Ad blocker detected: Our website is made possible by displaying online advertisements to our visitors. Please consider supporting us by disabling your ad blocker on our website.
KielConstantine wrote: Thu Aug 13, 2020 12:18
Itulah mengapa kita harus pintar
Tau kelemahan mobil masing2..... jadi enggak lebay bela mati2an mobil peliharaan
Dibayar sama brandnya aja kagak. Malah ngempanin sparepartnya mulu...
yang cuan si pabrikan oem sama bengkel...
Truk towing aja merknya toyota.. mitsubishi.. isuzu..
Penyelamat hidup dikala eropa ngambek
itu dong yang punya bengkel spesialis audi vw... overland malah pake .... MITSUBISHI
kalo gw punya bengkel gw bela mati matian... enak loh mobil eropa larinya sadis 200 stabil handling mantap drpd beli mobil jepang lcgc aduhhh... tinggal nunggu telpon atau chat WA kalo indikator gir atau check engine nyala dan mobil ngambek...
evolution21 wrote: Wed Aug 12, 2020 3:45
pernah ngerasain pake mobil yg presepsi orang = rewel
pug 306 ama vw golf tsi
di pug saya ngerasain rewelnya, overheat sering sekali
kalo di golf baik2 saja
pernah coba juga mobil yg banyak presepsi orang perawatannya mahal
nissan ama mazda
pernah punya t30, t32, mazda 6, cx5. semuanya terasa normal. ga sampe servicenya mahal keterlaluan
intinya di dunia online jaman sekarang banyak sekali berita yg kebenarannya masih tanda tanya
baca berita mesti di pikir lg pake akal sehat sendiri
jangankan di forum bebas , wa berantai yg sangat rawan berita ga betul, bahkan di web terkenal pun bisa jadi salah
Setuju, menurut ane malah banyak org2 yg sudah ikut arus aja tanpa tau kebenarannya, bahkan mgkn mobil aja blm punya tapi sotoy bilang merek ini udah terjamin murah perawatannya cuman gantinoli ngacir, sementara merek sebelah tiap minggu bisa ada aja jajannya. Pengalaman ane pake model yg menurut org2 costly perawatannya kyk escape, santa fe gen2, teana, sorento biasa aja tuh, kurleb ama perawatan freed, nav 1 punya istri. Paling bedanya cuman di kemudahan waktu mau jual lagi. Yg konyol ane pernah pake crown s130 (tua sih) jajannya banyak bgt n ga abis2, nyerah ganti ke w124 300e kayak jadi terang lagi dunia
Hail to almighty Ford's DCT / TCM !
Salah sendiri knpa iklim & kondisi jalan Indonesia gak bisa menyesuaikan diri sama transmisi canggih itu ?
Well actually, other countries have the same complaint as well. But they just gave a middle finger to the cust.
At early stage of prototype they did found fault. And just ignore it. Big plant for screwing cust.
Betul sekali om B3bonk, ini masalah global Hyundai
Sudah class action pun mereka masih berkilah tidak ada masalah dengan transmisi tsb.
Di Thailand pun ada class action, kalo di Indonesia terima nasib aja deh ...
b8099ok wrote: Thu Aug 13, 2020 1:32
Well actually, other countries have the same complaint as well. But they just gave a middle finger to the cust.
At early stage of prototype they did found fault. And just ignore it. Big plant for screwing cust.
Betul sekali om B3bonk, ini masalah global Hyundai
Sudah class action pun mereka masih berkilah tidak ada masalah dengan transmisi tsb.
Di Thailand pun ada class action, kalo di Indonesia terima nasib aja deh ...
severmaya wrote: Thu Aug 13, 2020 2:36
Wah ga tau om, orangnya ya ga mau ambil pusing soal gituan sepertinya. Dulu dia juga punya everest, cuma sudah dijual ganti vrz hehe
Pada akhirnya.. smua akan Toyota pada waktunya....
Mau nyoba-nyoba brand apa juga. Ujung2nya balik toyota lagi
Mungkin saya salah satunya....
Mungkin akan Toyota pada akhirnya..
Wah mod G bau2nya akan beralih ke T....... LC nih [emoji39]
Kalau ane sih bukan pada akhirnya, tapi dari awalnya sudah T....... = mobil perang & akan berakhir pada TLC [emoji16]
Well actually, other countries have the same complaint as well. But they just gave a middle finger to the cust.
