Menurut saya, Lexus UX tidak worth untuk harga sgitu selain nama besar Lexus, irit (utk hybrid) dan realibility khas mobil jepang untuk pemakaian jangka panjang. Harganya sudah melebihi rival Jerman-nya dimana lebih lega dan mesin yang mgkn lebih baik serta driving experience-nya.Alk79 wrote: Thu Dec 01, 2022 4:09 Om semua mau nanya lagi. Jadi ternyata harga UX sudah Rp 1m lebih dikit dan BMW G20 akan launching LCI weekend ini dengan harga yang sedikit lebih murah dibanding UX. Ini kaya "my heart goes to BWM" but "my peace of mind goes to Lexus"... any advice? Is it really that bad owning BMW later after 5 years (assuming normal use in Jakarta, routing service, etc). Selama ini pegang fortuner dan innova ga ada masalah apa2 even after 8 years (innova diesel). Dulu punya X-trail baru 4-5 thn sudah harus benerin bearing road, arm2 di roda, etc (walaupun mesin dan transmisi aman). Tapi kalau pakai Xtrail vs Innova ya jauh nyaman dan semua2nya... Nah apakah kira2 akan seperti itu ya pengalaman owning BMW vs Lexus? Thank you sebelumnya...
Mesin-nya std cukupan saja, namun big problem-nya interior dan bagasi sempit bgt mirip Mazda CX-3.
Untuk ukuran tinggi 172 cm, leg room dan head room jok belakang sangat sempit.
Jika ambil lexus, better NX or RX, lbh worth untuk every penny u spent.
Bisa dipertimbangkan new X1 yang akan launch di tahun depan kl tidak urgent atau Mini Countyman (TS nya prefer crossover).
Untuk new X1, designnya jauh lbh mature dan mirip X3, walau harganya mgkn mepet 1 M seperti GLA.
Countryman unik design exterior dan interiornya dan full option untuk yg versi S, cm bantingannya agak keras khas Mini, tp untuk saya yang biasa bawa mobil bantingan keras msh acceptable dan cukup nyaman.
Setau saya mesin 1.5T 3 cylinder BMW & Mini cukup reliable. Tmen ada yang pake Countryman 1.5 dipakai daily sudah jalan 3 tahunan aman-aman saja, tidak ada keluhan apapun dan cuman service ganti oli berkala setiap 12 bulan.
Bokap pake Countryman S (kl ga salah sama mesinnya dengan G20 330i) sudah jalan 2 tahun setengah, mobil gelinding hanya seminggu satu kali, tp dipanasin mesin-nya di garasi setiap 2 hari sekali, so far juga tidak ada kendala.
Sepertinya generasi-generasi terbaru BMW & Mini jauh lebih reliable dan tidak serewel generasi sebelum-nya.
Satu lagi, walaupun BMW dan Mini dalam satu group dan share engine serta technology, tp harga second mini luar biasa bagus dibanding BMW yg depresiasi lumayan untuk tahun yg sama.
GLA generasi terakhir cuman pernah test duduk, blom tau driving experience-nya, tp pernah TD GLA generasi sebelumnya.
First impresion-nya mirip seperti review SM, nyaman engga, irit engga, canggih engga, kencang juga engga, semua serba nanggung.
Mungkin yg generasi terakhir lebih baik dan refine.
Semoga membantu.