Tentang sewa-menyewa:
Sedikit cerita dulu tentang proses rental mobil di UK ya. Jadi, untuk bisa menyetir di UK, SIM domestik Indonesia bisa dipakai maksimal 1 tahun (Padahal sebelum ke UK saya udah sengaja apply SIM internasional hehe). Ini tentunya menguntungkan karena posisi stir dan jalanan yang sama dengan negeri kita. Saya dkk memesan mobil ini sekitar 1 bulan sebelum road trip dari provider Eur*pcar (setelah banding-banding harga dengan S*xt dan Av*s). Berhubung kami kuliah di sini, syarat administrasinya selain SIM adalah paspor, izin tinggal, bukti alamat, dan kartu pembayaran yang sama dengan bookingan. Kalau nggak salah untuk turis, perlunya bukti tiket PP.
Hari H:
Kami kumpul di airport Heathrow (FYI lebih murah sewa di airport daripada di tengah kota) dan naik shuttle ke tempat penyewaan mobilnya. Beres-beres urusan administrasi memerlukan waktu sekitar 10 menit.
Setelah dapat kuncinya, kami langsung menuju mobil dan melakukan pengecekan existing dents berdasarkan dokumen rental dan memvideokan kondisi awal mobil (penting!). Kebetulan saya dapat jatah jadi supir. Overall mobilnya masih sangat mulus. Saya baru pertama pakai mobil yang transmisinya model putar bukan tongkat. Pencet tombol start stop sambil injak rem, mesin Ecoboost langsung menderu halus (jujur saya nggak lihat ini yang 1000 atau 1500). Setelah “kenalan” dengan interior, tombol-tombol, dan set up navigasi (built in mobilnya), kami memasukkan barang-barang ke bagasi. Setelah semua siap, saya putar kenop transmisi ke D dan me-release rem parkir elektriknya. Saya tes rem sebentar, waduh! Pakem sekali!
Nggak nyetir selama +/- 10 bulan ternyata cukup bikin kikuk, apalagi ini pertama kalinya saya nyetir di UK. Selain saya pribadi agak kagok dengan speed limit (untungnya di mobil-mobil yang kami hire, speed limit ini salah satu fitur standar di MID nya), manner orang-orang yang “sopan” di jalan ternyata bikin kikuk juga lho hehehe.
Kesan-kesan dari menyetir Ford Focus ini:
+Kedap! Meski suara mesin sedikit masuk (which is a good thing karena saya suka engine notenya yang nge-bass itu), tapi road noise berhasil teredam dengan baik

+Bantingan suspensinya nyaman tapi nggak limbung
+Rem pakem
+Tenaga dan akselerasi sangat layak untuk menyetir luar kota
+Built in satnav, sangat membantu kalau pas nggak dapet sinyal untuk Maps
+Ruang cukup lega (supir, co-pilot, penumpang, dan bagasi 443L)
+Fitur active cruise control sangat membantu di tol
+Transmisi sudah tidak se-jerky Ford-Ford edisi terakhir di Indonesia (Sebelum ini saya rutin bawa Ecosport di Indonesia)

+Built quality yang solid
+GC lebih tinggi 30 mm dari model standar, ditambah velg 17 inch, membuat tampilannya layak lah...
-Konsumsi bahan bakar sekitar 1 liter : 16 km. Saya nggak tahu ini boros atau nggak, tapi feeling saya ini termasuk boros untuk standar jalanan UK. Di satu sisi, jalanan di UK sangat lancar, tapi memangpernah ada saat dimana kejebak macet 1 jam stuck karena ada kecelakaan. Kondisi mengemudi full 5 orang dan barang di bagasi setara 5 ransel penuh.
-Transmisinya meski canggih 8 speed tapi ada kesan “tertahan” semacam pakai Honda HRV (entahlah tepat atau ngga deskripsi saya)

-Interior agak...plain (?)
!Knop untuk buka mesin ada di sisi penumpang
Kesimpulannya, terlepas dari konsumsi BBMnya, mobil ini termasuk enak untuk dikemudikan dan nyaman untuk dinaiki sebagai penumpang. Dengan fitur yang cukup berlimpah, sepertinya dia termasuk mobil yang value for moneynya cukup tinggi di sini. Liat review-review dari website-website di sini juga rata-rata memberi nilai minimal 4 dari 5.
Beberapa dokumentasi:
Overall, nyetir di UK adalah pengalaman yang saya idam-idamkan sejak awal kuliah di sini, dan ternyata memang seasik itu! Beberapa poin yang pengen saya note dari pengalaman nyetir di sini:
-Satu yang menurut saya orang Indonesia perlu membiasakan adalah tata cara memakai roundabout yang nggak berlampu merah. Biasanya, di Indonesia saya lihat orang-orang (well, termasuk saya) memperlakukan roundabout itu sebagai bundaran biasa saja. Namun, di sini orang-orang menggunakannya dengan benar: (1) Dahulukan mobil di dalam roundabout untuk keluar (2) Jangan berlama-lama di dalam roundabout (3) Pakai lampu sign ketika akan exit.

-Pengalaman isi bensin: Karena terbiasa sama mas-mas SPBU Indonesia, saya katro banget pas pertama isi bensin di sini. Berhubung self-service, saya langsung aja masukin pengisi bensinnya ke bibir tangki. Dicoba pencet-pencet, lah kok ga keluar? Ternyata beberapa SPBU bayarnya pakai kartu, jadi harus masukin kartu+PIN dulu baru dia mau keluar bensinnya hehe tapi yang lainnya bisa langsung isi dan bayar di minimarket di dalam pombensin kok, tinggal sebutkan saja nomor pump stationnya.

-Kalau mau hire mobil dan cari irit, usahakan minta mobil hybrid/diesel
-Harus membiasakan pakai satuan miles (1 mile=1.6 km)
-Jangan nyalip dari kiri dan selalu jaga jarak aman (Ini di Indonesia juga berlaku sih)
-Nge-dim = say thanks (Kalo di Indo biasanya artinya ngotot minta jalan ya? Hehe)
-Jarang banget denger orang nglakson, saya 4 hari itu juga nggak pernah nglakson sama sekali
-Bensin paling “jelek” RON 92
-Jalanan sangat mulus
-Marka jalan jelas
-Jarang ada penerangan jalan di tol (serius) dan di desa-desa kecil
-Pemandangan sepanjang nyetir sangat rewarding! Meskipun summer di UK, khususnya daerah pantai tetap aja mendung dan ujan hehehe

Sekian sharing dari saya, semoga bermanfaat!
