Review Honda Jazz
Moderators: Ryan Steele, sh00t, r12qiSonH4ji, avantgardebronze, akbarfit
-
- Full Member of Senior Mechanic
- Posts: 353
- Joined: Wed Jul 16, 2003 16:38
Review Honda Jazz
Bentuk interior Jazz mirip dengan New City, tapi ada sedikit perbedaan, kalo di City terdapat laci di dashboard sebelah kiri bawah, di Jazz cuma berbentuk rak (gak ada tutupnya), di dashboard bagian tengah bawah juga ada sedikit perbedaan. Meskipun bodynya kecil tapi luas interiornya hampir sama dengan New City, bagian bagasi juga cukup lega, kira2 seluas bagasi Suzuki Sidekick. Material yg digunakan untuk interior Jazz juga lebih kasar daripada New City, jadi gak heran kalo beda harganya lumayan (Jazz A/T rp 137.5jt, City A/T rp 165jt). Untuk performanya, aku belum coba, tp berhubung speknya hampir sama dengan New City, kira2 hampir sama, tapi mungkin Honda Jazz bisa lebih stabil di tikungan. O iya, mesin i-DSInya Jazz udah bisa mengkonsumsi premium, gak kayak City yg minimal pertamax. Segitu dulu reviewnya, mungkin rekan2 yg lain bisa menambahkan.
-
- New Member of Mechanic Master
- Posts: 9595
- Joined: Thu May 15, 2003 16:12
- Location: Indonesia
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1136
- Joined: Thu Mar 04, 2004 6:47
-
- Full Member of Junior Mechanic
- Posts: 68
- Joined: Thu Jan 29, 2004 17:24
- Location: CGK
Honda Jazz Test Drive
Warning....LONG posting...
Salam kenal dulu...nama saya Baron F Hussein....kenal forum ini dari om Yongis.... hehehhehe
Kemarin abis test drive Jazz...ini hasilnya...semoga ga mengecawakan..
Fuel: Di buku manual dan tertera di tutup tangki bensin bagian dalam....mobil ini meminta bensin tanpa timbal (PremiumTT, Pertamax, ato Pertamax Plus..)
Engine: Sama seperti City, i-DSI (intelligent-Dual Sequential Ignition) yang berarti Pengapian Ganda Berurutan... menghasilkan tenaga hanya 88 hp pada 5000 sekian, tapi torsi tertinggi didapat pada rpm 2700. Artinya mesin ini cocok untuk dalam kota, dimana kita tak bisa mencapai rpm tinggi untuk bergerak didalam kota.
Tenaga terhitung kecil di kelasnya, karena mesin i-DSi ini hanya 8 valve. Kapan ya Honda buat i-DSI tapi 16 valve dan VTEC..... wah bisa sangar ini! Pemakaian bensin untuk city use 20++ kilometer untuk 1 liter bbm, tapi untuk luar kota hanya sekitar 9 atau 10 km per liter. Karena diluar kota kita biasanya maen di RPM tinggi, hilang deh unggulnya i-DSI ini.
Untuk pemakaian dalam kota mesin responsif, apalagi di padu dengan 7-speed mode seperti City, dan tuas persneling di posisi S...bukan D. Tenaga terasa melimpah di putaran bawah dan menengah, tapi terasa agak kurang di rpm 5000 keatas. Sesuai dengan karakter jalan kota yang biasanya macet.
CVT nya sendiri memberikan efek engine brake yang cukup baek, apalagi bisa dibandingkan dengan automatic conventional (electro hydraulic) yang cenderung "loss" untuk engine brake. Tentu saja beda dengan transmisi automatic baru dengan "grade logic" yang ada seri Civic baru, Accord 2.3-on, ato CR-V. Sebelum seri ini Honda hanya make matic conventional tanpa grade logic.
Braking department cukup mumpuni, meski belakang masih tromol. Mungkin karena mobil ini cukup ringan. Perangkat keselamatan aktif tak ada, yang ada hanya safety belt. Sedang ABS dan SRS airbag tak ada. Hey... kalo mo ada ABS dan SRS, silahkan beli CR-V, Accord, ato Civic!!
Manuver lincah, karena jarak sumbu roda yang pendek. Stabilitas terjaga, karena tinggi kendaraan yang hampir sama seperti City, tapi tidak setinggi Baleno/Aerio...
Setir ringan, karena memakai EPS (electronic Power Steering) seperti di Karimun dan Mazda Vantrend dulu. Ide bagus EPS ini, karena power streering tidak membebani mesin, melainkan hanya narik arus lebih banyak dari alternator. Jadi tenaga mesin hanya dipakai untuk A/C dan alternator. More power for your wheel!!
Versi sport limitednya, hanya ketambahan fog light, spoiler, side skirt, velg 16". Nambah 10 juta harganya. Mending beli versi standar dan didandani sendiri kalo menurut saya...
Interior standar Honda sekarang...semua PLASTIK! kejemur 1 taon aja, mesti pada bunyi semua tuh... hehehehhe.... Saya lebih seneng yang padded dashboard sih..lebih exclusive. Cuma sekarang cuma bisa didapet di Accord aja.... Civic dan CR-V semuanya plastik...
Ruang didalam lega, meski anda bertubuh besar (176 cm, 78 kg) dan duduk dibangku belakang. Standar Hondalah... Bandingkan dengan Hyundai Getz yang lebih sempit meski kelasnya sama dengan ini.
Letak kontrol terjangkau semua oleh driver, dan isi speedometer cukup informatif. Speedometer tidak terletak di tengah seperti Baleno/Aerio ato X-Trail..tapi didepan driver. Lagian....ngapain pula saya mo kasi tau passanger saya kita dah lari berapa dan rpm berapa? Pada takut semua ntar!!!
Kesimpulan saya (IMHO) ini mobil city car dan anak muda yang cukup baik. Meski saya tak senang dengan dashboard dan door trim plastik sialan itu... kesannya kok murahan ya?
Segitu saja informasi dari saya, kalo ada yang mau menambahkan atau mengkoreksi silahkan saja....
Salam kenal dulu...nama saya Baron F Hussein....kenal forum ini dari om Yongis.... hehehhehe
Kemarin abis test drive Jazz...ini hasilnya...semoga ga mengecawakan..
Fuel: Di buku manual dan tertera di tutup tangki bensin bagian dalam....mobil ini meminta bensin tanpa timbal (PremiumTT, Pertamax, ato Pertamax Plus..)
Engine: Sama seperti City, i-DSI (intelligent-Dual Sequential Ignition) yang berarti Pengapian Ganda Berurutan... menghasilkan tenaga hanya 88 hp pada 5000 sekian, tapi torsi tertinggi didapat pada rpm 2700. Artinya mesin ini cocok untuk dalam kota, dimana kita tak bisa mencapai rpm tinggi untuk bergerak didalam kota.
Tenaga terhitung kecil di kelasnya, karena mesin i-DSi ini hanya 8 valve. Kapan ya Honda buat i-DSI tapi 16 valve dan VTEC..... wah bisa sangar ini! Pemakaian bensin untuk city use 20++ kilometer untuk 1 liter bbm, tapi untuk luar kota hanya sekitar 9 atau 10 km per liter. Karena diluar kota kita biasanya maen di RPM tinggi, hilang deh unggulnya i-DSI ini.
Untuk pemakaian dalam kota mesin responsif, apalagi di padu dengan 7-speed mode seperti City, dan tuas persneling di posisi S...bukan D. Tenaga terasa melimpah di putaran bawah dan menengah, tapi terasa agak kurang di rpm 5000 keatas. Sesuai dengan karakter jalan kota yang biasanya macet.
CVT nya sendiri memberikan efek engine brake yang cukup baek, apalagi bisa dibandingkan dengan automatic conventional (electro hydraulic) yang cenderung "loss" untuk engine brake. Tentu saja beda dengan transmisi automatic baru dengan "grade logic" yang ada seri Civic baru, Accord 2.3-on, ato CR-V. Sebelum seri ini Honda hanya make matic conventional tanpa grade logic.
Braking department cukup mumpuni, meski belakang masih tromol. Mungkin karena mobil ini cukup ringan. Perangkat keselamatan aktif tak ada, yang ada hanya safety belt. Sedang ABS dan SRS airbag tak ada. Hey... kalo mo ada ABS dan SRS, silahkan beli CR-V, Accord, ato Civic!!

