wongcilik 12 Sep 2008, 22:19 wrote:.......... Ini baru pertama kalinya Kaisar Ruby V250-ku keluar kandang (baca: keluar kota), walaupun plat nomor-ku belum keluar, aku tetap menempuh resiko ke-tangkep, demi melayat ibunda sobatku itu (hanya sekitar 40 km, tapi pelosoknya itu lho, kalau ng'gak bawa GPS, pasti gak bisa pulang tuch).
Waktu aku bawa 45 mph (72 km/jam), sama sekali tidak ada getaran, mak tlessssser....tidak ada suaranya, rasanya kayak naik mainan aja (ini pasti gara2 suara knalpotnya yg terlalu sopan), waktu ke 50 mph (80 km/jam) suara mesin-nya jadi lebih terasa, tapi masih normal2 aja kok, body-nya tidak getar sama sekali, hanya aku-nya saja yg ng'gak berani geber lebih dari itu, maklum...masih inrijn.
Waktu sampai di perempatan Delanggu, pas berhenti di traffic light, aku kaget bukan kepalang, ada suara kresek2..krachaak2...treek2..kriit2..., jantungku rasanya mau copot, matiiih aku...ada apa ini. Selidik punya selidik, ternyata itu suara mobil butut yg berhenti di belakang-ku, syukuur2....dech, hatiku jadi tenang kembali, dan rasanya jadi makin sayang aja ama motorku yg satu ini.
Gara2 sidebox-ku yg baru - ada lampu sign-nya, jadi double tuh dengan bawaan-nya (and kubikin bisa bunyi), aku-nya jadi rajin banget main-in itu lampu sign, xixixi... taat berlalu-lintas, sekalian show of/pamer...

.
1. Pas berhenti, di setiap traffic light, 7 dari 10 orang pasti pada nglihat-in motorku (yg 3 orang, berhenti di depanku, gara2 knalpotku suaranya sopan banget, mereka-nya jadi tidak menoleh and nglihat-in motorku, he..he99x (yg naik mobil aja, ampe nurunin kaca jendela mobil and melotot-in itu motor, waka..ka99x)
2. Waktu sampai disana, orang2 pada lihatin motor-ku, semua pada ngajak senyum, dikira-in boss kali ya ..... sebab (dikira) naik HD (?).
3. Branch Manager Miwon - Yogya dan Lurah daerah Yogya (bekas orang Miwon), pada nyeletuk begini : "... weleeeh2... aku tukar dengan mobil Kijang-ku boleh ng'gak ya?"
(
tanya: boleh ng'gak bro ?

). Aku-nya hanya senyum2 aja, gak mau njawab .....gileee kali ya?
4. Waktu pulang, aku mampir di warung sop ayam di bilangan Klaten, murah meriah - 1 mangkok hanya 5 ribu perak. Biasanya kalau aku naik gerobak (New Stream), harganya 5.000/mk; tapi pas aku naik Kaisar Ruby V250-ku harga per mangkok-nya mendadak jadi 14.000/mk, apa ng'gak gila tuuch ... (dulu harga ayam 15.000/kg kmd jadi 25.000/kg, tapi sekarang sudah turun lagi ke 20.000/kg --- maklum mendekati Lebaran, tapi kalau harga per mangkok-nya jadi naik 3 kali lipat itu jelas2 ng'gak normal), dikira-in kalau naik HD, mata jadi buta and gak bisa lihat duit ya...
Aku-nya sempat teriak2, tapi akhirnya tetap aku bayar juga (terlanjur tlp rumah mau bawa oleh2 sop ayam), hanya saja - yg harusnya bawa pulang oleh2 8 porsi, susut jadi 4 porsi aja. Kayaknya memang susah kalau jadi orang kaya ya...?

(padahal hidup susah and pas2-an, hihihi...) --- ini pasti gara2 dikira naik HD terbaru.
(Catatan: sebetulnya posisi warung tsb sudah aku masuk-in ke map digital, untuk aku sharing ke bro2 yg suka ngelencer and demen makan enak, eeehh..gara2 ada kejadian itu - gak jadi aku sharing ke bro2 sekalian, .... maklum - aku hanya manusia biasa

, hihihi...kok jadi kayak lagunya Peterpan ya).
5. Waktu pulang, sampai di per-tiga-an Univ. Muhammadiyah, kena traffic light merah, ... tahu2 ada bus nyelonong ke kiri mepet motorku ampe pojok kiri jalan yg penuh lubang2 menganga, ampir aja jatoh, aku-nya jadi marah banget, betul2 arogan banget itu supir bus, kayaknya dia bekas supir angkot, yg lupa - kalau yg dibawa-nya sekarang itu gedhenya sak gunung Tangkuban Perahu (kalau menurut bro hambawet, itu namanya "percobaan pembunuhan", hukuman-nya bisa 1/3 dari hukuman maksimal...

).
Gara2 sikap arogan sopir bus tsb, aku-nya jadi lupa kalau ini bulan puasa, motor-ku langsung aja aku lintang-in di depan bus tsb, sopirnya aku pelotot-in lama (kira2 15 detik), tapi sopirnya diam aja ... ini pasti dia mengira - motor yg aku bawa itu motor HD terbaru, yg mbawa kalau bukan-nya boss2 yg banyak koneksi, polisi/tentara, ya "gerombolan si berat" --- makanya sopir tsb ng'gak berani bereaksi macam2.
6. Waktu nyampe rumah, motornya aku cuci sendiri, ... suasana-nya jadi kayak parade senja dech..., kalau pas upacara militer, khan pasukan-nya berbaris sambil menoleh ke "inspektur upacara"-nya, serta memberikan salute/hormat (sebagian besar, harusnya merasa terpaksa, kalau tidak - khan bakalan kena gampar komandan-nya tuch

), --- tapi yg ini beda lhooo --- mereka lewat, melihat, sambil melemparkan senyum suka rela...

----- lagi2 - pasti gara2 - di-kira-in baru mandi-in motor HD kinclong, keke...ke99x.
Sorry ya bro, jadi ngelantur..., tapi ng'gak pa2 khan .............

Salam. Tks.