Ibet wrote: Fri Nov 11, 2022 4:54
gr2.jpeg
tag yourself
Saya ngikut yang di the - chasm berarti....

, jaman Kona, Ioniq Classic ama Leaf keluar sy ndak masuk, masih banyak ragu2nya. Tapi ya, ikut grup2 EV lokal, dari topik diskusi dll, 25% ada di early adopter, 50% di the chasm dan 25%nya di ujung kiri early pragmatist, dideteksi dari pengetahuan teknis untuk EV (charging pattern mau gimana, dipake sampe berapa %, SOH itu apa dll. gitu).
Urusan EV ini saya benernya termasuk yang 100% tidak setuju ban ICE. Tapi meletakan ICE di perspektif ekonomi-nya. Khusus Indonesia, subsidi BBM tahun ini 500 T, tahun depan di-cap 350 T, belum lagi efek ke balance of payment, duit segitu kan konversi ke USD semua beli minyak.
Ini semua kan gara2 ndak ada alternatif transportasi pribadi selain ICE. Jadi selama ini yang menikmati subsidi sebenernya bukan rakyat, tapi value chain ICE, karena ujung duitnya kan ke value chain ICE itu....
Nah daripada ban ICE, mending beri alternatif transport pribadi yang makan subsidi lebih dikit atau yg membebani balance of payment lebih kecil. Taruh kita mau bikin GTL, ini kan sebelum bisa jadi bensin harus keluar duit raksasa buat inves pabrik, nah, modalinnya dari mana, terpaksa floating bond kan, nah dengan kondisi anti karbon, yakin ini floating bond ada yg beli ?. Mau bikin hidrogen, sapa yang mau bikin infrastruktur hidrogen dari nol ?, pemerintah ?, kok nyimut (
Asmuni style) yang keringetan pemerintah yang happy2 Toyota dong...

... Naah, akhirnya alternatif yang hype dan rada masuk akal (jadi mudah cari modal, sama modal per expenditure-nya kecil) kan saat ini BEV.
Listrik dapet dari batubara lokal, bener masih makan subsidi tapi bisa dimainin (kenain aja pajak export kan), terus karena lokal ndak ada ancaman balance of payment.
Bahan bakunya ?, pabrik batere-nya mau bikin sendiri pun floating bond gampang, lagi hype koq, bahan bakunya juga lokal, balik lagi ndak kena balance of payment.
Terus kalo orang kuatir batere ganti mahal ?, dimodel aja subscription per kWh, subsidinya ya per penggunaan kWh, modal awalnya buat beli batere ya floating bond lagi, malah kalo yg pakai BEV model subsrciption semakin banyak bond ini akan jd recurring revenue, cocok buat pensiunan beli obligasi ini.
Nah kalo dibikin level playing field kayak gini kan orang tinggal milih, mau ICE, ya silahkan isi sendiri pake bensin dengan keekonomian normal, mau pake EV ya silahkan, TCO-nya dibantuin dari alih subsidi BBM.