Review - 2005 Toyota Kijang Innova 2.7 V A/T

Mau review kendaraan yang ada? Silakan post disini...

Moderators: r12qiSonH4ji, avantgardebronze, akbarfit, Ryan Steele, sh00t

kepo2601
Full Member of Senior Mechanic
Full Member of Senior Mechanic
Posts: 317
Joined: Sun Mar 13, 2016 3:54
Daily Vehicle: 2019 Honda Vario 150 - K59J

Re: Review - 2005 Toyota Kijang Innova 2.7 V A/T

Post by kepo2601 »

lexnic wrote: Thu Jul 10, 2025 14:11 turut prihatin buat kondisi mobilnya om. sayang innova 2TR ini termasuk rare item. dan penyakitnya malah keluar semua pas dipegang om ts.

mnurut pendapat nubie, bongkar pasang mesin gk bisa asal karena tiap pabrikan psti pnya ketentuan tersendiri di repair manual. om ts jga sempet mention klo bengkel yg kerjain turun mesin ini spesialis mesin 3 berlian, sedangkan ini mesin triple elips.
kepo2601 wrote: Thu Jul 10, 2025 6:57 --cut--
Tidak lama berselang, atasan saya yang sering saya ikuti waktu liputan media info kalau temannya punya bengkel dan lumayan baik kerjanya. Kebetulan bengkel tersebut tidak terlalu jauh dari lokasi saya di pondok gede, bengkel ini terletak di daerah Jakasampurna Bekasi dan terkenal keahliannya mengurus mesin mobil 3 berlian. Berhubung adanya rekomendasi yang baik, serta reputasi online kelihatannya juga cukup baik, segera
--cut--
kemungkinan bengkelnya gk merakit ulang mesin sesuai dgn repair manual utk mesin TR (misal salah torsi saat kencengin baut ato salah urutan pemasangan part). nyebelin sih klo smpe beneran bgini, niatnya cari bengkel yg harganya ramah kantong tapi ternyata kerjanya gk rapi.

OOT dikit, emg paling bener klo pnya mobil bener2 dipake, gk cuma disimpen di garasi doang. km gondrong gk mslh toh namanya jga mobil dipake, yg pnting maintenance tetep jalan. mnding rusak karena beneran "dipake" dripada rusak gara2 kelamaan diem di garasi.
Terima kasih sudah menyempatkan singgah baca curhatan saya om :ungg:
Sebenernya dibilang ramah kantong ngga juga sih om karena rata rata bengkel minta jasa segitu untuk turun setengah, yang jadi pertimbangan utama milih bengkel ini awalnya karena memang reputasinya lumayan baik di pemain 3 berlian dan waktu saya drop off mobil ada Mustang Shelby GT500 lagi perbaikan disana serta waktu follow up kesana ada Cayenne perbaikan minor disana. Ternyata kalau urusan berat spt ini sebaiknya memang cari ahlinya bukan palugada, walaupun sebenarnya secara logika TR engine series sudah menjamur dimana mana jadi harusnya gampang benerinnya :mky_01:

Betul om, paling bener mobil itu dipakai bukan disimpen di garasi doang. Ini berlaku bukan cuma buat mobil eropaan, mobil jepang juga ada baiknya dipakai sebagai alat transportasi sesuai kodratnya. Minimal kalaupun mau dijadikan garage queen, tetap sesekali dipakai dan yang terpenting maintenance rutin jangan sampai terlewatkan
Last edited by kepo2601 on Fri Jul 11, 2025 0:16, edited 1 time in total.
As simple as possible to make it easier for you and everyone else

K59J - 2019 Honda Vario 150
kepo2601
Full Member of Senior Mechanic
Full Member of Senior Mechanic
Posts: 317
Joined: Sun Mar 13, 2016 3:54
Daily Vehicle: 2019 Honda Vario 150 - K59J

Re: Review - 2005 Toyota Kijang Innova 2.7 V A/T

Post by kepo2601 »

doge wrote: Thu Jul 10, 2025 17:28
gwsecretc wrote: Thu Jul 10, 2025 8:28 Kalau dah rewel gitu ya si om ts udah benar mending dilego. Tapi ga nyangka jg TR engine walau garage queen bisa rewel. Berarti kemungkinan pemilik sebelumnya cuek aja ke tuh mobil.
Krn imejnya org awam, mobil itu macem alat rumah tangga (mesin cuci kulkas ac) pokoknya cm dipake aja dirawat seperlunya; klo udh brp taun jual beli baru repeat
Memang betul om, sayangnya mindset warga sini masih banyak yang begini :mky_01:
Walaupun lucunya ini mobil dari tangan pertama sejak 2005 sampai 2023 dibeli sama pdg ig, jadi memang hipotesanya mungkin owner aslinya sudah sepuh dan jarang pakai mobil sehingga perawatannya dilewatkan sampai akhirnya jogrok. :big_childish:
As simple as possible to make it easier for you and everyone else

K59J - 2019 Honda Vario 150
kepo2601
Full Member of Senior Mechanic
Full Member of Senior Mechanic
Posts: 317
Joined: Sun Mar 13, 2016 3:54
Daily Vehicle: 2019 Honda Vario 150 - K59J

Re: Review - 2005 Toyota Kijang Innova 2.7 V A/T

Post by kepo2601 »

Mari kita lanjutkan ceritanya :mky_03:

Setelah ditarik dari bengkel kedua yang ada di Jakasampurna pada tanggal 16 Agustus 2024, mobil saya bawa ke bengkel besar spesialis offroader dan balap di daerah jakarta pusat. Disana mobil sempat dititip untuk cek ulang oleh mekanik selama 4 hari, dan di hari pertama saat saya drop off sempat dites langsung oleh owner bengkelnya dan verdictnya mesin sangat oke. Lucunya waktu diperjalanan kesana dari Bekasi sampai Jakarta Pusat, saya sebagai penumpang saja merasakan mobil ini sangat underpower, lebih parah daripada sebelum turun mesinnya. Bisa dibayangkan on ramp tol becak kayu mobil ngos ngosan, rasanya seperti naik Xenia 1.000cc bukan Innova 2.700cc :mky_07:

