ah sesuai ekspektasi saya, lihat data sheet spec mesinnya yg 1.5cc di body kecil seperti ini sudah kebayang asiknya berkendara (eventho ini cvt).. at least ga ada yg namanya kehabisan napas lah yaa..
penasaran untuk TD langsung

Moderators: Ryan Steele, sh00t, r12qiSonH4ji, avantgardebronze, akbarfit
Nice review Om CHZ, as always..ChZ wrote: Wed Nov 18, 2020 7:54nah soal 0-100 seltos ini agak debatable juga bro... om rosano coba 8.3, sedangkan om fitra eri coba sekitar 9 detikan sampe 10 detikan kalo nggak salah. lucu juga selisih bisa 1 detik gitu. waktu gw coba sebenernya juga tidak kencang kencang amat itu seltos makanya agak kecewa dengan powertrainnya.Jose wrote: Tue Nov 17, 2020 10:23 Wew, ternyata Sonet enak ya
Jujur aja gw sempet terpukau sama review2 Seltos, terutama reviewnya om F.Rosano yg hit 8.3 sec utk 0-100 kph. Itulah makanya gw agak skeptis terhadap Sonet ini, kirain kualitas ride & powertrainnya jauh dibawah Seltos
Semoga para millenials yg sudah mulai mapan terbuka pikirannya dan terlepas dari mitos orang kolot dlm memilih mobil, karena merk2 non popoler di indo seperti Kia & Hyundai sudah punya lineup yg bagus2. Sehingga persaingan antar brand bisa lebih kompetitif, dan brand2 seperti ini makin berani invest disini
Btw, very nice review as usual, bro Chz![]()
yup makanya lebih make sense kalau beli sonet tipe tengah-tengah karena harganya reasonable, di harga segitu lawannya japs car yang juga specific market model spt rush dan BRV. kalau tidak butuh 7 seats sih sonet ftw. tp kalau dilawanin jazz dan HRV agak berat krn build qualitynya agak compromised juga ini sonet...
inopah gmn om? di pricelist september 2020 (belum update inopa feslif kayaknya) beda lmyn...Pugman wrote: Wed Nov 18, 2020 16:25
Nice review Om CHZ, as always..
Overall Saya lebih suka lihat Sonet daripada Seltos, dan cluster meter display nya memang terlihat murahan. Dipaksa digital jadi banyak ruang kosong, kenapa ga dibuat konvensional aja lebih enak lihatnya.
Yang paling mengherankan buat saya, tipe base selisih 107juta dengan tipe tertinggi atau lebih dari 50% harga terendah. Buat apa bikin trim yang selisihnya sejauh itu? Ga make sense, gimanapun orang akan melihat ini adalah LSUV/Crossover, beli trim tertinggi tetap akan dilihat sebagai entry level car.
Jadi inilah kenapa Astra group selalu kuat, Pricing strategi mereka memang ciamik, mobil setipe seperti Rush, selisih hanya sekitar 20jt tidak sampai 10% gap antara tertinggi dan terendah, Avanza yang banyak model, selisihnya hanya 50juta atau sekitar 25% dari harga tipe terendah.
soal pricing ini sebenarnya agak tricky kalau mau ngomong...Poporing wrote: Wed Nov 18, 2020 16:40inopah gmn om? di pricelist september 2020 (belum update inopa feslif kayaknya) beda lmyn...Pugman wrote: Wed Nov 18, 2020 16:25
Nice review Om CHZ, as always..
Overall Saya lebih suka lihat Sonet daripada Seltos, dan cluster meter display nya memang terlihat murahan. Dipaksa digital jadi banyak ruang kosong, kenapa ga dibuat konvensional aja lebih enak lihatnya.
Yang paling mengherankan buat saya, tipe base selisih 107juta dengan tipe tertinggi atau lebih dari 50% harga terendah. Buat apa bikin trim yang selisihnya sejauh itu? Ga make sense, gimanapun orang akan melihat ini adalah LSUV/Crossover, beli trim tertinggi tetap akan dilihat sebagai entry level car.