Manuver lincah, karena jarak sumbu roda yang pendek. Stabilitas terjaga, karena tinggi kendaraan yang hampir sama seperti City, tapi tidak setinggi Baleno/Aerio...

Setir ringan, karena memakai EPS (electronic Power Steering) seperti di Karimun dan Mazda Vantrend dulu. Ide bagus EPS ini, karena power streering tidak membebani mesin, melainkan hanya narik arus lebih banyak dari alternator. Jadi tenaga mesin hanya dipakai untuk A/C dan alternator. More power for your wheel!!

Versi sport limitednya, hanya ketambahan fog light, spoiler, side skirt, velg 16". Nambah 10 juta harganya. Mending beli versi standar dan didandani sendiri kalo menurut saya...

Interior standar Honda sekarang...semua PLASTIK! kejemur 1 taon aja, mesti pada bunyi semua tuh... hehehehhe.... Saya lebih seneng yang padded dashboard sih..lebih exclusive. Cuma sekarang cuma bisa didapet di Accord aja.... Civic dan CR-V semuanya plastik...

Ruang didalam lega, meski anda bertubuh besar (176 cm, 78 kg) dan duduk dibangku belakang. Standar Hondalah... Bandingkan dengan Hyundai Getz yang lebih sempit meski kelasnya sama dengan ini.
Letak kontrol terjangkau semua oleh driver, dan isi speedometer cukup informatif. Speedometer tidak terletak di tengah seperti Baleno/Aerio ato X-Trail..tapi didepan driver. Lagian....ngapain pula saya mo kasi tau passanger saya kita dah lari berapa dan rpm berapa? Pada takut semua ntar!!!
Kesimpulan saya (IMHO) ini mobil city car dan anak muda yang cukup baik. Meski saya tak senang dengan dashboard dan door trim plastik sialan itu... kesannya kok murahan ya?

Segitu saja informasi dari saya, kalo ada yang mau menambahkan atau mengkoreksi silahkan saja....

Baron F. Hussein
Righty is tighty, lefty is loosey....
Righty is tighty, lefty is loosey....
-
- New Member of Mechanic Master
- Posts: 9595
- Joined: Thu May 15, 2003 16:12
- Location: Indonesia
Thanks buat review-nya baronfh ! Lengkap banget.
Sekarang, kalau anda disuruh memilih. Apa yang akan anda pilih? Honda New City i-DSI atau Honda Jazz i-DSI ? Karena harga keduanya kan tidak terpaut terlalu jauh...
Sebetulnya bicara soal standar kenyamanan duduk di bangku belakang, emang Jazz layak dipuji untuk mobil dengan dimensi kecil ini. Kenyamanan ini dikarenakan ide inovatif dari Honda dengan menempatkan tangki bensin di bawah jok depan, so ... bangku belakang memiliki ruang yang lebih luas. Lain dengan Hyundai Getz yang masih menempatkan tangki bensin di dekat bangku belakang.
Dan saya kurang setuju dengan statement bung sbb :
"Ruang didalam lega, meski anda bertubuh besar (176 cm, 78 kg) dan duduk dibangku belakang. Standar Hondalah... Bandingkan dengan Hyundai Getz yang lebih sempit meski kelasnya sama dengan ini."
Ternyata tidak standar Honda loh... Coba deh naik New CR-V. Untuk bangku depan dan tengah memang mendapatkan ruang kaki yang lumayan lega, tapi bangku ketiganya bener2 sempit. Bahkan kesannya terlalu maksa, untuk anak kecil pun akan kasihan karena duduknya seperti lesehan. Kemudian kepala penumpang yang bertubuh tinggi pun akan merasa kurang nyaman bila duduk di bangku tengah dan di dekat pintu, sebab pilar C terlalu dekat dengan kepala. Hal ini disebabkan design CR-V yang lebih mengecil pada bagian atapnya. Kenyamanan di kelas SUV, justru X-TRAIL jauh lebih unggul.
Sekarang, kalau anda disuruh memilih. Apa yang akan anda pilih? Honda New City i-DSI atau Honda Jazz i-DSI ? Karena harga keduanya kan tidak terpaut terlalu jauh...
