terakhir baca di CDC dan FDA memang belum ada soal apakah C19 ini bisa menular lewat makanan. kalau saya beli makanan, entah via ojol atau beli sendiri, selalu semprot2 disinfektan di bungkusnya, isinya di pindah terus di panasin ulang entah di microwave atau air fryer atau di wajan.bensinsolar wrote: ↑Mon Jun 28, 2021 9:46 Iy Om, saya juga gitu tiap kali pesen minuman via gofood & grab food. Tp cari2 literature mengenai ini tdk ada, kebanyakan makanan yg dipanaskan. Ya semoga kita semua dijauhkan dari virus ini..
---
varian Delta or not menurut saya si ga ngaruh, karena tanpa delta kan memang sudah diprediksi bulan2 ini akan ada 2nd wave karena lebaran, dan sudah ada yg bilang siap2 akan terus naik lagi karena bulan depan ada Idul Adha yang masuk kategori libur panjang juga sebab jatuhnya di hari Selasa.
dan Nyonya sudah tiap hari minimal ucapkan belasungkawa 2-3x di sosmed (saya tidak aktif di sosmed), entah gimana nanti bulan depan
yg menyebalkan dari Delta ini, saking gampangnya nuler jadi kategori airborne disease. baca2 berita di aussie, kuat ngambang di udara 16 jam di ruangan yg sirkulasi udara tertutup.
belum lagi bulan2 depan yg sudah di vaksin apakah tetap mau jalankan protokol? apalagi org Indo, ga di vaksin saja udah berasa kebal, apalagi sudah di vaksin
in the end, saya setuju: c19 itu cuma masalah waktu saja, semua akan kena, dan tinggal seberapa parahnya saja dan ketolong ngga di fasilitas medis yg ada.
kakak saya, Dokter Sp.PD, sedang isoman di RS swasta jkt tempat bekerja, vaccinated tentunya karena front liner, ketularan juga gejala masih batuk pilek saja yg mana untungnya karena front liner dan pas sebelum 2nd wave mulai positif jadi bisa isoman di RS.
ga kebayang itu rugi berapa banyak pasien yg dateng entah C19 or not karena Sp.PD itu kan rujukan utama. dan seperti biasa ignorance manusia Indo itu luar biasa.