pilihannya antara boyota yasir bapau tua atau new honda brio... (tolong jangan ada yang komen kenapa splash nya diganti, atau mending yasir daripada brio, saya nggak lagi minta advice, lagian yang pake bakalnya bkn saya).
itung-itung penasaran juga dengan new honda brio. dari awal nongol ampe 2 taon berselang blom pernah pegang, bahkan naek teksi onlen pun blom pernah dapet. sebagai fenboi ahond yang miara 3 biji di rumah ane merasa bersoda... eh berdosa blom pernah nyentuh lineup paling pasaran

akhirnya pada hari rabu siang kemarin yang panas terik... setelah menyelesaikan urusan di bank dan perut sudah meronta-ronta... tapi napsu ngetes mobil lebih gede daripada napsu makan... ya uda mampir ke diler ahond dekat kantor.
disambut sangat hangat dan ramah oleh mba-mba seles konter... bilang mau ngeliat brio, khan kali ini beneran cari mobil bukan td td gak jelas jd no pehape intended...

dan sebuah brio satya E CVT koneng sudah terparkir di parkiran dealer....
yang posisinya sedikit ketutup pantat sivik ane...

Sebenernya Honda Brio ini ganti generasi atau ganti baju doang sih ?
begitulah nyinyiran netijen maha sotoy dan mendang mending club waktu mobil ini pertama diperkenalkan.Menurut klaim HPM ini adalah Brio generasi dua, sedangkan menurut netijen ini cuma brio lama ganti baju. Mirip perdebatan ANGL vs OGL.
Ntahlah, tapi kalau patokan new model adalah total model change, jadi Brio bisa dibilang adalah generasi kedua. Ubahannya lebih niat dari OGL ke ANGL.
Debut New Brio ini dimulai dengan munculnya konsep "Honda Small RS Concept" di IIMS 2018, waktu lord johnpeace masih di HPM, yang sebenernya obvious juga ini Honda Brio baru. Mukanya persis Mobilio.

Honda small RS concept, masa sih nggak obvious kalo ini Brio baru?
Ibarat kata sebuah filem sekuel, HPM kayak udah ngasih teaser yang ngebocorin karakter mana yang bakal mati, macem trailernya x-men : dark phoenix (2019).
Dan waktu yang ditunggu-tunggu tiba juga... di GIIAS 2018, mobil kutu andalan Honda ini berganti model yang.... 80% mirip small RS concept. Told ya. tidak sampe setengah taun model konsep dan model produksinya muncul.

masih ada lord Johnpeace. nama yang sering dihujatin padahal tugas doi cuma jualan, bukan product planning

Design : A More "Serious" Hatchback
Berbeda dengan Brio bokong tepos sebelumnya, Brio generasi kedua ini dibuat lebih serius, nggak sok-sok mau edgy dengan pantat tepos yang akhirnya bagasinya cuma luas buat ukuran hamster dewasa. Pernah sekali waktu ada nganter temen ke bandara dengan Brio lama, koper full size nya harus ditaro di tengah akhirnya karena gak muat.

bagasi menyedihkan Brio lama...
Segitu menyedihkannya Brio lama urusan bagasi...
Jadi ubahan terbesar mobil ini adalah panjang yang nambah 190mm, dengan lebar dan tinggi yang memper-memper saja dengan yang lama. Muncung depan dibuat seperti Mobilio, mengikuti gaya desain Honda masa kini. tapi bilah grillnya dibuat lebih tipis. Buat tipe Satya warna krum, buat RS warna hitam.


dan lampu belakang... C-shaped, mengikuti gaya lampu Jazz dan Civic


velg untuk tipe Satya E 14inch kurus dengan ban eco khas mobil ekonomis. yang tipe RS lebih macho dengan bridgestone potenza series

The Lazy "Salam Satu Dasbor" Interior
Honda terkenal dengan kemalasannya ngubah desain dasbor, yang akhirnya membuat dash Brio terbaru ya cuma 11-12 dengan Brio lama. Tidak banyak yang perlu dikomentari.