Sebetulnya bicara soal standar kenyamanan duduk di bangku belakang, emang Jazz layak dipuji untuk mobil dengan dimensi kecil ini. Kenyamanan ini dikarenakan ide inovatif dari Honda dengan menempatkan tangki bensin di bawah jok depan, so ... bangku belakang memiliki ruang yang lebih luas. Lain dengan Hyundai Getz yang masih menempatkan tangki bensin di dekat bangku belakang.
Dan saya kurang setuju dengan statement bung sbb :
"Ruang didalam lega, meski anda bertubuh besar (176 cm, 78 kg) dan duduk dibangku belakang. Standar Hondalah... Bandingkan dengan Hyundai Getz yang lebih sempit meski kelasnya sama dengan ini."
Ternyata tidak standar Honda loh... Coba deh naik New CR-V. Untuk bangku depan dan tengah memang mendapatkan ruang kaki yang lumayan lega, tapi bangku ketiganya bener2 sempit. Bahkan kesannya terlalu maksa, untuk anak kecil pun akan kasihan karena duduknya seperti lesehan. Kemudian kepala penumpang yang bertubuh tinggi pun akan merasa kurang nyaman bila duduk di bangku tengah dan di dekat pintu, sebab pilar C terlalu dekat dengan kepala. Hal ini disebabkan design CR-V yang lebih mengecil pada bagian atapnya. Kenyamanan di kelas SUV, justru X-TRAIL jauh lebih unggul.
-
- Full Member of Junior Mechanic
- Posts: 68
- Joined: Thu Jan 29, 2004 17:24
- Location: CGK
Bung digitALL...
SETUJU BERAT! Bwahahahahahaha... yang saya tau dari HPM insider, CR-V aslinya emang didesain untuk 5 pax. Tetapi karena tuntutan pasar Indonesia yang maunya mobil bisa bawa satu RW, jadilah ditambahkan kursi "lapis ketiga" yang sangat tidak manusiawi itu...Saya setuju banget Bung...itu kursi ke3 tingkat kenyamanannya dari skala 1 sampe 10 menduduki skala -4!!!
Anak kecil pun tidak pantas duduk didalamnya. Sama ceritanya seperti KIA Carens II...kursi ke3 nya ga pantas buat manusia...sempit banget!!! Katanya bisa diisi anak kecil... yang jelas anak kecil itu harus diikat ke pilar c, pilar b, dan ke kursi itu sendiri! Benar-benar maksa kedua tipe mobil ini (Carens II dan CR-V) dalam hal kursi ke3.
Stream sepertinya masih agak mending di kursi ketiganya. Memang headroom agak sempit, tapi masih "agak" manusiawi....
Untuk kelas SUV Jepang, sampai saat ini saya tetap pada pilihan saya, X-Trail memang pantas jadi SUV no 1 Jepang. Dari mesin ampe nyamannya, ampe interior, ampe styling, TOP NOTCH! Jagoan NEON itu Nissan... Tapi ya menurut saya tetap masih ada kurangnya (maklum Bung...cerewet banget saya ini...mungkin pantesnya nemenin Jeremy Clarkson di BBC's Top Gear ya? Hehehehe....) Posisi speedometer! Taruh di depan driver aja napah?
Kalo disuruh milih City dan Jazz...saya liat peruntukkan Bung. Kalo saya kepingin kendaraan "inner-city-vehicle" saya bakal pilih Jazz karena dimensinya yang kompak (alias kecil... ini bahasa akal-akalannya orang marketing..heheheh) Menurut saya City masi terlalu panjang buat inner city vehicle.
Benar saya bakal kehilangan ruang bagasi City yang seluas stadion Senayan itu, tapi namanya dalam kota, saya pikir bagasi Jazz cukup lah untuk kantong belajaan. Kecuali mungkin istri mau beli seekor sapi hidup buat persediaan 1 tahun. Harus beli Isuzu D-Max nih!!
Segitu saja dulu bung digitALL, terima kasih komentarnya....
SETUJU BERAT! Bwahahahahahaha... yang saya tau dari HPM insider, CR-V aslinya emang didesain untuk 5 pax. Tetapi karena tuntutan pasar Indonesia yang maunya mobil bisa bawa satu RW, jadilah ditambahkan kursi "lapis ketiga" yang sangat tidak manusiawi itu...Saya setuju banget Bung...itu kursi ke3 tingkat kenyamanannya dari skala 1 sampe 10 menduduki skala -4!!!

