Ad blocker detected: Our website is made possible by displaying online advertisements to our visitors. Please consider supporting us by disabling your ad blocker on our website.
masterpiece22 wrote: Fri May 20, 2022 0:34
Wah, ini kmrn yg bareng ketemu di bengkel mbah marmut, pas m2 sy jg jadwal maintenis.. (Btw sy jd langganan ke mbah marmut berkat info dr om josomba di trit sbelah sih, thx om )
Anyway br tau jg bs cat clean di mbah marmut, spertinya nextnya mesti tritmen jg, krn ngerasa gejala yg sama, gas buang kerasa bau, pdhl spertinya baru akhir taun lalu cat clean.
Hmm, menarik ini, jd pengen pasang cc jg.. Cm spertinya mesti googling2 dulu cara pasang n aktivasinya, plus mesti punya obd n forscan..
Oia thx jg utk om jd200 , yg udah ngereset ecu m2, gejala jedug di perpindahan gigi 1 ke 2 agak berkurang dan udah jarang muncul sih, cm kadang2 msh noticeable jg.
Cat clean sepertinya memang 1 tahun 1x perlu dibersihkan ya. Biasa bule2 juga catclean menjelang uji emisi, mungkin kalau mbah
Curhat sedikit, Mazda 2 saya ada getaran di rentang 25-35 km/j ketika digas. Getaranya mulai terasa di 25 km/j, memuncak di 30 km/j, dan memudar di 35 km/j dan menghilang di atas kecepatan itu. Oh ya hanya ketika digas ya, ketika lepas gas, perpindahan gigi, atau netral, getarannya memudar.
Ciri-ciri getarannya seperti ini:
Getarannya terletak di bodi, terasa di kaki (lantai) dan badan (jok). Getaran ini juga tidak ada bunyi, sunyi. Hanya getaran.
Getaran ini bukanlah getaran seperti mesin bergetar (frekuensi tinggi: rrrrrrrr), tetapi getaran yang saya rasa berasal dari parts berputar yang mengikuti kecepatan mobil (frekuensi gradual: dug dug dug dug).
Getaran ini hanya muncul di kecepatan 25-35km/j saja, di bawah itu atau di atas itu semuanya halus. Saya sering bawa topspeed 185++ pun juga sangat halus.
Saya coba akselerasi secara santai (bertemu 30km/j di gigi 3, 1500RPM) atau akselerasi menyentak (bertemu 30km/j di gigi 1, 4300RPM) dengan RPM yang berbeda, dan keduanya terasa di kecepatan tersebut. Tapi memang getaranya terasa lebih lama dan banyak ketika di rpm bawah (1000 - 2000).
Getaran ini jauh lebih terasa oleh driver ketika ada yang duduk di kursi penumpang. Kalau berkendara sendiri, lebih halus (tetapi tetap ada, saya sentuh jok kiri penumpang dan bisa merasakan ada getaran).
Saya sudah balancing velg dan ban berulang kali, ganti engine mounting 2 biji baru, ganti shock baru, support shock baru, dll. Tetep aja gak solve. Saya penasaran mau cek CV Joint / as. Tapi selama saya bawa ke bengkel, mereka selalu nolak untuk cek as / CV Joint karna menurut mereka masih bagus (spekulasi karna tidak ada bunyi ketika akselerasi maupun tek-tek saat belok) dan katanya buka karet boot as itu merusak, jadi better jangan dibuka.
Ada yang punya masalah serupa? Saya lihat diatas ada yang regreasing CV Joint di mbah marmut ya, saya penasaran sepertinya apakah solve atau tidak kalau di regrease. Capek soalnya kesana kemari habis uang tapi gak selesai-selesai..
Curhat sedikit, Mazda 2 saya ada getaran di rentang 25-35 km/j ketika digas. Getaranya mulai terasa di 25 km/j, memuncak di 30 km/j, dan memudar di 35 km/j dan menghilang di atas kecepatan itu. Oh ya hanya ketika digas ya, ketika lepas gas, perpindahan gigi, atau netral, getarannya memudar.
Ciri-ciri getarannya seperti ini:
Getarannya terletak di bodi, terasa di kaki (lantai) dan badan (jok). Getaran ini juga tidak ada bunyi, sunyi. Hanya getaran.