At early stage of prototype they did found fault. And just ignore it. Big plant for screwing cust.
Betul sekali om B3bonk, ini masalah global Hyundai
Sudah class action pun mereka masih berkilah tidak ada masalah dengan transmisi tsb.
Di Thailand pun ada class action, kalo di Indonesia terima nasib aja deh ...
ginting wrote: Fri Aug 14, 2020 13:49
Mungkin saya salah satunya....
Mungkin akan Toyota pada akhirnya..
lho kirain akan jd one of loyal fans of isuzu. bukannya puas sm MuX nya mods?
Mungkin mod G sudah bosan nerangin ke orang2 bahwa MuX nya ini bukan All New Isuzu Panther & juga sudah saatnya beralih ke proper SUV rajanya overland & off-road si T..... LC [emoji4]
Hail to almighty Ford's DCT / TCM !
Salah sendiri knpa iklim & kondisi jalan Indonesia gak bisa menyesuaikan diri sama transmisi canggih itu ?
Well actually, other countries have the same complaint as well. But they just gave a middle finger to the cust.
At early stage of prototype they did found fault. And just ignore it. Big plant for screwing cust.
Betul sekali om B3bonk, ini masalah global Hyundai
Sudah class action pun mereka masih berkilah tidak ada masalah dengan transmisi tsb.
Di Thailand pun ada class action, kalo di Indonesia terima nasib aja deh ...
Hyungdie atau Mpord?
Well, powerslut gearbox adalah keputusan terbodoh pabrikan mpord untuk memperkenalkan sensasi dual poop clutch ke entry level vehicles. Mereka lupa bahwa pembeli entry level vehicle adalah person with budget concern type (buying and maintainence wise). And usually their one and only vehicles. They need robust, stylish, expensive look, super low running cost and maintenance cost.
Lepas dari mslh mpord yg eshol itu, gw msh gak nalar ama european cars using higher temp for their engines. Why? What for? Bukankah mereka sendiri menggunakan plastik pada komponen vital di mesin mereka? Plastic vs heat, FRD wins. Its like burning your own "dong". Common breakdown usually overheat. Heat beats everything. Dumbass.
b8099ok wrote: Sat Aug 15, 2020 2:01
Hyungdie atau Mpord?
Well, powerslut gearbox adalah keputusan terbodoh pabrikan mpord untuk memperkenalkan sensasi dual poop clutch ke entry level vehicles. Mereka lupa bahwa pembeli entry level vehicle adalah person with budget concern type (buying and maintainence wise). And usually their one and only vehicles. They need robust, stylish, expensive look, super low running cost and maintenance cost.
Lepas dari mslh mpord yg eshol itu, gw msh gak nalar ama european cars using higher temp for their engines. Why? What for? Bukankah mereka sendiri menggunakan plastik pada komponen vital di mesin mereka? Plastic vs heat, FRD wins. Its like burning your own "dong". Common breakdown usually overheat. Heat beats everything. Dumbass.
tumben waras...
maksud e higher temp iki piye mbah ? panas kyk FRD pas ditikung vespa?
b8099ok wrote: Sat Aug 15, 2020 2:01
Hyungdie atau Mpord?
Well, powerslut gearbox adalah keputusan terbodoh pabrikan mpord untuk memperkenalkan sensasi dual poop clutch ke entry level vehicles. Mereka lupa bahwa pembeli entry level vehicle adalah person with budget concern type (buying and maintainence wise). And usually their one and only vehicles. They need robust, stylish, expensive look, super low running cost and maintenance cost.
Lepas dari mslh mpord yg eshol itu, gw msh gak nalar ama european cars using higher temp for their engines. Why? What for? Bukankah mereka sendiri menggunakan plastik pada komponen vital di mesin mereka? Plastic vs heat, FRD wins. Its like burning your own "dong". Common breakdown usually overheat. Heat beats everything. Dumbass.
tumben waras...
maksud e higher temp iki piye mbah ? panas kyk FRD pas ditikung vespa?
Mungkin banyakan d run di negerinya sendiri yg musim panas pun dingin utk ukuran sini
Diluar isu ini itu.. ride quality memang masih lebih enak dprd pabrikan jepang an.. yg masih ada pr nya
ginting wrote: Fri Aug 14, 2020 13:49
Mungkin saya salah satunya....