Anak kecil pun tidak pantas duduk didalamnya. Sama ceritanya seperti KIA Carens II...kursi ke3 nya ga pantas buat manusia...sempit banget!!! Katanya bisa diisi anak kecil... yang jelas anak kecil itu harus diikat ke pilar c, pilar b, dan ke kursi itu sendiri! Benar-benar maksa kedua tipe mobil ini (Carens II dan CR-V) dalam hal kursi ke3.
Stream sepertinya masih agak mending di kursi ketiganya. Memang headroom agak sempit, tapi masih "agak" manusiawi....
Untuk kelas SUV Jepang, sampai saat ini saya tetap pada pilihan saya, X-Trail memang pantas jadi SUV no 1 Jepang. Dari mesin ampe nyamannya, ampe interior, ampe styling, TOP NOTCH! Jagoan NEON itu Nissan... Tapi ya menurut saya tetap masih ada kurangnya (maklum Bung...cerewet banget saya ini...mungkin pantesnya nemenin Jeremy Clarkson di BBC's Top Gear ya? Hehehehe....) Posisi speedometer! Taruh di depan driver aja napah?

Kalo disuruh milih City dan Jazz...saya liat peruntukkan Bung. Kalo saya kepingin kendaraan "inner-city-vehicle" saya bakal pilih Jazz karena dimensinya yang kompak (alias kecil... ini bahasa akal-akalannya orang marketing..heheheh) Menurut saya City masi terlalu panjang buat inner city vehicle.
Benar saya bakal kehilangan ruang bagasi City yang seluas stadion Senayan itu, tapi namanya dalam kota, saya pikir bagasi Jazz cukup lah untuk kantong belajaan. Kecuali mungkin istri mau beli seekor sapi hidup buat persediaan 1 tahun. Harus beli Isuzu D-Max nih!!

