Salvanost wrote: Tue Sep 27, 2022 9:23
Difoto aja om biar valid datanya
Ini sepi banget pesertanya baru 2 orang
Buat 4 peserta pertama saya naikin deh hadiahnya jadi 250.000
Nunggu sisa bensin di tangki abis dulu om..
Btw izinkan saya silent reader untuk meramaikan & menyajikan data.
Saya pribadi juga penasaran apakah memang Pertalite lebih boros setelah kenaikan harga. Masalahnya, di luaran sering beredar narasi bahwa Pertalite lebih boros, namun ukurannya dalam satuan hari pemakaian..

, yang mana agak sulit untuk dicerna oleh orang lain. Full tanknya motor saya bisa untuk seminggu, bagi saya itu normal, namun bagi orang lain bisa jadi sangat irit atau sangat boros.
Lain halnya kalau narasi "boros" itu dalam satuan metrik yang jelas dan umum di Indonesia (km/liter). Sudah tidak bisa dibantah lagi, karena berapapun volume bensin yang diisi, maupun jarak yang ditempuh per hari, angka km/liter lah yang disebutkan. Mengenai akan habis dalam berapa hari, ya kembali kepada pengendara. Angka km/liter adalah bahasa universal untuk membandingkan tingkat "keborosan/kehematan" bahan bakar.
Kembali ke challenge.
Profil kendaraan, pemakaian bahan bakar & konsumsi bensin
Daily ride saya adalah Suzuki Satria FU FI, dengan spek kompresi mesin 11.5:1, yang mana oktan 92 adalah minuman wajib, walaupun anehnya di buku manual tertulis oktan minimal adalah 88.

. Dari sisi kendaraan & data kompresi, sepertinya cukup layak untuk membuktikan apakah memang Pertalite lebih boros pasca kenaikan harga.
buku manual.PNG
Dari awal beli (bekas), motor selalu minum Pertamax, dengan jarak tempuh rata-rata 42 - 45 km/liter. Pernah cuma dapat 40 km/liter, tapi itu pas lagi sering full throttle. Seringnya di 42 km/liter. Pernah 45 km/liter, tapi dapatnya pas sering hujan, jadinya bawanya santai..
Pernah coba isi Shell Super, tapi yang saya rasakan kualitas ridingnya tidak sebaik Pertamax. Dari segi manapun (tarikan, kehalusan, top speed, dll) tidak sebaik Pertamax. Konsumsi bensin tidak berubah. Tetap 42 km/liter.
Waktu Pertamax naik harga jadi Rp. 12.500, saya mulai iseng ikutin aliran sesat yaitu isi Pertalite campur Pertabo dengan rasio 3:1

. Dihitung-hitung total cost per liternya masih lebih murah daripada Pertamax. Dari segi rasa berkendara, tarikan, keiritan, dll saya ga merasakan ada perbedaan signifikan dengan Pertamax murni. Still strong & powerfull. Jarak tempuh rata-rata masih di kisaran 42-45 km/liter.
Setelah aliran sesat Pertalite + Pertabo, saya lanjut nyoba aliran sesat Pertalite + Toluene yang dulu sempat hype. Saya konsisten isi Pertalite 25 ribu (3.27 liter), ditambah dengan 250 ml Toluene. Hasilnya, dari segi tarikan lebih mantap daripada Pertamax murni maupun Pertalite + Pertabo. Tapi habis ini udah ga dilakukan lagi, karena saya ga tau efek jangka panjangnya bakal gimana

. Jarak tempuh rata-rata tetap di kisaran 42-45 km/liter.
Pernah juga isi Pertalite murni hanya sebagai perbandingan. Dari segi power & kualitas riding, jelas terasa penurunan dibanding saat minum Pertamax/Pertalite campur Toluene/Turbo. Putaran atas terasa kosong & berat, putaran bawah (< 3000 rpm) terasa agak ngelitik. Tapi hebatnya, konsumsi BBM tetap di kisaran 42 km/liter. Cuma agak loyo aja.
Riding profile & characteristic
Motor sehari-hari dipakai kerja dengan jarak tempuh 28 km PP. Rute dari Sepatan - Tangerang ke Batu Ceper - Tangerang. Berangkat sering kena macet, namun pulang lebih lancar. Gear shifting di antara 5.000 - 7.000 rpm, seringnya di 6.000 rpm. Sesekali tarik sampai 10rb rpm, tapi sangat jarang. Tune up & ganti oli rutin DIY tiap 2.000 km. Mesin, ban & gir full standar.
Saya tipikal pengendara yang selalu mencatat tingkat konsumsi BBM. Gaya berkendara juga tidak berubah walaupun saya isi Pertalite. Setiap kali isi bensin selalu dengan nominal yang sama diikuti reset tripmeter. Sehingga saya yakin angka jarak tempuh di atas adalah angka yang valid, bukan hanya sekali dua kali saja.
The challenge
Hari ini kebetulan bensin di tangki udah hampir abis, jadi saya mampir ke SPBU dekat kantor pas istirahat siang. Kalau isi sore antriannya ampun..

.
before-empty.png
Odometer terakhir 13.837, lalu masuklah 3.702 liter Pertalite ke tangki hingga batas bawah tutup bensin.
pertalite.png
before-full.png
Saat pengisian ini, tripmeter menunjukkan angka 171 km dari pengisian sebelumnya (3.5 liter Pertalite + 250 ml Toluene = 3.75 liter), equal to 45.6km/liter. Tapi sayang sekali ga kefoto, keburu kereset.
Biasanya, tripmeter akan menunjukkan angka 150an km - 170an km (equal to 42 - 45 km/liter) sebelum waktu pengisian berikutnya. Kali ini saya pribadi ingin kembali mengukur dan membuktikan apakah benar yang dirasakan (tapi belum tentu diukur dengan data) oleh banyak orang bahwa Pertalite lebih boros setelah kenaikan harga.
Pembuktian ini akan cukup makan waktu, karena untuk menempuh 150 - 170 km itu butuh waktu lebih kurang seminggu

. Saya akan post lagi jika tiba waktu pengisian berikutnya.
You do not have the required permissions to view the files attached to this post.