Sesuai judul, mau review pemakaian mobil yang kebetulan jadi pengganti Honda Freed saya yang ada di thread ini viewtopic.php?t=23636
Why?
Sudah dari 2019 Ortu saya minta untuk diganti Freed tersebut, udah saya coba tahan-tahan dari 2019 tapi akhirnya kejadian juga di awal 2021.. pasang iklan ole eks, tiba2 ada mbak-mbak datang liat mobil ke kantor terus gregetan mau bayar langsung, besoknya saya tanyain apakah jadi mau beli freed saya eh dia bilang udah saya lunasin, waktu cek mbanking lah beneran udah dilunasin

Sebetulnya saya nyaman sekali dengan form factor triangle + square yang dimiliki Freed, namun saya tahan-tahan karena ga ada lagi yang punya form factor tersebut dan amenities seperti Freed di rentang harga 250-300 selain Sienta yang maaf banget bentuknya sampai sekarang ga masuk di mata saya. Akhirnya kami memutuskan untuk move on, dan memilih mobil bentuk konvensional lagi. Kandidatnya saat awal tahun kemarin adalah mobil dengan harga 260-280 dan di rentang harga tersebut ada:
1. Toyota Yaris
2. KIA Sonet
Setelah test drive keduanya, impresi kami:
Untuk Yaris, saya rasa suhu-suhu dimari sudah khatam dengan mobil ini, mesin sharing dengan teman2 line-up T lainnya, CVT, bantingan empuk, kabin LEGA, BQ bagus, bagasi lumayan, tapi entah kenapa.. di dalam mobil ini kami ga merasa spesial. Ada feel generiknya dari rasa tombol, rasa dan suara bantingan pintu, yang membuat kita sadar "oh iya toyota" which is not a bad thing, tapi nothing stands out saja.. kami pun pulang dari A2K setelah hitung-hitungan diskon + ppnbm ada di 269 jeti.
Untuk Sonet, Lekukan bodinya gemuk tapi mini, BQ lumayan meski ada beberapa plastik yg kelihatan bertema cost-cutting terutama di door trim, tapi desain dasbornya sesuatu yang berbeda di rentang harga mobil ini, synthetic perforated leather, sunroof, HU in-dash, sayang sekali kabin lebih sempit dari Yaris (memang size ga bohong sih). Ketika TD dua ortu saya diam tidak ada yang komentar.. saya udah bingung. Setelah hitung-hitungan ada di 260 jeti pas.
Sampai di rumah, tidak ada satu pun yang menanyakan Yaris, langsung open voting warna Sonet dan trim yang dipilih maunya apa.
Setelah berembuk, akhirnya dipilih Sonet Dynamic warna Aurora Black. Selain daripada 6 balon dan ventilated seats, saya rasa sisa fitur dengan selisih 25 jutanya agak kurang worth it (mepet budget juga sih hehe

Exterior
Mobil ini sebenernya kecil, tapi..... kelewat lebar? untuk desain saya ga mau bahas karena ini selera masing-masing orang, tapi kejadian di saya adalah kang parkir minta duit parkir lebih dari biasanya dan tetangga ada yg bilang wah mobilnya bagus ya.. pasti mahal nih (padahal sama mobilio harganya beti). Pertama kali saya bawa pulang mobil ini dan parkir di garasi, baru berasa betapa lebarnya mobil ini dan ternyata lebarnya ini tebel di bagian outer shell body instead of gede di kabin. Hal ini cukup berimbas akses-keluar masuk kabin yang agak susah karena harus agak reach out ke kursi, baik di depan maupun belakang.
Unit yang saya dapat BQ & fit n finish exteriornya bagus, saya udah expect ada belang warna/mismatch kancing bumper seperti kejadian di Xp saya dulu dan ternyata ga ada sama sekali wew. Yang ada malah kang asesoris masang talang air custom agak kurang nutup masih ada celah sedikit. Catatan terbesar adalah mobil ini kena genangan sedikit akan muncrat kemana2 airnya karena bannya agak ke-ekspos keluar dari bodi. Fix dari problem ini berarti harus cari mudflaps baik depan maupun belakang. Lampu-lampu juga sejauh ini aman sentosa tidak ada yang berembun.
Untuk lampu depan mobil ini pakai LED reflektor, yang ternyata menurut mata saya cukup terang! udah takut sama komplen orang2 terkait LED jenis ini tapi ternyata lumayan untuk mata saya.
Interior
Compared to mobil2 saya sebelumnya, yes ini saya downgrade size interior. Untuk desain menurut saya bagus, beda dari yang lain di rentang harga segini. BQ plastik keras semua dan ada yang plastik keras bagus bertekstur, contoh seperti di dasbor, lis AC, dan beberapa bagian doortrim, tapi ada juga yang cheapo sekali kalau disinari lampu, seperti trim plastik yang mengelilingi tombol power window di ke-4 pintunya.
Untuk tipe2 Sonet, ternyata dibeda-bedakan option pilihan warna & stitchnya dan ga keliatan di brosur unless liat barangnya langsung. Contoh untuk varian 5 seater:
Active: Fabric seats, Jok baris ke-2 headrest model pocong, setir bulat, door trim full plastik, sisanya lupa...
Smart: Fabric seats, Doortrim Black leather+white stitch, Steering Black leather flat+black stitch, Shift knob Black leather+black stitch, Lis AC+trim Silver plastic dengan tekstur yang bergradasi
Dynamic: Leather seats+perforated+red stitch, Doortrim Black leather+red stitch, Steering Black leather+red stitch, Shift knob black leather+red stitch, Lis AC+trim Silver plastic dengan tekstur yang bergradasi.
Premiere: sama dengan Dynamic, tapi Lis AC+trim warna piano black.
Untuk 7 Seater beda lagi, alias urutan di atas dikocok2 lagi

