Bagian ketiga - hasil pengukuran
Terdapat 2 skenario pengukuran yang dilakukan, pengukuran pertama terdiri dari sebuah dus Swiss Chocolate. Sementara pengukuran kedua terdiri dari kotak Swiss Chocolate dan Sweet Delight. Sebelum dimulainya pengukuran, TW dipakai ngencengin sampai ceklek sebanyak 6x dengan pengaturan torsi yang berbeda-beda.
IMG_5633.JPG
Pengujian pertama dilakukan dengan cara menggantung dus pada jarak 40,5 cm dari sumbu rotasi. TW diposisikan rata ke samping agar tidak ada perubahan jarak. Pengaturan torsi dimulai sedikit diatas target dan diturunkan perlahan hingga ada suara ceklek. Hasilnya terindikasi ceklek di sekitar 40Nm.
IMG_5634.JPG
Pengujian kedua awalnya direncanakan dengan posisi Tw rata juga, namun ternyata kurang tinggi jadi kalau ada 2 dus kena permukaan lantai. Terpaksa harus agak naik TWnya sehingga tidak sejajar lagi jadi miring 21º dan posisi gantungannya menjauh 17mm. Hasilnya terindikasi ceklek di sekitar 73,87Nm (berdasar perhitungan pixel foto ini).
IMG_5635.JPG
Berdasarkan kedua hasil pengujian tersebut, harus diubah nilai dari torsi sebenarnya menjadi nilai yang tertera pada pengaturan TW. Untuk nentuin jarak pada tes kedua digunakan sedikit bantuan CAD (karena males ngitung), jadi jarak secara horisontal ke sumbu rotasi kalau batang TWnya miring 21º adalah 39,4cm.
TW miring.png
Tes pertama
Mt = torsi TW + ((berat dus coklat x jarak gantungan)/jarak Lf)
Mt = 2,58Nm + ((9,135 x 0,405)/0,39)
Mt = 40,16Nm
Tes kedua
Mt = torsi TW + (((berat dus coklat + kuning) x jarak gantung)/jarak Lf)
Mt = 2,58Nm + (((9,135 + 9,084) x 0,394) / 0,39)
Mt = 73,75Nm
keterangan:
Mt: nilai target torsi yang diharapkan
Lf: jarak beban menurut katalog Stahlwille
Kesimpulannya: tes pertama memiliki deviasi -0,4% dan tes kedua memiliki deviasi +0,16%.
Mohon koreksinya bila saya ada salah metode atau salah itung. Makasih udah mau baca tulisan panjang gini...
You do not have the required permissions to view the files attached to this post.