Jadi inilah kenapa Astra group selalu kuat, Pricing strategi mereka memang ciamik, mobil setipe seperti Rush, selisih hanya sekitar 20jt tidak sampai 10% gap antara tertinggi dan terendah, Avanza yang banyak model, selisihnya hanya 50juta atau sekitar 25% dari harga tipe terendah.
326jt (2.0 G M/T) dgn 482jt (2.4 Venturer A/T)
156jt selisih, hampir 50% dari harga tipe terendah....
tp ya selalu ada pengecualian....
Iya harganya masih segitu.Poporing wrote: Wed Nov 18, 2020 16:40inopah gmn om? di pricelist september 2020 (belum update inopa feslif kayaknya) beda lmyn...Pugman wrote: Wed Nov 18, 2020 16:25
Nice review Om CHZ, as always..
Overall Saya lebih suka lihat Sonet daripada Seltos, dan cluster meter display nya memang terlihat murahan. Dipaksa digital jadi banyak ruang kosong, kenapa ga dibuat konvensional aja lebih enak lihatnya.
Yang paling mengherankan buat saya, tipe base selisih 107juta dengan tipe tertinggi atau lebih dari 50% harga terendah. Buat apa bikin trim yang selisihnya sejauh itu? Ga make sense, gimanapun orang akan melihat ini adalah LSUV/Crossover, beli trim tertinggi tetap akan dilihat sebagai entry level car.
Jadi inilah kenapa Astra group selalu kuat, Pricing strategi mereka memang ciamik, mobil setipe seperti Rush, selisih hanya sekitar 20jt tidak sampai 10% gap antara tertinggi dan terendah, Avanza yang banyak model, selisihnya hanya 50juta atau sekitar 25% dari harga tipe terendah.
326jt (2.0 G M/T) dgn 482jt (2.4 Venturer A/T)
156jt selisih, hampir 50% dari harga tipe terendah....
tp ya selalu ada pengecualian....
Yes Om, and again.. Venturer itu adalah TOYOTAChZ wrote: Thu Nov 19, 2020 2:43soal pricing ini sebenarnya agak tricky kalau mau ngomong...Poporing wrote: Wed Nov 18, 2020 16:40inopah gmn om? di pricelist september 2020 (belum update inopa feslif kayaknya) beda lmyn...Pugman wrote: Wed Nov 18, 2020 16:25
Nice review Om CHZ, as always..
Overall Saya lebih suka lihat Sonet daripada Seltos, dan cluster meter display nya memang terlihat murahan. Dipaksa digital jadi banyak ruang kosong, kenapa ga dibuat konvensional aja lebih enak lihatnya.
Yang paling mengherankan buat saya, tipe base selisih 107juta dengan tipe tertinggi atau lebih dari 50% harga terendah. Buat apa bikin trim yang selisihnya sejauh itu? Ga make sense, gimanapun orang akan melihat ini adalah LSUV/Crossover, beli trim tertinggi tetap akan dilihat sebagai entry level car.
Jadi inilah kenapa Astra group selalu kuat, Pricing strategi mereka memang ciamik, mobil setipe seperti Rush, selisih hanya sekitar 20jt tidak sampai 10% gap antara tertinggi dan terendah, Avanza yang banyak model, selisihnya hanya 50juta atau sekitar 25% dari harga tipe terendah.
326jt (2.0 G M/T) dgn 482jt (2.4 Venturer A/T)
156jt selisih, hampir 50% dari harga tipe terendah....
tp ya selalu ada pengecualian....
sebenarnya sah-sah saja selisih top trim ama base trim lebih dari 50% karena di luar negeri pun kalau beli grade yang full opt pasti bisa sangat mahal dibanding base nya.