Karena verdict seperti ini dari owner bengkel ketiga di jakarta pusat, saya langsung kontak kenalan saya dari kru M*tom*bi yang sudah khatam main Toyota. Kalau om om sekalian nonton review mobil klasik di channel Om M*bi pasti pernah liat beliau. Sebelumnya saya sempat curhat waktu diawal mobil turun mesin, beliau sudah mewanti sebaiknya cari bengkel yang khatam pegang toyota. Bahkan dalam candaan dia bilang "Mending lo tanya kantor kelurahan di DKI deh soalnya kan mereka pada megang Hilux 1TR tuh buat operasional, pasti udah pernah turun mesin wong makenya kebanyakan kasar, tanyain deh pada turun mesin di bengkel mana baru masukin deh mobil lo ke bengkel itu. Jamin lebih beres daripada bengkel menang nama"
Masalahnya waktu ketemu beliau dan obrolin soal turun mesin, mobil saya posisinya sudah turun 1/2 di bengkel Bekasi, mau ditarik sudah terlanjur basah jadi saya biarkan saja lanjut dulu. Masa sudah turun 1/2 ditarik lagi? Ya walaupun in hindsight sebaiknya ditarik derek sebelum bongkar lebih jauh sih :mky_06:
Nah setelah konsultasi dengan beliau, diinfokan lah bengkel rumahan di daerah Senayan yang jadi rujukannya kalau ada kasus malpraktik seperti mobil saya. Saya segera kontak ownernya dengan kronologi yang ada dan beliau menyanggupi untuk mencoba menyelamatkan kondisi mobil saya. Per 21 Agustus 2024 mobil sudah masuk ke bengkel ketiga di daerah Blok S. Tapi berhubung ini bengkel rumahan dan sedang mengerjakan 2 mobil lainnya korban malpraktek juga, mobil saya baru bisa dikerjakan pada 29 Agustus 2024.
IMG-20250710-WA0041.jpg
WhatsApp Image 2025-07-11 at 09.46.29_0c60a217.jpg
"pertama kali masuk bengkel senayan"

Bengkel ini saya akui kerjanya cepat dan rapih. Mobil dibongkar pagi hari dan malamnya mesin sudah dibawah, keesokan harinya mesin sudah dibelah. Saya salut dengan kecepatan dan ketelitian kerjanya. Disinilah ceritanya dari buruk menjadi berantakan bubar jalan :mky_07:

Saya diupdate oleh owner bengkel dengan temuan temuan mengerikan, seperti kabel sensor mesin yang meleleh dan tetap dipaksakan untuk dipasang, sludge yang belum benar benar bersih dari jalur oli, jalur coolant yang masih berkarat tidak dibersihkan maksimal, dan paling parah adalah piston dan dinding silinder baret semua yang awalnya tidak baret sama sekali !
Bahkan metal duduk dan metal jalan yang semuanya diganti baru atas saran kepala mekanik di bengkel yang mengerjakan pembongkaran diawal turut bubar jalan, kalo kata teman saya " Ini mah metal duduknya jalan, metal jalannya rebahan" :mky_07:
Demikian juga jalur rantai keteng (tensioner) yang saya ganti baru baik bantalannya maupun rantainya semua saya turuti request kepala mekanik di bengkel sebelumnya turut rusak. Memang luar biasa presisinya pekerjaan bengkel sebelumnya :mky_02:
Berikut saya sertakan bukti foto, supaya tidak dianggap cerita bohong dan silahkan menilai sendiri hasil kerjanya
IMG-20250711-WA0033.jpg
"Bantalan Tensioner/Timing Chain yang sebenarnya baru diganti dan belum sampai 100KM penggunaannya"
IMG-20250711-WA0034.jpg
"Oil Pan yang masih memiliki residu Sludge"
IMG-20250711-WA0035.jpg
"Dudukan bearing yang baret"
IMG-20250711-WA0036.jpg
"Piston yang semuanya baret padahal sebelumnya normal"
IMG-20250711-WA0037.jpg
"Sensor mesin yang dilem plastik/diakali"
IMG-20250711-WA0038.jpg
"Camshaft yang baret padahal sebelumnya normal"
IMG-20250711-WA0039.jpg
"Silinder yang baret di semua silinder, dan blok mesin yang masih memiliki residu karat pada jalur coolant"
IMG-20250711-WA0040.jpg
"Jalur oli yang masih ada residu Sludge"

Disini saya merasa sangat kecewa, karena bengkel yang sebelumnya membongkar mesin ini reputasinya baik dan di dukung oleh atasan saya. Tapi nasi sudah jadi bubur, di awal saya dijanjikan akan ditanggung pengerjaan ulang di bengkel lain oleh si pemilik bengkel. Dengan adanya temuan yang jelas bahwa kerusakan tambahan yang ada merupakan keteledoran bengkelnya, maka saya mulai mengejar dan melakukan penekanan akan bentuk tanggung jawab si pemilik bengkel. Kembali lagi omongan hanya omongan belaka dan tanggung jawab sangat sulit didapatkan meskipun dengan bukti yang ada. Si pemilik bengkel bersama dengan kepala mekanik dan mekanik yang bertanggung jawab membongkar mesin saya sempat datang cek progress serta cek keabsahan vonis bengkel yang sedang bongkar ulang, kepala mekanik sempat diskusi sebentar dengan owner bengkel yang sekarang menangani bongkar ulang dan off the record dia mengakui kelalaiannya serta karyawannya dalam menangani bongkar mesin saya, tapi semua off the record karena takut dengan si pemilik bengkel yang merupakan atasannya.