Getaran ini bukanlah getaran seperti mesin bergetar (frekuensi tinggi: rrrrrrrr), tetapi getaran yang saya rasa berasal dari parts berputar yang mengikuti kecepatan mobil (frekuensi gradual: dug dug dug dug).
Getaran ini hanya muncul di kecepatan 25-35km/j saja, di bawah itu atau di atas itu semuanya halus. Saya sering bawa topspeed 185++ pun juga sangat halus.
Saya coba akselerasi secara santai (bertemu 30km/j di gigi 3, 1500RPM) atau akselerasi menyentak (bertemu 30km/j di gigi 1, 4300RPM) dengan RPM yang berbeda, dan keduanya terasa di kecepatan tersebut. Tapi memang getaranya terasa lebih lama dan banyak ketika di rpm bawah (1000 - 2000).
Getaran ini jauh lebih terasa oleh driver ketika ada yang duduk di kursi penumpang. Kalau berkendara sendiri, lebih halus (tetapi tetap ada, saya sentuh jok kiri penumpang dan bisa merasakan ada getaran).
Saya sudah balancing velg dan ban berulang kali, ganti engine mounting 2 biji baru, ganti shock baru, support shock baru, dll. Tetep aja gak solve. Saya penasaran mau cek CV Joint / as. Tapi selama saya bawa ke bengkel, mereka selalu nolak untuk cek as / CV Joint karna menurut mereka masih bagus (spekulasi karna tidak ada bunyi ketika akselerasi maupun tek-tek saat belok) dan katanya buka karet boot as itu merusak, jadi better jangan dibuka.
Ada yang punya masalah serupa? Saya lihat diatas ada yang regreasing CV Joint di mbah marmut ya, saya penasaran sepertinya apakah solve atau tidak kalau di regrease. Capek soalnya kesana kemari habis uang tapi gak selesai-selesai..
Bisa coba bawa dulu saja ke beliau. Kalau d gmaps, garasi. 58 yg lokasinya di Tangsel.
Curhat sedikit, Mazda 2 saya ada getaran di rentang 25-35 km/j ketika digas. Getaranya mulai terasa di 25 km/j, memuncak di 30 km/j, dan memudar di 35 km/j dan menghilang di atas kecepatan itu. Oh ya hanya ketika digas ya, ketika lepas gas, perpindahan gigi, atau netral, getarannya memudar.
Ciri-ciri getarannya seperti ini:
Getarannya terletak di bodi, terasa di kaki (lantai) dan badan (jok). Getaran ini juga tidak ada bunyi, sunyi. Hanya getaran.
Getaran ini bukanlah getaran seperti mesin bergetar (frekuensi tinggi: rrrrrrrr), tetapi getaran yang saya rasa berasal dari parts berputar yang mengikuti kecepatan mobil (frekuensi gradual: dug dug dug dug).
Getaran ini hanya muncul di kecepatan 25-35km/j saja, di bawah itu atau di atas itu semuanya halus. Saya sering bawa topspeed 185++ pun juga sangat halus.
Saya coba akselerasi secara santai (bertemu 30km/j di gigi 3, 1500RPM) atau akselerasi menyentak (bertemu 30km/j di gigi 1, 4300RPM) dengan RPM yang berbeda, dan keduanya terasa di kecepatan tersebut. Tapi memang getaranya terasa lebih lama dan banyak ketika di rpm bawah (1000 - 2000).
Getaran ini jauh lebih terasa oleh driver ketika ada yang duduk di kursi penumpang. Kalau berkendara sendiri, lebih halus (tetapi tetap ada, saya sentuh jok kiri penumpang dan bisa merasakan ada getaran).
Saya sudah balancing velg dan ban berulang kali, ganti engine mounting 2 biji baru, ganti shock baru, support shock baru, dll. Tetep aja gak solve. Saya penasaran mau cek CV Joint / as. Tapi selama saya bawa ke bengkel, mereka selalu nolak untuk cek as / CV Joint karna menurut mereka masih bagus (spekulasi karna tidak ada bunyi ketika akselerasi maupun tek-tek saat belok) dan katanya buka karet boot as itu merusak, jadi better jangan dibuka.
Ada yang punya masalah serupa? Saya lihat diatas ada yang regreasing CV Joint di mbah marmut ya, saya penasaran sepertinya apakah solve atau tidak kalau di regrease. Capek soalnya kesana kemari habis uang tapi gak selesai-selesai..
Bisa coba bawa dulu saja ke beliau. Kalau d gmaps, garasi. 58 yg lokasinya di Tangsel.