mobil seperti innova venturer itu seperti upaya mark up harga dari toyota dan inilah hebatnya toyota astra : membuat pembeli venturer itu tidak sadar beli mobil yang sudah 150 juta lebih mahal dari base trimnya tanpa harus membuat pembelinya kemahalan. mereka berhasil bikin venturer punya image "lebih" dari seekor innova. kenapa toyota astra suka menambahkan krum kruman dan aksesoris ya karena itu cara paling mudah untuk membuat buyer merasa membeli mobil yang lebih mahal. terlepas dari memang perbedaan G dan Venturer itu sangat banyak. bahan jok dan dashboard saja beda. KIA kalah di sini, tampangnya nggak dipoles supaya keliatan lebih mahal.
andai venturer tampangnya mirip dengan innova biasa spt Q pada tipe lama ya orang nggak punya justifikasi beli Q karena tampangnya sama-sama aja.
ini sama juga dengan HR-V 1.5 dan 1.8 ... pembeli 1.8 tidak merasa kemahalan ya terlepas karena fiturnya memang komplit, tampang 1.8 juga berbeda jauh dengan 1.5...
makanya saya tidak terlalu fancy dengan features. yang penting technical specsnya (engine, transmission, suspension, dll). karena value mobil buat saya hanya di spek teknisnya. speaker mahal atau lampu lampu tidak terlalu penting bisa dapat upgrade berlimpah dan customized sesuai selera saya with far less money...
Mobil baru dengan garansi 7 tahun lebih peace of mind omagungbhaskara wrote: Fri Nov 20, 2020 4:33 2 review om Chz yang secara paralel bikin galau aja nih.. keduanya menunjukan kelebihan masing masing secara fair
ambil HRV 1.8 prestige prefacelift (2017) second atau Sonet baru, harga masih range yang sama
saya butuh mobil yang ridenya enak, gimmick yang menarik di sonet (BOSE, cooler seat)
Gada paddleshift om, konsumsi bbm yg dites fitra eri dalkot 1:12 lukot 1:20, tp di tempat laen lukot 1:18. Ini irit sih.Fatf00 wrote: Fri Nov 20, 2020 4:41 Berhubung blom liat langsung dan test drive..
Ivt(cvt)nya paddle shift nya ga sih ?
Ada info soal konsumsi bahan bakar ?
Ride enak+gimmick fitur ya mungkin cx-3 GT 2017agungbhaskara wrote: Fri Nov 20, 2020 4:33 2 review om Chz yang secara paralel bikin galau aja nih.. keduanya menunjukan kelebihan masing masing secara fair
ambil HRV 1.8 prestige prefacelift (2017) second atau Sonet baru, harga masih range yang sama
saya butuh mobil yang ridenya enak, gimmick yang menarik di sonet (BOSE, cooler seat)
Noted om ga ada paddle shift ya.Freezeguys wrote: Fri Nov 20, 2020 4:53Gada paddleshift om, konsumsi bbm yg dites fitra eri dalkot 1:12 lukot 1:20, tp di tempat laen lukot 1:18. Ini irit sih.Fatf00 wrote: Fri Nov 20, 2020 4:41 Berhubung blom liat langsung dan test drive..
Ivt(cvt)nya paddle shift nya ga sih ?
Ada info soal konsumsi bahan bakar ?
dan sebenarnya performance lineups di indonesia jadi mahal karena low demand = CBU tax scheme karena didatangkan volum kecil dari negara pembuatnya.Pugman wrote: Thu Nov 19, 2020 13:06
Iya harganya masih segitu.
Justru Ipah ini adalah contoh bahwa price gap sebesar itu akan menimbulkan kesan mobil kelas tertinggi itu "overprice". Karena yang ditambahkan adalah Gimmicks.
Beda seperti katakanlah Golf TSI vs Golf GTI atau Civic Turbo vs Type R, BMW 3xx vs M3, harganya bisa 2-3x, tapi mereka spesies yang benar-benar berbeda sehingga orang tetap antusias.
