aku ganti bales ngomong, lhok kok ng'gak imbang gimana - lha wong aku cuman pake motor bebek dan hanya 150 cc - kok situ-nya takut wakakakak.......
Mas bro andihd-nya ng'gak bisa menjawab and hanya ketawa cengengesan saja

, akhirnya bukan-nya naik ke Tawangmangu, malahan mas bro andihd-nya "katut"/ikut aku turun ke Solo (bukannya pulang ke Sragen) --- terphaakshaaa deech seharian aku-nya harus nemen-in si beruang Afrika ini huehehehehe....
Salam.