Segitu saja dulu bung digitALL, terima kasih komentarnya....

Baron F. Hussein
Righty is tighty, lefty is loosey....
Righty is tighty, lefty is loosey....
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1136
- Joined: Thu Mar 04, 2004 6:47
-
- New Member of Mechanic Master
- Posts: 9595
- Joined: Thu May 15, 2003 16:12
- Location: Indonesia
To : baronfh
Emang bener juga sih bung. Keliatannya tuntutan pasar Indonesia. Kalo diluar negeri, ternyata cuma sampe baris kedua aja. Baris ketiga bener2 bagasi total. Kalo di sini emang bener juga sih ga manusiawi, pantes deh -4 ... masa sih bangku bisa sejajar sama lantai / dek ! Oke termasuk juga KIA Carens nih !
Yah saya setuju kalo Stream still better... walopun ngga nyaman tapi masih bisa digunakan untuk perjalanan singkat.
Mengenai posisi speedometer X-TRAIL, emang ada sebagian kalangan yang tidak suka posisinya di tengah. Tapi ada juga yang suka, karena pandangan kedepan tidak terhalang (apalagi yang berpostur pendek). But ... ini sesuai selera orang juga. Saya sendiri juga lebih suka di depan driver.
Hehehe ... bung mau nemenin Jeremy Clarkson ya? Enak tuh... tiap kali mobil baru keluar bisa langsung TEST DRIVE !!
Berarti bung lebih prefer ke Jazz yah. Sama sih saya juga, tapi saya pilih Jazz karena modelnya lebih keren n kompak...
Bung saya mau kasih komentar lagi nih mengenai HONDA! Koq bisa sih Stream 1.700cc dan 2.000cc lebih murah dari Civic 1.700cc? Padahal kan mesinnya sama (untuk 1.700cc)? Kalo disuruh pilih, bung lebih baik pilih mana? Ato lebih baik sekalian ambil Stream 2.0 Tiptronic (dengan harga yang tetep lebih murah dari Civic ?)
Emang bener juga sih bung. Keliatannya tuntutan pasar Indonesia. Kalo diluar negeri, ternyata cuma sampe baris kedua aja. Baris ketiga bener2 bagasi total. Kalo di sini emang bener juga sih ga manusiawi, pantes deh -4 ... masa sih bangku bisa sejajar sama lantai / dek ! Oke termasuk juga KIA Carens nih !
Yah saya setuju kalo Stream still better... walopun ngga nyaman tapi masih bisa digunakan untuk perjalanan singkat.
Mengenai posisi speedometer X-TRAIL, emang ada sebagian kalangan yang tidak suka posisinya di tengah. Tapi ada juga yang suka, karena pandangan kedepan tidak terhalang (apalagi yang berpostur pendek). But ... ini sesuai selera orang juga. Saya sendiri juga lebih suka di depan driver.
Hehehe ... bung mau nemenin Jeremy Clarkson ya? Enak tuh... tiap kali mobil baru keluar bisa langsung TEST DRIVE !!
Berarti bung lebih prefer ke Jazz yah. Sama sih saya juga, tapi saya pilih Jazz karena modelnya lebih keren n kompak...
Bung saya mau kasih komentar lagi nih mengenai HONDA! Koq bisa sih Stream 1.700cc dan 2.000cc lebih murah dari Civic 1.700cc? Padahal kan mesinnya sama (untuk 1.700cc)? Kalo disuruh pilih, bung lebih baik pilih mana? Ato lebih baik sekalian ambil Stream 2.0 Tiptronic (dengan harga yang tetep lebih murah dari Civic ?)
-
- Full Member of Junior Mechanic
- Posts: 68
- Joined: Thu Jan 29, 2004 17:24
- Location: CGK
Setahu saya.....ga tau apa masih sama...ato regulasi emang sudah berubah....
Sedan Honda..... semua itu kita masih import dari Thailand. Sedangkan yang sudah diproduksi disini baru Stream dan CR-V. Mungkin itu sebab kenapa bisa murah...
Jazz, Stream facelift masih impor juga, karena facelift sepertinya lebih murah impor bulet-bulet daripada bikin mesin cetakan baru buat body disini.
Setahu saya ini bagian dari rencana Honda untuk buat manufacturing Honda Automobiles/Motorcycles untuk pasar Asia (tak termasuk Jepang) dengan mengawinkan beberapa parts dari beberapa negara. Indonesia, Phillipine, Malaysia, and Thailand kalo ga salah. Jadi masing-masing negara membuat parts masing-masing, ntar dikirim ke negara-negara yang butuh.
Mereka buat begini karena di US sendiri mobil Korea dah mulai makan pangsa pasar mobil Jepang. Mereka *mungkin* ga mau kecolongan lagi di Asia. Jadi dibuat system kaya diatas untuk nekan harga jual, semoga ga menekan kualitas juga ya?
Masalah harga jual, selain faktor diatas, juga ada beberapa faktor lain. Katanya orang HPM ni...ga tau bener ato ga....
1. Material body dan interior (termasuk peredaman) di Stream emang dikurangi dari Civic.
2. Kaki-kaki (under carriage) beda ama Civic. Dimana bedanya... well...system beda dikit. Ama....uhm.... material (bukan besinya diganti tempe loh...tapi karet bushing, shock-arbsorber, etc...) Lagian dengan beda tinggi badan yang ga begitu jauh...Civic terasa lebih comfort yet stable dari Stream...
3. Interior, kandungan lokalnya lebih tinggi...
Mungkin kalo diliat cuma dikit bedanya ama Civic, tapi kalo dikali beberapa ribu unit?Jadi beda kan harga jualnya...Stream rencana awalnya emang untuk pasar Asia, bisa muat banyak (meski kurang manusiawi...heheheh) dan harga terjangkau. Dulu sih maunya ngerontokin Kijang yang versi premiumnya.. LGX gitu deh...yang udah full opsi. Kan ga beda jauh dulu harganya... Masak Kijang harga 190-an juta? Menurut saya sih ga pantes harga dengan isi kalo gitu...
Saya milih mana?Uhm...liat peruntukan Bung. Kalo mo jalan jauh, kayanya sayang make Civic. Mending Streamnya...tapi yang 2.0 HondaTrip. Ga enak make manual kalo mo sante-sante...Kalo ada CVT saya ambil deh!!
Mo sendirian dalam kota dan nyari larinya? Mending Civic deh. Manual....Begitu bung..
Masalahnya...ga ada duit buat beli Xenia sekalipun. Jadilah kita tetep make mobil tua ini.... 
NB:Bung digitALL...punya Eterna juga ya?Sharing penyakit yuk...saya mo bantuin temen saya itu...kasian dia..
Sedan Honda..... semua itu kita masih import dari Thailand. Sedangkan yang sudah diproduksi disini baru Stream dan CR-V. Mungkin itu sebab kenapa bisa murah...
Jazz, Stream facelift masih impor juga, karena facelift sepertinya lebih murah impor bulet-bulet daripada bikin mesin cetakan baru buat body disini.
Setahu saya ini bagian dari rencana Honda untuk buat manufacturing Honda Automobiles/Motorcycles untuk pasar Asia (tak termasuk Jepang) dengan mengawinkan beberapa parts dari beberapa negara. Indonesia, Phillipine, Malaysia, and Thailand kalo ga salah. Jadi masing-masing negara membuat parts masing-masing, ntar dikirim ke negara-negara yang butuh.
Mereka buat begini karena di US sendiri mobil Korea dah mulai makan pangsa pasar mobil Jepang. Mereka *mungkin* ga mau kecolongan lagi di Asia. Jadi dibuat system kaya diatas untuk nekan harga jual, semoga ga menekan kualitas juga ya?