Kebetulan di Gmaps ga ada contactnya nih om. Mungkin bisa dibisikin?
Curhat sedikit, Mazda 2 saya ada getaran di rentang 25-35 km/j ketika digas. Getaranya mulai terasa di 25 km/j, memuncak di 30 km/j, dan memudar di 35 km/j dan menghilang di atas kecepatan itu. Oh ya hanya ketika digas ya, ketika lepas gas, perpindahan gigi, atau netral, getarannya memudar.
Ciri-ciri getarannya seperti ini:
Getarannya terletak di bodi, terasa di kaki (lantai) dan badan (jok). Getaran ini juga tidak ada bunyi, sunyi. Hanya getaran.
Getaran ini bukanlah getaran seperti mesin bergetar (frekuensi tinggi: rrrrrrrr), tetapi getaran yang saya rasa berasal dari parts berputar yang mengikuti kecepatan mobil (frekuensi gradual: dug dug dug dug).
Getaran ini hanya muncul di kecepatan 25-35km/j saja, di bawah itu atau di atas itu semuanya halus. Saya sering bawa topspeed 185++ pun juga sangat halus.
Saya coba akselerasi secara santai (bertemu 30km/j di gigi 3, 1500RPM) atau akselerasi menyentak (bertemu 30km/j di gigi 1, 4300RPM) dengan RPM yang berbeda, dan keduanya terasa di kecepatan tersebut. Tapi memang getaranya terasa lebih lama dan banyak ketika di rpm bawah (1000 - 2000).
Getaran ini jauh lebih terasa oleh driver ketika ada yang duduk di kursi penumpang. Kalau berkendara sendiri, lebih halus (tetapi tetap ada, saya sentuh jok kiri penumpang dan bisa merasakan ada getaran).
Saya sudah balancing velg dan ban berulang kali, ganti engine mounting 2 biji baru, ganti shock baru, support shock baru, dll. Tetep aja gak solve. Saya penasaran mau cek CV Joint / as. Tapi selama saya bawa ke bengkel, mereka selalu nolak untuk cek as / CV Joint karna menurut mereka masih bagus (spekulasi karna tidak ada bunyi ketika akselerasi maupun tek-tek saat belok) dan katanya buka karet boot as itu merusak, jadi better jangan dibuka.
Ada yang punya masalah serupa? Saya lihat diatas ada yang regreasing CV Joint di mbah marmut ya, saya penasaran sepertinya apakah solve atau tidak kalau di regrease. Capek soalnya kesana kemari habis uang tapi gak selesai-selesai..
Bro coba cek busi..apa sudah pernah ganti?ato ga cek coil nya juga apakah masih bagus?
Curhat sedikit, Mazda 2 saya ada getaran di rentang 25-35 km/j ketika digas. Getaranya mulai terasa di 25 km/j, memuncak di 30 km/j, dan memudar di 35 km/j dan menghilang di atas kecepatan itu. Oh ya hanya ketika digas ya, ketika lepas gas, perpindahan gigi, atau netral, getarannya memudar.
Ciri-ciri getarannya seperti ini:
Getarannya terletak di bodi, terasa di kaki (lantai) dan badan (jok). Getaran ini juga tidak ada bunyi, sunyi. Hanya getaran.
Getaran ini bukanlah getaran seperti mesin bergetar (frekuensi tinggi: rrrrrrrr), tetapi getaran yang saya rasa berasal dari parts berputar yang mengikuti kecepatan mobil (frekuensi gradual: dug dug dug dug).
Getaran ini hanya muncul di kecepatan 25-35km/j saja, di bawah itu atau di atas itu semuanya halus. Saya sering bawa topspeed 185++ pun juga sangat halus.
Saya coba akselerasi secara santai (bertemu 30km/j di gigi 3, 1500RPM) atau akselerasi menyentak (bertemu 30km/j di gigi 1, 4300RPM) dengan RPM yang berbeda, dan keduanya terasa di kecepatan tersebut. Tapi memang getaranya terasa lebih lama dan banyak ketika di rpm bawah (1000 - 2000).
Getaran ini jauh lebih terasa oleh driver ketika ada yang duduk di kursi penumpang. Kalau berkendara sendiri, lebih halus (tetapi tetap ada, saya sentuh jok kiri penumpang dan bisa merasakan ada getaran).
