Sorry, saya nggak setuju sama statement diatas dan karena bicara realitas saya pemakai audi walau di US (jadi tidak dengar dari orang) 00 audi TT saya sampai awal tahun ini waktu saya jual (85.000miles+) tidak ada masalah besar kecuali normal wear and tear parts nggak pernah tuh ganti tie rod, overheat, electrical problem etc sama juga dengan 04 e46 m3 saya yg di pakai "kasar" karena hampir setiap ada BMWCCA track days saya ikut dan tidak ada masalah sampai hari ini jadi tolong jangan membesarkan mitos mobil eropa susah di maintain dan harga jual jatuh.FortunerMan wrote:uch wrote:Masa sih di USA merek Eropa jg hancur...??
Ya model2 tertentu memang banyak dicari, seperti seri 3 atau A4. Soalnya anak muda masih doyan. Coba liat resale Audi A6 atau 7 series. Jaguar gak usah tanya. Seri 5 terjun juga. Pokoknya dibanding mobil Jepang (terutama Toyota dan Honda), mobil Eropa tetap jauh kalah deh...gak usah liat Edmunds...reality hidup disana 10 thn aja. Kalo Porsche 911 sih udah iconic car, sampe kapan pun dicari org.
Di Indonesia knp Audi jatuh? Wah...saya banyak sekali kok denger cerita horor ttg Audi. Toyota Kijang knp digemari? Karena reliability. It's simple to maintain and keeps going and going and going. Sekali lagi, kualitas tidak sama dgn feature list. Kemampuan untuk dipakai lama dgn maintenance minimal juga menunjukkan kualitas.
Mobil kalo udah umur 3 thn ke atas pasti kalah features and gadgetsnya. Yg dicari dr mobil uzur adalah reliabilitynya. Audi mungkin menggunakan bahan top quality untuk bahan kulit dan dash nya. Tapi tiap tahun mesti ganti tie rod, overheat, electrical problems. Sementara Kijang ya dashboard murahan abis, tapi jalan terus di kasarin juga cuek aja...sama dgn Corolla atau Civic......
Anda bilang realitas US bahwa seri 5 harganya jatuh kenyataannya tidak tuh coba lihat di auto trader harga e39/e60 seri 5 berapa sih depresiasinya? Apalagi jika anda memfaktorkan 3yrs/36000miles atau 5 yrs/60000 all inclusive warranty yg datang dengan mobil mobil tersebut. Kalau jaguar punya resale value jelek sih saya nggak heran karena setau saya 1 generasi yg lalu jaguar = ford jadi tahu sendirilah kualitasnya malah temen saya suka bercanda "nice taurus" ke temen saya yg naik jaguar X type(?).
Memang saya akui untuk memaintain mobil eropa bekas jauh akan lebih mahal daripada mobil jepang tapi jika bisa merawatnya degan baik tetap tidak ada masalah contohnya masih banyak e30 yg berpartisipasi di track days dan di pakai sebagai daily driver. Yang saya lihat di Indonesia problem terbesar mobil eropa tua adalah tidak adanya infrastruktur yg cukup dari segi spare part availability dan service jadi lumrah saja terjadi cerita cerita nightmare mengenai susahnya mengurus mobil eropa wong partsnya aja suka susah dicari, problemnya adalah infrastruktur bukan produknya sendiri.
maaf saya newbie disini dan tidak bermaksud untuk start flame war
