Apa kabar temen2 pecinta Road Trip? Mohon izinkan ane sharing pengalaman Road Trip terjauh ane tahun ini di masa pandemic.Bisa dibilang ini Road Trip nekad yang sebetulnya direncanakan untuk dijalankan pada akhir tahun bersama rekan-rekan komunitas. Akan tetapi karena Saya memprediksi pandemic Covid akan makin parah pada akhir tahun, ditambah schedule libur kerja ane tidak pas saat tahun baru, jadilah ane putuskan untuk "gasss" duluan di Bulan Agustus lalu. Bersama teman-teman komunitas? Tentu tidak, schedule libur ane selalu beda dengan libur panjang temen2 kantoran

Etape#1
10 Agustus 2020
Akhirnya setelah beberapa hari mempersiapkan kendaraan dan packing barang bawaan, Kami pun siap berangkat, 2 manusia dewasa dan 2 anak. Karena kondisi masih pandemi covid, Kami membawa perlengkapan memasak dan tenda untuk meminimalisir makan di resto dan berkerumun dengan orang. Jam 13.30, Gas pertama saya sentuh ke pedal Santafe CRDI tahun 2016 Kami menuju pintu tol Padalarang. Masuk tol purbaleunyi arah Cikampek, kemudian bayar tol di GT Kahuripan, Kami lanjut ambil arah ke Jakarta, kemudian naik ke tol layang di Km 48, lalu lintas sangat lancar di hari senin itu. Sesampainya di simsun Cikunir, Saya arahkan mobil ke tol lingkar luar untuk menghindari ganjil genap kemudan langsung tembus tol Jkt-Tangerang-Merak. Lancar polll....
Jam 16.30 kami sampai di GT Merak, belok kiri ke SPBU dulu untuk isi full tank BBM (Perta-Dex) dan lanjut pesen tiket Ferry di aplikasi Ferizy. Saya pesan tiket KMP Batumandi yg berangkat jam 19.00. Awalnya Saya pikir, wah masih lama banget. Akhirnya, Saya putuskan langsung saja ke pelabuhan dan Alhamdulillah Kami masih boleh masuk ke KMP Sebuku yg berangkat 5 menit lagi, jam 17.30. Harga tiket fery executive IDR 588 rb. Sayang banget, mobil kami dapat parkir di deck bawah bersama dengan truk jadi rencana berdiam di mobil saat kapal berlayar utk menghindari kerumunan orang2 gagal total. Kami pun terpaksa naik ke dek atas dengan full masker, bawa desinfektan dan sanitizer. Kami pilih di dek luar supaya aman karena udara bebas dan Alhamdulillah saat itu di Dek luar sepi dari orang. Jam 19.00 Kami keluar dari KMP Sebuku, kemudian lanjut masuk tol Trans Sumatera dari bakauheni. Tol Trans SUmatera ini kalau malam sangat gelap, untuk yang belum pernah melintas ke Sumatera, Saya sarankan jalan di siang hari saja. Setelah nyetir selama 1 jam di tol dengan range speed 100-120 Km/jam, Kami putuskan untuk menginap di Aston Bandar lampung, protokol covid-19 di sana lumayan, tapi kurang ketat juga, kami juga siap membawa semua perlengkapan.
Jam 21.00 sampai di hotel utk beristirahat. Kami pilih hotel karena anak2 harus mengerjakan HOME BASED LEARNING dari sekolah
Saran untuk menginap di hotel di masa pandemic ini:
1. Cari hotel dengan protokol Covod yang bagus
2. Anak-anak sebaiknya digendong dari mobil ke kamar dan sebaliknya
3. Seluruh isi kamar disemprot dengan desinfektan. Tak terkecuali bagian kecil yang sering dipegang anak-anak seperti telpon kamar, gorden, gagang pintu, toilet, gagang laci meja dll.
4. Breakfast minta antar ke kamr saja atau lebih baik pesan Go-f**d

11 Agustus 2020
Jam 12.09 Kami pun cek out dan segera gass ke selatan Lampung. Rencana pertama ke Pantai Sariringgung, sayangnya sekarang ditutup utk umum, sehingga dilanjutkan ke pantai bahari ketapang. Di sini sebetulnya dermaga tempat orang2 menyeberang ke Pulau Pahawang atau Kelagian atau Mahitam. Kami memilih tidak menyeberang karena malas repot sama barang bawaan, apalagi harus berhadapan sama orang lain saat naik perahu, jadi Kami hanya masak2 utk lunch di Pantai ini. Niat berikutnya mau ke Teluk Kiluan, sayang hari sudah senja jadi Kami putuskan kembali ke Bd lampung.