Masalah harga jual, selain faktor diatas, juga ada beberapa faktor lain. Katanya orang HPM ni...ga tau bener ato ga....
1. Material body dan interior (termasuk peredaman) di Stream emang dikurangi dari Civic.
2. Kaki-kaki (under carriage) beda ama Civic. Dimana bedanya... well...system beda dikit. Ama....uhm.... material (bukan besinya diganti tempe loh...tapi karet bushing, shock-arbsorber, etc...) Lagian dengan beda tinggi badan yang ga begitu jauh...Civic terasa lebih comfort yet stable dari Stream...
3. Interior, kandungan lokalnya lebih tinggi...

Mungkin kalo diliat cuma dikit bedanya ama Civic, tapi kalo dikali beberapa ribu unit?Jadi beda kan harga jualnya...Stream rencana awalnya emang untuk pasar Asia, bisa muat banyak (meski kurang manusiawi...heheheh) dan harga terjangkau. Dulu sih maunya ngerontokin Kijang yang versi premiumnya.. LGX gitu deh...yang udah full opsi. Kan ga beda jauh dulu harganya... Masak Kijang harga 190-an juta? Menurut saya sih ga pantes harga dengan isi kalo gitu...

Saya milih mana?Uhm...liat peruntukan Bung. Kalo mo jalan jauh, kayanya sayang make Civic. Mending Streamnya...tapi yang 2.0 HondaTrip. Ga enak make manual kalo mo sante-sante...Kalo ada CVT saya ambil deh!!
Mo sendirian dalam kota dan nyari larinya? Mending Civic deh. Manual....Begitu bung..


NB:Bung digitALL...punya Eterna juga ya?Sharing penyakit yuk...saya mo bantuin temen saya itu...kasian dia..