Saya melakukan push tanggung jawab bersama kerugian tapi si pemilik hanya bersedia tanggung biaya bongkar dari bengkelnya, sedangkan saya harus rugi biaya bongkar di bengkel yang baru beserta 2x pembelian sparepart plus biaya pengerjaan bubut ulang mesin, resurfacing head dan blok, rebalancing/repolish crankshaft dan camshaft beserta hal lain diluar dugaan yang masih mungkin muncul spt penggantian kabel dan sensor yang meleleh serta lain sebagainya. Jujur saya sempat emosi sama pemilik bengkel serta atasan saya yang rekomen kesana. Jadi saya push atasan saya untuk push pemilik bengkel untuk bertanggung jawab lebih.
Setelah ribut sana sini, karena bantuan atasan saya si pemilik bengkel akhirnya menanggung nominal yang lebih besar dari penawaran awal. Yang mana nominal itu tetap tidak sepadan dengan kerugian saya, tapi yasudah saya ikhlaskan saja dan anggap menjadi pembelajaran berat bahwa bengkel yang "katanya bagus" belum tentu sebagus "katanya" :mky_01:

Nanti pengerjaan dan hasil akhir saya lanjutkan di postingan berikutnya ya, terima kasih sudah membaca :big_smile]
You do not have the required permissions to view the files attached to this post.
Last edited by kepo2601 on Fri Jul 11, 2025 3:11, edited 1 time in total.
As simple as possible to make it easier for you and everyone else

K59J - 2019 Honda Vario 150
satriakarisma
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 628
Joined: Thu Oct 13, 2016 4:34

Re: Review - 2005 Toyota Kijang Innova 2.7 V A/T

Post by satriakarisma »

Seru banget ini bacanya.
Jadi ikutan emosi Om.
hahaha
HaykelAdityawarman
Member of Senior Mechanic
Member of Senior Mechanic
Posts: 297
Joined: Wed Mar 06, 2019 2:15
Location: Greater Jakarta
Daily Vehicle: Gantian aja sesuai kebutuhan

Re: Review - 2005 Toyota Kijang Innova 2.7 V A/T

Post by HaykelAdityawarman »

kepo2601 wrote: Fri Jul 11, 2025 1:59 -cut-

Karena verdict seperti ini dari owner bengkel ketiga di jakarta pusat, saya langsung kontak kenalan saya dari kru M*tom*bi yang sudah khatam main Toyota. Kalau om om sekalian nonton review mobil klasik di channel Om M*bi pasti pernah liat beliau. Sebelumnya saya sempat curhat waktu diawal mobil turun mesin, beliau sudah mewanti sebaiknya cari bengkel yang khatam pegang toyota. Bahkan dalam candaan dia bilang "Mending lo tanya kantor kelurahan di DKI deh soalnya kan mereka pada megang Hilux 1TR tuh buat operasional, pasti udah pernah turun mesin wong makenya kebanyakan kasar, tanyain deh pada turun mesin di bengkel mana baru masukin deh mobil lo ke bengkel itu. Jamin lebih beres daripada bengkel menang nama"

-cut-
Saya jadi teringat quote sakti bapak2 jaman dulu atau pedagang2 innova. “Beli mobil itu toyota aja, biar bisa dihandle semua bengkel”.

Nampaknya om TS sudah membuktikan hal tsb adalah mitos. Terima kasih om TS atas sharingnya yang berharga, dari sini kita semua bisa belajar bahwa beresin PR mobil berumur gabisa main2, harus di tempat yang proper dan sesuai spesialisasinya.
Current: 2024 DD1 L12B CVT - 2024 Aion Y Plus

In memoriam:
2019 RU1 L15Z CVT
2015 A03A 3A92 5MT
2008 CY4A 4B11 CVT
2003 E46 M54B25 5AT
1994 E36 M50B20 5MT
kepo2601
Full Member of Senior Mechanic
Full Member of Senior Mechanic
Posts: 317
Joined: Sun Mar 13, 2016 3:54
Daily Vehicle: 2019 Honda Vario 150 - K59J

Re: Review - 2005 Toyota Kijang Innova 2.7 V A/T

Post by kepo2601 »

satriakarisma wrote: Fri Jul 11, 2025 2:08 Seru banget ini bacanya.
Jadi ikutan emosi Om.
hahaha
Terima kasih sudah mampir om :big_deal:
Saya nulisnya juga masih esmosi sebenernya, mobil bagus jadi rusak karena salah penanganan :big_dunno:
As simple as possible to make it easier for you and everyone else

K59J - 2019 Honda Vario 150
MSU
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 1868
Joined: Sun Jan 06, 2019 2:51
Location: INA
Daily Vehicle: Diesel

Re: Review - 2005 Toyota Kijang Innova 2.7 V A/T

Post by MSU »

cari bengkel yang bener untuk case rebuild ini memang cukup susah..karena yang ngerjain juga paling bener tu orang hoby...
bahkan sampe level authorized sekalipun..
kalo di kasusnya TS...kayak kasus oli ga naik
kepo2601
Full Member of Senior Mechanic
Full Member of Senior Mechanic
Posts: 317
Joined: Sun Mar 13, 2016 3:54
Daily Vehicle: 2019 Honda Vario 150 - K59J

Re: Review - 2005 Toyota Kijang Innova 2.7 V A/T

Post by kepo2601 »

HaykelAdityawarman wrote: Fri Jul 11, 2025 2:39
kepo2601 wrote: Fri Jul 11, 2025 1:59 -cut-

Karena verdict seperti ini dari owner bengkel ketiga di jakarta pusat, saya langsung kontak kenalan saya dari kru M*tom*bi yang sudah khatam main Toyota. Kalau om om sekalian nonton review mobil klasik di channel Om M*bi pasti pernah liat beliau. Sebelumnya saya sempat curhat waktu diawal mobil turun mesin, beliau sudah mewanti sebaiknya cari bengkel yang khatam pegang toyota. Bahkan dalam candaan dia bilang "Mending lo tanya kantor kelurahan di DKI deh soalnya kan mereka pada megang Hilux 1TR tuh buat operasional, pasti udah pernah turun mesin wong makenya kebanyakan kasar, tanyain deh pada turun mesin di bengkel mana baru masukin deh mobil lo ke bengkel itu. Jamin lebih beres daripada bengkel menang nama"

-cut-
Saya jadi teringat quote sakti bapak2 jaman dulu atau pedagang2 innova. “Beli mobil itu toyota aja, biar bisa dihandle semua bengkel”.