Mungkin akan Toyota pada akhirnya..
lho kirain akan jd one of loyal fans of isuzu. bukannya puas sm MuX nya mods?
Secara durability, operating cost, ride quality, saya puass oom..
Isuzu MUX is very robust lah..
Saya ingin anak istri bisa nyetir karena yang sulung sudah kelas 1 SMA.
Tapi, anak istri saya udah keder duluan kalau disuruh nyetir MuX.
Mungkin saya butuh mobil yang kecil saja...kalau mampunya cuma piara 1 mobil, gapapa saya ngalah deh..
kalau mampu miara 2 mobil, mungkin MUX masih dipertahankan.
Tahun depan COP lunas...masih mikir mau beli apa di periode berikut secara saya akan pensiun gak lama lagi..
Jadi saya mau cari yang murah harganya, murah operasionalcost, durable, dan enteng stirnya…
Merek Volkswagen tetap menguasai pasar Eropa dengan penjualan 576.028 unit. Disusul Renault (357 ribu), Peugeot (316 ribu), Mercedes-Benz (299 ribu), BMW (286 ribu) dan Toyota (279 ribu).
menarik juga melihat yang laku disana kebanyakan jebis supermini/hb.
brand asia yg berhasil nembus top 20 cuma toyota yaris eudm dan corolla hb serta nissan qasqai.
Ternyata di eropa jg bmw ga sanggup tembus 20 besar y? Kirain iming2 shiir driping plisur bakal nolong banyak
ginting wrote: Sat Aug 15, 2020 6:07
Secara durability, operating cost, ride quality, saya puass oom..
Isuzu MUX is very robust lah..
Saya ingin anak istri bisa nyetir karena yang sulung sudah kelas 1 SMA.
Tapi, anak istri saya udah keder duluan kalau disuruh nyetir MuX.
Mungkin saya butuh mobil yang kecil saja...kalau mampunya cuma piara 1 mobil, gapapa saya ngalah deh..
kalau mampu miara 2 mobil, mungkin MUX masih dipertahankan.
Tahun depan COP lunas...masih mikir mau beli apa di periode berikut secara saya akan pensiun gak lama lagi..
Jadi saya mau cari yang murah harganya, murah operasionalcost, durable, dan enteng stirnya…
Well actually, other countries have the same complaint as well. But they just gave a middle finger to the cust.
At early stage of prototype they did found fault. And just ignore it. Big plant for screwing cust.
Betul sekali om B3bonk, ini masalah global Hyundai
Sudah class action pun mereka masih berkilah tidak ada masalah dengan transmisi tsb.
Di Thailand pun ada class action, kalo di Indonesia terima nasib aja deh ...
Hyungdie atau Mpord?
Well, powerslut gearbox adalah keputusan terbodoh pabrikan mpord untuk memperkenalkan sensasi dual poop clutch ke entry level vehicles. Mereka lupa bahwa pembeli entry level vehicle adalah person with budget concern type (buying and maintainence wise). And usually their one and only vehicles. They need robust, stylish, expensive look, super low running cost and maintenance cost.
Lepas dari mslh mpord yg eshol itu, gw msh gak nalar ama european cars using higher temp for their engines. Why? What for? Bukankah mereka sendiri menggunakan plastik pada komponen vital di mesin mereka? Plastic vs heat, FRD wins. Its like burning your own "dong". Common breakdown usually overheat. Heat beats everything. Dumbass.
Sorry om B3bonk, mksd aku Ford.
Terima kasih ke Ford yg berbaik hati memperkenalkan transmisi DCT ke pasar entry level. Masak mesti beli Porsche, Audi, VW baru bisa icip-icip DCT ?
Sekarang duet Korea untuk kelas medium sdh pakai DCT (Kona, Seltos, Sonet), mobil cungkuo Cherry Tiggo 8 & MG HS pun pakai DCT.
Merek Volkswagen tetap menguasai pasar Eropa dengan penjualan 576.028 unit. Disusul Renault (357 ribu), Peugeot (316 ribu), Mercedes-Benz (299 ribu), BMW (286 ribu) dan Toyota (279 ribu).
menarik juga melihat yang laku disana kebanyakan jebis supermini/hb.
brand asia yg berhasil nembus top 20 cuma toyota yaris eudm dan corolla hb serta nissan qasqai.