Saya sudah balancing velg dan ban berulang kali, ganti engine mounting 2 biji baru, ganti shock baru, support shock baru, dll. Tetep aja gak solve. Saya penasaran mau cek CV Joint / as. Tapi selama saya bawa ke bengkel, mereka selalu nolak untuk cek as / CV Joint karna menurut mereka masih bagus (spekulasi karna tidak ada bunyi ketika akselerasi maupun tek-tek saat belok) dan katanya buka karet boot as itu merusak, jadi better jangan dibuka.
Ada yang punya masalah serupa? Saya lihat diatas ada yang regreasing CV Joint di mbah marmut ya, saya penasaran sepertinya apakah solve atau tidak kalau di regrease. Capek soalnya kesana kemari habis uang tapi gak selesai-selesai..
Bro coba cek busi..apa sudah pernah ganti?ato ga cek coil nya juga apakah masih bagus?
Halo bro, untuk busi dan coilnya sih belum pernah diapa-apain dari baru. Terakhir tune up cuma dibersihkan aja businya. Oh ya untuk mesin ga kerasa ada brebet / misfire sih..
rafitohumam wrote: Sun May 22, 2022 14:34
Kebetulan di Gmaps ga ada contactnya nih om. Mungkin bisa dibisikin?
Wah saya kok gabisa PM ya,
Yauwes tak tulis disini ya
Garasi58 aka si mbah marmut
0812-9031-9215
Mau sowan ke mbah marmut ganti oli transmisi blm sempat2 nih
Sekalian mau ngecek kaki2 belakang tiap abis lewat poldur bunyi duk duk duk, padahal baru ganti shockbreaker, kira2 kenapa ya
rafitohumam wrote: Sun May 22, 2022 14:34
Kebetulan di Gmaps ga ada contactnya nih om. Mungkin bisa dibisikin?
Wah saya kok gabisa PM ya,
Yauwes tak tulis disini ya
Garasi58 aka si mbah marmut
0812-9031-9215
Mau sowan ke mbah marmut ganti oli transmisi blm sempat2 nih
Sekalian mau ngecek kaki2 belakang tiap abis lewat poldur bunyi duk duk duk, padahal baru ganti shockbreaker, kira2 kenapa ya
Yuk barengan om, saya minggu depanan kayanya. hehe
Mau sowan ke mbah marmut ganti oli transmisi blm sempat2 nih
Sekalian mau ngecek kaki2 belakang tiap abis lewat poldur bunyi duk duk duk, padahal baru ganti shockbreaker, kira2 kenapa ya
Yuk barengan om, saya minggu depanan kayanya. hehe
rafitohumam wrote: Sun May 22, 2022 14:34
Kebetulan di Gmaps ga ada contactnya nih om. Mungkin bisa dibisikin?
Wah saya kok gabisa PM ya,
Yauwes tak tulis disini ya
Garasi58 aka si mbah marmut
0812-9031-9215
Mau sowan ke mbah marmut ganti oli transmisi blm sempat2 nih
Sekalian mau ngecek kaki2 belakang tiap abis lewat poldur bunyi duk duk duk, padahal baru ganti shockbreaker, kira2 kenapa ya
kabar kabar om kalau dah ketemu masalahnya,punya saya juga blm solve smpai skr bunyi2 kl lewat jalan keriting..duk duk dung dung
Tadi abis mampir ke mbah marmut, jd mau siap2 nabung buat ATF, skrg masih bawaan ori nya belom pernah di apa2in
Kalo misal cuma buang yg di pan aja, refill nya beda merk masalah ga ya?
Tadi udah baca ulang tulisan2 soal atf di thread ini tp agak kurang yakin
Masih garansi jd pengennya isi atf oem lagi biar ga ribet kalo claim2,tapi harganya kok konyol
mangido wrote: Wed May 25, 2022 7:57
Sore suhu suhu,
Tadi abis mampir ke mbah marmut, jd mau siap2 nabung buat ATF, skrg masih bawaan ori nya belom pernah di apa2in
Kalo misal cuma buang yg di pan aja, refill nya beda merk masalah ga ya?