Nampaknya om TS sudah membuktikan hal tsb adalah mitos. Terima kasih om TS atas sharingnya yang berharga, dari sini kita semua bisa belajar bahwa beresin PR mobil berumur gabisa main2, harus di tempat yang proper dan sesuai spesialisasinya.
Betul om, mobil kalau sudah berumur meskipun toyota sebaiknya cari bengkel yang sudah biasa megang merk tersebut. Karena terbawa mindset "Ah kijang mah semua bengkel juga merem bisa benerin" malah kecebur dalem, dari niatnya turun 1/2 jadi turun ga kehitung berapa kali. Saya nanti lanjut deh kejutan kejutan asik dari mobilnya :mky_07:
As simple as possible to make it easier for you and everyone else

K59J - 2019 Honda Vario 150
kepo2601
Full Member of Senior Mechanic
Full Member of Senior Mechanic
Posts: 317
Joined: Sun Mar 13, 2016 3:54
Daily Vehicle: 2019 Honda Vario 150 - K59J

Re: Review - 2005 Toyota Kijang Innova 2.7 V A/T

Post by kepo2601 »

MSU wrote: Fri Jul 11, 2025 3:24 cari bengkel yang bener untuk case rebuild ini memang cukup susah..karena yang ngerjain juga paling bener tu orang hoby...
bahkan sampe level authorized sekalipun..
kalo di kasusnya TS...kayak kasus oli ga naik
Nah itu bener om, harus orang passion yang ngerjain bukan cuma karena cari cuan. Nanti saya selesaikan temuannya apa saja dan hasil akhirnya bagaimana di post selanjutnya ya :big_childish:
As simple as possible to make it easier for you and everyone else

K59J - 2019 Honda Vario 150
lexnic
Member of Senior Mechanic
Member of Senior Mechanic
Posts: 269
Joined: Wed Mar 30, 2022 12:00
Location: Jakarta

Re: Review - 2005 Toyota Kijang Innova 2.7 V A/T

Post by lexnic »

kepo2601 wrote: Fri Jul 11, 2025 0:11
lexnic wrote: Thu Jul 10, 2025 14:11 turut prihatin buat kondisi mobilnya om. sayang innova 2TR ini termasuk rare item. dan penyakitnya malah keluar semua pas dipegang om ts.

mnurut pendapat nubie, bongkar pasang mesin gk bisa asal karena tiap pabrikan psti pnya ketentuan tersendiri di repair manual. om ts jga sempet mention klo bengkel yg kerjain turun mesin ini spesialis mesin 3 berlian, sedangkan ini mesin triple elips.
kepo2601 wrote: Thu Jul 10, 2025 6:57 --cut--
Tidak lama berselang, atasan saya yang sering saya ikuti waktu liputan media info kalau temannya punya bengkel dan lumayan baik kerjanya. Kebetulan bengkel tersebut tidak terlalu jauh dari lokasi saya di pondok gede, bengkel ini terletak di daerah Jakasampurna Bekasi dan terkenal keahliannya mengurus mesin mobil 3 berlian. Berhubung adanya rekomendasi yang baik, serta reputasi online kelihatannya juga cukup baik, segera
--cut--
kemungkinan bengkelnya gk merakit ulang mesin sesuai dgn repair manual utk mesin TR (misal salah torsi saat kencengin baut ato salah urutan pemasangan part). nyebelin sih klo smpe beneran bgini, niatnya cari bengkel yg harganya ramah kantong tapi ternyata kerjanya gk rapi.

OOT dikit, emg paling bener klo pnya mobil bener2 dipake, gk cuma disimpen di garasi doang. km gondrong gk mslh toh namanya jga mobil dipake, yg pnting maintenance tetep jalan. mnding rusak karena beneran "dipake" dripada rusak gara2 kelamaan diem di garasi.
Terima kasih sudah menyempatkan singgah baca curhatan saya om :ungg:
Sebenernya dibilang ramah kantong ngga juga sih om karena rata rata bengkel minta jasa segitu untuk turun setengah, yang jadi pertimbangan utama milih bengkel ini awalnya karena memang reputasinya lumayan baik di pemain 3 berlian dan waktu saya drop off mobil ada Mustang Shelby GT500 lagi perbaikan disana serta waktu follow up kesana ada Cayenne perbaikan minor disana. Ternyata kalau urusan berat spt ini sebaiknya memang cari ahlinya bukan palugada, walaupun sebenarnya secara logika TR engine series sudah menjamur dimana mana jadi harusnya gampang benerinnya :mky_01:

Betul om, paling bener mobil itu dipakai bukan disimpen di garasi doang. Ini berlaku bukan cuma buat mobil eropaan, mobil jepang juga ada baiknya dipakai sebagai alat transportasi sesuai kodratnya. Minimal kalaupun mau dijadikan garage queen, tetap sesekali dipakai dan yang terpenting maintenance rutin jangan sampai terlewatkan
gpp om, anggap kejadian ini "biaya" yg dikeluarin utk belajar lbh dlm mengenai permesinan. cuma emg sakitnya dobel, di dompet & di hati. IMO, bengkel yg Jakasampurna ini tipikal yg asal ngomong "bisa" tapi kerjanya gk sesuai prosedur utk merk yg ditangani.

kepo2601 wrote: Fri Jul 11, 2025 1:59 Mari kita lanjutkan ceritanya :mky_03:

Setelah ditarik dari bengkel kedua yang ada di Jakasampurna pada tanggal 16 Agustus 2024, mobil saya bawa ke bengkel besar spesialis offroader dan balap di daerah jakarta pusat. Disana mobil sempat dititip untuk cek ulang oleh mekanik selama 4 hari, dan di hari pertama saat saya drop off sempat dites langsung oleh owner bengkelnya dan verdictnya mesin sangat oke. Lucunya waktu diperjalanan kesana dari Bekasi sampai Jakarta Pusat, saya sebagai penumpang saja merasakan mobil ini sangat underpower, lebih parah daripada sebelum turun mesinnya. Bisa dibayangkan on ramp tol becak kayu mobil ngos ngosan, rasanya seperti naik Xenia 1.000cc bukan Innova 2.700cc :mky_07:

