TUFF Stough wrote:Intinya sih kompresi tinggi ditambah dgn stroke pendek otomatis konsumsi bbm menjadi lebih banyak dibanding kompresi rendah dgn stroke lebih panjang.
Tambahan lagi, dengan kompresi tinggi, otomatis bbm yang digunakan nggak bisa sembarangan. Kalau kompresi sudah di atas 1:9, minimal harus pertamax. Bisa sih dipaksakan pakai premium, tapi umur komponen mesin dipertaruhkan.
Kalau kita merujuk artikel ini
Kompresi Tinggi Bohong
maka pertama kita perlu cermati apakah spec yg diatas kertas itu kompresi dinamis atau statis.
Isi artikel itu menggambarkan bahwa spec yg tertulis cenderung kompresi statis.
Jadi pakai premium ngga salah2 amat.
Kemudian pada Jupiter z , bore x stroke = 51x54 , selisih 3mm
SupraX 125 = 52.4 x 57.9 , selisih 5.5mm
Kedua data jelas menggambarkan mesin-mesin ini lebih besar stroke daripada bore. Meaning.. longstroke,
bukan stroke pendek (shortstroke).
peforma motor dipengaruhi spek/hal2 lain juga seperti:
- sudut klep
- timing dan lamanya buka/tutup klep
- gear ratio & reduction ratio
- power to weight ratio
- dll (yyuuu...)
So we all got the picture, don't we