Ternyata di eropa jg bmw ga sanggup tembus 20 besar y? Kirain iming2 shiir driping plisur bakal nolong banyak
Europe kan seneng hatchback kecil ampe medium. BMW punya 1-series sih, tapi masih kalah sama A-Class penjualannya.
Beda banget sama di negeri ini ya, di sana hatchback jadi primadona, karena sebenernya sih hatchback sudah cukup juga untuk keluarga sih, apalagi kalo hot hatch yang dipilih makin asyik drivernya, di Indonesia mah hatchback kalah sama MPV gerobak sayur yg body kaleng kerupuk, yg penting resale value dan irit
b8099ok wrote: Sat Aug 15, 2020 2:01
Hyungdie atau Mpord?
Well, powerslut gearbox adalah keputusan terbodoh pabrikan mpord untuk memperkenalkan sensasi dual poop clutch ke entry level vehicles. Mereka lupa bahwa pembeli entry level vehicle adalah person with budget concern type (buying and maintainence wise). And usually their one and only vehicles. They need robust, stylish, expensive look, super low running cost and maintenance cost.
Lepas dari mslh mpord yg eshol itu, gw msh gak nalar ama european cars using higher temp for their engines. Why? What for? Bukankah mereka sendiri menggunakan plastik pada komponen vital di mesin mereka? Plastic vs heat, FRD wins. Its like burning your own "dong". Common breakdown usually overheat. Heat beats everything. Dumbass.
tumben waras...
maksud e higher temp iki piye mbah ? panas kyk FRD pas ditikung vespa?
Jepangan rata" khan dibawah 88 degree Celcius utk coolant tempnya. Sedangkan european pasti diatas 90 degree Celcius. Yg menurut gw ga ada gunanya diatas itu. Engine block do expand, but at 70-75 degree Celcius it will be more than enough. Beyond that point is useless, cenderung merusak. Maybe next gen car which will be fitted with fully electronic thermostat and ECU controlled can be altered to lower the temp to its "normal Asian" operating temperature. FYI, nissin biskuit pake thermo 87 degree C. Dengan kapasitas oli yang hanya 3ltr saja, mobil itu berhak mendapatkan predikat mesin terbodoh sepanjang jaman (Sludge King). Kemudian mpord kondom, thermo 105 degree C utk gen awal . Die madafaka,...
kl mobil eropa running hot menurut sy itu on purpose. sebab di habitatnya sana mrk punya 2 radiator (literally), maksudnya 1 lagi itu heater core buat warming up cabin yg emang dingin pake banget apalagi kl winter. kl modelnya kaya asian kayanya kurang jleb heaternya. meskipun biasanya produsen punya 2 jenis besaran radiator, 1 utk tropical region 1 lg utk sub-arctic region. tp kl engine yg emang naturally cold in nature, spt buktinya L15B turbo ahond dulu sblm countermeasure remap di negara berwinter jd ada fuel dilution problem krn stage warming up (rich) kelamaan, engine nya ga cepet panas. n yg jelas keburu menggigil kedinginan penumpangnya heater kaga panas2 wkwkwk.
Omnibus wrote: Sun Aug 16, 2020 3:01
kl mobil eropa running hot menurut sy itu on purpose. sebab di habitatnya sana mrk punya 2 radiator (literally), maksudnya 1 lagi itu heater core buat warming up cabin yg emang dingin pake banget apalagi kl winter. kl modelnya kaya asian kayanya kurang jleb heaternya. meskipun biasanya produsen punya 2 jenis besaran radiator, 1 utk tropical region 1 lg utk sub-arctic region. tp kl engine yg emang naturally cold in nature, spt buktinya L15B turbo ahond dulu sblm countermeasure remap di negara berwinter jd ada fuel dilution problem krn stage warming up (rich) kelamaan, engine nya ga cepet panas. n yg jelas keburu menggigil kedinginan penumpangnya heater kaga panas2 wkwkwk.
Om Omnibus, ini fuel dilute karena temperature combustion chamber tdk capai panas optimal, uap bahan bakar terbawa ke crankcase saat piston menuju TMB ya ? CMIIW ...