Karena verdict seperti ini dari owner bengkel ketiga di jakarta pusat, saya langsung kontak kenalan saya dari kru M*tom*bi yang sudah khatam main Toyota. Kalau om om sekalian nonton review mobil klasik di channel Om M*bi pasti pernah liat beliau. Sebelumnya saya sempat curhat waktu diawal mobil turun mesin, beliau sudah mewanti sebaiknya cari bengkel yang khatam pegang toyota. Bahkan dalam candaan dia bilang "Mending lo tanya kantor kelurahan di DKI deh soalnya kan mereka pada megang Hilux 1TR tuh buat operasional, pasti udah pernah turun mesin wong makenya kebanyakan kasar, tanyain deh pada turun mesin di bengkel mana baru masukin deh mobil lo ke bengkel itu. Jamin lebih beres daripada bengkel menang nama"
Masalahnya waktu ketemu beliau dan obrolin soal turun mesin, mobil saya posisinya sudah turun 1/2 di bengkel Bekasi, mau ditarik sudah terlanjur basah jadi saya biarkan saja lanjut dulu. Masa sudah turun 1/2 ditarik lagi? Ya walaupun in hindsight sebaiknya ditarik derek sebelum bongkar lebih jauh sih :mky_06:
Nah setelah konsultasi dengan beliau, diinfokan lah bengkel rumahan di daerah Senayan yang jadi rujukannya kalau ada kasus malpraktik seperti mobil saya. Saya segera kontak ownernya dengan kronologi yang ada dan beliau menyanggupi untuk mencoba menyelamatkan kondisi mobil saya. Per 21 Agustus 2024 mobil sudah masuk ke bengkel ketiga di daerah Blok S. Tapi berhubung ini bengkel rumahan dan sedang mengerjakan 2 mobil lainnya korban malpraktek juga, mobil saya baru bisa dikerjakan pada 29 Agustus 2024.
IMG-20250710-WA0041.jpg
WhatsApp Image 2025-07-11 at 09.46.29_0c60a217.jpg
"pertama kali masuk bengkel senayan"

Bengkel ini saya akui kerjanya cepat dan rapih. Mobil dibongkar pagi hari dan malamnya mesin sudah dibawah, keesokan harinya mesin sudah dibelah. Saya salut dengan kecepatan dan ketelitian kerjanya. Disinilah ceritanya dari buruk menjadi berantakan bubar jalan :mky_07:

Saya diupdate oleh owner bengkel dengan temuan temuan mengerikan, seperti kabel sensor mesin yang meleleh dan tetap dipaksakan untuk dipasang, sludge yang belum benar benar bersih dari jalur oli, jalur coolant yang masih berkarat tidak dibersihkan maksimal, dan paling parah adalah piston dan dinding silinder baret semua yang awalnya tidak baret sama sekali !
Bahkan metal duduk dan metal jalan yang semuanya diganti baru atas saran kepala mekanik di bengkel yang mengerjakan pembongkaran diawal turut bubar jalan, kalo kata teman saya " Ini mah metal duduknya jalan, metal jalannya rebahan" :mky_07:
Demikian juga jalur rantai keteng (tensioner) yang saya ganti baru baik bantalannya maupun rantainya semua saya turuti request kepala mekanik di bengkel sebelumnya turut rusak. Memang luar biasa presisinya pekerjaan bengkel sebelumnya :mky_02:
Berikut saya sertakan bukti foto, supaya tidak dianggap cerita bohong dan silahkan menilai sendiri hasil kerjanya
IMG-20250711-WA0033.jpg
"Bantalan Tensioner/Timing Chain yang sebenarnya baru diganti dan belum sampai 100KM penggunaannya"
IMG-20250711-WA0034.jpg
"Oil Pan yang masih memiliki residu Sludge"
IMG-20250711-WA0035.jpg
"Dudukan bearing yang baret"
IMG-20250711-WA0036.jpg
"Piston yang semuanya baret padahal sebelumnya normal"
IMG-20250711-WA0037.jpg
"Sensor mesin yang dilem plastik/diakali"
IMG-20250711-WA0038.jpg
"Camshaft yang baret padahal sebelumnya normal"
IMG-20250711-WA0039.jpg
"Silinder yang baret di semua silinder, dan blok mesin yang masih memiliki residu karat pada jalur coolant"
IMG-20250711-WA0040.jpg
"Jalur oli yang masih ada residu Sludge"

Disini saya merasa sangat kecewa, karena bengkel yang sebelumnya membongkar mesin ini reputasinya baik dan di dukung oleh atasan saya. Tapi nasi sudah jadi bubur, di awal saya dijanjikan akan ditanggung pengerjaan ulang di bengkel lain oleh si pemilik bengkel. Dengan adanya temuan yang jelas bahwa kerusakan tambahan yang ada merupakan keteledoran bengkelnya, maka saya mulai mengejar dan melakukan penekanan akan bentuk tanggung jawab si pemilik bengkel. Kembali lagi omongan hanya omongan belaka dan tanggung jawab sangat sulit didapatkan meskipun dengan bukti yang ada. Si pemilik bengkel bersama dengan kepala mekanik dan mekanik yang bertanggung jawab membongkar mesin saya sempat datang cek progress serta cek keabsahan vonis bengkel yang sedang bongkar ulang, kepala mekanik sempat diskusi sebentar dengan owner bengkel yang sekarang menangani bongkar ulang dan off the record dia mengakui kelalaiannya serta karyawannya dalam menangani bongkar mesin saya, tapi semua off the record karena takut dengan si pemilik bengkel yang merupakan atasannya.

Saya melakukan push tanggung jawab bersama kerugian tapi si pemilik hanya bersedia tanggung biaya bongkar dari bengkelnya, sedangkan saya harus rugi biaya bongkar di bengkel yang baru beserta 2x pembelian sparepart plus biaya pengerjaan bubut ulang mesin, resurfacing head dan blok, rebalancing/repolish crankshaft dan camshaft beserta hal lain diluar dugaan yang masih mungkin muncul spt penggantian kabel dan sensor yang meleleh serta lain sebagainya. Jujur saya sempat emosi sama pemilik bengkel serta atasan saya yang rekomen kesana. Jadi saya push atasan saya untuk push pemilik bengkel untuk bertanggung jawab lebih.
Setelah ribut sana sini, karena bantuan atasan saya si pemilik bengkel akhirnya menanggung nominal yang lebih besar dari penawaran awal. Yang mana nominal itu tetap tidak sepadan dengan kerugian saya, tapi yasudah saya ikhlaskan saja dan anggap menjadi pembelajaran berat bahwa bengkel yang "katanya bagus" belum tentu sebagus "katanya" :mky_01:

Nanti pengerjaan dan hasil akhir saya lanjutkan di postingan berikutnya ya, terima kasih sudah membaca :big_smile]
serem jga ngeliat hasil kerja turun mesin bengkel sblmnya:
1. kabel sensor mesin yang meleleh tapi dipaksakan untuk dipasang.
2. sisa sludge.
3. jalur coolant gk dibersihkan dgn baik.
4. bagian internal mesin yg awalnya normal tapi jdi rusak.

beberapa item yg bru diganti jga ikutan rusak.
HaykelAdityawarman wrote: Fri Jul 11, 2025 2:39 Saya jadi teringat quote sakti bapak2 jaman dulu atau pedagang2 innova. “Beli mobil itu toyota aja, biar bisa dihandle semua bengkel”.

