![Big Smile :big_smile]](./images/smilies/big_smile.gif)
menyambung janji yang lama tertunda di trit viewtopic.php?p=1098535#p1098535 gue sekarang mau ngeshare pengalaman gue hampir setahun miara Tiguan Allspace dan kebetulan juga tadi baru aja servis pertama di PIK (walau belinya di VW Puri) buat kilometer yang (hampir) 10.000, tapi mobilnya dah nginfo kalo service schedule is due.
Well sebenernya ini bukan kali pertama gue miara seekor VW. Sebelumnya gue pernah punya Mk.7 selama 5 tahun yang mana pengalaman gue sama si Sabine bisa temen2 liat di trit viewtopic.php?f=19&t=25042 . Masuk tahun ke 5 dan karena kebetulan by that time gue udah berkeluarga dan ngerasain betapa kapasitas bagasi Sabine berasa terbatas kalau pas lagi anter jemput mertua ke bandara pas mereka lagi main ke Jakarta, akhirnya bikin gue mikir kalo gue perlu ganti mobil yang gedean, dan mengingat Jakarta rawan banjir dan banyak jalan keriting maka gue memutuskan buat ganti Sabine pake SUV.
Sebelum memutuskan balik ke VW gue sebenernya sempet coba2 Renault Koleos dan Mazda CX-5, tapi kok rasanya berasa ada yang kurang gimanaa gitu. Alhasil gue iseng ke VW PIK minta test drive Tiguan (walau saat itu adanya yang CBU karena allspace belum masuk). Overall dari sesi test drive gue lebih nyantol ke Tiguan dibanding dua yang lainnya, cuma saat itu ga langsung ekse karena (1) harganya masih mahal, dan (2) Tiguan CBU berasa ga improve jauh bagasinya dibanding Mk.7, walau kemudian gue tetep follow up dengan tanya2 sama seorang sales di VW Puri lewat salah satu web jual beli mobil. Moment of truth datang pas mba sales ngechat gue di WA info kalo VW mau masukin Tiguan Allspace yang kapasitasnya 7 tempat duduk (actually lebih pas dibilang 5+2) dan ruang bagasinya jadi lebih gede dan kemudian gue liat pertama dengan mata kepala gue sendiri pas mereka ada launching di VW MT. Haryono. Disitulah akhirnya gue menjatuhkan pilihan ke VW Tiguan, karena (1) gue merasa udah cukup familiar dengan VW (mulai dari potensi penyakit sampai ke SA nya), (2) punya ruang bagasi yang gue butuhin, (3) ganteng yet simple.
Sekira minggu terakhir Desember 2019 akhirnya Tiguan Allspace gue dateng, gue waktu itu sebenernya minta warna grey tapi berhubung Sabine udah mau dijual jadi akhirnya gue terserah aja adanya warna apa dan akhirnya milih warna Silver (yang sebenernya di mata gue agak abu2 juga wkwkwk). Setelah bawa Tiguan Allspace selama hampir setahun ini kurang lebih yang bisa gue summarize kaya gini:
1. The driving experience feels relaxed. Kalau bawa Mk.7 itu rasanya pengen ngacir, kalau bawa ini rasanya pengen bawa kalem aja. Mungkin ini kombinasi bodi bongsor dipasangkan dengan mesin 1.4 TSI (150 PS, 250 NM) + DSG wet 6 speed (minus 1 percepatan dibanding Mk.7)
2. suspensinya cukup firm (ga gerobak tapi juga ga ambles) dengan body roll yang tolerable
3. bagasinya lapang. Sekarang kalo belanja bulanan ga perlu rebahin kursi tengah lagi

4. feature wise, menurut gue fitur yang ada di Tiguan Allspace on par (if not a bit above) dengan mobil di kelasnya (yang imho bisa masuk ranah CRV dkk dan juga Santa Fe dkk), antara lain (i) 360 degree parking assistance, termasuk fitur self parking dan kamera mundur dengan lane display yang gerak ngikutin arah setir, (ii) triple zone climate control, (iii) digital display (walau masih minus map), (iv) cruise control (walau bukan adaptive), (v) driving mode (ada normal, comfort, sport dan individual yang bisa disetting to your liking), (vi) Composition Media 8″ colour touchscreen dengan blue tooth connectivity dan juga apple carplay dan android auto
sedikit sample dari fitur2nya:
gue ga akan ngomong konsumsi bbm disini karena sebenernya sejak gue punya ini Tiguan mobilnya paling dipake kalo istri gue pergi meeting atau kalau weekend karena gue pribadi lebih suka pake MRT during weekdays, bahkan sekarang paling cuma keluar kalo weekend sejak gue mulai WFH kurang lebih sejak Maret kemarin, jadi ga merefleksikan konsumsi nyata sehari2 semisal mobilnya dipake normal.
Is it as problematic as Sabine?
Surprisingly ngga, well at least sejauh ini gue ga ada masalah dengan DSG nya atau mechatronic nya kaya yang dulu gue alamin sama Sabine. Jadi gue rasa Tiguan Allspace bisa dipertimbangkan kalau lagi mempertimbangkan meminang VW.
About the Free Service
Ketika gue beli Tiguan Allspace dikatakan bahwa dapat free service 5 tahun (atau setelah reach certain Km of which i forgot the actual number), tadi gue coba confirm ke SA yang tanganin gue dan memang tadi gue service pertama ga bayar sama sekali (jasa, oli), but we'll see kira2 setelah service berikutnya free service untuk semua atau ada komponen2 tertentu (seperti parts tertentu) yang tetap kena biaya
Conclusion
VW Tiguan Allspace menurut gue sangat layak dipertimbangkan kalau memang teman-teman lagi mencari SUV tapi ga pengen yang mainstream. So far, mobilnya ga ada penyakit VW yang sudah tenar di Indonesia, it offer a germanic looks and good built quality on budget, karena memang bukan brand premium seperti BMW, Mercedes or Audi. It also offer good features and ample storage area, so it will be a great family hauler as well
jadi gitu deh kurang lebih sharingnya, semoga membantu dan semoga ga bosen ya