Baron F. Hussein
Righty is tighty, lefty is loosey....
Righty is tighty, lefty is loosey....
-
- New Member of Mechanic Master
- Posts: 9595
- Joined: Thu May 15, 2003 16:12
- Location: Indonesia
Ok thanks bung baronfh buat jawabannya. Tapi saya tetap kurang puas. Seharusnya sih Honda Civic masih bisa ditekan lagi harganya... Dan bentar lagi akan ada facelift Civic baru (model lampu depan mirip dengan Accord dulu). Sayangnya, lagi2 mesin masih 1700cc. Pake 2.0 kek biar sama dengan Stream 2.0 L i-VTEC... hehehe banyak maunya nih... Soalnya kalo diliat, performa Civic masih dibawah ALTIS sih !
Bener bung saya punya Eterna GTi 91.
Bener bung saya punya Eterna GTi 91.
-
- Member of Senior Mechanic
- Posts: 257
- Joined: Tue Sep 10, 2002 1:57
- Location: Jakarta/Bandung
-
- New Member of Mechanic Master
- Posts: 9595
- Joined: Thu May 15, 2003 16:12
- Location: Indonesia
Betul bung deanz. Saya juga udah baca ulasannya.
Posisinya :
1> Jazz
2> Aerio
3> Getz
4> Aveo
Menurut saya, emang sih Jazz lebih unggul hampir segalanya. Tapi peranti safety dan pengereman sangat jelek. Posisi bangku tengah juga paling tidak nyaman diantara rival2nya. Tapi Jazz tetep unggul.
Aerio / Jazz ?
Lebih baik Jazz aja... kan modelnya lebih bagus tuh.
Posisinya :
1> Jazz
2> Aerio
3> Getz
4> Aveo
Menurut saya, emang sih Jazz lebih unggul hampir segalanya. Tapi peranti safety dan pengereman sangat jelek. Posisi bangku tengah juga paling tidak nyaman diantara rival2nya. Tapi Jazz tetep unggul.
Aerio / Jazz ?
Lebih baik Jazz aja... kan modelnya lebih bagus tuh.
-
- Member of Senior Mechanic
- Posts: 257
- Joined: Tue Sep 10, 2002 1:57
- Location: Jakarta/Bandung
-
- New Member of Mechanic Master
- Posts: 9595
- Joined: Thu May 15, 2003 16:12
- Location: Indonesia
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1136
- Joined: Thu Mar 04, 2004 6:47
-
- New Member of Mechanic Master
- Posts: 9595
- Joined: Thu May 15, 2003 16:12
- Location: Indonesia
Bedanya sekitar 30 juta (sama2 versi matic).
Emang model Jazz lebih oke. Lebih aerodinamis.
Model Aerio ngga cuma moncongnya aja yang aneh, tapi buritannya juga. Terus garis tegas pada bodi samping juga ngga karuan. Sehingga kesan kembung sangat ketara. So... tingkat aerodinamis juga berkurang. Coba ya kalo di fendernya dikasih bibir kaya Jazz, mungkin akan lebih baik.
Emang model Jazz lebih oke. Lebih aerodinamis.
Model Aerio ngga cuma moncongnya aja yang aneh, tapi buritannya juga. Terus garis tegas pada bodi samping juga ngga karuan. Sehingga kesan kembung sangat ketara. So... tingkat aerodinamis juga berkurang. Coba ya kalo di fendernya dikasih bibir kaya Jazz, mungkin akan lebih baik.
-
- New Member of Mechanic Master
- Posts: 9595
- Joined: Thu May 15, 2003 16:12
- Location: Indonesia
Yup tul Jazz aja deh. Soalnya performanya emang lumayan untuk kelas city car. Apalagi Jazz berada diurutan teratas dalam persaingan dengan Hyundai Getz dan Chevrolet Aveo (rival sekelasnya).
Oya, konfirmasi nih mengenai konsumsi BBM Jazz. Kalo si pengemudi menggunakan transmisi matic bisa sampe 33,4 Km / L. Tapi kalo udah pake steermatic CCTV 7 speed mode dan pemakaian yang membutuhkan performa maka keiritan konsumsinya langsung drop, bisa sampe 10,4 Km / L.
Oya, konfirmasi nih mengenai konsumsi BBM Jazz. Kalo si pengemudi menggunakan transmisi matic bisa sampe 33,4 Km / L. Tapi kalo udah pake steermatic CCTV 7 speed mode dan pemakaian yang membutuhkan performa maka keiritan konsumsinya langsung drop, bisa sampe 10,4 Km / L.