Nampaknya om TS sudah membuktikan hal tsb adalah mitos. Terima kasih om TS atas sharingnya yang berharga, dari sini kita semua bisa belajar bahwa beresin PR mobil berumur gabisa main2, harus di tempat yang proper dan sesuai spesialisasinya.
kepo2601 wrote: Fri Jul 11, 2025 3:24
HaykelAdityawarman wrote: Fri Jul 11, 2025 2:39 Saya jadi teringat quote sakti bapak2 jaman dulu atau pedagang2 innova. “Beli mobil itu toyota aja, biar bisa dihandle semua bengkel”.

Nampaknya om TS sudah membuktikan hal tsb adalah mitos. Terima kasih om TS atas sharingnya yang berharga, dari sini kita semua bisa belajar bahwa beresin PR mobil berumur gabisa main2, harus di tempat yang proper dan sesuai spesialisasinya.
Betul om, mobil kalau sudah berumur meskipun toyota sebaiknya cari bengkel yang sudah biasa megang merk tersebut. Karena terbawa mindset "Ah kijang mah semua bengkel juga merem bisa benerin" malah kecebur dalem, dari niatnya turun 1/2 jadi turun ga kehitung berapa kali. Saya nanti lanjut deh kejutan kejutan asik dari mobilnya :mky_07:
klo cara benerinnya salah ya tetep aja rusak (ato malah bikin penyakit baru). mnurut saya klo udh berurusan dgn mesin gk bisa sembarangan karena tiap komponen ada fungsinya & saling berhubungan.
4 wheels:
Toyota KUN40 [2013 - now]
Nissan ND1W [2019 - now]

2 wheels:
Yamaha V100 [1988 - now]
kepo2601
Full Member of Senior Mechanic
Full Member of Senior Mechanic
Posts: 317
Joined: Sun Mar 13, 2016 3:54
Daily Vehicle: 2019 Honda Vario 150 - K59J

Re: Review - 2005 Toyota Kijang Innova 2.7 V A/T

Post by kepo2601 »

kepo2601 wrote: Fri Jul 11, 2025 0:11
lexnic wrote: Thu Jul 10, 2025 14:11 /cut/
gpp om, anggap kejadian ini "biaya" yg dikeluarin utk belajar lbh dlm mengenai permesinan. cuma emg sakitnya dobel, di dompet & di hati. IMO, bengkel yg Jakasampurna ini tipikal yg asal ngomong "bisa" tapi kerjanya gk sesuai prosedur utk merk yg ditangani.

kepo2601 wrote: Fri Jul 11, 2025 1:59 Mari kita lanjutkan ceritanya :mky_03:

/cut/

Nanti pengerjaan dan hasil akhir saya lanjutkan di postingan berikutnya ya, terima kasih sudah membaca :big_smile]
serem jga ngeliat hasil kerja turun mesin bengkel sblmnya:
1. kabel sensor mesin yang meleleh tapi dipaksakan untuk dipasang.
2. sisa sludge.
3. jalur coolant gk dibersihkan dgn baik.
4. bagian internal mesin yg awalnya normal tapi jdi rusak.

beberapa item yg bru diganti jga ikutan rusak.
HaykelAdityawarman wrote: Fri Jul 11, 2025 2:39 Saya jadi teringat quote sakti bapak2 jaman dulu atau pedagang2 innova. “Beli mobil itu toyota aja, biar bisa dihandle semua bengkel”.

Nampaknya om TS sudah membuktikan hal tsb adalah mitos. Terima kasih om TS atas sharingnya yang berharga, dari sini kita semua bisa belajar bahwa beresin PR mobil berumur gabisa main2, harus di tempat yang proper dan sesuai spesialisasinya.
kepo2601 wrote: Fri Jul 11, 2025 3:24

Betul om, mobil kalau sudah berumur meskipun toyota sebaiknya cari bengkel yang sudah biasa megang merk tersebut. Karena terbawa mindset "Ah kijang mah semua bengkel juga merem bisa benerin" malah kecebur dalem, dari niatnya turun 1/2 jadi turun ga kehitung berapa kali. Saya nanti lanjut deh kejutan kejutan asik dari mobilnya :mky_07:
klo cara benerinnya salah ya tetep aja rusak (ato malah bikin penyakit baru). mnurut saya klo udh berurusan dgn mesin gk bisa sembarangan karena tiap komponen ada fungsinya & saling berhubungan.
betul om, jadi pembelajaran besar bagi saya dalam piara mobil "tua" dan mencari bengkel yang dapat dipercaya. Memang bengkel yang diawal bongkar itu tipikal bisa semua, padahal saya sudah pastikan diawal kalau bisa atau tidak, kalau memang tidak paham saya ngga masalah pindah bengkel lagi karena anggap saja nambah relasi.

