yang menarik, bagusnya market driven perspective ini honda tuh bukan serta merta meninggalkan idealisme. imho honda sekarang tuh ud nemu gimana ngeracik mobil yang handling tetep bisa enak tapi suspensi bisa lebih soft. membuat mobil yang actually sells - penggemar lamanya gak illfeel, tapi pengguna baru juga gak ngeluh pakenya.slapnuts wrote: Sat Nov 27, 2021 1:34Yes, bagusnya Honda dia mau mendengar apa mau pasar dan perlahan menanggalkan idealisme mereka tentang sportiness sebuah mobil.Suryaputra wrote: Fri Nov 26, 2021 21:47
Iya mbah
Hanya sekian persen org2 petrolhead spt itu (dulu saya termasuk salah satunya).
Tapi makin ke sini, makin "mikir" bahayanya ngebut di jalan umum.![]()
Yg utama adalah customer-persona seperti user ertiga & livinder![]()
Tp bagus aja strategi honda ngubah produknya jd lbh empuk dan refined.
Karena mereka (kudu) bikin produk, based on what ppl want![]()
Untuk beberapa kelas, pasar ga butuh mobil yang sporty atau handling tajam whatsoever, contohnya Elysion tak berkutik lawan Alphard, Accord (jualan sporty) vs Camry (di Indo), Mobilio/BRV (old) vs lawan-lawan LMPV mereka.
Makanya semakin ke sini Honda semakin soft, CRV Turbo jauh lebih soft dibanding RE/RD yang glodakan, Accord juga sama semakin ke sini semakin empuk, berbeda dengan zaman CM/CP.
Pabrikan yang masih idealis dengan konsep handling tajam keras dan egois (bodo amat dengan penumpang) adalah Mazda. Makanya terlihat penjualannya ya segitu-segitu saja. Mazda ini seakan ga peduli komplain baris kedua sempit dsb, ibaratnya “gw buat mobil sempit dan stiff, lo beli silahkan, ga beli yaudah”. Lol.
mereka bikin chassis lebih kaku buat compensate dengan ride yang makin halus dari shock absorber yang dibuat less aggressive. soalnya ini tuh berasa banget waktu saya bawa CRV turbo di jalan gelombang tetep kerasa kok kaku kaku khas honda nya, spring rate CRV turbo itu aslinya keras kayak gen 4. tapi karena bushing nya baru dan shock nya bisa meredam dengan lebih kalem, dia jadi seperti makhluk yang berbeda sekali.
dan hasilnya tuh mobil dikorbankan dikit bodyrollnya buat kenyamanan, tapi begitu nikung kita gak kerasa serem kayak mobil mau terbelah dua atau bokongnya mau lari, meskipun in fact mobilnya overall terasa gede dan lamban krn setup ini. gak kayak gen 3/4 yang rasanya kayak bawa mobil kecil.
gimana honda compensate dengan enthusiast ? seperti biasa, aftermarket parts. imho kekuatan honda di sini dan saya rasa mereka tau. lebih gampang ganti shock yang lebih keras klo kejar handling daripada musti rombak total sasis karena lemah di rigidity

ini mungkin sama kayak toyota juga dengan TNGA. udah nemu formula nya. walau saya actually blom pernah coba TNGA based toyota sih. walaupun toyota lebih banyak kedorong sama CEO baru nya yang gak mau toyota diinget sebagai mobil bapak bapak

yang kayak gini juga itu Subaru dan Volkswagen. yang non-enthusiast suka karena mobilnya usable, yang enthusiast nyoba pun suka karena enak banget setup nya.
mazda ? belakangan kayak pabrikan galau ini 1. mobilnya di indonesia speknya juga kurang menarik malah mazda3 tenaganya turun dari yang lama. platform skyactiv nya udah aging, transmisi 6-speednya udah gak relevan.... ya produk baru barunya nambah luxuries dan modelnya makin menarik sih tapi kalo gak usable ya percuma aja...