Ijin meramaikan threadini, Baru kembali akhir weekend lalu trip dari Kepri ke Sumatera dan lanjut ke jawa timur dengan titik perjalanan terjauh dalam roadtrip kali ini ke Probolinggo Kota (mampir beli Bakso Probolinggo setelah dari gunung Bromo). Total 4000 KM jarak yang ditempuh selama 15 hari. Rute yang paling melelahkan perjalanan dari Kuala Tungkal, Jambi ke Palembang. Masih banyak Jalanan bergelombang, berlubang, dan kebanyakan jalan relatif sempit hanya cukup untuk truck berpapasan dengan agak leluasa.
Ini pengalaman pertama saya nyetir sendiri antar kota di lintas Sumatera, sesuatu yang selalu bikin saya penasaran dari dulu dan baru kesampaian. Jika saja pelayanan kapal penyeberangan ke Kuala Tungkal dan dari Kuala Tungkal bisa lebih baik, mungkin ini bisa kami agendakan sebagai acara tahuan keluarga kami. sayangnya memang penyebrangan Roro ini masih menjadi tantangan tersendiri, baik lewat kuala Tungkal ataupun lewat Sei Pakning.
Total perjalanan dari pelabuhan Roro Kuala Tungkal sampai ke Kota Palembang sebagai tempat istriahat pertama kami adalah 12 jam. padahal menurut Gmap dan Waze perkiraan hanya 10.5 jam sampai 11 jam. truck truck besar ditambah jalanan berlubang membuat nyali saya kurang berani selap selip seperti biasanya, karena di 2 jam pertama saya berkendara di jalur ini, sudah kena lubang ketika menyalip truck.
Setelah bermalam di Palembang, paginya kami lanjut ke Bakaheuni, kali ini lewat toll. Dan ini juga pengalaman pertama saya nyetir di toll memaksimalkan fitur adaptive cruise control dan lane keep assist puny Ahond. so far, fitur ini gak banyak berguna di jalan biasa, tapi begitu masuk toll, sangat membantu kaki dan lengan istirahat. Tapi karena kurang persiapan, saya tidak mendapatkan ferry executive karena sudah fully booked untuk 2 jam kedepan. akhirnya pakai yang reguler dan alhamdulilah bisa langsung masuk Ferry (last 3 cars

).
Perjalalanan di jawa mostly ngetoll, nothing much to tell. Kota/tempat yang jadi tujuan kami : Depok, Purwokerto, Jogja, Solo, Surabaya, Sidoarjo, Bromo, Probolinggo, Malang dan terakhir Batu.
Perjalanan balik sampai ke Kuala Tungkal, rute sama, tapi ganti strategi menginap di Lampung dulu, untuk kemudian berangkat setelah subuh langsung menuju ke Jambi, Menginap semalam di Kota Jambi dan paginya berangkat ke Kuala Tungkal. kejar timing agar bisa dapat slot satu tempat di Kapal Roro yang jadwalnya berangkat jam 15:00, dan ternyata.... salah jadwal atau jadwal berubah, entahlah
Yang jelas, kapal baru berangkat besok, dan biarpun saya datang cukup awal. jam 10 sudah sampai disana, saya sudah masuk di urutan 2 terakhir dari mobil yang bisa diangkut. dan ternyata itu bukan akhir cerita, malam itu memutuskan untuk meninggalkan mobil di pelabuhan dan menginap di hotel di kuala Tungkal (FYI, no taxi is available here, and ojek driver musti on call dan cari orang local yang kenal tukang Ojek). skip..skip... keesokan harinya, belajar dari pengalaman naik Roro sebelumnya, datang jam 10.30 ke pelabuhan... posisi mobil di depan saya sudah berubah.. sempat bingung kok mobil antrian di depan berganti padahal logikanya gak bisa maju mundur atau selip ke samping, ternyata ada yang berubah tujuan untuk ke Dabo Singkep, dan anehnya no antrian mobil saya tetap sama (logikanya maju karena ada antrian depan saya yang pergi, jadi biarpun secara fisik ada mobil di depan saya, antrian seharusnya di belakang saya). Tapi karena nomor antrian saya aman dan pasti berangkat, saya tidak mempermasalahkan. Beli tiket kapal roro harus mobil yang sudah confirm ada dalam nomor antrian, jadi saya aman bisa beli tiket. Drama dimulai ketika beberapa mobil sudah naik ke Roro, kemudian di selingi dengan Truck. tiba tiba di belakang truck yang di antrian tengah tengah, dengan santainya melaju 2 mobil yang tidak ada di antrian resmi. Dag dig dug, langsung cari petugas, tanya, ini gimana, no saya nomor sekian, tapi tadi ada 2 mobil nyelip, muat tidak... "pasti muat" kata beliaunya... and terjadi masalah lagi ketika salah satu truck tidak diijinkan masuk karena membawa muatan yang ditengarai ilegal. dan truck ini arahkan sama petugas parkir di depan 5 mobil terakhir termasuk mobil saya.
dan ketidakpastian ini terjadi selama 90 menit.. rasa was was makin menjadi, tanya ke petugas dishub gak ada jawaban pasti, tanya polisi, bukan wewenang mereka... akhirnya salah satu polisi mengambil sikap, suruh supir truck mundur, dan memberikan kami kesempatan maju (setelah ada 2 mobil lagi nyelip), dan drama berakhir ketika akhirnya ke 5 mobil terakhir bisa masuk ke kapal. jadi ada total 4 mobil yang tidak ada di antrian dan sukes masuk ke kapal
Mohon maaf gak banyak photo yang saya ambil di sepanjang perjalanan, hanya ada beberapa photo dari kamera HP dan video yang saya ambil dari dashcam.