Akhirnya malah mesin lebih rusak dari sebelum turun mesin :mky_07:

Pokoknya jadi pelajaran juga buat yang baca bahwa mesin mobil meskipun dibilang simpel dan mudah pengerjaannya baik oleh awam maupun oleh bengkel, kenyataan dilapangan bisa saja berbeda :big_peace:
As simple as possible to make it easier for you and everyone else

K59J - 2019 Honda Vario 150
kepo2601
Full Member of Senior Mechanic
Full Member of Senior Mechanic
Posts: 317
Joined: Sun Mar 13, 2016 3:54
Daily Vehicle: 2019 Honda Vario 150 - K59J

Re: Review - 2005 Toyota Kijang Innova 2.7 V A/T

Post by kepo2601 »

Mari kita lanjut lagi beres beresnya :mky_08:

Setelah dibongkar baru keluar lah borok boroknya mobil ini. Padahal pemilik bengkel yang melakukan bongkar pasang pertama sampai jamin "ini suara kasar gini aman kok lo pake pulang Manado, lama lama ilang sendiri karena masih break in period doang"

Saat dibongkar di bengkel daerah senayan, banyak sekali hal yang perlu dibereskan membuat waktu pengerjaan molor lama. DItambah ketersediaan beberapa part yang sulit ditemukan memakan lebih banyak lagi waktu pengerjaan. Sampai sampai owner bengkel senayan bicara " Lo pulang Manado pake mesin kondisi gini, belom kelar cikampek udah pecah blok mesin lo :mky_07: "

Mobil ini masuk bengkel per tanggal 21 Agustus 2024 dan baru bisa berjalan kembali 26 September 2024. Kembali lagi lamanya karena masa tunggu part yang sulit diprediksi.
Tapi bukan berarti jalan itu beres ya, karena owner bengkel yang telaten dan rapih dalam bekerja jadi lebih lama lagi pengerjaannya. Jujur waktu dikabari bulan september itu mesin sudah lumayan normal kurang lebih 85% aman secara awam apalagi jika dibandingkan bunyi awalnya yang lebih mirip 2KD yang perlu turun mesin dibandingkan 2TR. Tapi owner bengkel masih penasaran karena rasanya kurang enak. Berhubung saya sendiri pada waktu itu sudah memulai roadtrip pulang kampung ke Manado dengan mobil pengganti si XL7, maka saya tinggalkan Innova ini dan percayakan sepenuhnya ke owner bengkel untuk menyelesaikan semampuhnya. Karena ingat, owner bengkel bilang diawal akan berusaha menangani sebisanya si korban malpraktik ini :mky_04:
WhatsApp Image 2025-07-11 at 13.17.39_43b4acb3.jpg
*Piston baru dan silinder yang dipoles kembali tanpa bore up, serta rakitan yang lebih bersih*
WhatsApp Image 2025-07-11 at 13.20.40_74b49214.jpg
*Blok mesin yang lebih bersih dan masih akan dilakukan pencucian kembali dan pengecatan luar blok*
WhatsApp Image 2025-07-11 at 13.22.09_a7ab4085.jpg
*Oil pan yang jauh lebih bersih*

Kalau dihitung dengan kerjaan di bengkel pertama yang menyanggupi turun mesin, mungkin ada kurang lebih 5 - 10 kali mesin 2TR ini keluar masuk ruang mesin si Innova :mky_07:
Masalah terakhir adanya bunyi yang masih konsisten dan tidak jelas asalnya darimana, sudah dicek semua hal hingga solenoid vvti yang kata bengkel pertama rusak tapi infonya aman. Nah disinilah keluar penyakit tersembunyinya seperti pompa oli yang ternyata baret baret menyebabkan semprotan oli lambat naiknya ke bagian atas mesin seperti dugaan om MSU. Digantilah pompa oli dengan pompa oli bekas copotan yang secara kondisi fisik lebih baik daripada bawaan mobil, dan dibuktikan dengan semprotan oli yang berbeda jauh di bagian head mesin.
WhatsApp Image 2025-07-11 at 13.19.06_3f983c71.jpg
*Oil pump yang kondisinya baret*
WhatsApp Image 2025-07-11 at 13.29.19_9fe6b2ba.jpg
*Semburan oli disaat cold crank ke bagian kop/head mesin*
WhatsApp Image 2025-07-11 at 13.28.08_cacbeff2.jpg
*Semburan oli setelah melakukan penggantian oil pump ke bagian kop/head mesin*

Saking penasarannya owner bengkel, beliau sampai meminjam fortuner 2TR yang seangkatan milik temannya dengan dalih mau ditune up gratis karena fortuner itu juga jarang dipakai sama owner aslinya, hanya untuk membandingkan sebenarnya apa yang beda mesin saya dengan mesin 2TR lain yang sehat dan kenapa masih bunyi. Fortuner dan innova tsb jadinya turun mesin bersama untuk dicek bedanya apa tapi nihil :mky_07:

Curiga memang mobilnya kualat dikit :mky_07:

Penggantian lainnya meliputi valve rocker arm / adjuster klep yang jadi biang bunyinya juga, disaat pembelian dikirimkan rocker arm berbeda menghambat lebih lanjut pengerjaannya.
Pada akhirnya mobil bisa di bilang 95% beres sekitar bulan November 2024 akhir, bertepatan dengan saya kembali ke Jakarta karena ada urusan sebentar di bulan Desember.
Saat pengambilan unit, owner bengkel cerita dia masih penasaran karena memang mobil ini penyakitnya tidak 100% solved karena paling terakhir bunyi yang muncul adalah bunyi "tik" halus dengan interval tetap berapapun rpm mesinnya, dan hanya muncul ketika tempratur mesin sudah stabil. Kalau start awal/cold start maka mesin sangat sangat halus. Beliau sudah cek sana sini, tensi timing chain, adjustment klep, gap piston apakah aman hingga gap lainnya dalam mesin apakah sudah sesuai toleransi buku manual. Hal ini memakan waktu 3 bulan jika dihitung dari awal pengerjaan namun buntu. Bahkan sudah dibongkar ulang untuk dicek kepresisiannya di mesin bubut hingga 2x tapi hasilnya normal. Owner bengkel pun sebenarnya masih menyanggupi kalau memang mau dikejar sampai tuntas habis, tapi dia bertanya dulu ke saya "kalo nafas masih panjang saya siap terusin, tapi dana sama waktunya mesti ada"
Mengingat dana yang semakin tipis, dan waktu di Jakarta juga singkat hanya 2 minggu tanpa ada kemungkinan untuk kembali ke Jakarta karena pekerjaan maka saya sempatkan bawa pulang dahulu ke rumah untuk timbang timbang apa langkah selanjutnya untuk mobil ini.
WhatsApp Image 2025-07-11 at 13.46.04_a8844776.jpg
*foto saat pengambilan mobil dari bengkel senayan dibulan Desember*

Besoknya mobil saya pakai dari pondok gede ke daerah cilandak untuk mengurus kerjaan sambil tes mobil. Saat pengetesan memang berbeda hasil bongkaran di bengkel pertama dan bongkaran bengkel kali ini. Mesin terasa lebih bertenaga bahkan lebih dari saat pertama saya beli mobilnya.

