
pas masuk, sales pun langsung nyeletuk: iya pak itu warna ijo, ijo army, keren ya, warna antik, kaya Terios Purple (Ungu).
oh ya, ga banyak foto ya banyakan tulisan saja. kalau mau foto atau bahkan video, percayalah di google atau youtube banyak banget.
tadinya mau test varian 1.0 Turbo CVT sayangnya hanya ada 1.0 Turbo MT, maklum di daerah kota di pantur, ini saja best seller Rocky itu varian 1.2 MT. jadi adanya varian 1.2 CVT.
Exterior.
Saya ga komen banyak, karena saya ga terlalu suka ADS ini sudahlah koneng2 ngejreng ada item2 dan stiker ADS, tapi ya inilah selalu yg jadi pembeda Daihatsu dari Toyota kalau ada kembarannya di Toyota.
Kalau versi non ADS, saya suka banget, karena paling mirip dengan Rocky JDM.
btw, ADS = Astra Daihatsu Styling.
yang paling noticeable itu: attention to detail khas JDM masih banyak tersisa. misal, shark fin buat meredam wind noise itu ada di "windshield cowl" ga cuma di lampu belakang atau dudukan spion seperti biasanya DaiToyo, atau pergerakan spion lipat otomatis yang "sleek" banget. keseluruhan, masih berasalah itu rasa sodara jauhnya di seberang lautan sana

Interior.
Passive Keyless Entry dengan touch button! Ini keren beut, ga ada lagi itu item2 di handel pintu. dan belum sah tentunya kalau ga ketok2 body, atau rasa buka pintu berat atau ngga seperti khasnya orang Indo (sekali lagi, ini ga penting karena ga terlalu sulit bikin pintu itu berat atau suara plat body bagus tinggal masalah engineering saja). pintu okelah ada rasa solid dikit dan plat body ya oke lah intinya mirip2 kata youtuber otomotif lah. Oh ya itu remote berat dan gendut juga ya, rasa2nya lebih berat dari umumnya remote passive keyless entry.
hal paling mencolok: bukan Speedometer yang dipuja2 kaum-netijen-mendang-- mending-yg-ga-beli-tapi-maha-benar itu, tapi merah2 dimana2. yep, merah itu resing


Saya si ga suka tapi sekali lagi balik ke faktor ADS tentunya. Audio saya ga nyalain, karena itu monitor gede masih ketutupan stiker pelindung jadi ga kelihatan juga. pencet2 busa jok, hmm not bad lah, ya mendingan daripada xenia new gen 2021 sekalipun.
setel sana sini, spion masih pake model daihatsu sejuta umat yg gede tapi kurang lebar sedikit walau sudah cembung banget, mbak Sales mesti sampe nunduk2 bikin saya ga enak ati buat setel itu Tilt Steering karena saya ga nemu itu alat gesernya gimana. DAN GA ADA TELESKOPIK, termaafkan karena hal berikut ini: GA ADA SEAT HEIGHT ADJUSTER


ya sudahlah akhirnya berasa jaman dulu lagi nyetir diatas mobil bukan di dalem mobil... Setelah prosedur setel2 dan pencet engine start, dan setel AC yang tampilan doang digital tapi ga ada fungsinya itu tapi sudah memenuhi napsu kaum-netijen-mendang-mending-yg-ga-beli-tapi-maha-benar. ada rasa geter kan 3 silinder pasti ada dong? ga ada, setir geter dong? ga ada. pedal2 geter dong? ga ada. tongkat transmisi geter dong? ga ada. dashboard interior2 geter dong? ga ada. padahal saya harian pake Nissan K13 yang terkenal geter2 itu tentu saya mestinya tahu dong karakter 3 silinder. jadi kalau ada yang blg geter percayalah orang tsb boleh jadi test driver atau sekalian F1 test driver karena indera perasanya luar biasa tajem.
eh liat itu speedo pujaan kaum-netijen-mendang-mending-yg-ga-beli-tapi-maha-benar, buat saya sebagai pecinta speedo itu benda sakral yg cukup analog saja ya biasa saja. entah karena setelan kurang terang atau emang rada burem di mata saya akibat lapisan "anti glare" yg berlebihan atau emang jelek. isinya si komplit silahkan cek di youtube. Steer enak karena sudah model jaman sekarang, dengan tombol2 yang masih berasa desain Jepang karena itu tombol logis banget dan rasanya enak.
sisanya saya ga perhatiin karena memang saya cuma mau cicip saja.
Power Train
selain platform baru, banyak yg ga paham (dan memang ga banyak juga konsumen yang mau tahu) kalau bukan cuma rangka tapi transmisi dan mesin pun semuanya total baru, bahkan khusus mesin 1200 cc 3 silinder ini kodenya pun unik yaitu WA-VE (penomoran yg benar2 baru), karena malah beredar duluan di Indo, baru di Jepang ada buat dijadiin Serial Hybrid (ingat hybrid di nissan kicks? it's the same principal). Dan sempat ramai pembahasan di IG ketika social media influencer jalan2 ke pabrik daihatsu bulan2 lalu dan diceritakan sedikit keunikan mesin 3 silinder ini.
https://www.oto.com/berita-mobil/bahas- ... atsu-rocky
Driving ExperienceMeski tiga silinder, WA-VE memiliki teknologi yang lebih advance dibanding 3NR-VE. Sebut saja penggunaan long stroke sepanjang 94,1 mm dibanding mesin LCGC yang hanya 72,5 mm. "Dampaknya saat bahan bakar meledak, tenaga balik lebih besar. Selain itu karakter torsinya sudah hadir di putaran mesin 2.000 rpm sekitar 107 Nm. Kalau dibandingkan dengan mesin LCGC torsi maksimum justru sebesar 107 Nm pada putaran 4.400 rpm,” ucap Audi.
Memang kalau soal tenaga kedua mesin selisih tipis. Mesin Rocky maximum outputnya 88 ps pada putaran 6.000 rpm, mesin 3NR-VE sebesar 87,8 ps pada 6.000 rpm. Tapi torsi lebih besar Rocky dengan maximum tenaga sebesar 113 Nm pada 4.500 rpm.
Platform DNGA ini memberikan sesuatu yg lebih untuk saya tentunya, ini kan platform andelan Daihatsu. tentu harusnya bisa bagus dibandingkan daihatsu lokal biasanya. saking bagusnya bahkan semua Daihatsu (dan Toyota) kedepannya akan pakai platform ini. harapan tinggi tentunya.
lepas tongkat rem parkir, ya masih pake otot ya bukan pencet seperti maunya kaum-netijen-mendang-mending-yg-ga-beli-tapi-maha-benar karena cuma ada di Toyota Raize TSS, geser tongkat transmisi ke N, eh ternyata modelnya sudah Daihatsu baru, ada Sport Mode dan buat pilih gigi virtual. enak dan kokoh kok dan itu posisinya kalau digeser lagi lebih keatas berasa kaya lagi main game arcade, karena tinggi