Tadi udah baca ulang tulisan2 soal atf di thread ini tp agak kurang yakin
Masih garansi jd pengennya isi atf oem lagi biar ga ribet kalo claim2,tapi harganya kok konyol
ATF OEM FZ itu warna biru, merk aftermarket rata2 merah. Seandainya ada claim seputaran transmisi, pasti ga berhasil karena warnanya ga murni biru lagi (ketahuan pernah campur non OEM). hehe
Jadi ya sekalian ganti merk full atau stay beli di BeRes saja om.
josomba wrote: Wed May 25, 2022 8:12
ATF OEM FZ itu warna biru, merk aftermarket rata2 merah. Seandainya ada claim seputaran transmisi, pasti ga berhasil karena warnanya ga murni biru lagi (ketahuan pernah campur non OEM). hehe
Jadi ya sekalian ganti merk full atau stay beli di BeRes saja om.
Hooo i see i see
Jd stick with oem dulu aja ya
Tapi diluar urusan claim, masalah ga om kalo dicampur gitu?
Misal di dalem masih oem, tp 3 liter nya q8 gitu
Belom sanggup kalo ganti semua hahahaha
mangido wrote: Wed May 25, 2022 7:57
Sore suhu suhu,
Tadi abis mampir ke mbah marmut, jd mau siap2 nabung buat ATF, skrg masih bawaan ori nya belom pernah di apa2in
Kalo misal cuma buang yg di pan aja, refill nya beda merk masalah ga ya?
Tadi udah baca ulang tulisan2 soal atf di thread ini tp agak kurang yakin
Masih garansi jd pengennya isi atf oem lagi biar ga ribet kalo claim2,tapi harganya kok konyol
Om, kalo boleh gue saranin. Mazda ATF FZ is the best ATF for Mazda 2 Skyactiv..
Cerita sedikit, mobil gue TCM & bodyvalvenya jebol Desember kemarin karna masukin oli merk lain. (Padahal sudah ditulis kompatibel dengan Mazda ATF FZ). Mobil gabisa jalan, gabisa shifting, jedug. Kacau deh. Cari copotan bodyvalve kena 8jt kemarin. (baru ke beres mazda kena 20-30jt)
Sejak saat itu gue gapernah pake oli transmisi merk lain kecuali Mazda ATF FZ.
Setelah ditelusuri, walau sudah tertulis kompatibel ATF FZ tapi ada beberapa spesifikasi yang beda, terutama tingkat viskositas ketika nyentuh 100 derajat.
Ini pengalaman pahit gue kemarin om. Sekarang semahal apapun saya selalu pake ATF FZ.
mangido wrote: Wed May 25, 2022 7:57
Sore suhu suhu,
Tadi abis mampir ke mbah marmut, jd mau siap2 nabung buat ATF, skrg masih bawaan ori nya belom pernah di apa2in
Kalo misal cuma buang yg di pan aja, refill nya beda merk masalah ga ya?
Tadi udah baca ulang tulisan2 soal atf di thread ini tp agak kurang yakin
Masih garansi jd pengennya isi atf oem lagi biar ga ribet kalo claim2,tapi harganya kok konyol
Om, kalo boleh gue saranin. Mazda ATF FZ is the best ATF for Mazda 2 Skyactiv..
Cerita sedikit, mobil gue TCM & bodyvalvenya jebol Desember kemarin karna masukin oli merk lain. (Padahal sudah ditulis kompatibel dengan Mazda ATF FZ). Mobil gabisa jalan, gabisa shifting, jedug. Kacau deh. Cari copotan bodyvalve kena 8jt kemarin. (baru ke beres mazda kena 20-30jt)
Sejak saat itu gue gapernah pake oli transmisi merk lain kecuali Mazda ATF FZ.
Setelah ditelusuri, walau sudah tertulis kompatibel ATF FZ tapi ada beberapa spesifikasi yang beda, terutama tingkat viskositas ketika nyentuh 100 derajat.
Ini pengalaman pahit gue kemarin om. Sekarang semahal apapun saya selalu pake ATF FZ.
Wah kalau boleh tahu pake merk apa om? Sensor dikit juga gapapa, buat knowledge kita2 juga. Tp bener v100 harus <=6.3 sehh.
mangido wrote: Wed May 25, 2022 7:57
Sore suhu suhu,
Tadi abis mampir ke mbah marmut, jd mau siap2 nabung buat ATF, skrg masih bawaan ori nya belom pernah di apa2in
Kalo misal cuma buang yg di pan aja, refill nya beda merk masalah ga ya?
Tadi udah baca ulang tulisan2 soal atf di thread ini tp agak kurang yakin
Masih garansi jd pengennya isi atf oem lagi biar ga ribet kalo claim2,tapi harganya kok konyol
Om, kalo boleh gue saranin. Mazda ATF FZ is the best ATF for Mazda 2 Skyactiv..
