ChZ wrote: Tue Nov 22, 2022 3:36
1. platformnya avanza dan innova itu tidak plek walau konstruksi kaki-kakinya sama. avanza pakai DNGA (sama dgn raize dan vios), innova pakai TNGA-C (corolla cross).
2. kalau soal we cannot have nice things ane setuju makanya ane sangat rewel kok suspensinya gak multilink? banyak pabrikan yang dulu sempet pake torsion akhirnya balik pake independent lagi krn overall balance independent suspension lebih baik untuk dapat nyaman sekaligus presisi. apalagi untuk level harga segini dan ngincer pasarnya CR-V. CR-V saja di gen 5 bisa nyaman dan pengendaliannya tetap presisi.
terus yang ane kesal kenapa sih suspensi canggih atau mesin kenceng selalu katanya mobil ga buat nikung-nikung spirited driving padahal there's more to intelligent engineering than just "buat ngebut" atau "buat nikung".
dan kalau ngomong gini juga, corolla altis baru malah pakai multilink.
3. ya harus diakui soal connected-ness dan direct-ness mobil lama tuh ga ad lawan. tapi we can't go back, menilainya harus pakai modern standard. dan masih ada beberapa pabrikan yang effort untuk menghadirkan such experience. walaupun tentu saja karena orang seperti om dan saya ini niche market, mobil-mobil yang purposely built untuk ini jadi mahal (civic type R, nissan Z, porsche 911, etc). sementara kalo budget economy car ya omongannya selalu bbm irit muat banyak dan asal gelinding jadi engineeringnya selalu as simple dan as cheap as possible.
makanya ane gak fancy electric or hybrid cars. zero mechanical feel in it. dulu orang mau bikin mobil efisien ya mikir, cuma dikasih jatah mesin 1500cc gasoline NA ya gimana caranya mobil biar gak berat tapi sekaligus safe. chassis dan suspension engineeringnya jalan, main material ringan kasi aluminium body atau carbon composite.
sekarang bodo amat soal berat, udah ada magical instant torque. mobil berat 2ton cuma bisa jalan lurus ya bodo amat nikungnya kacau.
Platform bawaan memang beda om, tapi mengingat jenisnya MPV, kombo yang saya benci jadi satu, saya punya asumsi Zinix ini akan meninggalkan trademark tahan banting-nya ToyoDai. Ane nggak melihat perbedaan mendasar dengan kasta bawahnya (Raize, Veloz). Sistem hybrid ? No, No, No.
Torsion beam kalau di pikiran ane dipilih karena murni secara biaya paling murah...
Inget iklan jadul Innova, jualannya emang bukan di mesin atau desain kece tapi kaki-kaki tahan banting yang diperuntukkan di jalanan tidak mulus. Kayak berteriak, jangan bawa gw ke jalanan bagus dong, gw itu mobil keluarga yang dibuat untuk menemani waktu sedih kalian. Paham son?
TBH, All New BRV tiba-tiba jadi terlihat lebih ganteng dan (di mata ane) telah menjadi pesaing se-kasta. Masih menyediakan pilihan Manual Transmission dalam platform yang sama, driving experience yang jelas bawaan Honda dari dulu, engine refinement yang selalu top, looks-nya cakep pula karena bukan selera Inspektur Vijay. Sisa H (tegak dan miring) yang beneran ngasih platform global di pasar lokal, merek lain malah maksain selera Ins.Vijay ke sini.
Kalau bicara sedan, CVT+FWD+Monokok tentulah kombo top karena memang watak lahir mobil sedan yang beda ama MPV. But...but...but, this is MPV, medium size pula. Fix lah, ToyoDai sedang berbaik hati mau bagi2 kue market share ama merk lain.
Yeah, we can't go back. We can't. Nasib niche market. Mungkin pelan-pelan gw harus ganti mindset gw perkara modern standard ini.
