Omnibus wrote: Mon Sep 06, 2021 10:13
beli honda emang beli mesin dan ease of maintenance (bukan maintenance murah ya, cuma mudah)
jd kl di honda jgn berharap tinggi sm aspek lain.
btw hrv itu kerb weight nya 1200-1300 kg. ketika itu diisi 5 orang katakan @ 75kg = 375kg. tambah full bagasi 150 kg jd total 525 kg. artinya load sdh hampir 1/2 berat mobil itu sendiri.
ane mah biasa ga nolong cuma rame2in tret aja.
Sad but True.
Apalagi HRV itu sebenarnya mobil banci karena berbagi platform dengan Jazz.
Brio, Mobilio dan BRV berbagi juga satu platform.
Apabila mobil satu platform, berbagi lantai mobil, yang mirip, berbagi kaki kaki yang mirip.
Maka platform yang awal mula dibuat itu biasanya yang lebih bullet prof.
Dalam hal ini Brio lebih bullet prove dari Mobilio, apalagi BRV
Jazz lebih bullet prove dari HRV.
Membuat mobil itu satu kesatuan sistem, engine, transmisi, steering, AC, lantai mobil, kaki kaki.
Contoh paling sederhana BRV itu sering hancur boot CV joint nya dan steering rack nya.
Kalau mau mobil ber 5 jalan sampai diatas 120 dengan bagasi penuh betul pakai Innova.
HRV bukan di design seperti itu memang.
Tiap mobil ada design dan peruntukannya.
HRV kurang cocok apabila diisi 5x75 kg plus barang bawaan misal 200 kg.
Lantai/rangka mobil apakah cukup kuat diisi sampai seberat itu ditambah dengan kecepatan 120 jalan bumpy.
Kalau Innova jalan 120 KM perjam terbang diisi waktu itu 5 orang total beratnya 300 kg barang 40 kg enak2x saja.
Maaf gak bisa bantu banyak karena HRV di rumah juga 2 thn baru jalan 8rb KM. Maks diisi 4 orang total berat 250 kg, barang cuma 20 kg. Jalan 120 tapi tidak sampai terbang.
. Tepat dua minggu lalu, HRV saya delivery kerumah. Setelah proses stnk dan plat selesai, saya memutuskan test drive HRV kekampung orang tua di Brebes JaTeng. Berangkat saat KM masih 200an, via tol Japek dan Cipali, serta muatan 5 orang (berat badan normal) dan bagasi full. Saat memasuki tol dalam kota belum merasa ada yang aneh. Namun ketika memasuk tol Japek Elevated, keanehan muncul. Kontur jalan Japek Elevated yang bumpy membuat mobil jadi naik turun. Tiba tiba, terdengar suara seperti ada plat body yang beradu dibagian ban belakang sebelah kiri. Semenjak kejadian itu, sy mulai berkendara secara hati hati dalam artian tidak lebih dari 100km/jam. Kejadian suara tersebut terus terjadi beberapa kali ketika melewati tol cipali bahkan hingga kejalur pantura. Anehnya, suara baru keluar kalau melewati jalan yang bergelombang dikecepatan tinggi. Kalau lewat jalan rusak, relatif ga keluar suaranya. Sesampai dikampung, sy berfikir sumber suara dari segitiga pengaman yang saya letakan di ban serep. Asumsi saya, mungkin ketika jalanan bumpy, segitiga tersebut berbenturan dengan plat body bagian belakang. Selama 3 hari dikampung, mobil diisi 5 orang juga, namun tidak ada isi barang dibagasi, dan suara tidak muncul. Disitu saya sempat mulai tenang mungkin memang sumber suara dari segitiga itu. Nah ketika jalan pulang, segitiga saya keluarkan, bagasi full barang lg, suara kembali muncul bahkan lebih sering 
. Karena semakin panik, sepanjang tol cipali saya berjalan selalu dijalur 1 dan tidak lebih dari 80km/jam. Bahkan saya memutuskan tidak lewat Japek Elevated dan memutuskan lewat bawah. Waktu tempuh Brebes Jkt yang biasanya saya tempuh 3 jam via tol, kemarin sampai 6 jam karena jalan konstan 60-80km/jam. Ini menjadi pengalaman terburuk selama pulang kampung selama ini. Teman teman disini mungkin ada yang tau apa yang terjadi dengan mobil saya? Suaranya seperti ada benda yang terpental dan terbentur dengan plat body dibagian belakanh kiri. Apa shocknya? Saat kembali dijkt, KM mobil genap 1000an. Dan bagi saya, rasanya aneh kalau karena faktor overload yang menimbulkan suara tersebut muncul. Karena saya pernah ke Brebes naik Freed isi 7 orang tapi aman tidak ada suara aneh meski lumayan ambles. Nah, HRV saya kmren tergolong tidak terlalu ambles meski diisi 5 orang dan full bagasi. Fyi, HRV saya sudah ditambah accecoris seperti skidplate dan cover engine by Otoproject serta mudguard. Thanks rekan SM, mungkin ada pengalaman sama seperti saya 
, pas ganti DP kansai jd beradu mulu biarpun jalannya rata akhirnya saya balikin ke tukang kenalpot yang bikin tuh center pipe saya bilang jauhin aja biar kagak ngehantem2x, setelah beres malah suaranya gema karena jarak resonatornya kejauhan 
si om bisa aja