Doortrimnya dari zaman Brio paling pertama itu ya masih sama persis. Bagian yang paling saya tidak suka dari Brio lama.
Build quality ? di kelas ini tidak ada yang spesial sekali build qualitynya. Agak tidak relevan ngomongin build quality di mobil ekonomis, apalagi ngarep dikasih bahan-bahan kualitas tinggi. Namanya juga mobil asal jalan.
Tapi untuk space, jangan diragukan



Unexpectedly Nice to Drive
Enjin mobil ini L12B 90PS dengan CVT, tidak banyak yang bisa dikomentari. Sedikit catatan bahwa unit tes saya sudah perlu servis berkala, dan memang terasa sekali seperti mesin yang sudah perlu servis... sebenarnya powernya tidak kecil, cukupan, tidak meledak-ledak, menurut klaim beberapa media sekitar 12 detikan 0-100. Mirip dengan Suzuki Ignis. Biarpun khas mesin L, torsi puncaknya agak tinggi, jadi low-end torque nya sedikit terkorbankan. Tapi begitu mobil ini masuk speed 60 ke atas, powernya akan terus mengisi.
Feeling saya filter udaranya sudah kotor sekali jadi tarikannya agak terhambat... yah mobil TD berusia 2 taun dan odometer 15 ribu. CVTnya sendiri bekerja dengan baik, tanpa ada terlalu banyak rubber-band effect.

Kehematan saya tidak sempat ngetes, yang pasti ya pokoknya dalem kota pasti bisa lebih dari 1:10 dan luar kota katanya bisa 1:20. andai ada yang mau minjemin lebih lama...

Yang membuat saya surprise justru adalah di sektor kaki-kaki dan kenyamanan. Saat mau melewati rel kereta api saya sudah siap mencari celah untuk menjatuhkan mobil ini : kaki-kakinya pasti glodakan!
.... eh? Lewat begitu saja tanpa ada suara glodakan berisik ala kaki-kaki Honda lawas. Hanya "dep dep" biasa. Bukan "GRADAKGRADAKGRRRRTTTKLOTOKKLOTOK".
Konon katanya Brio terbaru ini memang sudah dilengkapi bushing suspensi baru, dan itu memang terasa sekali. Bahkan kualitas redaman kaki-kaki seperti ini seperti hanya satu level di bawah Civic FK.
Lalu soal handling... Pertama setirnya ringan, ok ini sebenarnya bukan masalah sama sekali. Tetap ada sedikit resistance dari jalan terasa, tapi bukan yang superb sekali. Ya sudah, kita tidak membeli mobil ini untuk handling. Mungkin tipe RS dengan ban Potenza nya punya feedback lebih bagus.
Kedua, dengan bobot bertambah 20kg, sebenarnya sangat wajar kalau mobil ini lebih terasa lamban dan tidak lincah. Tapi nyatanya tidak. Brio baru - justru terasa sangat lincah. Titik gravitasinya lebih rendah, moncong mobil lebih nurut, stabilizer bar belakang lebih besar juga bikin bagian pantat tidak terlalu banyak sway dan flexing. Mungkin saja Honda juga ada bermain dengan rigiditas bodinya.
Bahkan menurut klaim mobil ini lebih cepat mengitari Sentul 0,5 detik dari Brio lama.

Jika ini sebuah Honda Jazz, saya akan biasa-biasa saja karena memang wajar. Tetapi level refinement seperti ini di sebuah Honda Brio... benar-benar exceptional.
It is... really that impressive

Honda is raising the bar, and ready to fight, again.
Honda adalah salah satu most hated brand di internet, entahlah, forum otomotif membencinya, netijen menghujatnya, reviewer mengkritik keras build qualitynya.
Tapi kritikan keras adalah pecutan untuk berkembang semakin baik, dan Honda berhasil menerjemahkan setiap kritikan dengan hasil. A sweet revenge.
Anda menginginkan dasbor baru ? Honda memberikannya di 2016, bahkan menjadi satu-satunya mobil LCGC yang dilengkapi AC digital. Lalu ingin kenyamanan dan bagasi ? Well, tidak berlebihan jika Honda juga telah memberikannya, malah jauh melebihi ekspektasi.
Saya mengendarai mobil ini jadi teringat Honda Jazz GD. Mobil itu murah, praktis, serbaguna, dan sederhana, dengan sedikit sentuhan fun dan bergaya anak muda sekali. Tidak heran, Brio baru ini juga diminati sangat banyak orang, termasuk anak muda. Saat Honda Jazz RS sudah seharga 300 juta.
Harganya mulai dari 150 juta-an (Satya) sampai 200 juta-an (RS). Tipe yang dites harganya 170 juta-an (Satya E CVT), tipe automatic termurah. Sekarang dapat free service all-in seperti merek-merek lain hingga 4 tahun / 50.000 KM.
Competitor : Toyota Agya 1.2 TRD AT, Daihatsu Ayla 1.2 AT, Suzuki Ignis 1.2 AMT