Bak gayung bersambut, karena tau mobil sudah "beres" maka atasan saya cerita kalau temannya yang punya showroom di blok m kolong berminat menawar, jadi segera saya meluncur kesana untuk tau harga pasarannya. Nah apesnya, saat mau parkir di blok m kolong, mobil tiba tiba tidak mau masuk gigi lain selain mundur :mky_07:
Inilah kejadian yang "seal the deal" bagi saya, saya telepon mekanik dan dicek ternyata hal sepele karena bushing plastik shifter matik yang di kabin sudah keropos dan hancur jadinya meski gate shift dipindah tapi transmisi tidak respon. Segera ganti sling baru dan mobil aman kembali, tapi saya sudah kepalang pahit sama mobil ini jadi saya titip jual ke owner bengkel yang finishing mobil ini karena beliau juga nyambi sebagai pedagang kecilan.

Mobil sendiri laku dengan harga murah, karena jualan jujur dan diinfokan masalahnya ada suara "tik" halus saat mesin dingin dan pembeli memahami resikonya. Saya sendiri total rugi kurang lebih 80 Juta diantara biaya turun mesin, part dan depresiasinya yang mana seharga Innova 2.0V seangkatan :mky_03:

Saat ini saya sudah tidak tahu keberadaan unitnya dimana, tapi saya cek platnya via Samsat DKI ternyata pajak masih diperpanjang oleh pemilik yang sekarang.
WhatsApp Image 2025-07-11 at 14.14.26_2310958f.jpg
*Samsat DKI*

Semoga mobil itu awet ditangan pemilik yang sekarang, karena jujur saya sangat suka memeliharanya dan sebenarnya hampir semua part sudah diremajakan. Tapi karena sudah kepalang kesal dengan problem yang berlarut menyebabkan saya memilih untuk menjualnya saja dengan kerugian yang besar.

Tapi memang kalau ada rejeki, boleh lah beli lagi karena emang ngga ada kapoknya :mky_03:
WhatsApp Image 2025-07-11 at 13.30.10_454964f5.jpg
*Foto terakhir bisa barengan dengan 2 mobil lainnya dirumah :ungg: *

Demikian curhat dan cerita saya, mohon maaf kalau panjang dan belepotan ya. Terima kasih sudah membaca :big_deal:
You do not have the required permissions to view the files attached to this post.
As simple as possible to make it easier for you and everyone else

K59J - 2019 Honda Vario 150
kepo2601
Full Member of Senior Mechanic
Full Member of Senior Mechanic
Posts: 317
Joined: Sun Mar 13, 2016 3:54
Daily Vehicle: 2019 Honda Vario 150 - K59J

Re: Review - 2005 Toyota Kijang Innova 2.7 V A/T

Post by kepo2601 »

Sebagai tambahan dan kesimpulan, saya pisahin aja supaya gampang bacanya

- Jangan mudah percaya kata orang saat melakukan pembelian mobil bekas, apalagi mobil tua. Saya terayu beli mobil ini karena kata orang "oh mobil bagus ini, kan bekas dagangan si X" atau "Ah itu barangnya bagus, kan bisa liat barangnya di medsos" Sekali lagi jangan mudah percaya

- Tetap lakukan pengecekan menyeluruh, jangan ada yang dilewati dan kalau perlu panggil ahlinya. Saya pribadi luput dari bekas banjir maupun tabrak karena pengecekannya mudah, tapi ternyata mesinnya bubar kan sama aja :mky_04:

- Kalau mau lakukan operasi besar pada kendaraan anda, pastikan bengkel yang bisa dipercaya bukan cuma katanya katanya :mky_03:
Saya sendiri sudah ketemu langsung 1 korban lain dari bengkel yang pertama mengerjakan mobil saya saat yang bersangkutan sedang servis ringan mobilnya di bengkel senayan, dan dia juga setuju kerjanya kurang teliti tidak seperti omongannya yang koar koar bisa. Korban lainnya adalah teman dari rekan saya yang juga kena di bengkel yang sama :mky_01:

- Tambahan 1 lagi kelewatan, pastikan kalau beli mobil yang berumur kalau partnya mudah didapat jika memang berniat untuk dipakai harian / semi harian. Karena pengalaman cari part 2TR kemarin walaupun judulnya "Toyota" tetap saja susah susah gampang :mky_03:
As simple as possible to make it easier for you and everyone else

K59J - 2019 Honda Vario 150
ebeldamasta
Visitor
Visitor
Posts: 1
Joined: Wed Oct 25, 2017 4:28
Location: Cikarang
Daily Vehicle: Veloz

Re: Review - 2005 Toyota Kijang Innova 2.7 V A/T

Post by ebeldamasta »

Seru baca ceritanya.
Thanks om sharing-nya.
Akhir tahun kemarin mutusin minang OPS Dakar 2012 sebagai 1st oil burner. GCU di beres tiga berlian alhamdulillah aman, ganti lendir metik, gardan.
Semoga ga sampe ada cerita horor kayak 2TR-nya om
Zboy
New Member of Junior Mechanic
New Member of Junior Mechanic
Posts: 20
Joined: Sat Jan 09, 2016 13:24

Re: Review - 2005 Toyota Kijang Innova 2.7 V A/T

Post by Zboy »

Turut berduka om atas kejadian 2tr-nya. Ini engine seharusnya super badak, diluaran banyak yg tembus 500k km. Ini malah 800k km. https://www.topspeed.com/highest-mileag ... d-in-2024/

Tp kok apa ga sayang ya, udh all out benerin, malah buat orang :big_cry:
RCMN
Member of Senior Mechanic
Member of Senior Mechanic
Posts: 238
Joined: Fri Feb 23, 2018 8:02

Re: Review - 2005 Toyota Kijang Innova 2.7 V A/T

Post by RCMN »

Seru banget ngikutin ceritanya om. Thank you sharingnya om, semoga diganti rezeki lain ya om.