Cerita sedikit, mobil gue TCM & bodyvalvenya jebol Desember kemarin karna masukin oli merk lain. (Padahal sudah ditulis kompatibel dengan Mazda ATF FZ). Mobil gabisa jalan, gabisa shifting, jedug. Kacau deh. Cari copotan bodyvalve kena 8jt kemarin. (baru ke beres mazda kena 20-30jt)
Sejak saat itu gue gapernah pake oli transmisi merk lain kecuali Mazda ATF FZ.
Setelah ditelusuri, walau sudah tertulis kompatibel ATF FZ tapi ada beberapa spesifikasi yang beda, terutama tingkat viskositas ketika nyentuh 100 derajat.
Ini pengalaman pahit gue kemarin om. Sekarang semahal apapun saya selalu pake ATF FZ.
Wah kalau boleh tahu pake merk apa om? Sensor dikit juga gapapa, buat knowledge kita2 juga. Tp bener v100 harus <=6.3 sehh.
Waduh, kebetulan saya waktu itu kerjasama bareng merk oli tsb, jadi agak gaenak nih kalo sebut langsung. Ga berniat jelekin ya, olinya sih bagus. Cuma mungkin compabilitynya yang harus diteliti lagi ya. Saya waktu itu pake ATF dari merk oli yang lumayan terkenal. Sponsornya Nissan kalo bikin mobil balap. Biasanya stikernya ditempel gede-gede di bumper sama pintu mobil balap Nissan.
josomba wrote: Wed May 25, 2022 8:12
ATF OEM FZ itu warna biru, merk aftermarket rata2 merah. Seandainya ada claim seputaran transmisi, pasti ga berhasil karena warnanya ga murni biru lagi (ketahuan pernah campur non OEM). hehe
Jadi ya sekalian ganti merk full atau stay beli di BeRes saja om.
Hooo i see i see
Jd stick with oem dulu aja ya
Tapi diluar urusan claim, masalah ga om kalo dicampur gitu?
Misal di dalem masih oem, tp 3 liter nya q8 gitu
Belom sanggup kalo ganti semua hahahaha
mending jgn deh dicampur2 mah. Walaupun base oli mirip2 aja tp ga pernah tau kan ada formulasi atau aditif apa bs bisa bikin reaksi kimia tertentu. Drpd campur mending tunda aja gantinya selama blm slip. Toh sbnrnya ATF kalo dr mazdutnya lifetime macem bmw (lifetime sampe transmisi jebol ganti segelondong lg). Kalo masih dibawah 50rb km kayaknya masih aman. Dlu saya pake crv kalo mo tap doang di kelipatan 20rb. Jd di odo 20rb, 40rb nah 60rbnya kuras. Lupa waktu itu diajarin siapa tp ga ada masalah sama sekali sih sampe odo 90rb/6 thn.
Waduh, kebetulan saya waktu itu kerjasama bareng merk oli tsb, jadi agak gaenak nih kalo sebut langsung. Ga berniat jelekin ya, olinya sih bagus. Cuma mungkin compabilitynya yang harus diteliti lagi ya. Saya waktu itu pake ATF dari merk oli yang lumayan terkenal. Sponsornya Nissan kalo bikin mobil balap. Biasanya stikernya ditempel gede-gede di bumper sama pintu mobil balap Nissan.
mangido wrote: Wed May 25, 2022 7:57
Sore suhu suhu,
Tadi abis mampir ke mbah marmut, jd mau siap2 nabung buat ATF, skrg masih bawaan ori nya belom pernah di apa2in
Kalo misal cuma buang yg di pan aja, refill nya beda merk masalah ga ya?
Tadi udah baca ulang tulisan2 soal atf di thread ini tp agak kurang yakin
Masih garansi jd pengennya isi atf oem lagi biar ga ribet kalo claim2,tapi harganya kok konyol
Om, kalo boleh gue saranin. Mazda ATF FZ is the best ATF for Mazda 2 Skyactiv..
Cerita sedikit, mobil gue TCM & bodyvalvenya jebol Desember kemarin karna masukin oli merk lain. (Padahal sudah ditulis kompatibel dengan Mazda ATF FZ). Mobil gabisa jalan, gabisa shifting, jedug. Kacau deh. Cari copotan bodyvalve kena 8jt kemarin. (baru ke beres mazda kena 20-30jt)
Sejak saat itu gue gapernah pake oli transmisi merk lain kecuali Mazda ATF FZ.
