Semoga semua dalam keadaan baik, sehat dan selalu semangat. Saya kembali ingin sharing & review singkat mobil kesayangan saya lagi, MINI Cooper 3-Door tahun 2013. Kebetulan, mobil ini sedang direlakan untuk berpindah ke lain hati di awal tahun 2021 ini. Awalnya, saya memilih mobil ini untuk istri saya namun sepanjang waktu berjalan, saya ikut jatuh hati kepada mobil ini



Spesifikasi
- MINI Type: R56 Automatic
- Engine: 1.6L BMW Inline-4
- Daya/Torsi: 154 Nm / 121 HP
- FC Dalkot: 1L:12-14 KM
- FC Luar kota: 1L:16-20 KM
- BBM: Pertamax Turbo

Untuk harian, tentunya mobil ini lebih memanjakan pengemudi dan penumpang dengan nuansa sporty dibanding comfort. Kebetulan saya juga pengguna Porsche 911, terus terang untuk harian, mobil ini tidak senyaman 911 yang bisa diajak slow-cruising di jalan bergelombang & keriting, night riding yang nyaman dengan suspensi sporty halus tanpa bumpy, take over yang lembut dan bertenaga



Dari sisi engine, walaupun tergolong mobil semi-sport namun tarikan dan kelincahan mobil ini tidak perlu diragukan lagi. Soal hal ini, saya tentunya percaya dengan tuning mesin inline dari BMW. Mungkin kalo diadu drag race dengan Ford Escape 3.0L V6 atau KIA Grand Sedona 3.3L V6 mobil ini bisa saja sulit unggul, namun dengan perpindahan transmisi yang cepat, akselerasi jauh lebih unggul, apalagi kalo driving mode diubah dari Standard ke Sport


Banding-banding..
Kalo membahas mobil sport, tentunya isinya mostly adalah perbandingan

Saya akan coba ulas sedikit perbandingan yang saya dasarkan pada pengalaman memiliki jadi bukan ulasan seperti reviewer mobil. Saya lebih suka membandingkan produk kalo sudah memiliki dan menggunakannya dalam jangka waktu lama.
Paling dekat, perbandingan mobil ini adalah dengan saudaranya sendiri, MINI Cooper F56 JCW. Memang bumi dan langit, yang satu entry level, yang satu flagship



Perbandingan lainnya mungkin dengan Mercedes C240 Sport tahun 2006. 2600cc V6 dengan tarikan brutal. Memang secara spesifikasi mesin jauh, namun ini salah satu mobil yang saya pernah punya untuk dibandingan dengan si MINI.

Untuk drag-race saya yakin sulit bagi MINI ini untuk menang dengan C240 Sport, namun untuk kelincahan di jalan raya tentunya MINI lebih unggul, selain pergantian transmisi yang lebih responsif, sistem pengereman yang setara mobil sport lain juga membuat manuver lebih sporty dan nyaman. Sehubungan dengan rem, saya hanya ingin mengingatkan pada teman-teman di sini. Banyak saya lihat mobil 'mahal' (istilah saya utuk mobil sejuta umat

Perbandingan lainya antara lain dengan VW Golf GTI Mk6. Well, ini memang agak ketat ya. Secara driving experience harian tentunya VW Golf jauh lebih memanjakan pengemudi dengan comfort, namun kelincahan memang unggul MINI R56 ini. Handling & Braking menurut saya masih lebih unggul MINI apalagi dikecepatan tinggi. Untuk penampilan, tentunya VW Golf tidak se-eye-catching MINI ini

Modif & Asesories
Saya penyuka original, tentunya tidak banyak modifikasi yang saya lakukan di MINI ini. Untuk exterior yang saya ganti hanya antenna belakang dari original panjang ke model Stubby (Genuine) + Kaca Film V-Kool 40 Sekeliling & 70 untuk Windshield, sangat meredam panas.
Antena bawaan

Antena Stubby (Genuine MINI)

Untuk interior, saya hanya mengganti konsole tengah segelondongan dengan konsole tengah MINI Cooper S yang terdapat Foldable Armrest Genuine MINI. Semua asesoris genuine berasal dari ATPM Indonesia. Mau mengemudi santai, turunkan armreset, mau ngebut lipat armrest ke atas


Pengalaman berkendara
Sekilas pengalaman berkendara di perkotaan merupakan pengalaman unik tersendiri. Berkunjung ke Mall & tempat-tempat publik lainnya banyak mengundang lirikan orang-orang yang melihat mobil ini