masuk posisi gigi D. mobil jalan, gas dikit, langsung buyar semua rasa jepangnya

karena geter2? ga ada. tapi kaya xenia/avanza jadul. entah saya mesti takjub dengan R&D TAM atau sedih... karena rasa berkendaranya seperti balik ke era xenia yg tidak memberikan "sesuatu" ke pengemudi...
di gas dikit memang langsung terasa tarikan khas 3 silinder yg mirip diesel, di putaran menengah ngempos, lalu ada lagi dikit setelah VVT-i bantu dorong. dengan rasa berkendara dari paduan semua komponen penggerak khas Xenia banget. apalagi ketika di kecepatan menengah, entah itu ban kelebihan tekanan angin atau emang rasa suspensi yang sangat mental mentul ga mau diem di jalur beton khas pantura tapi kaku ketika ketemu lubang, terasa banget "lightness" dari ini mobil. padahal ini bukan RWD dan body on frame, yg mana bahkan platform ini dijadikan MPV juga.
ya sayang banget, faktor rasa ini benar2 merusak impresi saya, Saya yakin separahnya Rocky di Jepang ga akan separah ini, kenapa? Sienta Indo yg sudah diacak2 saja masih berasa rasa Jepangnya. apalagi ini dengan platform baru. apakah tidak ada faktor positif? tentu tidak, diluar itu semua saya suka transmisi (next topic) & handlingnya, rem pun enak, pede banget d biarpun CVT tentu ga kasih proper engine brake. rasa stir kopong dan bener2 mati tapi responnya tajem, sangat enak untuk berkendara, lincah untuk dalkot, its unlike any Daihatsu.
CVT? BIG NO?. NOPE, seperti diatas. Ini bener2 luar biasa. ga ada lagi rasa CVT yg meraung2 ga jelas ga seirama mesin, diinjek kaya apapun masih mau ngikut walau tetap ada delay khas CVT. Akibat transmisi ini, saya sepertinya akan keliling2 ke nasmoco terdekat untuk cicip Raize Turbo karena ini CVT bener2 "hidden gem". It's alive. siapa sangka di harga segini ada juga CVT enak (saya belum cobain KIA Sonet punya yang juga tersohor dengan rasa "virtual geared AT"-nya), bahkan melebihi kerjaan Nissan JATCO sekalipun.
selamat datang di era baru CVT yg kasih rasa berkendara geared AT tapi dengan rpm lebih rendah ketika cruising tapi tetap terasa cukup sigap ketika dibejek. jadi CVT lebih enak dari geared AT dong? ngga tapi sudah cukup banget untuk tidak merusak kenyamanan berkendara sehari-hari dan bikin 4 speed geared AT makin cepat menuju kepunahan. Virtual 7 Speed pun memang masih agak lemot dan kocak karena tetap tidak ada engine brake, tapi cukup banget untuk bantu mendorong mobil ini untuk akselerasi dan menutupi kelemahan mesin 3 silinder di putaran mesin menengah. Bahkan walau tidak ada paddle shift di steering wheel, tetap enak buat toel2 tongkat sakti karena posisinya pun enak. Pencet tombol Power di steering wheel, cuma berasa beda dikit di rasa respon gas. you still can go wild with this transmission and typical 3 cylinder engine response.
Mesin? bensin rasa diesel, long stroke tapi karakter di rpm paling rendah sungguh responsif, dan terasa banget ketika di gas dikit di dalkot itu mobil kedorong2 siap sodok2 kaya angkot, pecinta sodok2an pasti gembira setalah avanza xenia jadul dihilangkan karakter sodok2annya. dibejek lagi dikit masuk rpm 4000an baru berasa khasnya 3 silinder, kopong dan flat banget, nah di rpm 4500an baru terasa VVT-i "kick in". ini seandainya bisa di remap akan tambah "bengis" apalagi kalau dipasangkan ke sirion, bisa jadi ada raja baru lomba slalom atau drift.
ah seandainya saja itu bantingan suspensi diperbaiki dan rasa "lightness" dilenyapkan, maka saya yakin akan semakin sulit untuk tidak bilang mobil ini enak dikendarai. ini buat saya ya, balik lagi ini subyektif saya dan tentu sangat "bias". juga ada faktor mungkin ini mobil yg diciptakan untuk pindah2 dari A ke B saja, bagi pemakai lama atau pernah pakai duo kaleng beserta keluarga besarnya pasti tahu khasnya rasa xenia jadul ini. bukan jenis mobil yg bikin nyaman dengan meredam kasarnya jalanan dan memberikan kenyamanan berkendara.
oh ya, radius putar 4,9 meter tapi entah kenapa kayanya ga sekecil itu, mungkin perasaan saya saja.
NVH.
Sebetulnya cukup senyap, tapi seperti biasanya mobil monokok sekarang, suara ban tetep tembus, faktor ban sepertinya, yang saya coba dapatnya GT Radial Champiro Eco. cuma ya itu bantingannya mental mentul khas xenia jadul akan terasa dengan bonus "getaran" jalanan yang tidak bisa diredam oleh chassis dengan baik merusak semuanya. untuk suara angin dan lalu lintas cukup kedap ya masih bisa diperbaiki dengan pasang peredam ke bengkel audio terdekat.
Overall.
kalau sekarang, saya tetep akan beli kalau ada duitnya.