HRV usia 3 tahun versus brand new sonet ya... sebenarnya saya yakin sampai 10 thn lagi pun HRV akan masih kuat mobilnya. ditambah populasi HRV di jalan raya banyak, network servis honda yang sangat luas, hapalnya mekanik dengan mobil ini akan membuat HRV easier in the long run. di HRV dapat extra cargo (20cm lebih panjang) artinya untuk family use lebih fleksibel.agungbhaskara wrote: Fri Nov 20, 2020 4:33 2 review om Chz yang secara paralel bikin galau aja nih.. keduanya menunjukan kelebihan masing masing secara fair
ambil HRV 1.8 prestige prefacelift (2017) second atau Sonet baru, harga masih range yang sama
saya butuh mobil yang ridenya enak, gimmick yang menarik di sonet (BOSE, cooler seat)
ada sequential mode nya om... 8 tingkat percepatan.Fatf00 wrote: Fri Nov 20, 2020 4:39 Berhubung blom liat langsung dan test drive.. ivt (cvt)nya paddle shift nya ga sih ?
putihnya agak terlalu plain kalo buat saya, silver lebih bagus...Freezeguys wrote: Fri Nov 20, 2020 4:55 Masih galau nih ambil silver atau putih, dan dynamic atau premier.
Eeehh city hb next week launching pula, infonya masuk sini february 21.
Ketika TD saya tanya sales, mobilnya pakai pertamax. Ga ada gelitik sama sekali ini mbl, sesuai dengan pendapat saya sblmnya, akselerasi dr 60/80 ke 140 lumayan cepet. Dan pas macet2an 20/30km pun msh ok. Keluhan saya ya cuma itu geal geol aja ban belakang dan ada wheel spin ketika tes 0-100.Fatf00 wrote: Fri Nov 20, 2020 6:36Noted om ga ada paddle shift ya.Freezeguys wrote: Fri Nov 20, 2020 4:53Gada paddleshift om, konsumsi bbm yg dites fitra eri dalkot 1:12 lukot 1:20, tp di tempat laen lukot 1:18. Ini irit sih.Fatf00 wrote: Fri Nov 20, 2020 4:41 Berhubung blom liat langsung dan test drive..
Ivt(cvt)nya paddle shift nya ga sih ?
Ada info soal konsumsi bahan bakar ?
Utk dalkot 1:12, dan lukot 1:18-20 sih oke banget.
Saya ada rencana tuker kia rio gen 3 ke sonet.
Pada saat om @Freezeguys tes drive
Ada info pakai bbm apa?
Ada gejala2 ngelitik ?
Karna kia rio sebelum set ecu rentan ngelitik/knocking meski pake pertamax plus.
makanya ada konsol tengah, itu buat nyimpen tolak angin omhtk wrote: Fri Nov 20, 2020 23:18 Penasaran aja sama ventilated seat nya, misal kita lagi keringetan, baju di punggung lepek, apa gak jadi masuk angin yah ?
Sama service berkala kia gimana sih ? Mahal gak ?
dan yang penting itu yang ngasih garansi 7 tahun yang bikin peace of mind adalah merknya juga ngasih peace of mind.Zordon wrote: Fri Nov 20, 2020 4:45Mobil baru dengan garansi 7 tahun lebih peace of mind omagungbhaskara wrote: Fri Nov 20, 2020 4:33 2 review om Chz yang secara paralel bikin galau aja nih.. keduanya menunjukan kelebihan masing masing secara fair
ambil HRV 1.8 prestige prefacelift (2017) second atau Sonet baru, harga masih range yang sama
saya butuh mobil yang ridenya enak, gimmick yang menarik di sonet (BOSE, cooler seat)
Jangan salah juga gan. Justru mob cungkuo2 itu mereka lebih ke customer oriented. Karena mereka lagi build up customer trust.krniawnhdr wrote: Sat Nov 21, 2020 1:20dan yang penting itu yang ngasih garansi 7 tahun yang bikin peace of mind adalah merknya juga ngasih peace of mind.Zordon wrote: Fri Nov 20, 2020 4:45Mobil baru dengan garansi 7 tahun lebih peace of mind omagungbhaskara wrote: Fri Nov 20, 2020 4:33 2 review om Chz yang secara paralel bikin galau aja nih.. keduanya menunjukan kelebihan masing masing secara fair
ambil HRV 1.8 prestige prefacelift (2017) second atau Sonet baru, harga masih range yang sama
saya butuh mobil yang ridenya enak, gimmick yang menarik di sonet (BOSE, cooler seat)
beda tingkat peace of mindnya kalo yang kasih itu merk cina. masih gimana gitu
kalau lihat spec sheet malaysian ver... dia 1.5 NA dan hybrid i-MMD.Freezeguys wrote: Fri Nov 20, 2020 12:18 @chz
Kalo masih pake L15 mah keterlaluan ahond indo hahaha. City hb fitur mirip city sedan harusnya, tp ga yakin tuh masuk indo bakal full feature kaya gt. Kalo misalnya masih banyak sunatan, rugi gak ya om taun 2021 beli mbl 300++ masih kosongan? HU aftermarket, kuat di brand doang sama aftersales.