Sampai saat ini, kilometer baru menyentuh 26-ribu (tepatnya: 26.460 KM). Fasilitas headlamp dengan Automatic Light dan Projector yang secara otomatis bergerak menyesuaikan pencahayaan baik bagi pengemudi bahkan kendaraan dari arah berlawanan memberikan kenyamanan berkendara di malam hari. Rearview Mirror dengan Electrochromatic (Auto-dimming) membantu berkendara di malam hari karena tidak sedikit kendaraan lain yang mengedipkan lampu beam (kode ngajak ngebut) bila ada di belakang mobil ini. Mobil ini juga dilengkapi dengan Headlight washer jet yang membantu membersihkan lampu depan mobil apabila terhalang debu/kotoran.
GoKart feel bener ngga sih ??? Untuk seri R56 ini, Yes. GoKart feel masih mendominasi. Suspensi Rigid, manuver tajam dan pengereman termasuk superb.
Mejeng bersama eyang sepuh


Sudah kemana aja ????
Menjadi salah satu member club MINI, membawa pengalaman berkendara dan bersosialisasi menjadi lebih luas. Baik konvoy ke tempat-tempat bersejarah, merasakan aspal track sentul, bahkan mengunjungi tempat-tempat penting di Indonesia
Tempat bersejarah & iconic di Indonesia


Jetski Indonesia & Sentul Track Day


Bersama para Super Coach


Jangan tanya, kenapa banyak foto untuk mobil imut ini ya hehee. Yang pasti banyak kenangan bersama mobil ini
![Big Smile :big_smile]](./images/smilies/big_smile.gif)
Kekurangan
Bagi yang hobby banget ngebut, akan lebih baik memilih Cooper S dengan Turbo dibanding MINI ini. Suspensi keras + Ban RFT tentunya bukan halangan bagi pengendara sporty, namun berkendara dengan mobil ini selama 5 jam tanpa henti apalagi diselingi bermacet-macet ria tentunya akan mengubah kenyamanan menjadi 'pegal-pegal'

Down-spec. Ya, hampir sebagian besar mobil CBU/CKD yang masuk ke Indonesia dilakukan down-spec, MINI ini tidak terkecuali. Satu yang paling mudah terlihat adalah tidak adanya voice command, padahal tombolnya ada di kemudi

Tips Ngebut???
Banyak orang bisa asal ngebut di jalanan, namun sebaiknya kenali terlebih dahulu mobil yang kita gunakan. Perhatikan response manuver, pengereman, akselerasi, body roll dsb. Saya beberapa kali join club sportcar maupun supercar, banyak sebagian dari member kurang mengetahui cara yang aman dalam memacu kendaraannya. Saya ingin berbagi tips untuk teman-teman di sini. Abaikan bagi yang sudah tahu & mengerti

Yang paling utama adalah patuhi peraturan lalu lintas, batas kecepatan yang diperbolehkan dan ingat selalu akan keselamatan kita maupun orang lain. Saling menghargai antar pengendara. Lebih baik mengalah daripada 'berbalah'
Point berikutnya, kenali kendaraan yang kita kemudikan mulai dari akselerasi, cengkeraman ban saat jalan kencang dan hard-braking. Perhatikan response mesin dan kemudi saat bermanuver. Yang lainnya, sesuaikan driving position dan konsentrasi. Saat terjadi konvoy atau mengikuti kendaraan di depan, usahakan posisi safety position/formation. Visual mata kita bisa melihat 1 mobil di depan mobil yang ada di hadapan kita dan jarak bumper-to-bumper dengan kendaraan di depan kita minimal 1 mobil. Ilustrasinya kira-kira spt ini (posisi selang-seling). Ingat jarak minimal dengan mobil di depan adalah panjang 1 mobil kita:

Dengan demikian kita bisa menyesuaikan pengereman dengan mobil terjauh dari pandangan kita. Hal ini akan membuat response pengereman dalam kita berkendara lebih baik. Saat terjadi hard-braking (visual: 2-3 kendaraan di depan), konsentrasi dan perhatikan kiri-kanan (blind spot) untuk membuat formasi menghindar secara buang kiri-kanan (seperti bunga mekar). Dengan formasi seperti ini, niscaya keamanan akan lebih baik di kecepatan tinggi sekali pun. Ingat juga, di penjelasan ini saya tidak menyarankan teman-teman untuk berkendara ugal-ugalan di jalan dan melanggar aturan ya. Taati aturan yang ada untuk keselamatan kita dan pengguna jalan lainnya. Mau speeding, ke sirkuit aja lebih baik dan aman.
Italian & Britalian Job
Bagi yang ingin melihat the MINI In Action, bisa kembali menonton film ini sebagai penyemangat aktivitas kita sehari-hari kwkwkk




Semoga teman-teman tidak bosan dengan posting yang panjang ini ya. Terus terang berat bagi saya untuk berpisah dengan mobil ini, oleh sebab itu saya akan sangat mempertimbangkan memilih calon pemilik barunya hehehe





Note:
Apabila teman-teman SM-ers ada yang berminat bisa japri ya, di post ini saya hanya akan menjawab diskusi seputar pengalaman memiliki MINI Cooper R56 2013 ini saja.
Semoga berkenan & bermanfaat