kenapa? JDM looks dan memang kebutuhan saya.
tapi rasa berkendara seperti itu? ya realistis saja, dan kata bule2: suck it, dude.
Kenapa ga Magnite? Well, Nissan Indo masih megap2 gitu.
atau Kia Sonet? dengan segudang fitur untuk kaum-netijen-mendang-mending-yg-ga-beli-tapi-maha-benar, ga yakin Indomobil.
Renault Kwid? di SM saja berapa banyak yg pernah lihat ini mobil in action?
pilihan lain? ga ada yang sekelas kan.
bahkan saking ga ada saingannya untuk sekarang ini, kompetisinya malah dari sodara semereknya sendiri entah itu Sirion, Xenia, atau Terios. mau loncat ke abangnya si Toyota pun saja saja.
DaiToyo hit it. bahkan terus terang tanpa fitur apapun ini mobil akan tetap laku kok. apalagi setelah era sedan kecil punah, dilanjutkan city car hatchback juga punah, maka penerusnya adalah crossover kecil seperti ini maka mobil ini masuk kategori must buy.
Intermezzo
Sales yang menemani saya ternyata sudah ada janji untuk TD mobil yg sama dengan konsumen lain dan tiba lebih cepat jadi ya TD saya sudahi setelah 10 km kurang lebih. dan pas saya turun eh pas2an dengan konsumen tsb, yg sudah berumur mungkin beli untuk anaknya. dan saya ditanya2 sedikit:
Customer (C): gimana enak?
Saya (S): Enak om, rasa jepang dan nomor satu jepang emang ga boong.
C: nomor satu di jepang?
S: iya penjualan nomor satu jepang, kayanya tahun ini juga dan rasa jepang masih adalah.
C: rasa jepang?
S: iya rasa jepang masih ada.
C: rasa jepang itu positif atau negatif?
S: *bingung sendiri*, hmm positilah kan nomor satu jepang.
Sales: Iya Om ini nomor satu di Jepang penjualannya.
C: oh ya2. ini non turbo kan ya.
S: iya non turbo.
C: cukuplah ya
Sales: *semangat* iya om ini si bapak (saya) tadi aja kenceng banget tuh bawanya.
S: nggalah, cuma coba2 dikit kok.
C: oh ya, ngapain ya Turbo2, cuma nambah2 gitu doang.
S: ohh ya saya juga penasaran tapi cuma ada unit non Turbo MT, saya mau cobain CVT saja.
C: oh ya turbo kan gitu2 doang.
S: *bingung lagi, mau sebut nambah HP sampe 20 hp, tar dikuliahin: ga kepakelah, bawa mobil itu pelan2 (akibatnya banyak org nyetir sembarangan)* ya saya coba macem2 mobil turbo si memang beda2 ya ada yg nendang di awal, ada di tengah, ada di akhir.
C: oh iya ya macem2 ya.
S: iya om.
END.
sekali lagi, realita saja.


bonus:

yes, it's army green with gloss finish, imagine this color option on the infamous diesel ladder frame SUV, ijo army is the new black gerobak sayur with ngiung2
