As subject, mohon masukan terkait ketiga mobil tersebut.
Latar belakang
Setelah beberapa tahun tersiksa pakai Xpander yang sukses bikin saya selalu deg-degan tiap kali mau nyalip truk di jalan lintas sumatera, saya putuskan untuk mengganti Xpander dengan SUV ladderframe yang lebih bertenaga namun tetap nyaman untuk bawa istri dan balita saya di kursi belakang. Awalnya, pilihan jatuh ke ANPS facelift yang menurut saya lebih ganteng dan safetynya lebih lengkap daripada fortuner 2.8.
Namun ketika uang udah siap dan mau SPK, jiwa frugal saya belum siap untuk membayar 600jt demi alat transportasi yang yang utilitasnya relatif rendah bagi saya (mobil hanya dipakai rata-rata 2 kali sebulan untuk perjalanan 500km PP antar kabupaten di sumatera, sementara sehari-hari saya cukup pakai motor). Dengan perkembangan jasa inspektor mobkas yang sekarang bikin beli mobkas jadi lebih terjamin, akhirnya saya coba pertimbangkan alternatif mobkas berikut:
Fortuner VNT
Ada 2 target, keduanya tahun 2014 dengan odo 38rb dan 58rb. Harga sekitar 315jt.
Pros :
+ Modelnya eksteriornya saya suka
+ Badak, spare part gampang
+ bisa hemat hampir 300jt
Cons :
- 315 jt untuk mobil tahun 2014 kok rasanya kemahalan ya?
- Dashboard dan fiturnya udah mulai termakan usia
- Design interior utilitarian, takutnya penumpang belakang ngerasa di-downgrade dibanding Xpander
- Meskipun saya udah siap dengan biaya lebih untuk perawatan, tapi mungkin kesulitan cari waktu kalo harus sering ke bengkel
Fortuner VRZ improvement
Targetnya VRZ NIK 2017 yang udah double disc dengan odo 40rb. Harga sekitar 425jt.
Pros :
+ Interior mewah
+ Walaupun bekas, tapi mungkin lebih worry free daripada VNT
Cons:
- Apakah VRZ tahun segitu masih ada masalah putu jedug?
- Rasanya sedikit tanggung, 425jt untuk mobkas berumur 5 tahun demi hemat <200jt
Mohon saran mana yang paling worth it untuk saya ambil: VNT dengan concern usianya, VRZ yang rasanya tanggung atau bite the bullet ambil ANPS baru? Yang terpenting bagi saya adalah tenaganya cukup untuk nyalip truk-truk panjang di lintas sumatera yang jalannya cuma 2 ruas namun tetap manusiawi bagi penumpang belakang. Untuk BBM, di area saya gak ada biosolar dan pertadex cuma ada di ibukota provinsi. Jadi kemungkinannya akan rutin diisi dexlite. Oh ya, saya penganut aliran standaran, jadi gak ada rencana untuk modif2 termasuk remap/ desktek, dll.
Why not dakar <2017? Nyari unitnya lebih susah dari nyari fortuner dan selisih harganya yang lumayan tinggi. CRV/CX5? Kenceng, nyaman, tapi kaki-kaki pasti cepet nyerah dengan kondisi jalan di sini. MPV? No, cuma mau SUV jadi jangan ada Inova Diesel diantara kita

Terima kasih sebelumnya
