Salvanost wrote: Tue Oct 04, 2022 9:34
Michaelktp wrote: Tue Oct 04, 2022 8:18
Memang resesi global 2023 adalah keniscayaan dan tak akan terhindarkan lagi 99,9%.
Secara yang terjadi saat ini (The Great Inflation) memang baru pembukaan awal saja. Yang terpenting adalah The Great Inflation tidak boleh mengarah menjadi The Second Great Depression.
Antisipasi yang terpenting jelas: efisiensi, efisiensi dan efisiensi.
Bahkan market leader di Indo DM segera akan menyuntik mati line up populer legendaris mereka: diesel dan RWD. Platform IMV segera menghembuskan nafas terakhir dengan Hybrid TNGA. Faktor less economical secara sudah tidak mssuk skala ekonomi untuk manufacturingnya karena hanya terserap beberapa emerging market saja dan sikon the Great Inflation 2022 mempercepat kepunahannya. Ngenes tapi memang sudah tak terhindarkan lagi hahaha
Biar ga kalah sama generasi 98 om
Biar generasi sekarang punya cerita sendiri tentang ekonomi
Tiap 25 tahun dikasih cerita ekonomi sendiri sendiri
Cuma great inflation + great depression ini pasti nyesek banget buat generasi sekarang
Ga bakalan sadar mereka siklus nyesek gini bisa bertahan bertahun tahun
Namanya great itu ya minimal 3 tahun siklusnya
Yup absolutely right, Bro
Pahit tapi nyata hahaha
Siklus krisis ekonomi berulang sudah hukum alam selama tidak ada perbaikan di sistemnya yang bobrok dan greedy
Great sudah pasti mengacu ke lingkup global tanpa kecuali dan siklusnya bisa 1 dekade seperti Great Depresion 1929-1939. Jelas tidak bisa hanya 3 tahun.
Sementara resesi atau krisis ekonomi masih "ringan" dengan lingkup terbatas di kawasan regional tertentu saja.
Sepedti dulu krisis finansial 1997-1998 (ASEAN, East Asia & Rusia ). Asia Timur tidak terdampak separah kawasan ASEAN. Rusia sebenarnya terdampak sangat parah juga waktu mid 1998 karena nilai tukar rubel vs USD juga ambyar saat itu. Bahkan rakyat Rusia sempat mengantri hanya untuk sepotong roti persis seperti Jerman saat kalah di World War II. Terburuk setelah bubarnya USSR tahun 1991.
Akan tetapi kenaikan harga minyak akhir dekade 1990an menjadi bonanza tanpa henti bagi Rusia. Terjadi recovery speed mengagumkan ekonomi Rusia yang jauh menyalip kawasan ASEAN pasca krisis 1998. ASEAN bukan kawasan kaya minyak dan gas bumi akan tetapi waktu itu kawasan ini halu terus kalau punya kekayaan migas yang besar juga di dunia termasuk negara kita ini
Nah sepertinya sekarang mulai sadar kenyataan setelah hampir kolaps di subsidinya hahaha
https://en.m.wikipedia.org/wiki/1998_Ru ... ial_crisis#:~:
1998 Russian financial crisis
The Russian financial crisis (also called the ruble crisis or the Russian flu) began in Russia on 17 August 1998. It resulted in the Russian government and the Russian Central Bank devaluing the ruble and defaulting on its debt. The crisis had severe impacts on the economies of many neighboring countries.
Recovery
Russia bounced back from the August 1998 financial crash with surprising speed. Much of the reason for the recovery is that world oil prices increased rapidly during 1999–2000 and Russia ran a large trade surplus in 1999 and 2000.
-Cut'
Rusia semakin makmur dan ini yang membuat EU semakin gerah karena tidak ada imbal balik dari Rusia seperti yang mereka bisa dapatkan dari negara-negara Middle East. Tak heran EU terus berusaha melepaskan diri dari ketergantungan migas Rusia dan menggenjot sumber energi terbarukan daripada membuat Rusia semakin kaya raya. Hmm akhirnya turning point terjadi tepat tahun ini dengan terprovokasinya Putin menginvasi Ukraina
We'll see