bisa dimatikan kok om, tidak selalu on... defaultnya saja off.htk wrote: Fri Nov 20, 2020 23:18 Penasaran aja sama ventilated seat nya, misal kita lagi keringetan, baju di punggung lepek, apa gak jadi masuk angin yah ?
Sama service berkala kia gimana sih ? Mahal gak ?
pengalaman seperti ini sbnrnya tidak exclusive di beres merek cungkwo saja... beres merek lain kalau kebetulan boss atau kacab lagi di area ya pasti dia turun tangan... nothing special abt it... ya mungkin di merk cungkwo lebih gampang ke notice karena unit servisnya tidak banyak. honda toyota gimana wong sekali masuk bisa tanganin 10 langsung... urusannya kacab atau kabeng nggak cuma ngurusin klaim klaimanAuanz wrote: Sat Nov 21, 2020 1:50
Jangan salah juga gan. Justru mob cungkuo2 itu mereka lebih ke customer oriented. Karena mereka lagi build up customer trust.krniawnhdr wrote: Sat Nov 21, 2020 1:20dan yang penting itu yang ngasih garansi 7 tahun yang bikin peace of mind adalah merknya juga ngasih peace of mind.
beda tingkat peace of mindnya kalo yang kasih itu merk cina. masih gimana gitu
Saya sendiri punya 2 pengalaman. Headlamp mati dan chrome di handle pintu ke lupas.
Cuman dateng ke beresnya ga pake lama kepala cabangnya sendiri yang nemuin kita, minta maap dan langsung di ganti. No questions asked.
Padahal cmn mau service 10k dan mnt di cek kenapa headlamp bs mati.
Saya lihat review yg thailand city sedan ga seberapa jauh beda fiturnya sama yg versi malay, cm lupa euy liat mesinnya, kalo gak salah malay punya 1k cc turbo bukan si? Cuma herannya di taun 2021 gini desain ahond masih gt2 aja ya terutama interior, ya ttp kelihatan dewasa tp minim tehnologi macem rival2nya. Walau saya yg termasuk liat brand japs berasa lebih adem dan aman dr pada korea, sepertinya overall sonet lebih menarik saat ini. Gatau kalo udh TD city hb sihChZ wrote: Sat Nov 21, 2020 2:35Freezeguys wrote: Fri Nov 20, 2020 12:18 @chz
Kalo masih pake L15 mah keterlaluan ahond indo hahaha. City hb fitur mirip city sedan harusnya, tp ga yakin tuh masuk indo bakal full feature kaya gt. Kalo misalnya masih banyak sunatan, rugi gak ya om taun 2021 beli mbl 300++ masih kosongan? HU aftermarket, kuat di brand doang sama aftersales.
kalau lihat spec sheet malaysian ver... dia 1.5 NA dan hybrid i-MMD.
1.5 NA nya pakai new engine yang earthdreams DOHC cuma tenaganya diturunin jadi 121hp (aslinya 132hp di jepang)...
tp indonesian spec entahlah... kadang kebiasaan user mobil di rentang harga sgini mengisi bbm sekelas pertalit atau premium itu sepertinya membuat saya 70% yakin masih pake L15Z1![]()
smoga saja pesimisme saya salah