https://www.bloombergtechnoz.com/detail ... ikutnya-ri
EV China Geser Dominasi Mobil Jepang di Thailand, Berikutnya RI?
Tsuyoshi Inajima - Bloomberg News
Bloomberg, Berdiri di hadapan banyak orang di Bangkok International Motor Show bulan lalu, seorang eksekutif dari Hozon New Energy Automobile Co berjanji untuk menggandakan penjualan di Thailand menjadi 30.000 kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) tahun ini.
Pabrikan China yang beroperasi dengan nama Neta Auto ini hampir tidak dikenal di Thailand hingga tahun lalu. Dengan model ramping dan penuh gaya yang menarik bagi kaum muda, Hozon terjual 105.563 unit secara global, menurut Bloomberg NEF. Bandingkan dengan lebih dari 3 juta unit yang terjual oleh BYD Co, si pemimpin pasar.
Produsen mobil China itu tidak hanya menawarkan pilihan yang terjangkau di pasar negara berkembang – dalam banyak kasus, mereka adalah satu-satunya pilihan.
Di sisi lain, pemain lama dari Jepang mulai dari Toyota Motor Corp hingga Nissan Motor Co tidak memiliki jajaran mobil listrik seperti yang dimiliki produsen mobil China dan tentu saja tidak memiliki kisaran harga yang luas seperti BYD, yang hatchback EV termurahnya mulai dari sekitar US$10.000.
“Produsen mobil Jepang tidak boleh berpuas diri ketika melihat apa yang terjadi di Thailand dan negara-negara lain di kawasan ini," kata Takeshi Miyao, analis di konsultan otomotif Carnorama.
Negara-negara lain juga menerima insentif untuk mendorong pertumbuhan kendaraan listrik. Perusahaan China dan Korea Selatan sedang berjuang untuk merebut pangsa pasar di Indonesia, pasar terbesar di Asia Tenggara; Isuzu dan Suzuki Motor Corp belakangan ini kehilangan pangsa pasar di Tanah Air.
Meskipun kendaraan listrik hanya menyumbang 1% dari penjualan kendaraan penumpang di Asia Tenggara pada 2020, menurut Bloomberg NEF, jumlah tersebut akan mencapai 14% pada tahun 2030 dan 64% pada 2040.
Xpeng Inc, yang memiliki Alibaba Group Holding sebagai salah satu pemegang sahamnya, mengumumkan rencana di Bangkok International Motor Show tahun ini untuk memasuki pasar Asia Tenggara. Pengirimannya akan dimulai pada kuartal ketiga di Thailand, Singapura, dan Malaysia.
Pertumbuhan kendaraan listrik China di Thailand dapat ditelusuri kembali ke inisiatif publik yang diumumkan pada Februari 2022, termasuk subsidi sebesar 150.000 baht (US$4085) per kendaraan listrik, serta keringanan pajak terkait.
Bandingkan dengan rata-rata pendapatan bulanan rumah tangga Thailand sebesar 27.352 baht pada 2021.
"Asia Tenggara adalah salah satu fokus strategis kami seiring kami memperluas jangkauan kami di luar China,” kata Wakil Presiden Xpeng Jiaming “James” Wu dalam sebuah wawancara.
“Ini adalah waktu yang tepat bagi kami untuk datang karena sebagian besar negara di Asia Tenggara kini secara bertahap membuka diri dan menciptakan kebijakan yang menguntungkan bagi kendaraan listrik untuk memasuki pasar-pasar ini.”
Mengingat besarnya sektor pertanian di Thailand, truk pikap menyumbang sekitar 40% dari penjualan mobil baru, menjadikannya segmen yang penting.
Toyota dan Isuzu telah lama menguasai pasar tersebut, dengan empat dari setiap lima pikap berasal dari pabrikan tersebut, namun mereka mulai berselisih dengan merek China yang memperluas jajaran produk mereka dengan menyertakan pikap.
==============================================================
gempuran cungkwo ndak maen2
lampu kuning bagi dominasi otomotif jepen di kawasan asea tenggarong