Setelah ditelusuri, walau sudah tertulis kompatibel ATF FZ tapi ada beberapa spesifikasi yang beda, terutama tingkat viskositas ketika nyentuh 100 derajat.
Ini pengalaman pahit gue kemarin om. Sekarang semahal apapun saya selalu pake ATF FZ.
Wah kalau boleh tahu pake merk apa om? Sensor dikit juga gapapa, buat knowledge kita2 juga. Tp bener v100 harus <=6.3 sehh.
rafitohumam wrote: Wed May 25, 2022 12:30
Waduh, kebetulan saya waktu itu kerjasama bareng merk oli tsb, jadi agak gaenak nih kalo sebut langsung. Ga berniat jelekin ya, olinya sih bagus. Cuma mungkin compabilitynya yang harus diteliti lagi ya. Saya waktu itu pake ATF dari merk oli yang lumayan terkenal. Sponsornya Nissan kalo bikin mobil balap. Biasanya stikernya ditempel gede-gede di bumper sama pintu mobil balap Nissan.
Wah, kalau cek google, sepertinya benar dengan linknya mbah omnibus?
Omnibus wrote: Wed May 25, 2022 13:24
apakah mungkin oli ini yg dimaksud mbah?
Om, kalo boleh gue saranin. Mazda ATF FZ is the best ATF for Mazda 2 Skyactiv..
Cerita sedikit, mobil gue TCM & bodyvalvenya jebol Desember kemarin karna masukin oli merk lain. (Padahal sudah ditulis kompatibel dengan Mazda ATF FZ). Mobil gabisa jalan, gabisa shifting, jedug. Kacau deh. Cari copotan bodyvalve kena 8jt kemarin. (baru ke beres mazda kena 20-30jt)
Sejak saat itu gue gapernah pake oli transmisi merk lain kecuali Mazda ATF FZ.
Setelah ditelusuri, walau sudah tertulis kompatibel ATF FZ tapi ada beberapa spesifikasi yang beda, terutama tingkat viskositas ketika nyentuh 100 derajat.
Ini pengalaman pahit gue kemarin om. Sekarang semahal apapun saya selalu pake ATF FZ.
Wah kalau boleh tahu pake merk apa om? Sensor dikit juga gapapa, buat knowledge kita2 juga. Tp bener v100 harus <=6.3 sehh.
Disclaimer ga bermaksud jelekin sih sayanya. Kebetulan ada kontrak kerjasama waktu bulan itu, jadi sekalian mau nyobain ATFnya. Ternyata ga jodoh sama mobil, pusyinggg
Last edited by rafitohumam on Wed May 25, 2022 14:19, edited 1 time in total.
rafitohumam wrote: Wed May 25, 2022 14:05
Wih hebat banget mbah, langsung nemu hehe...
Disclaimer ga bermaksud jelekin sih sayanya. Kebetulan ada kontrak kerjasama waktu bulan itu, jadi sekalian nyobain ATFnya. Ternyata ga jodoh sama mobil, pusyinggg
wah bener ya? hahaha cuma nebak pdhl
itu ceritanya gimana kok bisa jebol gitu sih. kl pengertian ai yg nubi ini, di dalam valve body ada solenoid2 utk ngatur posisi gigi dan shifting. itu posisi terendam oli memang. bahkan di bbrp mobil tcm nya ada di dalam gearbox juga yg terendam. oli juga. mungkin kl m2 sky tcm nya diluar, ai ga gitu tau, tapi ...
nah kl valvebody ikutan diganti berarti ada solenoid2 yg korslet dan korsletnya juga bikin tewas tcm sbg power supply unit ke solenoid2 tsb. bisa korslet itu krn ada cairan atau impurities yg bersifat konduktif (penghantar listrik) lbh drpd konduktifitas oli (yg sesuai spec).
pertanyaannya: apakah om pernah lewat banjir sehingga ada kemungkinan itu oli dlm gearbox tercemar air?
trus juga apakah ada serpihan2 metal gitu pas di drain olinya tsb?
moga2 om mau sharing spy kita bisa dpt pengalaman juga tanpa perlu merasakannya om. n so sorry ini terjadi sm om sampe bikin pusying.