-
- Full Member of Junior Mechanic
- Posts: 122
- Joined: Fri Dec 12, 2003 11:20
- Location: Seraya Motor dot Com
nambahin dikit review-nya
di Jazz ga ada petunjuk temperatur
yg ada ukurannya dari C sampai H
seperti halnya di mobil2 dulu
jadi semuanya sekarang pake sensor
digital, cuman ada lampu C dan H aja..
- kalo mesin dingin lampu indikator C nyala..
- kalo suhu udah normal ntar lampunya mati sendiri..
- kalo mesin agak panas, lampu indikator H nyala kedip-kedip sampai batas maksimum dia akan nyala terus..
di Jazz ga ada petunjuk temperatur
yg ada ukurannya dari C sampai H
seperti halnya di mobil2 dulu
jadi semuanya sekarang pake sensor
digital, cuman ada lampu C dan H aja..
- kalo mesin dingin lampu indikator C nyala..
- kalo suhu udah normal ntar lampunya mati sendiri..
- kalo mesin agak panas, lampu indikator H nyala kedip-kedip sampai batas maksimum dia akan nyala terus..
-
- New Member of Mechanic Master
- Posts: 9595
- Joined: Thu May 15, 2003 16:12
- Location: Indonesia
-
- Full Member of Junior Mechanic
- Posts: 122
- Joined: Fri Dec 12, 2003 11:20
- Location: Seraya Motor dot Com
-
- New Member of Mechanic Master
- Posts: 9595
- Joined: Thu May 15, 2003 16:12
- Location: Indonesia
-
- Visitor
- Posts: 8
- Joined: Sun Oct 31, 2004 23:12
minggu lalu mobil inden saya ini baru sampe rumah
dan baru bisa kepake mulai 2 hari yang lalu..
saya mau kasih komentar dikit tentang kesan pertama naek mobil Jazz A/T saya..
pertama, suspensinya lumayan lembut dan enak banget kalo lewat polisi tidur, ga banting sama sekali kesannya.
kedua, kabinnya yang cukup tenang walaupun lewat lalulintas yang padat (dan sedikit ketar-ketir liatin sepeda motor serobot kanan kiri)
ketiga, dari sisi akselerasi aku kok rada merasa agak sedikit menggiring ya tarikannya, waktu itu saya pake di posisi D terus, tapi herannya begitu liat dasboard jarum udah kelihatan di 90km/jam dan herannya lagi RPM ga pernah lebih tinggi dari 2200 RPM..
keempat, dari sisi kekuatan nanjak, waktu itu saya naek 2 jembatan layang di surabaya, persneling tetep saya taruh D, waktu nanjak keliatannya mesin kurang tenaga, di gas ga bisa tambah cepet waktu naek, pada posisi ini RPM juga masih ga mau melebihi 2200 RPM, mungkin penyebab kurangnya tenaga ini ya..
trus apa lagi ya?
bentar deh kalo inget saya terusin lagi
review ini di kantor..
dan baru bisa kepake mulai 2 hari yang lalu..
saya mau kasih komentar dikit tentang kesan pertama naek mobil Jazz A/T saya..
pertama, suspensinya lumayan lembut dan enak banget kalo lewat polisi tidur, ga banting sama sekali kesannya.
kedua, kabinnya yang cukup tenang walaupun lewat lalulintas yang padat (dan sedikit ketar-ketir liatin sepeda motor serobot kanan kiri)
ketiga, dari sisi akselerasi aku kok rada merasa agak sedikit menggiring ya tarikannya, waktu itu saya pake di posisi D terus, tapi herannya begitu liat dasboard jarum udah kelihatan di 90km/jam dan herannya lagi RPM ga pernah lebih tinggi dari 2200 RPM..
keempat, dari sisi kekuatan nanjak, waktu itu saya naek 2 jembatan layang di surabaya, persneling tetep saya taruh D, waktu nanjak keliatannya mesin kurang tenaga, di gas ga bisa tambah cepet waktu naek, pada posisi ini RPM juga masih ga mau melebihi 2200 RPM, mungkin penyebab kurangnya tenaga ini ya..
trus apa lagi ya?
bentar deh kalo inget saya terusin lagi
review ini di kantor..