*update dari teman2 di komunitas Sonet, ternyata di unit Premiere yang datang bulan Juni kemarin, Wireless chargingnya tidak ada cooler fannya! termasuk indikator charging di HU hilang, dan notification hp ketinggalan di charger juga hilang. Bener2 ajaib.
Jok mobil ini menurut saya keras dan kaku baik di depan dan belakang, masih belum tahu sih ini good atau bad untuk long termnya. Armrest baik di Sonet5 dan Sonet7 tipe apapun berbahan soft touch warna hitam...... tapi ternyata di Sonet7 armrest ini bisa dislide ke depan, sementara di Sonet5 armrest ini mati dan cuma bisa buka tutup aza. Do take notes bahwa kursi belakang Sonet5 gabisa recline dan slide tapi tebal dan konfigurasinya sama dengan di depan. Tinggi saya 183an dan masih ada ruang kepala dan kaki meski mepet dengan posisi duduk saya nyetir di depan. Sebenernya kalau bisa direbahkan sedikit lagi bagus sih, agak tegak menurut saya.
Untuk bagasi ukurannya cukup luas, 1 koper bagasi + 1 koper kabin masuk kok, pelipatan kursi belakang full sudah saya pikirkan matang-matang tidak apa2 deh. Untuk Sonet apapun selain Sonet5 Premiere tidak ada yang dapat Tonneau Cover bagasi ya. Mau beli di onlen belum ada dan cari di diler bisa pesan tapi sistem by order.
Yang kurang di mobil ini adalah konsistensi akan fit and finishnya. Beberapa owner Sonet ngalamin ada rattling di doortrim seperti kancing pintu (diundi ya pintu manapun bisa aja bergetar tikk..trrr..) ketika dibawa jalan. Kalau di saya ga ada masalah itu tapi ada bunyi dari pintu driver di sebelah kanan atas, setelah diliat ternyata trim plastik di bagian lancip ujungnya ada yang menganga/ mau otw copot

Driving Impression
Entah kenapa saya suka sekali suara starter mesin Smartstream ini (selera ya ini), saya ga akan bahas spec sheet tapi saya bahas yg saya rasakan sehari-hari aja. Mesin ini dipadukan dengan CVT (disebut IVT sama KIA) dan kombinasi ini untuk saya yang pemakaian dalkot, eco-driving dengan kaki sekolah sangat-sangat enak. Toel dikit udah maju dan haluss rasanya. Ketika dibuat nyalip juga rasanya ga kepayahan dan sigap


Oooh compare sedikit ke CVTnya Yaris, saya ngerasa ketika diinjek 2-3 ribuan RPM, CVT Sonet much much linear dibanding CVT Yaris. Di Yaris entah kenapa berasa sekali RPMnya naik tapi respon transmisinya ga sigap. CVT KIA menurut saya 11-12 pintarnya sama CVT GK5.
Konsumsi BBM, dengan oktan 92 dan rasio dalkot vs tol 90%:10%, saya dapet rata-rata di angka 15,9an KM/L setelah 2800an KM. Menurut saya irit...
Rasa setir mobil ini, hmm.... menurut saya EPSnya berasa hidup, much improvement dibanding KIA terakhir yg saya coba yaitu Picanto, tapi tidak sehidup dan seasyik Honda punya dan terasa jauh lebih hidup jauh dibanding Mitsu.
Bantingan mobil, di polisi tidur pelan rasanya empuk tapi di jalan rasanya kaku dan stiff tapi tidak gedubrakan. Lagi-lagi ini selera ya tapi saya prefer setup seperti ini karena tidak begitu berasa limbung jadinya. Bantingannya somehow berasa "beda" dibanding mobil Jepang. Saya gak ngerti gimana jelasin bedanya tapi pantat saya berkata demikian

Kekedapan kabin, kekedapannya lumayan tapi not wow. Dari samping suara motor tetep masuk, hujan juga masih ada suara tiktik hujan. Suara mesin yang paling tidak kedengaran tapi suara klakson kerasa sekali di kabin dan untungnya suara klaksonnya bagus sekali two horn.
Satu yang sangat saya tidak suka di mobil ini adalah road noisenya, berisik. Saya curiga besar ini ban Apollonya yang berisik banget, dibandingkan Freed pake CC6 dan Xpander pake Ecopia, mobil ini lebih berisik. (Tekanan ban udah bener).
Kelemahan lain dari mobil ini adalah (untuk saat ini), Fakturnya seluruh batch baru jadi bulan Juni!. Jadi sejak Delivery perdana NIK 2020 sampai sekarang, seluruh Sonet di Indonesia belum ada yang punya STNK until bulan Juni. Semua masih plat sementara dengan STCK

Saya akhirnya jadi pas 3 bulan setelah delivery.
Verdict
Mobil ini kencang, irit, stabil, a looker , tapi sempit, ga praktis, dan lebar bener ternyata.
Apakah saya puas dengan mobil ini? sejauh ini yes. Tapi ada satu lagi yang belum ketahuan.. reliability. Saya harap dengan teknologi yang ga aneh2 harusnya badak2 saja sih.. apalagi warrantynya 7 tahun.





